Setelah memastikan suara itu tak terdengar lagi, dia pun menoleh ke arah Luqiu. "Heyy, tadi kamu bilang jika kamu itu adalah pelayanku, apakah itu benar?" Ucapnya.
"Benar, Nona!" Jawab Luqiu.
"Bagus!" Liena mengangguk.
"Kalau begitu, bolehkah aku memintamu mengambilkan sedikit air dan makanan untukku?"
"Maafkan saya, Nona!" Ucap Luqiu kaget.
Reaksi Luqiu membuat Liena berpikir jika dia tidak akan mendapatkan apa yang di inginkannya, lalu dia pun menghela nafas.
"Ahh ... Sudahlah, lupakan! Mungkin kau tidak bisa memberikannya padaku!"
"Bu-bukan seperti itu maksud saya Nona!" Ucapnya panik.
"Tadi kau bilang maaf, itu berarti tidak bisa kan?" Ucap Liena merasa heran.
"Ma-maksud saya ... Saya melupakan hal itu karena terlalu bahagia dengan kesembuhan Nona." Jelas Luqiu.
"Oh ... Begitu!"
"Iya Nona, sebaiknya saya pergi dulu untuk mengambilkannya dan sekalian mengabari Tuan tentang kondisi anda saat ini." jawabnya seraya bangkit dan bersiap pergi.
"Hm... " Liena hanya mengangguk menanggapi perkataan Luqiu, dia benar-benar merasa sangat lapar sekali saat ini.
Setelah pelayan itu pergi, Liena kembali mendengar sayup-sayup suara di benaknya. "Aku Hu Liena ... Karena kau sudah menempati tubuhku sekarang, maka aku bisa pergi dengan tenang, tolong gantikan posisiku untuk menjaga ayahku dari orang-orang yang berniat jahat padanya."
Suara gadis itu terdengar sangat kecil bagaikan terbawa angin di kejauhan, bahkan jika Liena tidak berkonsentrasi dengan baik, suara itu mungkin takkan terdengar jelas.
...Jadi kau itu pemilik tubuh ini ... Baiklah, karena kau sudah sangat baik memberikan ragamu untukku tempati. Maka, beristirahatlah dengan damai di sana. Aku berjanji padamu, aku akan selalu menjaga ayahmu dan memberikan pelajaran kepada orang-orang jahat itu....
BRAAKKK
Pintu di dorong dari arah luar, Liena pun terperanjat kaget karena suaranya sangatlah keras. Dan belum sempat keterkejutannya kembali normal, muncul seorang pria paruh baya yang berlari masuk ke dalam ruangan.
"Putriku!"
"Putriku!"
Teriak pria paruh baya itu sambil menghampiri Liena. Setelah berada di dekatnya, pria itu pun langsung memeluk tubuhnya.
"Putriku! Maafkan ayah!" Ucap si pria di ikuti dengan derai tangisannya.
"Ayah berjanji! Mulai saat ini, ayah akan selalu menjagamu! Jangan tinggalkan ayah lagi! Ayah tidak sanggup untuk kehilanganmu!" Ucapnya.
Liena hanya tertegun mendengar ucapan pria itu, hatinya terasa bergetar. Bukan karena panggilan sayang yang membuatnya merasa terpukul, tapi karena suara si pria itu yang sangat familier di telinganya.
"Ayah!" Ucapnya lirih.
"Iya, Nak! ini ayah!" Ucap Hu Boqin sambil melepaskan pelukannya.
DEG
Jantung Liena serasa berhenti berdetak begitu melihat wajah pria yang menyebut dirinya sebagai ayah itu. Wa-Wajah! Wajah itu, sama persis seperti ayahku.
Tesss....
Air mata mulai menetes di kedua pipi Liena, dia seakan tidak percaya dengan kenyataan di depan matanya saat ini. Ayah yang di kehidupan sebelumnya terbunuh karena ulah Yu Zhen dan Qiang Yue, kini berada tepat di depannya dengan identitas yang sama. "LANGIT SANGAT BERMURAH HATI PADAKU!" Ucapnya dalam hati.
"A-Ayah!" Hanya itu yang keluar dari mulut Liena sebelum akhirnya dia menghamburkan diri ke pelukan Hu Boqin.
Hu Boqin pun kembali meneteskan airmatanya, meskipun heran karena Putrinya seperti bingung melihatnya dia tetap merasa bahagia karena Hu Liena tak lagi menjaga jarak dengannya.
Selang beberapa saat, Luqiu pun datang membawakan makanan dan minuman untuk Liena, kemudian di susul dengan kedatangan Tabib Hong.
Hu Boqin menepuk-nepuk punggung Hu Liena perlahan, seperti memperlakukan seorang bayi yang akan di tidurkan.
Kemudian, dia mulai mengelus rambut Hu Liena dan berbicara pelan. "Sebaiknya kau makan dulu, Nak. Setelah itu, biarkan Tabib Hong untuk memeriksa keadaanmu."
"Baik, ayah!" Hu Liena mengangguk.
Luqiu pun menghampirinya dan menyajikan makanan yang di bawanya. "Silahkan, Nona!"
"TERIMA KASIH"
Karena tak bisa lagi menahan rasa lapar di perutnya Hu Liena pun menghabiskan makanannya dengan cepat. Kemudian dia menoleh kembali ke arah Hu Boqin. "Ayah, aku sudah selesai!" Ujarnya.
"Bagus! Sekarang waktunya Tabib Hong untuk melakukan pemeriksaan."
"Silahkan! Tabib!" Ucap Hu Boqin sambil mengibaskan lengan bajunya
Tabib Hong mengangguk dan menghampiri Hu Liena, lalu meraih pergelangan tangannya dan memeriksa denyut nadinya.
Semua mata tertuju kepada Tabib Hong, mereka berharap hasil pemeriksaanya kali ini bisa lebih baik dari sebelumnya.
Di saat semua orang sedang menatapnya, Tabib Hong hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Bagaimana?" Tanya Hu Boqin cemas.
"Tuan perdana menteri, ini sungguh suatu keajaiban. Luka Nona Hu Liena telah sembuh sepenuhnya." Ungkap Tabib Hong.
"Benarkah?" Ucap Hu Boqin memastikan.
"Iya, Tuan!" Kata Tabib Hong sambil bangkit dan berjalan kearah Hu Boqin.
"Ajaib! Sungguh ajaib!" Seru Hu Boqin.
"Saya juga merasa takjub, bukankah kemarin kondisinya masih sangat mengkhawatirkan? Tetapi hari ini setelah saya memeriksanya berulang-ulang, luka luar dan dalamnya telah sepenuhnya menghilang." Tutur Tabib Hong mengungkapkan perasaannya.
"Karena luka Nona Hu saat ini sudah menghilang, sebaiknya kita membiarkannya beristirahat untuk untuk sementara waktu." Ucap Tabib Hong.
"kau benar Tabib!" Hu Boqin membenarkan ucapan Tabib Hong.
"Karena sudah tidak ada lagi yang saya lakukan di sini, sebaiknya saya pamit."
"Baiklah, saya akan mengantarkan anda sampai di depan gerbang, silahkan Tabib." Kata Hu Boqin, lantas memberi jalan dan mempersilahkan Tabib Hong berjalan di depannya.
"Baiklah, Tuan!" Tabib Hong mengangguk.
Mereka berdua pergi meninggalkan ruangan, setelah berada cukup jauh dari tempat Hu Liena, Hu Boqin pun memulai pembicaraan.
"Tabib, bagaimana kondisi Putriku sebenarnya?"
Tabib Hong menggelengkan kepala, dia juga merasa heran dengan kondisi Hu Liena saat ini. Baru saja kemarin dia datang dan memeriksanya, sekarang keadaannya telah pulih sepenuhnya. Bahkan, tidak ada tanda-tanda jika dia pernah mengalami luka apapun.
"Saya juga merasa bingung Tuan, kemarin kondisinya masih sangat mengkhawatirkan, dan ketika hari ini saya memeriksanya, luka-luka di tubuhnya semua telah menghilang tanpa meninggalkan bekas luka sedikitpun."
"APA?" Hu Boqin terkejut mendengar perkataan dari Tabib Hong.
"Bagaimana bisa?" Ucapnya heran.
Tabib Hong menggelengkan kepalanya. "Saya juga tidak mengetahuinya. Menurut perhitungan saya sebelumnya, luka-luka yang berada di tubuh Nona Hu seharusnya meninggalkan beberapa bekas luka. mengingat luka-luka yang di deritanya waktu itu sangatlah parah dan ada beberapa yang menembus lapisan kulitnya."
"Sebaiknya kita merahasiakan masalah ini Tuan, jika tidak! Semua orang akan mulai berpikiran buruk tentang Putri anda." Tutur Tabib Hong lagi.
"Kau benar Tabib! Kita harus merahasiakan semuanya. Bahkan, Putriku sendiri pun tidak boleh mengetahuinya." Tegas Hu Boqin.
"Itu lebih baik!" Ucap Tabib Hong mengiyakan.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang Tabib?" Tanya Hu Boqin lagi.
"Tidak ada!" Jawab Tabib Hong singkat.
"Sementara waktu ini, tidak ada yang bisa kita lakukan!" Ucapnya lagi menambahkan.
Tak terasa, mereka kini telah sampai di pintu gerbang dan sudah ada kereta kuda yang menunggu Tabib Hong di sana.
"Saya permisi Tuan! Selamat tinggal!" Ucap Tabib Hong.
Hu Boqin hanya mengangguk dan memperhatikan gerak-gerik Tabib Hong yang sedang menaiki kereta kuda miliknya.
Setelah kereta kuda yang membawa Tabib Hong mulai menjauh dari kediamannya, barulah Hu Boqin membalikkan badan dan berjalan kembali ke ruang kerjanya.
Hu Boqin melangkahkan kaki menyusuri lorong di hadapannya, pikirannya kini di penuhi dengan perkataan-perkataan yang di sampaikan Tabib Hong kepadanya, jika memang benar terjadi keanehan dengan kesembuhan putrinya saat ini, bukankah itu akan menjadi masalah baru baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussehst
2024-02-17
0
khayalan
ceh..ayh xguna..sbb mak dia mati salahkan ank..salahkan sapa EA kamu..bodoh..ank menderita bertaun2..yg perlaku nya di denda hanya dok bilik 6bulan..mana keadilan nya..
2024-01-19
0
Onyah Nie
hbat ya gnti jiwa luka luar ny lgs hilang...
2023-04-16
4