Li Jing Sheng langsung menanyakan keberadaan Hu Liena, dia merasa bingung karena calon kakak iparnya itu tidak terlihat di sana untuk menyambutnya.
Sementara Li Junjie hanya menoleh sebentar ke arah Adiknya dan tak bereaksi apapun, dia tampak tenang dan dingin seperti biasanya.
Hu Boqin membungkuk hormat kemudian menjawab pertanyaan dari Li Jing Sheng. "Putriku sedang bersiap Yang Mulia, dia akan datang ke Aula Utama untuk menemui anda berdua."
"Oh, seperti itu. Baiklah, aku akan menantikannya." Balas Li Jing Sheng seraya tersenyum.
Hu Boqin pun mempersilahkan tamu kehormatannya untuk menuju ke Aula Utama, di sana telah di siapkan berbagai macam hidangan untuk jamuan.
Setelah semua orang berkumpul di Aula, para pelayan yang bertugas untuk melayani mereka pun silih berganti menyajikan minuman ke meja masing-masing orang.
"Wangi sekali, teh apa ini Perdana Menteri?" Tanya Li Jing Sheng, dia merasa penasaran dengan wangi semerbak teh yang di suguhkan padanya.
"Ini adalah teh bunga lotus Yang Mulia, teh bunga lotus ini adalah resep turun temurun dari keluarga kami." Jelas Tabib Hong dengan hormat.
"Wahhh, aku tidak pernah terpikir jika teh ini terbuat dari bunga lotus . Keluarga Perdana Menteri sangat hebat, bisa mempunyai resep teh seenak ini." Li Jing Sheng terlihat tulus memberikan pujiannya.
"Terima kasih Yang Mulia, hamba sangat bahagia jika anda menyukainya!" Ucap Hu Boqin seraya memberi hormat.
Li Jing Sheng sangat senang dengan berada di kediaman Hu Boqin, selain bisa menikmati teh bunga lotus yang baru dia cicipi untuk yang pertama kali, dia juga bisa bertemu dengan calon kakak iparnya yang sebentar lagi akan menemuinya.
Sementara Li Junjie masih terlihat tenang, dia tidak mengatakan sepatah katapun semenjak memasuki Aula.
"Nona Hu Liena memasuki ruangan." seorang kasim berteriak memberitahukan kedatangan Hu Liena.
Semua orang menoleh ke arah pintu utama, di mana Hu Liena sedang berjalan melangkahkan kakinya.
"Hey ... Lihatlah! Ternyata Putri Sah Tuan Perdana Menteri tak kalah cantik dengan Nona Yue Xiulin." Bisik seorang tamu kepada pria yang berada di sebelahnya.
"Iya, kamu benar! Bahkan Nona Hu Liena lebih cantik lagi darinya." Balas pria yang di sebelahnya tersebut.
Li Jing Sheng tentu saja mendengar percakapan dari mereka, dirinya semakin bangga mempunyai calon kakak ipar seperti Hu Liena.
Berbeda dengan Li Jing Sheng yang terlihat senang, Li Junjie kini sedikit terkejut dengan penampilan Hu Liena yang terlihat berbeda dari sebelumnya.
Apa benar ini dia? sepertinya dia banyak berubah akhir-akhir ini. Hmm ... Menarik! Batin Li Junjie.
"Salam hormat hamba kepada Yang Mulia Pangeran Jun dan juga Yang Mulia Pangeran Jing." Ucap Hu Liena memberikan salam penghormatan kepada kedua Pangeran.
Lu Junjie hanya mengibaskan lengannya, sementara Li Jing Sheng langsung berdiri dan menghampiri Hu Liena. "Kakak ipar, untuk apa kau berlutut di hadapan kami. kita ini adalah keluarga, jadi tidak perlu sungkan seperti ini." Ungkapnya seraya membantu Hu Liena untuk berdiri.
Jika orang ini memanggilku kakak ipar, berarti pria yang duduk di sana adalah Pangeran Jun itu. Hem ... aku harus lebih berhati-hati padanya. Batin Hu Liena.
Sebelum ada orang yang mencurigai gerak-geriknya, Hu Liena langsung tersenyum lembut ke arah Li Jing Sheng. "Terima kasih Yang Mulia!" Ucap Hu Liena.
"Tidak perlu sungkan seperti itu kakak ipar." Ujar Li Jing Sheng, sembari membalas senyum Hu Liena.
Sebelum kembali ke tempat duduknya, Li Jing Sheng membisikkan sesuatu kepada Hu Liena. "Aku dan Li Jiang selalu merindukan kakak ipar, kapan-kapan luangkan waktu untuk mengunjungi kami berdua."
"Baik." Meskipun Hu Liena tidak mengerti akan apa yang di ucapkan Li Jing Sheng, tapi dia tetap menjawabnya.
Aku akan menanyakan maksud ucapannya kepada luqiu nanti. Batin Hu Liena.
Hu Liena kembali memberi hormat kepada semua orang, setelah itu dia berjalan menghampiri kursi yang telah di persiapkan untuknya.
Semua orang menatap takjub kepada Hu Liena. Tak hanya penampilannya yang cantik, dia juga memiliki keanggunan bak seorang Dewi yang turun dari langit.
Saat ini, beberapa pelayan kembali datang membawa bermacam-macam kudapan dan mereka langsung menyajikannya di tiap meja semua orang.
Setelah para pelayan pergi, seorang gadis cantik muncul dan berdiri dengan anggun di tengah Aula. "Hamba sengaja membuat camilan ini khusus untuk menyambut kalian para tamu kehormatan. Silahkan di cicipi!" Ucapnya sambil membungkuk hormat.
Gadis itu adalah Yue Xiulin, dia sengaja datang untuk memukau hati Pangeran Jun. Meskipun dia tahu, jika perjodohan Hu Liena sudah di tetapkan. Tapi tak ada salahnya bukan, jika dia ingin mencoba peruntungan.
"Wah, Nona Xiulin memang gadis yang berbakti. Dia bahkan menyiapkan semua camilan ini untuk menjamu kita semua." Bisik seorang pria kepada temannya.
"Iya, benar-benar gadis idaman. Seandainya saja aku mempunyai seorang Putra, sudah sejak dulu aku jodohkan dengannya." Balas teman si pria tersebut.
"Mimpimu terlalu tinggi untuk mengangkatnya sebagai menantu." Timpal si pria tadi.
Setelah menghabiskan gigitan pertamanya, Li Jing Sheng kembali memberikan pujiannya kepada Hu Boqin. "Perdana Menteri sungguh sangat di berkati memiliki Putri berbakat seperti Nona Xiulin ini."
"Terima kasih Pangeran Jing." Ucap Hu Boqin, lalu dia memberi isyarat agar Xiulin segera menempati tempat duduknya.
"Kue ini benar-benar sangat enak." Ucap Li Jing Sheng seraya memasukkan kue Osmanthus ke dalam mulutnya.
"Bisakah kau memberitahukan bahan apa saja yang kau gunakan di dalam kue ini?" Tanya Li Junjie untuk yang pertama kalinya.
Seakan mendapatkan angin segar, Xiulin pun segera menjawab pertanyaan dari Li Junjie. "Tentu Yang Mulia! Kue Osmanthus ini terdiri dari tepung dan serbuk bunga Osmanthus." Jawabnya tenang.
"Hanya itu?" Li Junjie kembali mengajukan pertanyaan.
"Iya, hanya itu Yang Mulia." Xiulin menjawab dengan santainya.
"Bisakah kau menyebutkan satu-satu camilan yang berada di mejaku saat ini?" Tanya Li Junjie lagi.
"Baik." Xiulin mengangguk lalu bangkit dari tempatnya duduk.
"Di meja anda sekarang ini terdapat beberapa camilan yang berbahan dasar bunga Osmanthus, ada kue Osmanthus ada jelly Osmanthus dan ada bolu kukus Osmanthus." Xiulin berbicara dengan sangat lembut sehingga orang-orang senang memperhatikannya.
"Anda hanya menyebutkan tiga macam saja Nona, tinggal satu lagi yang belum kau jawab." Li Jing Sheng mencoba menguji kepiawaian Xiulin.
"Eh, yang itu ...," Xiulin tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena memang dia tidak mengetahui nama kue tersebut, dia hanya sekedar bertanya kepada pelayan dan mengaku sebagai pembuatnya.
Bagaimana ini, aku lupa menanyakan hal itu kepada pelayan tadi. Batin Xiulin.
Dia memang tidak mengetahui nama-nama kue tersebut, dia hanya mengaku-ngaku saja membuatnya agar mendapat perhatian dari Pangeran incarannya, Li Junjie.
"Itu adalah Gourmet Osmanthus Yang Mulia." Suara Hu Liena kini bergema di dalam Aula.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
2024-02-17
0
Hasan
awas pangeran kl terlalu banyak menariknya ntar malah bucin loh🤭🤭🤭
2023-05-28
2
Dhita
next
2023-02-02
3