Becca melihat kera-kera itu hanya berdiri melihat ke arah Becca, tidak mengejarnya sampai ke rumahnya. Nafas Becca tidak karuan, jantungnya berdetak sangat cepat, Becca saling tatap dengan kera-kera itu. Setelah saling tatap, tak lama Kera-kera itu mau menyerang ke arah Becca, namun hal aneh lainnya pun terjadi di hadapan Becca.
Becca melihat bahwa kera-kera itu ingin masuk ke rumah mereka dan menyerang Becca. Namun kera-kera itu tidak bisa masuk, ada dinding bening yang menghalangi membuat kera-kera itu tidak bisa masuk. Hati Becca lega melihat kera-kera itu hanya bisa melompat-lompat tapi tidak bisa menggapainya.
Tak lama kera-kera itu pergi dari depan rumah Becca, namun pandangan Becca teralihkan. Becca melihat ke arah rumah sahabatnya yaitu Rasty, betapa terkejutnya Becca saat melihat ke arah rumah Rasty Becca melihat Rasty, ayah dan ibunya memandang ke arah dirinya dengan tatapan yang sangat marah.
Namun yang tak kalah mengejutkan Becca adalah, Becca melihat seluruh karyawan ayah Rasty berwajah kera. Becca semakin ketakutan, Becca membuka pintu rumahnya dan kemudian Becca terbangun dari tidurnya.
Saat terbangun Becca terduduk, Becca melihat ke sekelilingnya, ternyata ayah, ibu dan Dion masih tertidur dengan pulas nya. Baju Becca basah karena keringat yang mengucur dari tubuhnya. Becca sangat ingin mengganti pakaiannya, namun niat itu dia urungkan saat melihat ke jam dinding.
Dan ternyata masih jam dua dini hari, padahal Becca merasa dia sangat lama berkelana dalam mimpinya. Tapi di dunia nyata ternyata masih dini hari. Becca menghela nafas, sebelum tidur kembali Becca memutuskan untuk berdoa.
Setelah berdoa Becca tidur kembali dengan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Syukurnya malam itu Becca dapat tidur kembali, tubuhnya yang lelah membuat Becca sangat cepat tertidur dengan pulas.
Pagi pun tiba, Dion dan ayahnya bergegas pergi ke pabrik milik ayahnya. Ayahnya memiliki usaha peternakan ayam, disana menjual ayam dan telur. Namun ayahnya juga memiliki bisnis arang yang sudah cukup besar. Itulah yang menyebabkan ayahnya kesulitan jika harus terus berada di rumah mengawasi istrinya.
Hari ini Dion tidak pergi ke kampusnya, karena sekarang Dion juga sedang mempelajari bisnis ayahnya. Mau tidak mau, Dion harus meneruskan bisnis ayahnya yang sudah berkembang sangat pesat. Ayah menyuruh Rebecca resign juga karena tidak ingin jauh lagi dari putrinya. Ayah Becca sudah merasa sanggup menggaji Becca untuk mengurus rumah dan ibunya sebanyak gaji yang dia dapatkan saat bekerja.
Dengan pertimbangan itu, ayah meminta Becca untuk tidak lagi bekerja dan merantau jauh dari rumah. Seperti yang ayahnya katakan, ibu selalu normal di jam sepuluh pagi sampai jam enam sore.
Becca terbangun dari tidurnya jam setengah sebelas siang. Ibu, ayah dan Dion sengaja tidak membangunkan Becca karena tau ibu akan bangun jam sepuluh pagi. Jadi mereka membiarkan ibu bangun terlebih dahulu dari Becca, untuk melihat apakah ibu mengenali Becca atau tidak.
Syukurnya ibu mengenali Becca, namun ibu sama sekali tidak tau kapan Becca sampai di rumah. Ayah dan Dion terpaksa berbohong kepada ibu, mereka mengatakan bahwa Becca sampai tengah malam di saat ibu sudah tertidur.
Becca bangun dan melihat di sekelilingnya sudah tidak ada orang, Becca panik karena ibunya sudah tidak berada di tempat tidur. Becca langsung berdiri dan berlari ke dapur, di dapur Becca melihat ibu sedang memasak.
"Udah bangun kamu kak, kapan kamu sampai ibu kok gak tau kak??" tanya ibu kepada Becca.
Becca kaget namun bersyukur ibunya masih mengenalinya dan terlihat sangat sehat.
"Semalam bu, sore Becca sampai." Jawab Becca spontan.
Becca tidak tau bahwa Dion dan ayah sudah berbohong kepada ibu, karena ibu tidak mengingat saat Becca sampai di rumah dan bahkan membangunkan ibu untuk makan malam.
"Loh kata Dion dan ayahmu kamu sampai malam, di saat ibu sudah tidur. Yang mana ini yang benar.." Ucap ibu.
Becca terkejut mendengar perkataan ibu, entah mengapa di saat itu pikirannya seperti cepat tanggap akan situasinya.
"Oh iya bu, Becca lupa, iya deh kayaknya Becca sampainya malam saat ibu tidur." Ucap Becca.
"Oh begitu, ya sudah kamu makan dulu gih ibu udah masak itu untuk kalian. Dion dan ayah sudah pergi ke pabrik,. nanti tolong antarkan makan siang ayah dan Dion ya kak.." Ucap ibu.
"Baik bu" jawab Becca.
...****************...
Becca terus mengamati setiap gerak gerik ibunya, sampai saat ini ibunya masih normal. Masih seperti ibu yang dia kenal, Sampailah saat tiba makan siang, Becca sudah bersiap ingin mengantarkan makanan ke pabrik. Namun ayah dan Dion sudah berada di depan rumah.
"Loh ayah dan adek pulang?? baru mau Becca antarkan makanan ke pabrik." Ucap Becca.
Dion berbisik kepada Becca, "Tidak usah kak, lain kali jika ibu suruh iyakan saja, tapi kami pasti akan pulang untuk makan siang. Jangan tinggalkan ibu sendirian di rumah." Ucap Dion.
"Oh, baiklah.." Jawab Becca cepat.
"Loh, kalian sudah pulang. Baru ibu mau suruh Becca ke pabrik loh yah.." Ucap ibu.
"Tidak usah merepotkan Becca bu, ayah dan Dion akan pulang ke rumah setiap makan siang.." Jawab Ayah.
Ibu pun menyediakan makan siang untuk mereka semua, namun ada satu keanehan yang di lihat Becca dari ibu saat makan. Ibu makan sangat banyak dan sangat cepat, biasanya ibu hanya makan satu piring biasa. Namun yang di lihat Becca hari ini, Ibu makan dengan piring yang besar, nasi penuh, lauk pauk penuh, dan ibu makan sebanyak dua piring.
Becca baru selesai menghabiskan satu piring, namun ibu sudah menghabiskan dua piring. Becca sangat terkejut, melihat Becca terkejut. Ayah dengan spontan memegang tangan Becca dan mengisyaratkan untuk Becca tetap tenang.
Hati Becca terasa sangat pedih melihat keadaan ibunya sekarang, yang lebih mirisnya adalah tubuh ibu semakin hari semakin kurus dan kering, tidak seperti orang yang makan banyak. Melihat kejadian itu, Becca semakin frustasi.
"Ibu pelan-pelan makannya ya, nanti keselek." Ucap Becca sembari memegang tangan ibunya.
Ibu hanya menganggukkan kepalanya tanpa melihat Becca, ibu makan seperti bukan manusia. Becca tidak sanggup lagi menelan makanannya, dia memutuskan untuk membuang nasinya ke tempat makanan ayam yang memang sengaja di kumpulkan.
Becca menaruh piring di wastafel dapurnya dan pergi ke kamar mandi. Di kamar mandi Becca tidak sanggup lagi menahan air matanya, sembari dia mencuci tangan air matanya terus mengalir semakin derasnya.
Becca berjongkok di kamar mandi, pikirannya sangat kalut, apa yang sudah terjadi pada ibunya sampai saat ini belum juga menemukan titik terangnya. Awal ibunya sakit juga belum dia temukan penyebabnya, hati Becca sangat pilu rasanya.
Namun ayah selalu berpesan kepada Becca untuk tidak menceritakan mengenai ibunya ke siapapun, bahkan ke Rasty, ayah meminta pada Becca untuk tetap tenang dan menyimpan keadaan ini di dalam rumah saja.
Karena sebenarnya ayah sudah mencurigai dan sedikit mengetahui sakit apa yang sedang di derita ibunya, sakit yang di derita sang ibu bukanlah sakit biasa namun karena ulah seseorang.
Bersambung..
Semoga cerita saya dapat menghibur teman-teman semua ya, terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments