BAB 8 Tumbal Pesugihan

Melihat Becca terharu dan memeluk ibunya, Johan ayah Becca hanya bisa tersenyum. Melihat hari ini istrinya dapat makan normal dan dengan tenang membuat Johan sedikit lega. Hal penasaran pun timbul di benak Johan, hari ini saat istrinya normal seperti ini Johan ingin memastikan sesuatu dengan istrinya.

"Bu, ayah ingin bicara berdua dengan ibu sebentar di kamar bisa bu??" tanya Johan pada istrinya.

"Bisa yah, sebentar ya." Jawab Hanum.

"Bu biar aku saja yang bereskan dan lanjutkan makan, ibu bicara saja dengan ayah dulu. Kan sebentar lagi ayah harus bekerja." Ucap Becca.

Sebenarnya bukan itu yang di takutkan Becca, tapi Becca takut ibu tiba-tiba kumat dan jadi pendiam lagi. Selagi ibu normal ini kesempatan ayah untuk berbicara dengan ibu begitu pikir Becca.

Hanum pun mengikuti saran anak dan suaminya, Hanum mengikuti suaminya sampai di kamar. Sesampainya di kamar Johan ayah Becca kaget, karena istrinya yang berubah menjadi cuek dan dingin.

"Kamu mau bicara apa denganku??" tanya Hanum.

"Kamu kenapa bu, kok jadi jutek begini ke ayah." Ucap Johan.

"Ayah sebenarnya juga udah gak suka kan sama ibu, udah dua minggu dan sampai Becca pulang. Ayah hanya tidur di ruang tengah sama anak-anak, ayah selalu biarkan ibu sendiri di kamar. Ibu udah bilang ke ayah, tapi setiap malam kalau ibu bicara sama ayah, ayah hanya diam ke ibu." Jawab Hanum.

Deq, jantung Johan berdegup kencang. Karena ternyata yang dia lihat, dia rasakan sangat berbeda dengan yang istrinya lihat dan rasakan. Johan pun semakin bingung harus menjawab istrinya bagaimana.

"Bu, ibu salah paham yang ayah lihat tidak seperti yang ibu lihat. Tapi coba ayah minta tolong sama ibu, selama ini apa saja yang sudah ibu rasakan dan lihat." Ucap Johan.

Melihat suaminya berbicara dengan sungguh-sungguh membuat Hanum pun percaya dan menjadi bingung akan pernyataan suaminya tersebut. Johan yang sadar istrinya mulai bingung pun mencoba menenangkannya.

"Bu, jangan takut dan gelisah begitu dong bu. Coba ceritakan ke ayah pelan-pelan saja, biar ayah tau dan mengerti sebenarnya ada apa dengan keluarga kita bu." Ucap Johan dengan lembut.

Hanum pun mulai menceritakan apa yang dia lihat selama ini, yang Hanum lihat dan rasakan selama ini adalah suami dan anak-anaknya berubah setiap malam. Tidak ada yang bicara padanya setiap malam, namun ketika pagi Hanum merasa semua normal seperti tidak terjadi apa-apa.

Hanum juga mengatakan bahwa dia berusaha bicara saat malam dengan suami dan anak-anaknya namun yang terjadi Hanum seperti tidak terlihat di mata anak dan suaminya. Oleh karenanya Hanum setiap malam memilih langsung tidur dan tidak mengatakan apapun pada keluarganya.

Selama ini Hanum sangat ingin membicarakan hal ini, mengapa keluarganya berubah dingin saat malam hari. Namun untuk menjaga keharmonisan keluarga Hanum memilih menahannya karena takut akan ada keributan di dalam keluarganya itulah yang di pikirkan Hanum.

Mendengar pernyataan istrinya Johan pun hanya bisa menghela nafas panjang dan menggenggam tangan istrinya.

"Bu selama ini yang ibu rasakan dan lihat berbeda dengan yang aku dan anak-anak lihat. Kami malah melihat sebaliknya ibu yang tidak mau makan dan bicara pada kami. Ibu hanya diam dan seperti ingin kami pergi, ibu selalu tidak ingin di ganggu oleh kami. Itulah yang kami lihat bu." Ucap Johan.

"Ayah, sebenarnya apa yang terjadi sama ibu yah, apa yang terjadi sama keluarga kita mengapa menjadi seperti ini yah." Ucap Hanum panik.

"Ibu jangan panik ya bu, jangan panik, kita ibadah bareng ya sama anak-anak, ibu banyak berdoa ya bu supaya ibu tetap sadar dan dalam perlindungan Tuhan." Ucap Johan dan kemudian memeluk istrinya.

Untuk pertama kalinya Johan dan Hanum menangis bersama dalam dekapan. Johan yang sangat mencintai istrinya sangat takut hal buruk akan menimpa istrinya, mendengar ucapan sang istri Johan pun memutuskan untuk berkonsultasi dengan para petinggi agama yang pernah disarankan temannya mengenai dunia gaib.

...****************...

Sore pun tiba, Dion sampai di rumah begitu Dion sampai di rumah mereka pun beribadah bersama. Dion sangat lega karena ibunya sadar sepenuhnya saat waktu ibadah tiba, karena biasanya ibunya akan berontak jika di ajak untuk beribadah.

Akhirnya mereka pun beribadah bersama, namun sayangnya kesehatan sang ibu semakin lemah dan menurun setelah mereka beribadah satu keluarga bersama. Itu adalah ibadah terakhir sang ibu dengan keadaan sehat bersama keluarganya.

Sampai selesai magrib tiba bu Hanum masih dalam keadaan normal membuat semuanya berpikir dan berharap ibunya hampir sembuh kembali. Namun tiba-tiba tepat jam sembilan malam bu Hanum tiba-tiba terjatuh dan pingsan saat hendak berjalan ke dapur. Saat terjatuh tubuh Hanum kaku dan tegang, melihat hal itu ayah dan Dion bergegas untuk membawa bu Hanum ke rumah sakit.

Mereka sekeluarga pergi ke rumah sakit tanpa persiapan apapun, sampainya di rumah sakit bu Hanum mulai di periksa anehnya pihak rumah sakit tidak menemukan penyakit tertentu yang membuat bu Hanum pingsan.

Pihak rumah sakit juga menyarankan untuk melakukan pengecekan kesehatan secara lengkap, tanpa berpikir panjang Johan langsung mengiyakan setiap saran yang dokter berikan.

Hanum di biarkan di UGD sampai hasil pemeriksaan lengkap keluar, karena memang dokter masih bingung penyebab dari pingsannya bu Hanum tidak di temukan karena semua dalam keadaan normal.

Johan, Dion dan Becca semakin pusing mendengar pernyataan dokter, hingga akhirnya pagi tiba tepat pukul tujuh pagi bu Hanum bisa di pindahkan ke ruang perawatan karena tidak terlalu membutuhkan perawatan intensif di ruang ICU, namun sampai saat ini bu Hanum belum bangun dari pingsannya.

Jam sepuluh pagi juga Johan bicara dengan dokter di ruangan rawat yang di dengar oleh kedua anaknya. Dokter mengatakan bahwa Hanum baik-baik saja, semua normal tidak ada penyakit spesifik yang menyebabkan Hanum pingsan.

Mendengar hal itu justru tidak masuk akal bagi Johan, bukannya tenang Johan tersulut emosi, karena baginya hal ini aneh dan tidak logis. Jika istrinya itu baik-baik saja mengapa istrinya saat ini tidak bisa membuka mata.

Untuk menghindari emosi sang ayah yang semakin membesar Dion menarik ayahnya dan duduk di luar ruangan bersamanya. Kini yang berbicara dengan dokter adalah Becca.

Bersambung..

Semoga cerita saya dapat menghibur di waktu luang teman-teman ya. Terimakasih sudah mampir ke cerita saya, Love you all 🥰.

Terpopuler

Comments

Astiah Harjito

Astiah Harjito

Cerita yg bagus sebenarnya, tapi kok sepi ya

2023-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Tumbal Pesugihan
2 BAB 2 Tumbal Pesugihan
3 BAB 3 Tumbal Pesugihan
4 BAB 4 Tumbal Pesugihan
5 BAB 5 Tumbal Pesugihan
6 BAB 6 Tumbal Pesugihan
7 BAB 7 Tumbal Pesugihan
8 BAB 8 Tumbal Pesugihan
9 BAB 9 Tumbal Pesugihan
10 BAB 10 Tumbal Pesugihan
11 BAB 11 Tumbal Pesugihan
12 BAB 12 Tumbal Pesugihan
13 BAB 13 Tumbal Pesugihan
14 BAB 14 Tumbal Pesugihan
15 BAB 15 Tumbal Pesugihan
16 BAB 16 Tumbal Pesugihan
17 BAB 17 Tumbal Pesugihan
18 BAB 18 Tumbal Pesugihan
19 BAB 19 Tumbal Pesugihan
20 BAB 20 Tumbal Pesugihan
21 BAB 21 Tumbal Pesugihan
22 BAB 22 Tumbal Pesugihan
23 BAB 23 Tumbal Pesugihan
24 BAB 24 Tumbal Pesugihan
25 BAB 25 Tumbal Pesugihan
26 BAB 26 Tumbal Pesugihan
27 BAB 27 Tumbal Pesugihan
28 BAB 28 Tumbal Pesugihan
29 BAB 29 Tumbal Pesugihan
30 BAB 30 Tumbal Pesugihan
31 BAB 31 Tumbal Pesugihan
32 BAB 32 Tumbal Pesugihan
33 BAB 33 Tumbal Pesugihan
34 BAB 34 Tumbal Pesugihan
35 BAB 35 Tumbal Pesugihan
36 BAB 36 Tumbal Pesugihan
37 BAB 37 Tumbal Pesugihan
38 BAB 38 Tumbal Pesugihan
39 BAB 39 Tumbal Pesugihan
40 BAB 40 Tumbal Pesugihan
41 BAB 41 Tumbal Pesugihan
42 BAB 42 Tumbal Pesugihan
43 BAB 43 Tumbal Pesugihan
44 BAB 44 Tumbal Pesugihan
45 BAB 45 Tumbal Pesugihan
46 BAB 46 Tumbal Pesugihan
47 BAB 47 Tumbal Pesugihan
48 BAB 48 Tumbal Pesugihan
49 BAB 49 Tumbal Pesugihan
50 BAB 50 Tumbal Pesugihan
51 BAB 51 Tumbal Pesugihan
52 BAB 52 Tumbal Pesugihan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
BAB 1 Tumbal Pesugihan
2
BAB 2 Tumbal Pesugihan
3
BAB 3 Tumbal Pesugihan
4
BAB 4 Tumbal Pesugihan
5
BAB 5 Tumbal Pesugihan
6
BAB 6 Tumbal Pesugihan
7
BAB 7 Tumbal Pesugihan
8
BAB 8 Tumbal Pesugihan
9
BAB 9 Tumbal Pesugihan
10
BAB 10 Tumbal Pesugihan
11
BAB 11 Tumbal Pesugihan
12
BAB 12 Tumbal Pesugihan
13
BAB 13 Tumbal Pesugihan
14
BAB 14 Tumbal Pesugihan
15
BAB 15 Tumbal Pesugihan
16
BAB 16 Tumbal Pesugihan
17
BAB 17 Tumbal Pesugihan
18
BAB 18 Tumbal Pesugihan
19
BAB 19 Tumbal Pesugihan
20
BAB 20 Tumbal Pesugihan
21
BAB 21 Tumbal Pesugihan
22
BAB 22 Tumbal Pesugihan
23
BAB 23 Tumbal Pesugihan
24
BAB 24 Tumbal Pesugihan
25
BAB 25 Tumbal Pesugihan
26
BAB 26 Tumbal Pesugihan
27
BAB 27 Tumbal Pesugihan
28
BAB 28 Tumbal Pesugihan
29
BAB 29 Tumbal Pesugihan
30
BAB 30 Tumbal Pesugihan
31
BAB 31 Tumbal Pesugihan
32
BAB 32 Tumbal Pesugihan
33
BAB 33 Tumbal Pesugihan
34
BAB 34 Tumbal Pesugihan
35
BAB 35 Tumbal Pesugihan
36
BAB 36 Tumbal Pesugihan
37
BAB 37 Tumbal Pesugihan
38
BAB 38 Tumbal Pesugihan
39
BAB 39 Tumbal Pesugihan
40
BAB 40 Tumbal Pesugihan
41
BAB 41 Tumbal Pesugihan
42
BAB 42 Tumbal Pesugihan
43
BAB 43 Tumbal Pesugihan
44
BAB 44 Tumbal Pesugihan
45
BAB 45 Tumbal Pesugihan
46
BAB 46 Tumbal Pesugihan
47
BAB 47 Tumbal Pesugihan
48
BAB 48 Tumbal Pesugihan
49
BAB 49 Tumbal Pesugihan
50
BAB 50 Tumbal Pesugihan
51
BAB 51 Tumbal Pesugihan
52
BAB 52 Tumbal Pesugihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!