12. Tertarik ke dimensi lain.

Hu Liena berjalan ke arah tanaman obat yang menarik perhatiannya, semakin dekat semakin jelas tanaman yang di lihatnya. "Ahhh, aku benar itu adalah Jamur Cordyceps, di duniaku dulu jamur ini sudah semakin langka bahkan sudah jarang orang yang menemukannya." Monolog Hu Liena.

Tabib Hong menyeringai ketika melihat Hu Liena semakin menjauh dari dirinya, "Kakek moyang ternyata benar, gadis itu akan datang dengan sendirinya."

Sementara itu, Hu Liena tidak menyadari jika sebentar lagi akan terjadi sesuatu kepada dirinya.

Dia terus berjalan melangkahkan kakinya ke arah tanaman obat yang semakin dekat dari penglihatannya, hingga tiba-tiba Hu Liena kehilangan keseimbangan seperti ada sesuatu yang menarik tubuhnya dari arah bawah.

Aaggghhhhh....

Teriak Hu Liena ketika merasakan tubuhnya di tarik turun dengan begitu cepatnya memasuki lubang hitam yang tak berdasar.

Aaggghhhh.....

Aaggghhhh.....

Bruggghhhh.....

Hu Liena terjatuh di dasar lubang, tapi anehnya dia tidak merasakan sakit sedikitpun pada tubuhnya, justru dia merasa, jika dia terjatuh di atas bantalan empuk. "Ehh ... ini apa?" Ucap Hu Liena sambil meraba-raba tempat yang jadi tumpuannya.

"Ini ... ini seperti bantalan kursi." Ucapnya perlahan, dia hanya bisa menerka-nerka karena situasinya sangat gelap hingga tidak memungkinkan untuknya melihat area di sekitarnya.

"KLIK"

Terdengar bunyi di udara, dan ruangan yang tadinya gelap menjadi terang seketika. "Ini, bukankah ini sebuah apotek atau lebih tepatnya seperti gudang obat." Monolog Hu Liena.

Setelah memperhatikan sekelilingnya, Hu Liena berasumsi jika tempat itu adalah tempat meracik obat karena terdapat beberapa alat untuk meracik dan membuat obat. Bahkan terdapat ratusan ribu toples obat yang tak akan ada habisnya jika di jual di suatu Negara besar.

"WOW! ... Aku tidak menyangka, jika kedatanganku hari ini ke rumah Tabib Hong akan menemukan tempat seperti ini." Monolog Hu Liena, dia merasa takjub dengan tempatnya berada saat ini.

Ketika Hu Liena sedang menikmati pemandangan di sekelilingnya, dia di kagetkan dengan kemunculan sesosok bayangan kakek-kakek tua di hadapannya.

"Siapa kau?" Hu Liena bergerak mundur karena merasa terkejut dengan bayangan kakek tersebut.

"Aku adalah penunggu tempat ini." Jawab Si kakek.

"Jadi anda adalah pemilik tempat ini?" Entah kenapa Hu Liena merasa gugup di hadapan sosok kakek tua ini.

"Bukan!" Ucap si kakek sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku hanya bertugas untuk menjaga tempat ini hingga pemilik aslinya datang." Lanjut si kakek.

"Oh, jadi seperti itu. Sepertinya pemilik tempat ini bukanlah orang sembarangan." Ujar Hu Liena.

"Kakek, aku tidak sengaja terhisap ke tempat ini. Jika anda tidak merasa keberatan, bisakah anda memberitahuku arah pintu keluar?" Tanya Hu Liena kepada si kakek.

"Setiap orang yang di takdirkan datang belum tentu di takdirkan untuk pulang." Ujar si kakek yang membuat Hu Liena kebingungan mengartikan kata-kata darinya.

"Apa maksud anda kakek?" Tanyanya penasaran.

"Kau pasti tahu apa maksudku gadis kecil." Jawab si kakek tenang.

"Maksudmu, aku akan tetap di sini?" Hu Liena menaikkan alisnya mencoba menebak-nebak.

"Semua tergantung takdir." Si kakek lagi-lagi menyebutkan tentang takdir di jawabannya, membuat Hu Liena menjadi semakin bingung.

"Bisakah anda memberitahuku lebih jelas lagi kakek, aku tidak bisa jika harus asal tebak saja." Ucapnya mulai geram.

"Baiklah, karena kau orang pertama yang datang ke tempat ini setelah 5000 tahun lamanya, maka aku akan memberitahukan sesuatu padamu."

"Apa? 5000 tahun? anda sudah berada di sini selama itu?" Hu Liena terkejut mendengar ucapan si kakek.

"Iya kau benar gadis kecil." Jawab si kakek tenang.

Tubuh Hu Liena mendadak terasa lemas, lututnya tak lagi bisa menopang kedua kakinya. Dia merasakan bumi yang di pijaknya seakan bergetar dan membuatnya kehilangan keseimbangan.

Brugghhhh...

Tubuh Hu Liena meluruh ke bawah, dia menekuk kaki lalu memeluk lututnya dengan kedua tangan. Kemudian dia menangis sejadi-jadinya meratapi kenyataan hidup yang akan di hadapinya.

"Tak ada gunanya kau menangisi ini semua, jika ini sudah menjadi takdirmu takkan ada orang yang mampu untuk mengubahnya." Ucap Si kakek berusaha menenangkan Hu Liena.

"Bagaimana bisa aku menjalani ini semua." Lirih Hu Liena sambil mengangkat kepalanya menatap sendu ke arah si kakek.

"Terimalah takdirmu dengan berlapang dada, hanya itu yang akan membuatmu bahagia." Si kakek melembutkan suaranya.

"Tapi aku ...," Hu Liena jadi terdiam ketika melihat si kakek mengangkat telapak tangan untuk menghentikan kata-katanya.

"Kau datang bukan tanpa alasan, semua sudah di takdirkan." Ucap si kakek yang menambah kebingungan di hati Hu Liena.

"Tapi aku tidak mau berakhir seperti ini."Teriak Hu Liena histeris.

"kenyataan memanglah sangat menyakitkan dan terbelenggu di dalam khayalan hanya akan membawa kesengsaraan." Lagi dan lagi si kakek mengucapkan kata-kata yang tak di mengerti oleh Hu Liena.

"Aku sama sekali tidak mengerti dengan semua ucapanmu kakek."

"Kau tidak perlu mengerti." Jawab si kakek.

"Dengarkan aku gadis kecil, kau datang karena memang sudah waktunya untuk datang." Ujar si kakek datar.

"Bisakah kau membantuku kakek? aku tidak ingin menghabiskan semua waktuku berada di tempat ini." Pinta Hu Liena kepada si kakek, dia tak ingin terkurung di tempat ini selamanya.

"Seperti yang aku ucapkan sebelumnya, karena kau sudah datang maka kau sudah di takdirkan. Oleh karena itu aku akan berbaik hati memberitahukanmu sesuatu yang aku tahu."

Meskipun masih tidak mengerti dengan kata-kata yang di ucapan oleh si kakek, Hu Liena merasa jika dia masih memiliki harapan.

"Apa itu kakek?"

"Kau sudah di takdirkan dan kedatanganmu sudah di ramalkan." Jelas si kakek singkat.

Splashhh~

Jeddeerrr~

Jeddeerrr~

Seperti ada suara petir yang menyambar di telinga Hu Liena begitu mendengar ucapan si kakek yang menyebutkan tentang ramalan. "Tolong, tolong ceritakan lebih banyak lagi." Ratapnya kepada si kakek, dia tidak pernah mengira jika kedatangannya ke tempat ini bukanlah suatu kebetulan.

Si kakek pun menceritakan tentang kisah mimpinya yang bertemu dengan seorang pria bernama Ma Boqin yang mengaku sebagai Tabib genius dari masa depan. Si pria menyebutkan jika suatu hari nanti, Putrinya akan datang untuk menjalani kehidupan keduanya di zaman ini. Dia juga menitipkan sebuah kotak perhiasan kepada si kakek dan memberikan kepada Putrinya jika dia sudah datang ke tempat ini.

"Hanya itulah yang aku bisa beritahukan kepadamu." Ucap si kakek mengakhiri ceritanya.

"Ti-tidak mungkin, bagaimana bisa Ayahku melintasi dua dunia dan masuk ke dalam mimpimu." Ucap Hu Liena yang merasa aneh dengan cerita si kakek.

"Hanya itu yang aku tahu, aku tidak memaksamu untuk mempercayainya." Ujar si kakek.

"Masalah kotak pemberian Ayahku, apa kakek masih menyimpannya?" Tanya Hu Liena merasa penasaran dengan kotak yang di sebutkan tadi.

"Tentu, aku menyimpannya di sana." Jawab si kakek sambil menunjuk ke arah sebuah lemari tua yang ada di belakang Hu Liena.

Pandangan mata Hu Liena kini menatap lekat lemari tua yang berada di hadapannya.

"Bolehkah aku melihatnya?" Tanyanya sambil menoleh ke arah si kakek.

Setelah mendapat persetujuan, barulah Hu Liena mengulurkan tangan untuk membuka pintu lemari tersebut.

Ceklekk...

Hu Liena membuka pintu lemari dengan perlahan, tangannya bergetar karena merasa ketakutan. Dia tidak pernah membayangkan jika Ayahnya akan berbuat hal sejauh ini demi hidupnya.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehst

2024-02-17

0

Hasan

Hasan

buset ayahnya yg dulu datangnya lbh cepat 5rb tahun 😱😱

2023-05-28

2

Hikmah Cahya X

Hikmah Cahya X

yuuhuuuuuu lanjuttt terusss kak .
semangat sllu

2023-01-29

3

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah.
2 2. Kehidupan lain.
3 3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4 4. kecemasan Hu Boqin.
5 5. Balas dendam.
6 6. Kecurigaan Tabib Hong.
7 7. Kebencian Hu Liena.
8 8. Yueqin terluka.
9 8. Rencana jahat Xiulin.
10 10. Pembunuh bayaran.
11 11. Kediaman Tabib Hong.
12 12. Tertarik ke dimensi lain.
13 13. Wasiat dua dunia.
14 14. Kenyataan.
15 15. Kedatangan Li Junjie.
16 16. Xiulin yang tak tahu malu.
17 17. Kecurigaan Li Junjie.
18 18. Kemarahan Li Junjie.
19 19. Kegelisahan Li Junjie
20 20. Mo Yan Zhen.
21 21. Racun di tubuh Li Junjie.
22 22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23 23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24 24. Membuat onar.
25 25. Menagih hutang.
26 26. Masa lalu kelam Yueqin.
27 27. Racun katak emas.
28 28. Harga diri Wang bersaudara.
29 29. Tabib ramalan.
30 30. Cerita Pangeran Jun.
31 31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32 32. Racun Kalajengking Merah.
33 33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34 34. Mencapai kesepakatan.
35 35. Pengawal bodoh.
36 36. perdebatan Wang bersaudara.
37 37. Janji Hu Liena.
38 38. Pria tampan di kegelapan.
39 39. Dekret Kaisar.
40 40. Jangan panggil aku Putri.
41 41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42 42. Pandai berakting.
43 43. Pemilik tubuh?
44 44. Sabun rempah-rempah.
45 45. Xiulin pembunuh kejam.
46 46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47 47. Bao-Yu.
48 48. Persiapan memasuki Istana.
49 49. Memasuki Istana.
50 50. Anting milik Lilian.
51 51. Saingan Li Junjie.
52 52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53 53. Tarian Putri Qian
54 54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55 55. Xiulin Putri murba.
56 56. Changyong.
57 57. Pernikahan Li Junjie.
58 58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59 59. Siapa yang akan kau hukum?
60 60. Kutukan dari Dewa.
61 61. Kebusukan Yueqin.
62 62. Pathetic.
63 62. Fakta tentang Bibi Kiew
64 64. Kesepakatan.
65 65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66 66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67 67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68 68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69 69. Terlalu merepotkan!
70 70. Pantas saja masuk angin.
71 71. Cemburu.
72 72. Pamer.
73 73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74 74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75 75. Nona Besar Bai.
76 76. Diam kau perempuan tua!
77 77. Qin Zihui.
78 78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79 79. Tamu keluarga Yue.
80 80. Bangsawan Bai di tangkap.
81 81. Menegakkan keadilan.
82 82. Bingwen.
83 83. Siapa kau?
84 84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85 85. Jatuh cinta.
86 86. Demam cinta!
87 87. Jarum emas.
88 88. Mei Lien.
89 89. Bangsawan Yan di penjara.
90 80.Cepat buka baju!
91 91. Kita ini belum menikah!
92 92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93 93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94 94. Pasangan serasi.
95 95. Jangan terburu-buru!
96 96. Musuh lama.
97 97. Identitas Tuan Qiang.
98 98. Qiang Geming.
99 99. Suami-Istri yang kejam.
100 100. Wanita bercadar.
101 101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102 102. Amatiran.
103 103. Apa yang kau tertawakan?
104 104. Pertarungan di hutan.
105 105. Serangan anak panah.
106 106. Jangan jauh-jauh dariku!
107 107. Pil penawar racun.
108 108. Aku sudah sembuh total!
109 109. Qian Yingzhi
110 110. Obsesi Putri Song Qian.
111 111. Surat ajakan pemberontakan.
112 112. Rencana kedua.
113 113. Jadi dia, orangnya ....
114 114. Masuk jebakan.
115 115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116 116. Pangeran pencemburu.
117 117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118 118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119 119. Penangkapan Putri Song Qian.
120 120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121 121. Utusan kerajaan Qian.
122 122. Pengumuman pernikahan.
123 123. Kakak Pertama berubah konyol!
124 124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125 125. Keraguan Kaisar Qian.
126 126. Pemeriksaan
127 127. Terungkap.
128 128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129 129. Aku bisa membantumu!
130 130. Keributan.
131 131. Salah paham!
132 132. Aku bukanlah Ayahmu!
133 133. Hukuman untuk para pemberontak.
134 134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135 135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136 136. Pangeran Chunian menyelinap.
137 137. Tertangkap kembali.
138 138. Pangeran Chunian histeris.
139 139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140 140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141 141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142 142. Mata air murni bukit Wuya.
143 143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144 144. Rencana kedua Hu Liena
145 145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146 146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147 147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148 148. Kebingungan Pangeran Jing.
149 149. Lancarnya perjalanan.
150 150. Penyambutan Kaisar.
151 151. Pengumuman Kaisar.
152 152. Jawaban Pangeran Jing.
153 153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154 154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155 155. Ratapan Xiulin.
156 156. Pengobatan luka Hu Liena.
157 157. Masa pemulihan.
158 158. Perjanjian dengan Luqiu.
159 159. Hukuman untuk Putri Murba.
160 160. Hukum cambuk papan.
161 161. Berpura-pura pingsan.
162 162. Hu Liena jatuh pingsan.
163 163. Tersadar.
164 164. Sudah di makamkan!
165 165. Cendera mata.
166 166. Ciuman pertama.
167 167. Tempat istimewa.
168 168. Rahasia Hu Liena.
169 169. Aku mencintaimu!
170 170. Ada apa dengan matamu?
171 171. Masalah Guotin.
172 172. Membeli hadiah.
173 173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174 174. Meingkus pemimpin penyusup.
175 175. Pangeran Chunfang.
176 176. Pertunjukan.
177 177. Memukulinya sampai babak belur.
178 178. Selembar nyawa.
179 179. Permaisuri Ruolan.
180 180. Bunga-bunga yang kering.
181 181. Tak pandang bulu.
182 182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183 183. Bodoh dan ceroboh.
184 184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185 185. Pergi ke penjara.
186 186. Anak angkat.
187 187. Murka Panglima Jiao
188 188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189 189. Satu lawan satu.
Episodes

Updated 189 Episodes

1
1. Awal Kisah.
2
2. Kehidupan lain.
3
3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4
4. kecemasan Hu Boqin.
5
5. Balas dendam.
6
6. Kecurigaan Tabib Hong.
7
7. Kebencian Hu Liena.
8
8. Yueqin terluka.
9
8. Rencana jahat Xiulin.
10
10. Pembunuh bayaran.
11
11. Kediaman Tabib Hong.
12
12. Tertarik ke dimensi lain.
13
13. Wasiat dua dunia.
14
14. Kenyataan.
15
15. Kedatangan Li Junjie.
16
16. Xiulin yang tak tahu malu.
17
17. Kecurigaan Li Junjie.
18
18. Kemarahan Li Junjie.
19
19. Kegelisahan Li Junjie
20
20. Mo Yan Zhen.
21
21. Racun di tubuh Li Junjie.
22
22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23
23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24
24. Membuat onar.
25
25. Menagih hutang.
26
26. Masa lalu kelam Yueqin.
27
27. Racun katak emas.
28
28. Harga diri Wang bersaudara.
29
29. Tabib ramalan.
30
30. Cerita Pangeran Jun.
31
31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32
32. Racun Kalajengking Merah.
33
33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34
34. Mencapai kesepakatan.
35
35. Pengawal bodoh.
36
36. perdebatan Wang bersaudara.
37
37. Janji Hu Liena.
38
38. Pria tampan di kegelapan.
39
39. Dekret Kaisar.
40
40. Jangan panggil aku Putri.
41
41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42
42. Pandai berakting.
43
43. Pemilik tubuh?
44
44. Sabun rempah-rempah.
45
45. Xiulin pembunuh kejam.
46
46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47
47. Bao-Yu.
48
48. Persiapan memasuki Istana.
49
49. Memasuki Istana.
50
50. Anting milik Lilian.
51
51. Saingan Li Junjie.
52
52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53
53. Tarian Putri Qian
54
54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55
55. Xiulin Putri murba.
56
56. Changyong.
57
57. Pernikahan Li Junjie.
58
58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59
59. Siapa yang akan kau hukum?
60
60. Kutukan dari Dewa.
61
61. Kebusukan Yueqin.
62
62. Pathetic.
63
62. Fakta tentang Bibi Kiew
64
64. Kesepakatan.
65
65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66
66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67
67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68
68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69
69. Terlalu merepotkan!
70
70. Pantas saja masuk angin.
71
71. Cemburu.
72
72. Pamer.
73
73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74
74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75
75. Nona Besar Bai.
76
76. Diam kau perempuan tua!
77
77. Qin Zihui.
78
78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79
79. Tamu keluarga Yue.
80
80. Bangsawan Bai di tangkap.
81
81. Menegakkan keadilan.
82
82. Bingwen.
83
83. Siapa kau?
84
84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85
85. Jatuh cinta.
86
86. Demam cinta!
87
87. Jarum emas.
88
88. Mei Lien.
89
89. Bangsawan Yan di penjara.
90
80.Cepat buka baju!
91
91. Kita ini belum menikah!
92
92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93
93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94
94. Pasangan serasi.
95
95. Jangan terburu-buru!
96
96. Musuh lama.
97
97. Identitas Tuan Qiang.
98
98. Qiang Geming.
99
99. Suami-Istri yang kejam.
100
100. Wanita bercadar.
101
101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102
102. Amatiran.
103
103. Apa yang kau tertawakan?
104
104. Pertarungan di hutan.
105
105. Serangan anak panah.
106
106. Jangan jauh-jauh dariku!
107
107. Pil penawar racun.
108
108. Aku sudah sembuh total!
109
109. Qian Yingzhi
110
110. Obsesi Putri Song Qian.
111
111. Surat ajakan pemberontakan.
112
112. Rencana kedua.
113
113. Jadi dia, orangnya ....
114
114. Masuk jebakan.
115
115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116
116. Pangeran pencemburu.
117
117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118
118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119
119. Penangkapan Putri Song Qian.
120
120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121
121. Utusan kerajaan Qian.
122
122. Pengumuman pernikahan.
123
123. Kakak Pertama berubah konyol!
124
124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125
125. Keraguan Kaisar Qian.
126
126. Pemeriksaan
127
127. Terungkap.
128
128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129
129. Aku bisa membantumu!
130
130. Keributan.
131
131. Salah paham!
132
132. Aku bukanlah Ayahmu!
133
133. Hukuman untuk para pemberontak.
134
134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135
135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136
136. Pangeran Chunian menyelinap.
137
137. Tertangkap kembali.
138
138. Pangeran Chunian histeris.
139
139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140
140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141
141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142
142. Mata air murni bukit Wuya.
143
143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144
144. Rencana kedua Hu Liena
145
145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146
146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147
147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148
148. Kebingungan Pangeran Jing.
149
149. Lancarnya perjalanan.
150
150. Penyambutan Kaisar.
151
151. Pengumuman Kaisar.
152
152. Jawaban Pangeran Jing.
153
153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154
154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155
155. Ratapan Xiulin.
156
156. Pengobatan luka Hu Liena.
157
157. Masa pemulihan.
158
158. Perjanjian dengan Luqiu.
159
159. Hukuman untuk Putri Murba.
160
160. Hukum cambuk papan.
161
161. Berpura-pura pingsan.
162
162. Hu Liena jatuh pingsan.
163
163. Tersadar.
164
164. Sudah di makamkan!
165
165. Cendera mata.
166
166. Ciuman pertama.
167
167. Tempat istimewa.
168
168. Rahasia Hu Liena.
169
169. Aku mencintaimu!
170
170. Ada apa dengan matamu?
171
171. Masalah Guotin.
172
172. Membeli hadiah.
173
173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174
174. Meingkus pemimpin penyusup.
175
175. Pangeran Chunfang.
176
176. Pertunjukan.
177
177. Memukulinya sampai babak belur.
178
178. Selembar nyawa.
179
179. Permaisuri Ruolan.
180
180. Bunga-bunga yang kering.
181
181. Tak pandang bulu.
182
182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183
183. Bodoh dan ceroboh.
184
184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185
185. Pergi ke penjara.
186
186. Anak angkat.
187
187. Murka Panglima Jiao
188
188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189
189. Satu lawan satu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!