BAB 14 Tumbal Pesugihan

Dion dan Becca sangat bersemangat ingin mendengar cerita kisah percintaan ayah dan ibu mereka dari dokter Anisa. Anisa yang sudah terlanjur keceplosan mau tidak mau harus menceritakan kisah yang sebenarnya di tutupi oleh Johan. Johan di kenal ayah yang tegas, disiplin namun ternyata memiliki sisi yang sangat manja dan romantis kepada ibunya.

"Dulu ayahmu itu sudah suka dengan ibumu sejak SMP kelas tiga, karena ayahmu pindahan dari Jakarta ke Bandung saat kelas dua SMP. Nah kelas ibumu dan ayahmu bersebelahan sampai kelas tiga SMP, di situ ayahmu sudah menyatakan perasaannya pada ibumu tapi ibumu menolak karena memang di larang dekat dan berteman dengan laki-laki oleh kakekmu. Tapi tau tidak saat ibumu menolak ayahmu berkata bahwa tidak di perbolehkan oleh kakekmu, ayahmu bilang pada ibumu, "akan aku tunggu sampai ibu dan ayahmu mengizinkanmu berteman denganku." Kami yang mendengar kabar itu keesokannya mulai menjodohkan ibumu dengan ayahmu. Ayahmu itu sangat terlihat sekali dia sangat menyukai ibumu." Ucap Anisa.

"Dulu ibu seperti apa sih bu, ibu dan ayah tidak pernah menunjukkan foto muda mereka." Tanya Becca penasaran.

"Ibumu dulu primadona di sekolah kami, sudah cantik, lembut, baik dan pintar pula. Selalu ikut olimpiade biologi makanya cita-citanya ingin jadi dokter. Tapi akhirnya ibumu malah ambil perawat yang sekarang malah di lepasnya begitu saja."

"Emang ibu dulu secantik itu ya bu??" tanya Dion yang semakin penasaran.

"Iya sangat cantik, tapi yang membuat semua lelaki ingin memilikinya kelembutannya itu loh. Dia lembut sekali, sampai-sampai marah pun tidak tau caranya."

Hal itu memang di benarkan oleh Dion dan Becca, ibu mereka memang jarang sekali marah seperti tidak pandai marah-marah. Yang menandakan ibunya marah ketika diam satu harian, itu pun jika di tanya masih saja bertutur lembut tidak dingin sama sekali.

Tapi satu yang paling di jaga mereka, yaitu hati Hanum. Hanum, ibu mereka memang lembut, tapi mudah sekali tersinggung jika sudah tersinggung bisa bersedih atau sakit karena lebih suka memendam.

Saat ini pun itu yang jadi pikiran mereka, apakah ibunya sakit karena memendam sesuatu. Jika sudah begitu mereka harus bisa membuat ibu mereka mengungkapkan apa yang ada di dalam hati ibunya. Dan hal ini sangat sulit dilakukan, bahkan Johan ayah mereka saja bisa sampai berhari-hari baru bisa membujuk, merayu agar Hanum bercerita tentang apa yang dia rasakan.

Becca pun meminta Anisa kembali menceritakan kisah cinta ayah dan ibu mereka yang katanya legend di masa SMA. Anisa pun dengan senang hati melanjutkan ceritanya.

"Karena perkataan ibumu itu, ayahmu selalu mencari tahu dimana ibumu berkegiatan seperti sekolah SMA dimana, organisasi apa yang di tekuni ibumu. Pokoknya dimana ada ibumu pasti ada ayahmu. Ayahmu itu tipe lelaki yang sangat romantis, dulu setiap hari memetik bunga untuk ibumu, membawakan sarapan yang dimasakkan ibunya. Bahkan nenek mu dulu sangat mendukung saat ayahmu mengejar ibumu makanya di bantu dengan membawakan sarapan setiap pagi." Ucap Anisa.

"Jadi ibu gak luluh juga bu??" tanya Becca.

"Luluh lah tapi takut dengan kakekmu jadi mereka berteman diam-diam. Berteman tapi bukan pacaran, karena ibumu sangat patuh dengan kakekmu jadi walaupun sudah dapat dikatakan layak berpacaran ibumu memilih hanya berteman dengan ayahmu itu pun selalu memberi jarak ke ayahmu."

"Jadi sampai lulus SMA ayah dan ibu tidak pacaran bu, hanya berteman??" tanya Becca memastikan.

"Iya hanya berteman, makanya itu perhatian ayahmu, cara ayahmu memperlakukan ibumu, menatap ibumu itu yang sangat jadi perhatian orang-orang. Ayahmu sangat sabar sekali menunggu ibumu mau berpacaran, rela terus menjaga jarak padahal sudah sangat menyukai ibumu. Karena itu juga di tengah ayah dan ibumu kuliah mereka menikah, karena melihat kesungguhan ayahmu kakekmu akhirnya luluh langsung menikahkan ayahmu dan ibumu agar dapat berpacaran dengan halal tidak berzinah. Setelah menikah mereka berpacaran wah semakin ramai pembicaraan tentang mereka yang lengket bagai perangko setelah menikah."

"Tapi ayah pernah bilang kalau ayah dan ibu pacaran bu.." Ucap Dion.

"Mereka pacaran setelanh menikah, tanyalah ayahmu kembali. Karena sewaktu mereka menikah di masa kuliah sampai tamat dulu baru ibumu mengandung kakakmu." Jawab Anisa.

"Wah ayah luar biasa banget ke ya.." Ucap Becca.

"Begitulah ayah kalian, untuk Dion itu yang harus kamu contoh dari ayahmu. Jadi laki-laki yang tau batasan dan tau menghargai setiap keputusan seseorang. Padahal ayahmu itu anak Jakarta yang biasa melihat orang berpacaran tapi dia mampu menahan dirinya dengan terus setia mengejar hati ibumu. Kamu lihat kan sampai sekarang gimana ayahmu ke ibumu." Ucap Anisa.

Becca dan Dion hanya tersenyum, karena memang ayah dan ibunya walaupun sudah berumah tangga cukup lama tapi seperti anak ABG yang baru berpacaran. Selalu mesra setiap hari, memang sangat terlihat dari tatapan ayah ke ibu yang penuh dengan kasih sayang.

...****************...

Setelah mereka menyelesaikan makan malam, mereka menunggu Johan di ruang tengah. Tak lama Johan pun datang dengan membawa nampan bekas dia dan istrinya makan. Yah walaupun Hanum hanya minum susu dengan perlahan namun bagi Johan itu hal yang sangat dia syukuri.

Becca dengan sigap mengambil nampan yang di bawa sang ayah untuk meletakkannya di dapur. Sebelum Johan duduk di ruang tengah Johan memerintahkan Dion untuk menjaga Hanum di kamar mereka.

"Dion pergi lihat ibumu sebentar, ayah mau bicara dengan dokter Anisa." Ucap Johan.

"Baik yah." Jawab Dion.

Johan ditemani oleh Becca bicara mengenai perkembangan kesehatan Hanum.

"Nis, gimana Hanum kira-kira langkah apa yang bisa kita lakukan agar dia mau makan??" tanya Johan dengan wajah lesu seperti sudah habis akal.

"Sebenarnya harus kita bawa ke rumah sakit, dari hasil cek darah tidak ada penyakit spesifik atau serius yang di derita Hanum. Aku memang seorang dokter Han, tapi sepertinya Hanum bukan sakit medis. Karena jika dia sakit pasti ada penyebab dan hasil tes yang menyatakan ada yang tidak normal dari tubuhnya. Tapi semuanya normal hanya pencernaannya saja yang bermasalah, itu juga karena dia sudah tidak makan dua hari kan. Terpaksa harus diberi obat lambung agar tidak jadi sakit lambung kronis. Tekanan darahnya yang terkadang naik, terkadang rendah, tapi sudah ku resep kan obat untuk mengatasinya. Saranku, coba kamu lihat dari perspektif lain han." Ucap Anisa.

"Kamu suruh aku ke dukun begitu??" tanya Johan kembali.

"Tidak harus ke dukun han, ke orang yang mengerti hal itu. Kan bukan hanya dukun pemuka agama kita juga ada yang paham mengenai hal itu." Jawab Anisa.

"Nanti ku pikirkan lagi.." Ucap Johan.

"Sudahlah, hilangkan pahit masa lalu kamu itu. Sekarang pandanglah ke depan, bukankah kamu sangat mencintai Hanum. Jangan sampai kamu menyesal karena terlambat akibat dari egomu yang terus menepis hal yang memang ada di dunia ini. Sekarang kamu sudah sukses, pesaing bisnismu banyak pikirkanlah itu. Tidak semua orang sepertimu, bahagia dengan kebahagiaan orang lain.Terkadang seseorang menginginkan seseorang hancur agar dia bahagia. Berpikir logis baik dan bagus, tapi jika sudah tidak ada pilihan alangkah baiknya kita bijak mencari opsi lain." Ucap tegas Anisa menasehati Johan. Karena bagaimanapun Anisa juga sangat menyayangi Hanum sahabatnya itu.

Johan terdiam sembari berpikir apa yang di ucapkan Anisa, Kini hati Johan dan Becca semakin gusar, sangat sulit bagi Johan untuk melangkah bersinggungan dengan hal yang sangat dia hindari selama ini.

Bersambung..

Terimakasih untuk semua teman-teman yang sudah membaca dan terus mengikuti cerita saya. Semoga teman-teman dapat terhibur dengan cerita-cerita saya, tetap sehat dan selalu semangat untuk kita semua. Love you all ❤️.

Terpopuler

Comments

Afri

Afri

Johan lelet .. sebel banget

2023-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Tumbal Pesugihan
2 BAB 2 Tumbal Pesugihan
3 BAB 3 Tumbal Pesugihan
4 BAB 4 Tumbal Pesugihan
5 BAB 5 Tumbal Pesugihan
6 BAB 6 Tumbal Pesugihan
7 BAB 7 Tumbal Pesugihan
8 BAB 8 Tumbal Pesugihan
9 BAB 9 Tumbal Pesugihan
10 BAB 10 Tumbal Pesugihan
11 BAB 11 Tumbal Pesugihan
12 BAB 12 Tumbal Pesugihan
13 BAB 13 Tumbal Pesugihan
14 BAB 14 Tumbal Pesugihan
15 BAB 15 Tumbal Pesugihan
16 BAB 16 Tumbal Pesugihan
17 BAB 17 Tumbal Pesugihan
18 BAB 18 Tumbal Pesugihan
19 BAB 19 Tumbal Pesugihan
20 BAB 20 Tumbal Pesugihan
21 BAB 21 Tumbal Pesugihan
22 BAB 22 Tumbal Pesugihan
23 BAB 23 Tumbal Pesugihan
24 BAB 24 Tumbal Pesugihan
25 BAB 25 Tumbal Pesugihan
26 BAB 26 Tumbal Pesugihan
27 BAB 27 Tumbal Pesugihan
28 BAB 28 Tumbal Pesugihan
29 BAB 29 Tumbal Pesugihan
30 BAB 30 Tumbal Pesugihan
31 BAB 31 Tumbal Pesugihan
32 BAB 32 Tumbal Pesugihan
33 BAB 33 Tumbal Pesugihan
34 BAB 34 Tumbal Pesugihan
35 BAB 35 Tumbal Pesugihan
36 BAB 36 Tumbal Pesugihan
37 BAB 37 Tumbal Pesugihan
38 BAB 38 Tumbal Pesugihan
39 BAB 39 Tumbal Pesugihan
40 BAB 40 Tumbal Pesugihan
41 BAB 41 Tumbal Pesugihan
42 BAB 42 Tumbal Pesugihan
43 BAB 43 Tumbal Pesugihan
44 BAB 44 Tumbal Pesugihan
45 BAB 45 Tumbal Pesugihan
46 BAB 46 Tumbal Pesugihan
47 BAB 47 Tumbal Pesugihan
48 BAB 48 Tumbal Pesugihan
49 BAB 49 Tumbal Pesugihan
50 BAB 50 Tumbal Pesugihan
51 BAB 51 Tumbal Pesugihan
52 BAB 52 Tumbal Pesugihan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
BAB 1 Tumbal Pesugihan
2
BAB 2 Tumbal Pesugihan
3
BAB 3 Tumbal Pesugihan
4
BAB 4 Tumbal Pesugihan
5
BAB 5 Tumbal Pesugihan
6
BAB 6 Tumbal Pesugihan
7
BAB 7 Tumbal Pesugihan
8
BAB 8 Tumbal Pesugihan
9
BAB 9 Tumbal Pesugihan
10
BAB 10 Tumbal Pesugihan
11
BAB 11 Tumbal Pesugihan
12
BAB 12 Tumbal Pesugihan
13
BAB 13 Tumbal Pesugihan
14
BAB 14 Tumbal Pesugihan
15
BAB 15 Tumbal Pesugihan
16
BAB 16 Tumbal Pesugihan
17
BAB 17 Tumbal Pesugihan
18
BAB 18 Tumbal Pesugihan
19
BAB 19 Tumbal Pesugihan
20
BAB 20 Tumbal Pesugihan
21
BAB 21 Tumbal Pesugihan
22
BAB 22 Tumbal Pesugihan
23
BAB 23 Tumbal Pesugihan
24
BAB 24 Tumbal Pesugihan
25
BAB 25 Tumbal Pesugihan
26
BAB 26 Tumbal Pesugihan
27
BAB 27 Tumbal Pesugihan
28
BAB 28 Tumbal Pesugihan
29
BAB 29 Tumbal Pesugihan
30
BAB 30 Tumbal Pesugihan
31
BAB 31 Tumbal Pesugihan
32
BAB 32 Tumbal Pesugihan
33
BAB 33 Tumbal Pesugihan
34
BAB 34 Tumbal Pesugihan
35
BAB 35 Tumbal Pesugihan
36
BAB 36 Tumbal Pesugihan
37
BAB 37 Tumbal Pesugihan
38
BAB 38 Tumbal Pesugihan
39
BAB 39 Tumbal Pesugihan
40
BAB 40 Tumbal Pesugihan
41
BAB 41 Tumbal Pesugihan
42
BAB 42 Tumbal Pesugihan
43
BAB 43 Tumbal Pesugihan
44
BAB 44 Tumbal Pesugihan
45
BAB 45 Tumbal Pesugihan
46
BAB 46 Tumbal Pesugihan
47
BAB 47 Tumbal Pesugihan
48
BAB 48 Tumbal Pesugihan
49
BAB 49 Tumbal Pesugihan
50
BAB 50 Tumbal Pesugihan
51
BAB 51 Tumbal Pesugihan
52
BAB 52 Tumbal Pesugihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!