Hu Boqin terus tertawa sampai mengeluarkan air mata dari kedua bola matanya, dia merasa senang dengan perubahan yang terjadi dengan Putrinya saat ini. Meskipun susah baginya untuk tidak merasa curiga, tapi selama itu membawa hal baik, dia tidak akan merasa keberatan. Justru dia menganggap itu adalah sebuah berkah bagi Putrinya agar tidak mudah di ganggu oleh orang-orang yang berniat jahat kepadanya.
Teringat akan kejadian-kejadian sebelumnya yang menimpa putrinya, Hu Boqin kini merasakan keresahan yang teramat dalam. Dia khawatir, jika orang yang berniat jahat kepada Hu Liena mengirimkan lebih banyak lagi orang untuk mencoba menyakitinya.
Memikirkan akan hal itu, Hu Boqin pun memutuskan untuk menempatkan orang-orang kepercayaannya di sekitar Hu Liena yang akan melindunginya secara diam-diam.
"CANGING!" Panggil Hu Boqin kepada pengawal setianya itu.
Mendengar namanya di sebut, Changing pun bergegas untuk menghadap majikannya. "Hormat hamba, Tuan!" Ucapnya seraya membungkuk memberi penghormatan.
Hu Boqin menganggukkan kepala tanda menerima penghormatan yang di berikan pengawalnya, lalu dia berkata. "Cari Wang Shu dan Wang Wey , kemudian perintahkan mereka untuk mengawasi Gerha Bunga, jika ada orang yang mencurigakan dan berniat untuk mencelakai Putriku, singkirkan saja mereka!"
"Baik Tuan!" Ucap Changing bersemangat.
Changing merasa senang mendengar perintah yang di keluarkan oleh majikannya, di antara para pengawal yang lain, Changing adalah orang yang selalu melindungi Hu Liena tanpa perlu di minta oleh siapa pun. Dia melakukannya karena merasa berhutang budi kepada mendiang ibunya Hu Liena yang telah menyelamatkan hidup adiknya dahulu. jika saja hari itu, ibunya Hu Liena tidak memberikan perhiasannya kepada Changing. Mungkin, adiknya takkan pernah bisa untuk di selamatkan karena tidak bisa membayar biaya pengobatan.
Dia benar-benar merasa putus asa pada saat itu, adiknya membutuhkan beberapa jenis obat yang tak bisa di belinya. Beruntung, seorang wanita memberinya perhiasan untuk di gunakan membayar kebutuhannya. Sejak saat itu, dia selalu bersumpah untuk menjaga seluruh keluarga perempuan tersebut yang baru di ketahuinya sebagai istri dari Perdana Menteri. Itulah alasannya dia bekerja di tempat ini sampai sekarang. Setelah kematian ibu Hu Liena, Changing pun bersumpah kembali untuk terus mengawasi dan melindungi putri dari perempuan yang di anggapnya sebagai dewi penyelamat tersebut.
Setelah membungkuk hormat kepada Hu Boqin, Changing pun bergegas mencari keberadaan dua pengawal yang di sebutkan tadi oleh majikannya, untuk memberitahukan tentang tugas yang di berikan kepada mereka.
________________________
Di saat yang sama, di gerha bulan tempat tinggal Xiulin, saat ini sedang terjadi kekacauan. "Dasar ****** sialan! Berani-beraninya dia mempermalukanku di depan banyak orang. Lihat saja! Aku akan membuat perhitungan dengannya ...," Teriak Xiulin yang merasa geram dengan perlakuan Hu Liena kepadanya hari ini.
Aagghhhh.....
Dia berteriak kesal dan langsung melemparkan barang-barang yang ada di hadapannya, dalam beberapa detik, ruangan yang tadinya rapi kini telah berubah menjadi berantakan, semua barang mulai dari vas, cangkir, cermin, dan barang-barang lainnya dia lempar ke segala arah.
Tak habis sampai di sana, dia juga melampiaskan kekesalannya dengan memukuli beberapa pelayan yang berusaha untuk menghalanginya.
Itu bukanlah hal baru bagi Xiulin, karena dia memang sering melakukan perbuatan kasarnya itu setiap kali merasa kesal ataupun merasa butuh pelampiasan dan menjadikan para pelayan sebagai korban pelampiasan.
Di mata seluruh penduduk Dinasti Ying, Xiulin adalah sosok perempuan yang sempurna secara pisik dan mental. Bukan hanya wajahnya yang selalu mendapatkan pujian, bahkan tingkah lakunya juga sering di perdebatkan. Sosoknya yang cantik, perilakunya yang lemah lembut dan sopan menjadikannya primadona yang di perebutkan putra para bangsawan di Negaranya.
Berbeda dengan pandangan Keluarga Bangsawan, di mata para pelayan, sosok Xiulin bagaikan seorang Monster yang sangat kejam. Wajahnya yang cantik hanyalah topeng untuk menutupi sifatnya yang tempramental, perilakunya yang sopan hanya di tunjukkan kepada orang-orang yang berstatus setara dengannya dan para pelayan tidak termasuk pilihan di dalamnya. Sempat beberapa dari mereka terpikir untuk melaporkan perbuatannya kepada Tuan Perdana Menteri, tapi entah bagaimana, Xiulin selalu saja mengetahui maksud dari mereka dan langsung memberikan hukuman berat jika ada yang melakukannya, jadi selama ini para pelayan pun hanya memilih diam dan pasrah menerima kekejaman dari majikannya.
Setelah merasakan jika emosinya mulai mereda, Xiulin pun melepaskan seorang pelayan yang sudah berlumuran darah di sekujur tubuhnya. "Singkirkan dia!" perintah Xiulin kepada pelayan lain sambil menendang pelayan yang berada di bawah kakinya.
Dia sudah merasa puas bisa melampiaskan kemarahannya, meskipun harus mengakibatkan seorang pelayan meregang nyawa di tangannya, itu bukan urusannya.
Kemudian dia pun meminta beberapa pelayan lain untuk membantunya membersihkan diri dan menyiapkan pakaian untuk baru untuk di kenakannya. Dia ingin pergi mengunjungi ibunya kembali yang tadi sempat tertunda karena bertemu dengan Hu Liena.
"Cepatlah!'' Bentaknya kepada seorang pelayan yang sedang meriasnya, hingga membuat pelayan itu merasa ketakutan.
"Ba-Baik Nona."
Setelah riasannya rapi, Xiulin pun bergegas pergi meninggalkan Gerha miliknya menuju paviliun timur tempat tinggal ibunya.
_____________________
Kondisi Yueqin kini terlihat sangat memprihatinkan, dia hanya bisa terbaring tak berdaya di tempat tidurnya. Semenjak kehilangan vita suaranya, dia hanya bisa memaki dan mengutuk Hu Liena di dalam hatinya saja.
Seandainya kutukan bisa melukai seseorang, mungkin Hu Liena sudah terbaring koma karena mendapat kutukan yang tak ada habis-habisnya.
Saat sedang bergelut dengan pikirannya, Yueqin mendengar suara seorang wanita yang sangat di sayanginya. "Ibu, bagaimana keadaanmu?" Tanya Xiulin kepada ibunya, dia belum mengetahui secara rinci tentang kondisi sang ibu saat ini.
aagghhhh....
aagghhhh....
Yueqin berusaha menjawab pertanyaan dari putrinya dan ingin menjelaskan tentang apa yang sudah di alaminya. Tetapi sangat di sayangkan, karena kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak bisa di mengerti sama sekali oleh Xiulin.
"Apa yang ibu ucapkan, aku tidak mengerti sama sekali." Ucap Xiulin sambil mengerutkan dahinya.
"Maaf Nona pertama ... Nyonya kehilangan kemampuan untuk berbicara untuk sementara waktu sampai Tabib bisa menemukan obatnya." Seorang pelayan maju menjelaskan situasi yang terjadi saat ini kepada Xiulin.
"APA?" Xiulin berteriak kepada si pelayan yang memberitahunya, "Cepat katakan, apa yang terjadi pada ibuku sebenarnya!"
Si pelayan pun tidak punya pilihan lain-selain menceritakan semuanya, berawal dari kunjungan Hu Liena dan penyerangan yang di lakukan oleh orang yang tak di kenal hingga menyebabkan sang Nyonya kehilangan vita suara dan beberapa kemampuan lainnya, meskipun itu hanya untuk sementara.
"BRENGSEK!" Xiulin mengepalkan kedua tangannya, giginya bergemeretak karena menahan kemarahannya.
"Ini pasti ulah si ****** Hu Liena, dia benar-benar menguji kesabaranku. Lihat saja! Aku pasti akan membunuhnya!" Ucap Xiulin semakin geram, dia memang mendengar jika ibunya terluka. Tapi tak pernah mengira jika situasinya akan berbeda dengan kabar yang di sampaikan kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussukses
2024-02-17
0
Nana Nana
aik..kata kena kurung...
2024-01-19
0
Yuli Yanti
🌹
2023-05-20
3