18. Kemarahan Li Junjie.

Hu Liena berusaha menahan api kemarahan di hatinya, meskipun saat ini dia sangat ingin membalas perkataan Li Junjie, namun dia harus bertahan untuk tidak melakukannya.

Oleh karena itu, Hu Liena memberikan senyuman terbaiknya kepada Li Junjie. "Maafkan hamba Pangeran, hamba tidak bermaksud untuk mengabaikan keberadaan anda." Ucapnya lembut.

Hu Liena sebisa mungkin merendahkan suaranya, agar Li Junjie tidak tersulut kembali emosinya. Tempramen orang ini sangatlah susah di tebak dan Hu Liena harus tetap berhati-hati kepadanya.

"Baiklah, karena kau sudah meminta maaf, aku akan melupakan kejadian sebelumnya." Li Junjie mulai menurunkan arogansinya.

Sebenarnya, terjadi pergolakan di dalam hati Li Junjie ketika melihat senyuman dari Hu Liena.

Apa yang terjadi? mengapa seperti ada sesuatu di sini? Batin Li Junjie.

Li Junjie berjalan seraya memegangi bagian dada kirinya yang seperti di hantam benda berat. Dia berjalan dengan sangat lambat karena perasaan yang tidak nyaman itu mulai mengganggunya.

Sedangkan Hu Liena sendiri, berjalan dengan malas karena di dalam hatinya berkecamuk rasa kesal dan kemarahan atas sikap Li Junjie yang terkesan selalu mempersulitnya.

"Terima kasih atas kemurahan hati Pangeran." Balas Hu Liena seraya menyatukan kedua lengannya di depan dada.

Dua insan yang kini berada di tempat yang sama dengan perasaan berbeda itu pun kembali memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda.

Di tengah perjalanan, seorang pelayan berlari mendekati Hu Liena. "Nona! syukurlah anda ada di sini." Ucapnya dengan nafas yang terengah.

"Ada apa?" Tanya Hu Liena heran.

"Itu, Tabib Hong sedang mencari anda dan sekarang sedang menunggu di gerha bunga." Jawab si pelayan.

"Untuk apa Tabib Hong mencari Nona Hu Liena?" Li Junjie yang merasa penasaran dengan kedatangan Tabib Hong pun membuka suaranya.

"Pa-Pangeran!" Si pelayan merasa terkejut karena baru menyadari kehadiran Li Junjie di sana.

"Cepat katakan! Untuk apa Tabib Hong mencari Nona Hu Liena." Li Junjie mengulangi kembali pertanyaannya.

"Maaf Yang Mulia Pangeran, Tabib Hong tidak memberitahukannya. Hamba hanya di minta untuk mencari Nona Hu Liena." Terang si pelayan tersebut.

Li Junjie melirik ke arah Hu Liena yang kini sedang menatap ke arah kediamannya.

...----------------...

Di gerha bunga, Tabib Hong kini sedang menunggu kedatangan Hu Liena. Sesuai perjanjian, hari ini adalah hari pertama Hu Liena akan mengajarkannya beberapa metode ilmu pengobatan.

Tabib Hong merasa bersemangat untuk hal ini, dia sudah mempersiapkan diri dan mentalnya untuk menerima pelajaran dari Hu Liena.

Sebagai seorang ahli pengobatan seperti Tabib Hong, kesempatan mempelajari metode baru adalah sebuah anugerah yang sangat besar.

Tentu saja dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas itu, selain untuk menambah pengetahuan, hal itu juga berguna bagi kemajuan dunia pengobatan.

"Sungguh kebetulan sekali, bisa bertemu dengan Tabib Hong di tempat ini."

Sebuah suara, mengagetkan Tabib Hong sekaligus membuyarkan lamunannya.

"Pangeran Jun!" Tabib Hong berseru memanggil nama Li Junjie yang berdiri di hadapannya.

"Apa anda terkejut Tabib?" Ucap Li Junjie seraya berjalan menghampiri Tabib Hong.

"Maafkan tua renta yang hina ini Pangeran, hamba tidak menyangka jika akan bertemu anda di kediaman Nona Hu Liena." Ujar Tabib Hong apa adanya.

"Tidak perlu sungkan, aku hanya beruntung bisa bertemu dengan Tabib terkenal seperti anda di sini. Bukankah begitu Nona Hu Liena?" Li Junjie berbicara seraya menoleh ke arah Hu Liena yang kini sedang menatap tak suka padanya.

"Tentu saja!" Jawab Hu Liena datar.

Tabib Hong memperhatikan mereka dengan raut muka kebingungan. Hari ini, dia yakini sebagai awal hari baik baginya. Tapi tak di sangka, hari ini dia akan bertemu dengan orang yang selalu di hindarinya.

"Ngomong-ngomong, ada keperluan apa Tabib Hong menemui Nona Hu Liena?"

"Ini bukan urusan anda, Pangeran." Hu Liena yang sudah tak bisa menahan emosinya, langsung menjawab pertanyaan dari Li Junjie yang di tujukan kepada Tabib Hong.

"Oh ... maafkan aku jika begitu." Ujar Li Junjie dengan santainya.

Setelah mendengar perkataan Li Junjie, Hu Liena membuka kembali suara. Dan kali ini perkataan yang dia ucapkan di tujukan kepada Tabib Hong yang juga sedang menatap ke arahnya.

"Tabib, sebaiknya urusan kita berdua hari ini harus di tunda." Ujar Hu Liena.

Tabib Hong terlihat kecewa mendengar perkataan dari Hu Liena, namun dia terpaksa harus bisa menerima apapun keputusannya.

Dengan keberadaan Li Junjie di tengah-tengah mereka saat ini, tidak memungkinkan bagi Hu Liena untuk tetap mengajarinya.

Meski dengan berat hati, Tabib Hong pun akhirnya menjawab ucapan dari Hu Liena. "Hamba mengerti Nona."

Melihat Tabib Hong begitu tak berdaya, Hu Liena pun semakin merasa geram dengan orang seperti Li Junjie. Seandainya saja, Li Junjie tidak memaksa untuk mengikutinya sampai ke gerha bunga, mungkin dia masih bisa meminta Tabib Hong untuk tetap tinggal dan menunggunya sampai acara jamuan di bubarkan.

Di tempatnya berdiri, Li Junjie terus memperhatikan gerak-gerik dua orang yang di hadapannya.

Dia merasa, jika ada sesuatu di antara mereka yang tak ingin di ketahuinya.

Aku harus mencari tahu, apa yang sedang mereka coba lakukan saat ini, batin Li Junjie.

"Nona, jika tak ada lagi yang ingin anda sampaikan. Sebaiknya saya pamit undur diri." Ucap Tabib Hong kepada Hu Liena.

Hu Liena langsung paham dengan ucapan dari Tabib Hong. Menurutnya, memang lebih baik jika Tabib Hong pergi untuk saat ini.

"Silahkan Tabib." Ucap Hu Liena seraya memberikan jalan.

Namun sepertinya Li Junjie tidak ingin membiarkan Tabib Hong pergi begitu saja. "Tunggu sebentar!"

Tabib Hong mengurungkan niatnya untuk pergi, lalu berbalik menghadap orang yang telah memanggilnya.

Sejujurnya, Tabib Hong sudah mengetahui arah pembicaraan dari Li Junjie, namun dia tak ingin untuk membahasnya lebih lanjut lagi.

"Hamba masih harus mengunjungi tempat lain untuk melakukan pengobatan, hamba harap Yang Mulia Pangeran bisa memahaminya."

Hu Liena tertegun dengan sikap lugas yang di lakukan oleh Tabib Hong. Dia tidak menyangka jika seorang Tabib seperti Tabib Hong ini, akan sangat berani berbicara seperti itu kepada seorang Pangeran.

Ekspresi wajah Li Junjie langsung berubah rumit, dia menggertakkan rahangnya guna menahan api kemarahan yang mulai menguasai kepalanya.

Tabib Hong tetap terlihat tenang, dia tidak terpengaruh sama sekali dengan perubahan dari Li Junjie. Dan ini membuat Hu Liena yang ada di sampingnya, merasa salut dengan keberaniannya.

Tabib Hong kembali berkata seraya tersenyum ke arah Li Junjie. "Hamba permisi dulu, Pangeran."

Selesai mengatakannya, Tabib Hong kembali berniat melanjutkan perjalanannya.

"Tabib Hong!" Li Junjie meninggikan suaranya.

Teriakan Li Junjie tentu saja berhasil membuat pergerakan dari Tabib Hong terhenti kembali.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangat

2024-02-17

0

Uchi Hafiz

Uchi Hafiz

lanjut

2023-02-05

3

Subha kanZa

Subha kanZa

lnjutttt lg thor🙏

2023-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah.
2 2. Kehidupan lain.
3 3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4 4. kecemasan Hu Boqin.
5 5. Balas dendam.
6 6. Kecurigaan Tabib Hong.
7 7. Kebencian Hu Liena.
8 8. Yueqin terluka.
9 8. Rencana jahat Xiulin.
10 10. Pembunuh bayaran.
11 11. Kediaman Tabib Hong.
12 12. Tertarik ke dimensi lain.
13 13. Wasiat dua dunia.
14 14. Kenyataan.
15 15. Kedatangan Li Junjie.
16 16. Xiulin yang tak tahu malu.
17 17. Kecurigaan Li Junjie.
18 18. Kemarahan Li Junjie.
19 19. Kegelisahan Li Junjie
20 20. Mo Yan Zhen.
21 21. Racun di tubuh Li Junjie.
22 22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23 23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24 24. Membuat onar.
25 25. Menagih hutang.
26 26. Masa lalu kelam Yueqin.
27 27. Racun katak emas.
28 28. Harga diri Wang bersaudara.
29 29. Tabib ramalan.
30 30. Cerita Pangeran Jun.
31 31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32 32. Racun Kalajengking Merah.
33 33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34 34. Mencapai kesepakatan.
35 35. Pengawal bodoh.
36 36. perdebatan Wang bersaudara.
37 37. Janji Hu Liena.
38 38. Pria tampan di kegelapan.
39 39. Dekret Kaisar.
40 40. Jangan panggil aku Putri.
41 41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42 42. Pandai berakting.
43 43. Pemilik tubuh?
44 44. Sabun rempah-rempah.
45 45. Xiulin pembunuh kejam.
46 46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47 47. Bao-Yu.
48 48. Persiapan memasuki Istana.
49 49. Memasuki Istana.
50 50. Anting milik Lilian.
51 51. Saingan Li Junjie.
52 52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53 53. Tarian Putri Qian
54 54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55 55. Xiulin Putri murba.
56 56. Changyong.
57 57. Pernikahan Li Junjie.
58 58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59 59. Siapa yang akan kau hukum?
60 60. Kutukan dari Dewa.
61 61. Kebusukan Yueqin.
62 62. Pathetic.
63 62. Fakta tentang Bibi Kiew
64 64. Kesepakatan.
65 65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66 66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67 67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68 68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69 69. Terlalu merepotkan!
70 70. Pantas saja masuk angin.
71 71. Cemburu.
72 72. Pamer.
73 73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74 74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75 75. Nona Besar Bai.
76 76. Diam kau perempuan tua!
77 77. Qin Zihui.
78 78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79 79. Tamu keluarga Yue.
80 80. Bangsawan Bai di tangkap.
81 81. Menegakkan keadilan.
82 82. Bingwen.
83 83. Siapa kau?
84 84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85 85. Jatuh cinta.
86 86. Demam cinta!
87 87. Jarum emas.
88 88. Mei Lien.
89 89. Bangsawan Yan di penjara.
90 80.Cepat buka baju!
91 91. Kita ini belum menikah!
92 92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93 93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94 94. Pasangan serasi.
95 95. Jangan terburu-buru!
96 96. Musuh lama.
97 97. Identitas Tuan Qiang.
98 98. Qiang Geming.
99 99. Suami-Istri yang kejam.
100 100. Wanita bercadar.
101 101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102 102. Amatiran.
103 103. Apa yang kau tertawakan?
104 104. Pertarungan di hutan.
105 105. Serangan anak panah.
106 106. Jangan jauh-jauh dariku!
107 107. Pil penawar racun.
108 108. Aku sudah sembuh total!
109 109. Qian Yingzhi
110 110. Obsesi Putri Song Qian.
111 111. Surat ajakan pemberontakan.
112 112. Rencana kedua.
113 113. Jadi dia, orangnya ....
114 114. Masuk jebakan.
115 115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116 116. Pangeran pencemburu.
117 117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118 118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119 119. Penangkapan Putri Song Qian.
120 120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121 121. Utusan kerajaan Qian.
122 122. Pengumuman pernikahan.
123 123. Kakak Pertama berubah konyol!
124 124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125 125. Keraguan Kaisar Qian.
126 126. Pemeriksaan
127 127. Terungkap.
128 128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129 129. Aku bisa membantumu!
130 130. Keributan.
131 131. Salah paham!
132 132. Aku bukanlah Ayahmu!
133 133. Hukuman untuk para pemberontak.
134 134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135 135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136 136. Pangeran Chunian menyelinap.
137 137. Tertangkap kembali.
138 138. Pangeran Chunian histeris.
139 139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140 140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141 141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142 142. Mata air murni bukit Wuya.
143 143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144 144. Rencana kedua Hu Liena
145 145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146 146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147 147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148 148. Kebingungan Pangeran Jing.
149 149. Lancarnya perjalanan.
150 150. Penyambutan Kaisar.
151 151. Pengumuman Kaisar.
152 152. Jawaban Pangeran Jing.
153 153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154 154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155 155. Ratapan Xiulin.
156 156. Pengobatan luka Hu Liena.
157 157. Masa pemulihan.
158 158. Perjanjian dengan Luqiu.
159 159. Hukuman untuk Putri Murba.
160 160. Hukum cambuk papan.
161 161. Berpura-pura pingsan.
162 162. Hu Liena jatuh pingsan.
163 163. Tersadar.
164 164. Sudah di makamkan!
165 165. Cendera mata.
166 166. Ciuman pertama.
167 167. Tempat istimewa.
168 168. Rahasia Hu Liena.
169 169. Aku mencintaimu!
170 170. Ada apa dengan matamu?
171 171. Masalah Guotin.
172 172. Membeli hadiah.
173 173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174 174. Meingkus pemimpin penyusup.
175 175. Pangeran Chunfang.
176 176. Pertunjukan.
177 177. Memukulinya sampai babak belur.
178 178. Selembar nyawa.
179 179. Permaisuri Ruolan.
180 180. Bunga-bunga yang kering.
181 181. Tak pandang bulu.
182 182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183 183. Bodoh dan ceroboh.
184 184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185 185. Pergi ke penjara.
186 186. Anak angkat.
187 187. Murka Panglima Jiao
188 188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189 189. Satu lawan satu.
Episodes

Updated 189 Episodes

1
1. Awal Kisah.
2
2. Kehidupan lain.
3
3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4
4. kecemasan Hu Boqin.
5
5. Balas dendam.
6
6. Kecurigaan Tabib Hong.
7
7. Kebencian Hu Liena.
8
8. Yueqin terluka.
9
8. Rencana jahat Xiulin.
10
10. Pembunuh bayaran.
11
11. Kediaman Tabib Hong.
12
12. Tertarik ke dimensi lain.
13
13. Wasiat dua dunia.
14
14. Kenyataan.
15
15. Kedatangan Li Junjie.
16
16. Xiulin yang tak tahu malu.
17
17. Kecurigaan Li Junjie.
18
18. Kemarahan Li Junjie.
19
19. Kegelisahan Li Junjie
20
20. Mo Yan Zhen.
21
21. Racun di tubuh Li Junjie.
22
22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23
23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24
24. Membuat onar.
25
25. Menagih hutang.
26
26. Masa lalu kelam Yueqin.
27
27. Racun katak emas.
28
28. Harga diri Wang bersaudara.
29
29. Tabib ramalan.
30
30. Cerita Pangeran Jun.
31
31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32
32. Racun Kalajengking Merah.
33
33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34
34. Mencapai kesepakatan.
35
35. Pengawal bodoh.
36
36. perdebatan Wang bersaudara.
37
37. Janji Hu Liena.
38
38. Pria tampan di kegelapan.
39
39. Dekret Kaisar.
40
40. Jangan panggil aku Putri.
41
41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42
42. Pandai berakting.
43
43. Pemilik tubuh?
44
44. Sabun rempah-rempah.
45
45. Xiulin pembunuh kejam.
46
46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47
47. Bao-Yu.
48
48. Persiapan memasuki Istana.
49
49. Memasuki Istana.
50
50. Anting milik Lilian.
51
51. Saingan Li Junjie.
52
52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53
53. Tarian Putri Qian
54
54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55
55. Xiulin Putri murba.
56
56. Changyong.
57
57. Pernikahan Li Junjie.
58
58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59
59. Siapa yang akan kau hukum?
60
60. Kutukan dari Dewa.
61
61. Kebusukan Yueqin.
62
62. Pathetic.
63
62. Fakta tentang Bibi Kiew
64
64. Kesepakatan.
65
65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66
66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67
67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68
68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69
69. Terlalu merepotkan!
70
70. Pantas saja masuk angin.
71
71. Cemburu.
72
72. Pamer.
73
73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74
74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75
75. Nona Besar Bai.
76
76. Diam kau perempuan tua!
77
77. Qin Zihui.
78
78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79
79. Tamu keluarga Yue.
80
80. Bangsawan Bai di tangkap.
81
81. Menegakkan keadilan.
82
82. Bingwen.
83
83. Siapa kau?
84
84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85
85. Jatuh cinta.
86
86. Demam cinta!
87
87. Jarum emas.
88
88. Mei Lien.
89
89. Bangsawan Yan di penjara.
90
80.Cepat buka baju!
91
91. Kita ini belum menikah!
92
92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93
93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94
94. Pasangan serasi.
95
95. Jangan terburu-buru!
96
96. Musuh lama.
97
97. Identitas Tuan Qiang.
98
98. Qiang Geming.
99
99. Suami-Istri yang kejam.
100
100. Wanita bercadar.
101
101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102
102. Amatiran.
103
103. Apa yang kau tertawakan?
104
104. Pertarungan di hutan.
105
105. Serangan anak panah.
106
106. Jangan jauh-jauh dariku!
107
107. Pil penawar racun.
108
108. Aku sudah sembuh total!
109
109. Qian Yingzhi
110
110. Obsesi Putri Song Qian.
111
111. Surat ajakan pemberontakan.
112
112. Rencana kedua.
113
113. Jadi dia, orangnya ....
114
114. Masuk jebakan.
115
115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116
116. Pangeran pencemburu.
117
117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118
118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119
119. Penangkapan Putri Song Qian.
120
120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121
121. Utusan kerajaan Qian.
122
122. Pengumuman pernikahan.
123
123. Kakak Pertama berubah konyol!
124
124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125
125. Keraguan Kaisar Qian.
126
126. Pemeriksaan
127
127. Terungkap.
128
128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129
129. Aku bisa membantumu!
130
130. Keributan.
131
131. Salah paham!
132
132. Aku bukanlah Ayahmu!
133
133. Hukuman untuk para pemberontak.
134
134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135
135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136
136. Pangeran Chunian menyelinap.
137
137. Tertangkap kembali.
138
138. Pangeran Chunian histeris.
139
139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140
140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141
141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142
142. Mata air murni bukit Wuya.
143
143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144
144. Rencana kedua Hu Liena
145
145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146
146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147
147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148
148. Kebingungan Pangeran Jing.
149
149. Lancarnya perjalanan.
150
150. Penyambutan Kaisar.
151
151. Pengumuman Kaisar.
152
152. Jawaban Pangeran Jing.
153
153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154
154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155
155. Ratapan Xiulin.
156
156. Pengobatan luka Hu Liena.
157
157. Masa pemulihan.
158
158. Perjanjian dengan Luqiu.
159
159. Hukuman untuk Putri Murba.
160
160. Hukum cambuk papan.
161
161. Berpura-pura pingsan.
162
162. Hu Liena jatuh pingsan.
163
163. Tersadar.
164
164. Sudah di makamkan!
165
165. Cendera mata.
166
166. Ciuman pertama.
167
167. Tempat istimewa.
168
168. Rahasia Hu Liena.
169
169. Aku mencintaimu!
170
170. Ada apa dengan matamu?
171
171. Masalah Guotin.
172
172. Membeli hadiah.
173
173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174
174. Meingkus pemimpin penyusup.
175
175. Pangeran Chunfang.
176
176. Pertunjukan.
177
177. Memukulinya sampai babak belur.
178
178. Selembar nyawa.
179
179. Permaisuri Ruolan.
180
180. Bunga-bunga yang kering.
181
181. Tak pandang bulu.
182
182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183
183. Bodoh dan ceroboh.
184
184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185
185. Pergi ke penjara.
186
186. Anak angkat.
187
187. Murka Panglima Jiao
188
188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189
189. Satu lawan satu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!