4. kecemasan Hu Boqin.

Setelah memastikan suara itu tak terdengar lagi, dia pun menoleh ke arah Luqiu. "Heyy, tadi kamu bilang jika kamu itu adalah pelayanku, apakah itu benar?" Ucapnya.

"Benar, Nona!" Jawab Luqiu.

"Bagus!" Liena mengangguk.

"Kalau begitu, bolehkah aku memintamu mengambilkan sedikit air dan makanan untukku?"

"Maafkan saya, Nona!" Ucap Luqiu kaget.

Reaksi Luqiu membuat Liena berpikir jika dia tidak akan mendapatkan apa yang di inginkannya, lalu dia pun menghela nafas.

"Ahh ... Sudahlah, lupakan! Mungkin kau tidak bisa memberikannya padaku!"

"Bu-bukan seperti itu maksud saya Nona!" Ucapnya panik.

"Tadi kau bilang maaf, itu berarti tidak bisa kan?" Ucap Liena merasa heran.

"Ma-maksud saya ... Saya melupakan hal itu karena terlalu bahagia dengan kesembuhan Nona." Jelas Luqiu.

"Oh ... Begitu!"

"Iya Nona, sebaiknya saya pergi dulu untuk mengambilkannya dan sekalian mengabari Tuan tentang kondisi anda saat ini." jawabnya seraya bangkit dan bersiap pergi.

"Hm... " Liena hanya mengangguk menanggapi perkataan Luqiu, dia benar-benar merasa sangat lapar sekali saat ini.

Setelah pelayan itu pergi, Liena kembali mendengar sayup-sayup suara di benaknya. "Aku Hu Liena ... Karena kau sudah menempati tubuhku sekarang, maka aku bisa pergi dengan tenang, tolong gantikan posisiku untuk menjaga ayahku dari orang-orang yang berniat jahat padanya."

Suara gadis itu terdengar sangat kecil bagaikan terbawa angin di kejauhan, bahkan jika Liena tidak berkonsentrasi dengan baik, suara itu mungkin takkan terdengar jelas.

...Jadi kau itu pemilik tubuh ini ... Baiklah, karena kau sudah sangat baik memberikan ragamu untukku tempati. Maka, beristirahatlah dengan damai di sana. Aku berjanji padamu, aku akan selalu menjaga ayahmu dan memberikan pelajaran kepada orang-orang jahat itu....

BRAAKKK

Pintu di dorong dari arah luar, Liena pun terperanjat kaget karena suaranya sangatlah keras. Dan belum sempat keterkejutannya kembali normal, muncul seorang pria paruh baya yang berlari masuk ke dalam ruangan.

"Putriku!"

"Putriku!"

Teriak pria paruh baya itu sambil menghampiri Liena. Setelah berada di dekatnya, pria itu pun langsung memeluk tubuhnya.

"Putriku! Maafkan ayah!" Ucap si pria di ikuti dengan derai tangisannya.

"Ayah berjanji! Mulai saat ini, ayah akan selalu menjagamu! Jangan tinggalkan ayah lagi! Ayah tidak sanggup untuk kehilanganmu!" Ucapnya.

Liena hanya tertegun mendengar ucapan pria itu, hatinya terasa bergetar. Bukan karena panggilan sayang yang membuatnya merasa terpukul, tapi karena suara si pria itu yang sangat familier di telinganya.

"Ayah!" Ucapnya lirih.

"Iya, Nak! ini ayah!" Ucap Hu Boqin sambil melepaskan pelukannya.

DEG

Jantung Liena serasa berhenti berdetak begitu melihat wajah pria yang menyebut dirinya sebagai ayah itu. Wa-Wajah! Wajah itu, sama persis seperti ayahku.

Tesss....

Air mata mulai menetes di kedua pipi Liena, dia seakan tidak percaya dengan kenyataan di depan matanya saat ini. Ayah yang di kehidupan sebelumnya terbunuh karena ulah Yu Zhen dan Qiang Yue, kini berada tepat di depannya dengan identitas yang sama. "LANGIT SANGAT BERMURAH HATI PADAKU!" Ucapnya dalam hati.

"A-Ayah!" Hanya itu yang keluar dari mulut Liena sebelum akhirnya dia menghamburkan diri ke pelukan Hu Boqin.

Hu Boqin pun kembali meneteskan airmatanya, meskipun heran karena Putrinya seperti bingung melihatnya dia tetap merasa bahagia karena Hu Liena tak lagi menjaga jarak dengannya.

Selang beberapa saat, Luqiu pun datang membawakan makanan dan minuman untuk Liena, kemudian di susul dengan kedatangan Tabib Hong.

Hu Boqin menepuk-nepuk punggung Hu Liena perlahan, seperti memperlakukan seorang bayi yang akan di tidurkan.

Kemudian, dia mulai mengelus rambut Hu Liena dan berbicara pelan. "Sebaiknya kau makan dulu, Nak. Setelah itu, biarkan Tabib Hong untuk memeriksa keadaanmu."

"Baik, ayah!" Hu Liena mengangguk.

Luqiu pun menghampirinya dan menyajikan makanan yang di bawanya. "Silahkan, Nona!"

"TERIMA KASIH"

Karena tak bisa lagi menahan rasa lapar di perutnya Hu Liena pun menghabiskan makanannya dengan cepat. Kemudian dia menoleh kembali ke arah Hu Boqin. "Ayah, aku sudah selesai!" Ujarnya.

"Bagus! Sekarang waktunya Tabib Hong untuk melakukan pemeriksaan."

"Silahkan! Tabib!" Ucap Hu Boqin sambil mengibaskan lengan bajunya

Tabib Hong mengangguk dan menghampiri Hu Liena, lalu meraih pergelangan tangannya dan memeriksa denyut nadinya.

Semua mata tertuju kepada Tabib Hong, mereka berharap hasil pemeriksaanya kali ini bisa lebih baik dari sebelumnya.

Di saat semua orang sedang menatapnya, Tabib Hong hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Bagaimana?" Tanya Hu Boqin cemas.

"Tuan perdana menteri, ini sungguh suatu keajaiban. Luka Nona Hu Liena telah sembuh sepenuhnya." Ungkap Tabib Hong.

"Benarkah?" Ucap Hu Boqin memastikan.

"Iya, Tuan!" Kata Tabib Hong sambil bangkit dan berjalan kearah Hu Boqin.

"Ajaib! Sungguh ajaib!" Seru Hu Boqin.

"Saya juga merasa takjub, bukankah kemarin kondisinya masih sangat mengkhawatirkan? Tetapi hari ini setelah saya memeriksanya berulang-ulang, luka luar dan dalamnya telah sepenuhnya menghilang." Tutur Tabib Hong mengungkapkan perasaannya.

"Karena luka Nona Hu saat ini sudah menghilang, sebaiknya kita membiarkannya beristirahat untuk untuk sementara waktu." Ucap Tabib Hong.

"kau benar Tabib!" Hu Boqin membenarkan ucapan Tabib Hong.

"Karena sudah tidak ada lagi yang saya lakukan di sini, sebaiknya saya pamit."

"Baiklah, saya akan mengantarkan anda sampai di depan gerbang, silahkan Tabib." Kata Hu Boqin, lantas memberi jalan dan mempersilahkan Tabib Hong berjalan di depannya.

"Baiklah, Tuan!" Tabib Hong mengangguk.

Mereka berdua pergi meninggalkan ruangan, setelah berada cukup jauh dari tempat Hu Liena, Hu Boqin pun memulai pembicaraan.

"Tabib, bagaimana kondisi Putriku sebenarnya?"

Tabib Hong menggelengkan kepala, dia juga merasa heran dengan kondisi Hu Liena saat ini. Baru saja kemarin dia datang dan memeriksanya, sekarang keadaannya telah pulih sepenuhnya. Bahkan, tidak ada tanda-tanda jika dia pernah mengalami luka apapun.

"Saya juga merasa bingung Tuan, kemarin kondisinya masih sangat mengkhawatirkan, dan ketika hari ini saya memeriksanya, luka-luka di tubuhnya semua telah menghilang tanpa meninggalkan bekas luka sedikitpun."

"APA?" Hu Boqin terkejut mendengar perkataan dari Tabib Hong.

"Bagaimana bisa?" Ucapnya heran.

Tabib Hong menggelengkan kepalanya. "Saya juga tidak mengetahuinya. Menurut perhitungan saya sebelumnya, luka-luka yang berada di tubuh Nona Hu seharusnya meninggalkan beberapa bekas luka. mengingat luka-luka yang di deritanya waktu itu sangatlah parah dan ada beberapa yang menembus lapisan kulitnya."

"Sebaiknya kita merahasiakan masalah ini Tuan, jika tidak! Semua orang akan mulai berpikiran buruk tentang Putri anda." Tutur Tabib Hong lagi.

"Kau benar Tabib! Kita harus merahasiakan semuanya. Bahkan, Putriku sendiri pun tidak boleh mengetahuinya." Tegas Hu Boqin.

"Itu lebih baik!" Ucap Tabib Hong mengiyakan.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang Tabib?" Tanya Hu Boqin lagi.

"Tidak ada!" Jawab Tabib Hong singkat.

"Sementara waktu ini, tidak ada yang bisa kita lakukan!" Ucapnya lagi menambahkan.

Tak terasa, mereka kini telah sampai di pintu gerbang dan sudah ada kereta kuda yang menunggu Tabib Hong di sana.

"Saya permisi Tuan! Selamat tinggal!" Ucap Tabib Hong.

Hu Boqin hanya mengangguk dan memperhatikan gerak-gerik Tabib Hong yang sedang menaiki kereta kuda miliknya.

Setelah kereta kuda yang membawa Tabib Hong mulai menjauh dari kediamannya, barulah Hu Boqin membalikkan badan dan berjalan kembali ke ruang kerjanya.

Hu Boqin melangkahkan kaki menyusuri lorong di hadapannya, pikirannya kini di penuhi dengan perkataan-perkataan yang di sampaikan Tabib Hong kepadanya, jika memang benar terjadi keanehan dengan kesembuhan putrinya saat ini, bukankah itu akan menjadi masalah baru baginya.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehst

2024-02-17

0

Nana Nana

Nana Nana

ceh..ayh xguna..sbb mak dia mati salahkan ank..salahkan sapa EA kamu..bodoh..ank menderita bertaun2..yg perlaku nya di denda hanya dok bilik 6bulan..mana keadilan nya..

2024-01-19

0

Onyah Nie

Onyah Nie

hbat ya gnti jiwa luka luar ny lgs hilang...

2023-04-16

4

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah.
2 2. Kehidupan lain.
3 3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4 4. kecemasan Hu Boqin.
5 5. Balas dendam.
6 6. Kecurigaan Tabib Hong.
7 7. Kebencian Hu Liena.
8 8. Yueqin terluka.
9 8. Rencana jahat Xiulin.
10 10. Pembunuh bayaran.
11 11. Kediaman Tabib Hong.
12 12. Tertarik ke dimensi lain.
13 13. Wasiat dua dunia.
14 14. Kenyataan.
15 15. Kedatangan Li Junjie.
16 16. Xiulin yang tak tahu malu.
17 17. Kecurigaan Li Junjie.
18 18. Kemarahan Li Junjie.
19 19. Kegelisahan Li Junjie
20 20. Mo Yan Zhen.
21 21. Racun di tubuh Li Junjie.
22 22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23 23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24 24. Membuat onar.
25 25. Menagih hutang.
26 26. Masa lalu kelam Yueqin.
27 27. Racun katak emas.
28 28. Harga diri Wang bersaudara.
29 29. Tabib ramalan.
30 30. Cerita Pangeran Jun.
31 31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32 32. Racun Kalajengking Merah.
33 33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34 34. Mencapai kesepakatan.
35 35. Pengawal bodoh.
36 36. perdebatan Wang bersaudara.
37 37. Janji Hu Liena.
38 38. Pria tampan di kegelapan.
39 39. Dekret Kaisar.
40 40. Jangan panggil aku Putri.
41 41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42 42. Pandai berakting.
43 43. Pemilik tubuh?
44 44. Sabun rempah-rempah.
45 45. Xiulin pembunuh kejam.
46 46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47 47. Bao-Yu.
48 48. Persiapan memasuki Istana.
49 49. Memasuki Istana.
50 50. Anting milik Lilian.
51 51. Saingan Li Junjie.
52 52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53 53. Tarian Putri Qian
54 54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55 55. Xiulin Putri murba.
56 56. Changyong.
57 57. Pernikahan Li Junjie.
58 58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59 59. Siapa yang akan kau hukum?
60 60. Kutukan dari Dewa.
61 61. Kebusukan Yueqin.
62 62. Pathetic.
63 62. Fakta tentang Bibi Kiew
64 64. Kesepakatan.
65 65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66 66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67 67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68 68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69 69. Terlalu merepotkan!
70 70. Pantas saja masuk angin.
71 71. Cemburu.
72 72. Pamer.
73 73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74 74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75 75. Nona Besar Bai.
76 76. Diam kau perempuan tua!
77 77. Qin Zihui.
78 78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79 79. Tamu keluarga Yue.
80 80. Bangsawan Bai di tangkap.
81 81. Menegakkan keadilan.
82 82. Bingwen.
83 83. Siapa kau?
84 84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85 85. Jatuh cinta.
86 86. Demam cinta!
87 87. Jarum emas.
88 88. Mei Lien.
89 89. Bangsawan Yan di penjara.
90 80.Cepat buka baju!
91 91. Kita ini belum menikah!
92 92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93 93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94 94. Pasangan serasi.
95 95. Jangan terburu-buru!
96 96. Musuh lama.
97 97. Identitas Tuan Qiang.
98 98. Qiang Geming.
99 99. Suami-Istri yang kejam.
100 100. Wanita bercadar.
101 101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102 102. Amatiran.
103 103. Apa yang kau tertawakan?
104 104. Pertarungan di hutan.
105 105. Serangan anak panah.
106 106. Jangan jauh-jauh dariku!
107 107. Pil penawar racun.
108 108. Aku sudah sembuh total!
109 109. Qian Yingzhi
110 110. Obsesi Putri Song Qian.
111 111. Surat ajakan pemberontakan.
112 112. Rencana kedua.
113 113. Jadi dia, orangnya ....
114 114. Masuk jebakan.
115 115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116 116. Pangeran pencemburu.
117 117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118 118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119 119. Penangkapan Putri Song Qian.
120 120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121 121. Utusan kerajaan Qian.
122 122. Pengumuman pernikahan.
123 123. Kakak Pertama berubah konyol!
124 124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125 125. Keraguan Kaisar Qian.
126 126. Pemeriksaan
127 127. Terungkap.
128 128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129 129. Aku bisa membantumu!
130 130. Keributan.
131 131. Salah paham!
132 132. Aku bukanlah Ayahmu!
133 133. Hukuman untuk para pemberontak.
134 134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135 135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136 136. Pangeran Chunian menyelinap.
137 137. Tertangkap kembali.
138 138. Pangeran Chunian histeris.
139 139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140 140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141 141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142 142. Mata air murni bukit Wuya.
143 143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144 144. Rencana kedua Hu Liena
145 145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146 146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147 147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148 148. Kebingungan Pangeran Jing.
149 149. Lancarnya perjalanan.
150 150. Penyambutan Kaisar.
151 151. Pengumuman Kaisar.
152 152. Jawaban Pangeran Jing.
153 153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154 154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155 155. Ratapan Xiulin.
156 156. Pengobatan luka Hu Liena.
157 157. Masa pemulihan.
158 158. Perjanjian dengan Luqiu.
159 159. Hukuman untuk Putri Murba.
160 160. Hukum cambuk papan.
161 161. Berpura-pura pingsan.
162 162. Hu Liena jatuh pingsan.
163 163. Tersadar.
164 164. Sudah di makamkan!
165 165. Cendera mata.
166 166. Ciuman pertama.
167 167. Tempat istimewa.
168 168. Rahasia Hu Liena.
169 169. Aku mencintaimu!
170 170. Ada apa dengan matamu?
171 171. Masalah Guotin.
172 172. Membeli hadiah.
173 173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174 174. Meingkus pemimpin penyusup.
175 175. Pangeran Chunfang.
176 176. Pertunjukan.
177 177. Memukulinya sampai babak belur.
178 178. Selembar nyawa.
179 179. Permaisuri Ruolan.
180 180. Bunga-bunga yang kering.
181 181. Tak pandang bulu.
182 182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183 183. Bodoh dan ceroboh.
184 184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185 185. Pergi ke penjara.
186 186. Anak angkat.
187 187. Murka Panglima Jiao
188 188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189 189. Satu lawan satu.
Episodes

Updated 189 Episodes

1
1. Awal Kisah.
2
2. Kehidupan lain.
3
3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4
4. kecemasan Hu Boqin.
5
5. Balas dendam.
6
6. Kecurigaan Tabib Hong.
7
7. Kebencian Hu Liena.
8
8. Yueqin terluka.
9
8. Rencana jahat Xiulin.
10
10. Pembunuh bayaran.
11
11. Kediaman Tabib Hong.
12
12. Tertarik ke dimensi lain.
13
13. Wasiat dua dunia.
14
14. Kenyataan.
15
15. Kedatangan Li Junjie.
16
16. Xiulin yang tak tahu malu.
17
17. Kecurigaan Li Junjie.
18
18. Kemarahan Li Junjie.
19
19. Kegelisahan Li Junjie
20
20. Mo Yan Zhen.
21
21. Racun di tubuh Li Junjie.
22
22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23
23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24
24. Membuat onar.
25
25. Menagih hutang.
26
26. Masa lalu kelam Yueqin.
27
27. Racun katak emas.
28
28. Harga diri Wang bersaudara.
29
29. Tabib ramalan.
30
30. Cerita Pangeran Jun.
31
31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32
32. Racun Kalajengking Merah.
33
33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34
34. Mencapai kesepakatan.
35
35. Pengawal bodoh.
36
36. perdebatan Wang bersaudara.
37
37. Janji Hu Liena.
38
38. Pria tampan di kegelapan.
39
39. Dekret Kaisar.
40
40. Jangan panggil aku Putri.
41
41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42
42. Pandai berakting.
43
43. Pemilik tubuh?
44
44. Sabun rempah-rempah.
45
45. Xiulin pembunuh kejam.
46
46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47
47. Bao-Yu.
48
48. Persiapan memasuki Istana.
49
49. Memasuki Istana.
50
50. Anting milik Lilian.
51
51. Saingan Li Junjie.
52
52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53
53. Tarian Putri Qian
54
54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55
55. Xiulin Putri murba.
56
56. Changyong.
57
57. Pernikahan Li Junjie.
58
58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59
59. Siapa yang akan kau hukum?
60
60. Kutukan dari Dewa.
61
61. Kebusukan Yueqin.
62
62. Pathetic.
63
62. Fakta tentang Bibi Kiew
64
64. Kesepakatan.
65
65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66
66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67
67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68
68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69
69. Terlalu merepotkan!
70
70. Pantas saja masuk angin.
71
71. Cemburu.
72
72. Pamer.
73
73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74
74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75
75. Nona Besar Bai.
76
76. Diam kau perempuan tua!
77
77. Qin Zihui.
78
78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79
79. Tamu keluarga Yue.
80
80. Bangsawan Bai di tangkap.
81
81. Menegakkan keadilan.
82
82. Bingwen.
83
83. Siapa kau?
84
84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85
85. Jatuh cinta.
86
86. Demam cinta!
87
87. Jarum emas.
88
88. Mei Lien.
89
89. Bangsawan Yan di penjara.
90
80.Cepat buka baju!
91
91. Kita ini belum menikah!
92
92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93
93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94
94. Pasangan serasi.
95
95. Jangan terburu-buru!
96
96. Musuh lama.
97
97. Identitas Tuan Qiang.
98
98. Qiang Geming.
99
99. Suami-Istri yang kejam.
100
100. Wanita bercadar.
101
101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102
102. Amatiran.
103
103. Apa yang kau tertawakan?
104
104. Pertarungan di hutan.
105
105. Serangan anak panah.
106
106. Jangan jauh-jauh dariku!
107
107. Pil penawar racun.
108
108. Aku sudah sembuh total!
109
109. Qian Yingzhi
110
110. Obsesi Putri Song Qian.
111
111. Surat ajakan pemberontakan.
112
112. Rencana kedua.
113
113. Jadi dia, orangnya ....
114
114. Masuk jebakan.
115
115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116
116. Pangeran pencemburu.
117
117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118
118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119
119. Penangkapan Putri Song Qian.
120
120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121
121. Utusan kerajaan Qian.
122
122. Pengumuman pernikahan.
123
123. Kakak Pertama berubah konyol!
124
124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125
125. Keraguan Kaisar Qian.
126
126. Pemeriksaan
127
127. Terungkap.
128
128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129
129. Aku bisa membantumu!
130
130. Keributan.
131
131. Salah paham!
132
132. Aku bukanlah Ayahmu!
133
133. Hukuman untuk para pemberontak.
134
134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135
135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136
136. Pangeran Chunian menyelinap.
137
137. Tertangkap kembali.
138
138. Pangeran Chunian histeris.
139
139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140
140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141
141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142
142. Mata air murni bukit Wuya.
143
143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144
144. Rencana kedua Hu Liena
145
145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146
146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147
147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148
148. Kebingungan Pangeran Jing.
149
149. Lancarnya perjalanan.
150
150. Penyambutan Kaisar.
151
151. Pengumuman Kaisar.
152
152. Jawaban Pangeran Jing.
153
153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154
154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155
155. Ratapan Xiulin.
156
156. Pengobatan luka Hu Liena.
157
157. Masa pemulihan.
158
158. Perjanjian dengan Luqiu.
159
159. Hukuman untuk Putri Murba.
160
160. Hukum cambuk papan.
161
161. Berpura-pura pingsan.
162
162. Hu Liena jatuh pingsan.
163
163. Tersadar.
164
164. Sudah di makamkan!
165
165. Cendera mata.
166
166. Ciuman pertama.
167
167. Tempat istimewa.
168
168. Rahasia Hu Liena.
169
169. Aku mencintaimu!
170
170. Ada apa dengan matamu?
171
171. Masalah Guotin.
172
172. Membeli hadiah.
173
173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174
174. Meingkus pemimpin penyusup.
175
175. Pangeran Chunfang.
176
176. Pertunjukan.
177
177. Memukulinya sampai babak belur.
178
178. Selembar nyawa.
179
179. Permaisuri Ruolan.
180
180. Bunga-bunga yang kering.
181
181. Tak pandang bulu.
182
182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183
183. Bodoh dan ceroboh.
184
184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185
185. Pergi ke penjara.
186
186. Anak angkat.
187
187. Murka Panglima Jiao
188
188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189
189. Satu lawan satu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!