6. Kecurigaan Tabib Hong.

Hu Boqin termenung memikirkan semua perkataan dari Tabib Hong, dengan segala kemungkinan yan ada, bukan mustahil jika ada seseorang yang menaruh dendam kepada keluarganya.

Aagghhh...

Aagghhh...

Terdengar suara Yueqin yang mencoba membuka mulutnya untuk berbicara, tapi karena Hu Liena juga mengunci titik vita suaranya, dia hanya bisa mengeluarkan suara-suara seperti erangan tak jelas dari mulutnya.

Hu Boqin menoleh memperhatikannya, dia mengira jika Yueqin sedang merasa kesakitan karena tidak mengerti dengan ucapannya.

"Tolong periksa dia kembali Tabib, sepertinya dia merasa kesakitan." Pintanya kepada Tabib Hong.

Yueqin ingin menolak dan menjelaskan maksudnya, tapi apa daya dia tidak bisa melakukannya, yang bisa dia lakukan saat ini hanyalah mencoba untuk pasrah setidaknya Hu Boqin mulai memedulikan tentang keadaannya.

Ketika semua orang sedang merasa kebingungan...

Di gerha bunga, ada dua orang yang sedang tertawa bahagia. "Ha-ha ... Nona, anda sangat hebat!" puji Luqiu kepada Hu Liena.

"Tentu saja!" Jawab Hu Liena merasa bangga.

"Tapi saya heran, bagaimana anda bisa melakukannya?" Tanya Luqiu sambil menatap majikannya.

"Itu hanyalah masalah kecil bagiku, kau akan melihat kejutan-kejutan yang lebih besar dari ini lain kali." Jawabnya lagi sambil membusungkan dada. Dengan keahliannya sebagai Tabib genius di markas kemiliteran dulu, yang dia lakukan sekarang ini memanglah belum seberapa.

"Baik Nona! hamba akan menantikannya." Ucap Luqiu bersemangat. Meskipun dia penasaran bagaimana Hu Liena melakukannya, tapi dia merasa antusias menantikan semuanya.

"Tentu saja, kita akan membalas satu-persatu perbuatan mereka kepada kita berdua." Ucap Hu Liena sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Um ... anda benar Nona!" Luqiu mengangguk setuju.

tok... tok... tok...

"Nona! Tuan perdana menteri menunggu anda di paviliun utara." Ucap seorang pelayan dari luar.

Bibir Hu Liena sedikit berkedut, dia sudah bisa menebak maksud dari Ayahnya. Dia lalu menjawab ucapan si pelayan. "Baik, aku akan pergi ke sana." Seraya bangkit dari tempat duduknya.

"Nona, bagaimana ini?" Luqiu menjadi panik.

"Tidak apa-apa, lagipula tidak ada bukti yang menunjukkan jika akulah pelakunya." Hu Liena menjawab dengan santainya.

Luqiu seakan mau pingsan mendengar kata-katanya, sejak kapan majikannya akan setenang dan seberani ini pikirnya.

Mereka pun beranjak keluar dan pergi dengan pelayan yang di utus oleh Tuan Perdana Menteri untuk memanggil majikannya bersama dia yang berjalan mengikuti dari belakang.

Hu Boqin menatap putrinya yang kini berdiri di hadapannya, dia menghela nafas beberapa kali untuk mengatasi kecanggungannya.

"Putriku, apa benar kau menemui bibi Yue hari ini?" Tanyanya kepada Hu Liena, dia menyebut Yueqin dengan sebutan bibi karena peraturan di Negaranya tidak membolehkan anak sah dari pernikahan pertama memanggil ibu kepada istri keduanya.

"Benar ayah." Jawabnya.

"Apa kau tahu jika telah terjadi sesuatu kepada bibi Yue?" Tanya Hu Boqin lagi.

"Iya Ayah." Hu Liena mengangguk.

"Lalu, apa kau tahu siapa pelakunya?" Tanya Hu Boqin untuk kesekian kalinya.

"Tidak! Saat aku datang bibi sedang berteriak-teriak meminta untuk di keluarkan dan ketika aku memasuki ruangannya bibi sudah tergeletak di lantai." Jawabnya dengan nada tenang.

Hu Boqin sedikit terkejut dengan ketenangan putrinya, biasanya dia selalu bertindak ceroboh dan kasar ketika dia mencoba mengajaknya untuk berbicara.

"Ini ...," Ucapnya bimbang.

Aagghhh...

Aagghhh...

Yueqin mencoba untuk berbicara meskipun hasilnya sia-sia karena tak satupun kata keluar dari mulutnya. Kemudian Hu Liena pun meliriknya sekilas dan berbicara lagi dengan ayahnya. "Jika tidak ada hal yang ingin di bicarakan lagi, aku permisi Ayah." Ucapnya sambil membalikkan badan dan langsung berjalan pergi.

"Hamba juga permisi Tuan." Tabib Hong yang sedari tadi hanya bisa diam langsung meminta diri untuk bergegas pulang.

Hu Boqin hanya mengangguk tanpa mengucapkan kata apapun, dia masih merasa kaget dengan perubahan yang terjadi atas diri putrinya.

Di halaman, Tabib Hong semakin mempercepat langkah kakinya. "Nona, tunggu!" Teriaknya keras.

Hu Liena menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara. "Anda memanggilku?"

Dia mengerutkan alis dan menatap pria yang sedang mendekat ke arahnya, di ingatan si pemilik tubuh tak ada satupun informasi tentang orang yang memanggilnya ini.

"Dia adalah Tabib terkenal di Negara Ying, Nona." Jelas Luqiu yang melihat ekspresi kebingungan di wajah majikannya.

"Ahh ... begitu." Hu Liena menganggukkan kepalanya, dia merasa terbantu dengan informasi yang di berikan oleh Luqiu.

"Nona saya ingin menanyakan sesuatu." Ungkap Tabib Hong yang sudah berada di hadapannya.

"Ahhhh?" Hu Liena mengangkat sebelah alisnya.

Menyadari kecerobohannya, Tabib Hong mengubah perkataannya. "Maksud saya, saya ingin mendiskusikan sesuatu dengan Nona."

"Ohh ... seperti itu." Hu Liena mengangguk tanda mengerti ucapannya.

Tabib Hong merasa lega karena usahanya tidaklah sia-sia, dia kemudian melanjutkan perkataannya. "Iya Nona, hamba ingin mendiskusikan tentang keadaan Nyonya Menteri kepada anda." Jelasnya.

"Apa terjadi sesuatu dengannya?" Hu Liena berpura-pura merasa panik.

Kini, giliran alis Tabib Hong yang berkedut melihat tingkah laku Hu Liena. Sudah jelas-jelas dia yang melakukannya, dia malah berpura-pura tidak mengetahui apa-apa pikir Tabib Hong.

"Ini ... Nona! Sebenarnya saya sudah mengetahui jika anda yang melakukannya." Terang Tabib Hong berusaha menjaga kata-katanya.

"Melakukan apa?" Ekpresi Hu Liena berubah siaga ketika mendengarnya.

"Saya tahu, jika Nona yang melakukan penguncian di titik-titik vital Nyonya Menteri sehingga dia kehilangan kemampuan di beberapa anggota tubuhnya." Jelas Tabib.

"Dari mana anda memiliki keberanian untuk menuduhku seperti itu?" Ucap Hu Liena ketus.

"Saya melihat gerak-gerik mencurigakan anda ketika berbicara dengan Tuan Perdana Menteri, dan anda tidak akan bisa mengelabui saya, karena saya pernah mempelajari ilmu tentang membaca ekspresi di wajah seseorang." Tutur Tabib Hong.

Sungguh merepotkan, orang tua ini sungguh merepotkan. Batin Hu Liena.

"Baiklah, karena anda sudah mengetahuinya. Apa yang akan anda lakukan sekarang?" Tantang Hu Liena, dia akhirnya membuka mulutnya untuk mengetahui niat Tabib Hong sebenarnya.

"Sangat mudah bagi saya untuk melaporkan masalah ini kepada Tuan Perdana Menteri. Tetapi, bukan itu tujuan saya menghentikan anda saat ini."

"Lalu?" Tanya Hu Liena semakin waspada.

"Saya ingin anda mengajarkannya kepada saya." Ucap Tabib Hong mengutarakan keinginannya, sebagai penggila ilmu pengobatan, tentu ini adalah hal langka yang di temuinya dan tentu saja dia harus berusaha untuk bisa mempelajarinya.

"Ini ...," Hu Liena membuka sedikit mulutnya.

Melihat reaksi dari Hu Liena yang seakan ragu untuk menjawabnya, Tabib Hong kembali bersuara. "Tentu jika Nona tidak bersedia, saya akan langsung kembali dan melaporkannya."

"Kau!" Hu Liena terbelalak mendengar perkataan Tabib Hong yang secara paksa meminta dia untuk menuruti keinginannya.

"Hahhhh ...," Hu Liena menghela nafas pasrah.

"Baik-"

"Terima kasih Nona!" Sebelum Hu Liena menyelesaikan kata-katanya, Tabib Hong langsung memotongnya. "Terserah anda saja" Ucap Hu Liena semakin pasrah.

"Baik, saya akan pergi dan mengatur waktu untuk mempelajarinya bersama Nona." Ucap Tabib Hong merasa gembira karena sudah mendapatkan persetujuan dari Hu Liena meskipun dengan sedikit menggunakan trik kotor yang menurutnya lumayan wajar.

"Um!" Hu Liena hanya menjawab malas.

"Saya permisi Nona!" Kata Tabib Hong lagi sambil membungkuk kepadanya.

Setelah melihat Tabib Hong pergi, Luqiu mendekati majikannya. "Bagaimana ini Nona?" Ucap Luqiu cemas.

"Tidak apa-apa, aku bisa mengatasinya." Jawab Hu Liena lalu mengayunkan kakinya berniat melanjutkan perjalanannya.

"DASAR ******! AKU TAHU PASTI KAU LAH PELAKUNYA!" Hardik seorang wanita di belakangnya.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehat

2024-02-17

0

eva

eva

Hehehehe

2023-07-06

0

Naraa 🌻

Naraa 🌻

Tabib nya sungguh lancang, berani bgt mengancam nonanya

2023-05-04

3

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah.
2 2. Kehidupan lain.
3 3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4 4. kecemasan Hu Boqin.
5 5. Balas dendam.
6 6. Kecurigaan Tabib Hong.
7 7. Kebencian Hu Liena.
8 8. Yueqin terluka.
9 8. Rencana jahat Xiulin.
10 10. Pembunuh bayaran.
11 11. Kediaman Tabib Hong.
12 12. Tertarik ke dimensi lain.
13 13. Wasiat dua dunia.
14 14. Kenyataan.
15 15. Kedatangan Li Junjie.
16 16. Xiulin yang tak tahu malu.
17 17. Kecurigaan Li Junjie.
18 18. Kemarahan Li Junjie.
19 19. Kegelisahan Li Junjie
20 20. Mo Yan Zhen.
21 21. Racun di tubuh Li Junjie.
22 22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23 23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24 24. Membuat onar.
25 25. Menagih hutang.
26 26. Masa lalu kelam Yueqin.
27 27. Racun katak emas.
28 28. Harga diri Wang bersaudara.
29 29. Tabib ramalan.
30 30. Cerita Pangeran Jun.
31 31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32 32. Racun Kalajengking Merah.
33 33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34 34. Mencapai kesepakatan.
35 35. Pengawal bodoh.
36 36. perdebatan Wang bersaudara.
37 37. Janji Hu Liena.
38 38. Pria tampan di kegelapan.
39 39. Dekret Kaisar.
40 40. Jangan panggil aku Putri.
41 41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42 42. Pandai berakting.
43 43. Pemilik tubuh?
44 44. Sabun rempah-rempah.
45 45. Xiulin pembunuh kejam.
46 46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47 47. Bao-Yu.
48 48. Persiapan memasuki Istana.
49 49. Memasuki Istana.
50 50. Anting milik Lilian.
51 51. Saingan Li Junjie.
52 52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53 53. Tarian Putri Qian
54 54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55 55. Xiulin Putri murba.
56 56. Changyong.
57 57. Pernikahan Li Junjie.
58 58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59 59. Siapa yang akan kau hukum?
60 60. Kutukan dari Dewa.
61 61. Kebusukan Yueqin.
62 62. Pathetic.
63 62. Fakta tentang Bibi Kiew
64 64. Kesepakatan.
65 65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66 66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67 67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68 68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69 69. Terlalu merepotkan!
70 70. Pantas saja masuk angin.
71 71. Cemburu.
72 72. Pamer.
73 73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74 74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75 75. Nona Besar Bai.
76 76. Diam kau perempuan tua!
77 77. Qin Zihui.
78 78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79 79. Tamu keluarga Yue.
80 80. Bangsawan Bai di tangkap.
81 81. Menegakkan keadilan.
82 82. Bingwen.
83 83. Siapa kau?
84 84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85 85. Jatuh cinta.
86 86. Demam cinta!
87 87. Jarum emas.
88 88. Mei Lien.
89 89. Bangsawan Yan di penjara.
90 80.Cepat buka baju!
91 91. Kita ini belum menikah!
92 92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93 93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94 94. Pasangan serasi.
95 95. Jangan terburu-buru!
96 96. Musuh lama.
97 97. Identitas Tuan Qiang.
98 98. Qiang Geming.
99 99. Suami-Istri yang kejam.
100 100. Wanita bercadar.
101 101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102 102. Amatiran.
103 103. Apa yang kau tertawakan?
104 104. Pertarungan di hutan.
105 105. Serangan anak panah.
106 106. Jangan jauh-jauh dariku!
107 107. Pil penawar racun.
108 108. Aku sudah sembuh total!
109 109. Qian Yingzhi
110 110. Obsesi Putri Song Qian.
111 111. Surat ajakan pemberontakan.
112 112. Rencana kedua.
113 113. Jadi dia, orangnya ....
114 114. Masuk jebakan.
115 115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116 116. Pangeran pencemburu.
117 117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118 118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119 119. Penangkapan Putri Song Qian.
120 120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121 121. Utusan kerajaan Qian.
122 122. Pengumuman pernikahan.
123 123. Kakak Pertama berubah konyol!
124 124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125 125. Keraguan Kaisar Qian.
126 126. Pemeriksaan
127 127. Terungkap.
128 128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129 129. Aku bisa membantumu!
130 130. Keributan.
131 131. Salah paham!
132 132. Aku bukanlah Ayahmu!
133 133. Hukuman untuk para pemberontak.
134 134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135 135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136 136. Pangeran Chunian menyelinap.
137 137. Tertangkap kembali.
138 138. Pangeran Chunian histeris.
139 139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140 140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141 141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142 142. Mata air murni bukit Wuya.
143 143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144 144. Rencana kedua Hu Liena
145 145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146 146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147 147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148 148. Kebingungan Pangeran Jing.
149 149. Lancarnya perjalanan.
150 150. Penyambutan Kaisar.
151 151. Pengumuman Kaisar.
152 152. Jawaban Pangeran Jing.
153 153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154 154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155 155. Ratapan Xiulin.
156 156. Pengobatan luka Hu Liena.
157 157. Masa pemulihan.
158 158. Perjanjian dengan Luqiu.
159 159. Hukuman untuk Putri Murba.
160 160. Hukum cambuk papan.
161 161. Berpura-pura pingsan.
162 162. Hu Liena jatuh pingsan.
163 163. Tersadar.
164 164. Sudah di makamkan!
165 165. Cendera mata.
166 166. Ciuman pertama.
167 167. Tempat istimewa.
168 168. Rahasia Hu Liena.
169 169. Aku mencintaimu!
170 170. Ada apa dengan matamu?
171 171. Masalah Guotin.
172 172. Membeli hadiah.
173 173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174 174. Meingkus pemimpin penyusup.
175 175. Pangeran Chunfang.
176 176. Pertunjukan.
177 177. Memukulinya sampai babak belur.
178 178. Selembar nyawa.
179 179. Permaisuri Ruolan.
180 180. Bunga-bunga yang kering.
181 181. Tak pandang bulu.
182 182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183 183. Bodoh dan ceroboh.
184 184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185 185. Pergi ke penjara.
186 186. Anak angkat.
187 187. Murka Panglima Jiao
188 188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189 189. Satu lawan satu.
Episodes

Updated 189 Episodes

1
1. Awal Kisah.
2
2. Kehidupan lain.
3
3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4
4. kecemasan Hu Boqin.
5
5. Balas dendam.
6
6. Kecurigaan Tabib Hong.
7
7. Kebencian Hu Liena.
8
8. Yueqin terluka.
9
8. Rencana jahat Xiulin.
10
10. Pembunuh bayaran.
11
11. Kediaman Tabib Hong.
12
12. Tertarik ke dimensi lain.
13
13. Wasiat dua dunia.
14
14. Kenyataan.
15
15. Kedatangan Li Junjie.
16
16. Xiulin yang tak tahu malu.
17
17. Kecurigaan Li Junjie.
18
18. Kemarahan Li Junjie.
19
19. Kegelisahan Li Junjie
20
20. Mo Yan Zhen.
21
21. Racun di tubuh Li Junjie.
22
22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23
23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24
24. Membuat onar.
25
25. Menagih hutang.
26
26. Masa lalu kelam Yueqin.
27
27. Racun katak emas.
28
28. Harga diri Wang bersaudara.
29
29. Tabib ramalan.
30
30. Cerita Pangeran Jun.
31
31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32
32. Racun Kalajengking Merah.
33
33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34
34. Mencapai kesepakatan.
35
35. Pengawal bodoh.
36
36. perdebatan Wang bersaudara.
37
37. Janji Hu Liena.
38
38. Pria tampan di kegelapan.
39
39. Dekret Kaisar.
40
40. Jangan panggil aku Putri.
41
41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42
42. Pandai berakting.
43
43. Pemilik tubuh?
44
44. Sabun rempah-rempah.
45
45. Xiulin pembunuh kejam.
46
46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47
47. Bao-Yu.
48
48. Persiapan memasuki Istana.
49
49. Memasuki Istana.
50
50. Anting milik Lilian.
51
51. Saingan Li Junjie.
52
52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53
53. Tarian Putri Qian
54
54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55
55. Xiulin Putri murba.
56
56. Changyong.
57
57. Pernikahan Li Junjie.
58
58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59
59. Siapa yang akan kau hukum?
60
60. Kutukan dari Dewa.
61
61. Kebusukan Yueqin.
62
62. Pathetic.
63
62. Fakta tentang Bibi Kiew
64
64. Kesepakatan.
65
65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66
66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67
67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68
68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69
69. Terlalu merepotkan!
70
70. Pantas saja masuk angin.
71
71. Cemburu.
72
72. Pamer.
73
73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74
74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75
75. Nona Besar Bai.
76
76. Diam kau perempuan tua!
77
77. Qin Zihui.
78
78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79
79. Tamu keluarga Yue.
80
80. Bangsawan Bai di tangkap.
81
81. Menegakkan keadilan.
82
82. Bingwen.
83
83. Siapa kau?
84
84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85
85. Jatuh cinta.
86
86. Demam cinta!
87
87. Jarum emas.
88
88. Mei Lien.
89
89. Bangsawan Yan di penjara.
90
80.Cepat buka baju!
91
91. Kita ini belum menikah!
92
92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93
93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94
94. Pasangan serasi.
95
95. Jangan terburu-buru!
96
96. Musuh lama.
97
97. Identitas Tuan Qiang.
98
98. Qiang Geming.
99
99. Suami-Istri yang kejam.
100
100. Wanita bercadar.
101
101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102
102. Amatiran.
103
103. Apa yang kau tertawakan?
104
104. Pertarungan di hutan.
105
105. Serangan anak panah.
106
106. Jangan jauh-jauh dariku!
107
107. Pil penawar racun.
108
108. Aku sudah sembuh total!
109
109. Qian Yingzhi
110
110. Obsesi Putri Song Qian.
111
111. Surat ajakan pemberontakan.
112
112. Rencana kedua.
113
113. Jadi dia, orangnya ....
114
114. Masuk jebakan.
115
115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116
116. Pangeran pencemburu.
117
117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118
118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119
119. Penangkapan Putri Song Qian.
120
120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121
121. Utusan kerajaan Qian.
122
122. Pengumuman pernikahan.
123
123. Kakak Pertama berubah konyol!
124
124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125
125. Keraguan Kaisar Qian.
126
126. Pemeriksaan
127
127. Terungkap.
128
128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129
129. Aku bisa membantumu!
130
130. Keributan.
131
131. Salah paham!
132
132. Aku bukanlah Ayahmu!
133
133. Hukuman untuk para pemberontak.
134
134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135
135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136
136. Pangeran Chunian menyelinap.
137
137. Tertangkap kembali.
138
138. Pangeran Chunian histeris.
139
139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140
140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141
141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142
142. Mata air murni bukit Wuya.
143
143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144
144. Rencana kedua Hu Liena
145
145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146
146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147
147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148
148. Kebingungan Pangeran Jing.
149
149. Lancarnya perjalanan.
150
150. Penyambutan Kaisar.
151
151. Pengumuman Kaisar.
152
152. Jawaban Pangeran Jing.
153
153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154
154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155
155. Ratapan Xiulin.
156
156. Pengobatan luka Hu Liena.
157
157. Masa pemulihan.
158
158. Perjanjian dengan Luqiu.
159
159. Hukuman untuk Putri Murba.
160
160. Hukum cambuk papan.
161
161. Berpura-pura pingsan.
162
162. Hu Liena jatuh pingsan.
163
163. Tersadar.
164
164. Sudah di makamkan!
165
165. Cendera mata.
166
166. Ciuman pertama.
167
167. Tempat istimewa.
168
168. Rahasia Hu Liena.
169
169. Aku mencintaimu!
170
170. Ada apa dengan matamu?
171
171. Masalah Guotin.
172
172. Membeli hadiah.
173
173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174
174. Meingkus pemimpin penyusup.
175
175. Pangeran Chunfang.
176
176. Pertunjukan.
177
177. Memukulinya sampai babak belur.
178
178. Selembar nyawa.
179
179. Permaisuri Ruolan.
180
180. Bunga-bunga yang kering.
181
181. Tak pandang bulu.
182
182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183
183. Bodoh dan ceroboh.
184
184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185
185. Pergi ke penjara.
186
186. Anak angkat.
187
187. Murka Panglima Jiao
188
188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189
189. Satu lawan satu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!