19. Kegelisahan Li Junjie

Hu Liena menatap tabib Hong dengan perasaan takjub, di dalam hatinya, kini memuji keberanian Tabib Hong yang menghadapi tekanan dari Li Junjie dengan sangat tenang.

Hebat sekali orang tua ini! Dia bahkan sangat berani menentang keinginan seorang Pangeran seperti Li Junjie, batin Hu Liena.

Sementara itu, Li Junjie yang sudah terpancing emosinya, kini mulai kembali membuka suaranya.

"Aku belum memberikanmu ijin untuk meninggalkan tempat ini, jadi tinggallah lebih lama." Ucap Li Junjie tegas.

Tabib Hong terdiam, namun sikapnya tetap tenang. Seakan-akan, ucapan Li Junjie bukan di tunjukan untuk dirinya.

"Pangeran, kau tidak boleh menghentikan seseorang yang hendak pergi melakukan pekerjaannya." Ujar Hu Liena yang tak bisa lagi membiarkan Li Junjie bersikap semaunya.

Li Junjie mendengus ketika mendengar kata-kata Hu Liena. Sebagai seorang Pangeran, dia merasa mempunyai hak untuk melakukannya.

"Ini bukan urusanmu, Nona!" Tegasnya.

"Tentu saja ini adalah urusanku!" Bentak Hu Liena.

"Tabib Hong sedang berada di kediamanku sekarang. Dan itu artinya, aku mempunyai tanggung jawab menjaganya. Lagipula, anda hanyalah seorang Pangeran yang berkuasa di luaran sana. Namun di tempat ini, aku lah yang berkuasa. Maka yang berhak memutuskan seseorang tetap tinggal atau tidak di tempat ini ... akulah orangnya!" Ucap Hu Liena lantang.

Tabib Hong terkesima dengan tindakan yang di lakukan Hu Liena.

Semua para pelayan yang berada di sana, menjadi sangat ketakutan. Bagaimana tidak, yang di hadapi Hu Liena saat ini bukanlah orang biasa yang bisa dengan mudah di gertak hanya dengan sebuah kata-kata.

Dia adalah seorang Pangeran yang mempunyai pengaruh besar di Negaranya, bahkan semua prajurit militer bertekuk lutut di hadapannya.

Sedangkan Hu Liena, hanya seorang gadis yang tak pernah di anggap keberadaannya.

Kejadian selanjutnya sungguh sangat di luar dugaan. Bukan hanya tidak marah, Li Junjie malah tersenyum lebar mendengar ucapan dari Hu Liena.

"Ha-ha-ha ... Kau sungguh berani Nona! Tapi tidak apa-apa, aku sangat menyukainya. Sebagai calon Istri dari seorang Pangeran sepertiku, memang haruslah pemberani seperti itu."

Semua orang seakan tak percaya dengan apa yang mereka lihat di sana. Dan untuk sesaat, tak ada satupun dari mereka yang mampu berkata-kata.

"Cihh ... Narsis sekali!" Hu Liena berdecih sebal dengan perkataan Li Junjie.

Namun Li Junjie tak lagi menanggapi Hu Liena, perhatiannya kini beralih kepada Tabib Hong yang berdiri tak jauh dari tempatnya.

"Bukankah kau ingin pergi Tabib?"

"Iya Yang Mulia, hamba memang akan pergi." Jawab Tabib Hong.

"Kalau begitu, selamat jalan!" Ujar Li Junjie sembari mengibaskan lengan bajunya.

"Terima kasih Yang Mulia, saya permisi." Tabib Hong seraya menangkupkan tangan di depan dada.

Setelah kepergian Tabib Hong, Li Junjie memutuskan untuk kembali ke Aula Utama.

...----------------...

Li Jing Sheng yang melihat kemunculan kedua orang terdekatnya, langsung terlihat bahagia.

Dia sudah merasa bosan berbicara dengan orang-orang yang berkumpul di Aula. Yang kebanyakan dari mereka hanya membicarakan tentang kemahiran Putri-Putrinya, seakan sengaja ingin menarik perhatian dari dirinya.

Li Jing Sheng sendiri tidak tertarik dengan pembicaraan seperti itu, dia bahkan tidak menanggapi undangan dari salah seorang pejabat yang mengundangnya secara khusus untuk makan malam di kediaman si pejabat tersebut. Tujuannya sudah jelas, dia ingin mendekatkan Putrinya dengan Li Jing Sheng agar status keluarganya menjadi semakin kuat.

Semua bangsawan dan para pejabat percaya, jika menikahkan Putri mereka dengan seorang Pangeran. Kedudukan Keluarganya akan semakin tinggi dan semakin di segani banyak orang.

"Kakak ipar!" Panggil Li Jing Sheng yang melihat Hu Liena semakin mendekat ke arahnya.

"Kakak ipar, mengapa kau sangat lama sekali? aku bahkan sempat berpikir untuk menyusulmu tadi." Ucap Li Jing Sheng kepada Hu Liena.

"Maafkan aku Pangeran, aku tidak bermaksud meninggalkanmu terlalu lama." Sahut Hu Liena seraya melirik ke arah Li Junjie yang terlihat acuh.

Li Jing Sheng seakan paham dengan maksud lirikan Hu Liena, semua itu pasti karena ulah dari kakaknya.

"Aku mengerti kakak ipar, kau pasti sangat kerepotan menghadapi tingkah lakunya." Li Jing Sheng merasa bersimpati kepada calon kakak iparnya itu.

Suasana hati Li Junjie sedang tidak baik karena masalah di gerha bunga tadi. Dan kini, suasana hatinya bertambah buruk lagi karena Li Jing sheng berada dekat dengan Hu Liena.

"Pangeran Li Jing Sheng!"

Mendengar namanya di panggil, Li Jing Sheng langsung menoleh ke arah kakaknya.

"Kita kembali ke Istana sekarang juga!"

"Tapi kakak- ...," Li Jing Sheng ingin mengatakan keberatannya, namun Li Junjie langsung memotong ucapannya.

"Aku tidak perlu mengulangi kata-kataku." Li Junjie berkata dengan tegas.

Li Jing Sheng tak mempunyai pilihan lain, dia harus menuruti perintah kakaknya. Meskipun sebenarnya, dia masih ingin berbicara dengan Hu Liena.

"Baik!" Ucap Li Jing Sheng pasrah.

Li Junjie dan rombongannya berpamitan kepada Hu Boqin, setelah itu mereka berjalan menuju kereta masing-masing.

"Kakak ipar, datanglah ke Istana lain kali agar aku bisa berbicara denganmu lagi." Pinta Li Jing Sheng kepada Hu Liena.

"Baiklah, aku akan memikirkannya." Jawab Hu Liena.

Dia memang ingin mengunjungi Istana. Namun, tempat itu bukanlah tempat sembarangan yang bisa di datangi kapan saja oleh dirinya.

"Jika kakak berniat pergi ke Istana, gunakan ini." Ujar Li Jing Sheng seraya memberikan plakat Istana kepada Hu Liena.

Hu Liena dengan senang hati menerima plakat yang di berikan Li Jing Sheng padanya.

"Terima kasih Pangeran! Hamba akan mencari waktu untuk mengunjungi anda di Istana." Ucapnya seraya memberi hormat.

"Tidak perlu sungkan." Balas Li Jing Sheng.

Di dalam kereta, Li Junjie sedang memperhatikan mereka berdua. Dan ketika Li Jing Sheng memberikan sesuatu kepada Hu Liena, dia juga mengetahuinya.

"Apa yang dia berikan?" Gumam Li Junjie seraya menaikkan alisnya.

Entah kenapa, dia merasa tidak nyaman ketika melihat Adiknya selalu berdekatan dengan Hu Liena.

...----------------...

Setelah kepergian rombong para Pangeran, Hu Liena kembali ke gerha bunga.

Brakkk...

Pintu tiba-tiba di dobrak oleh Xiulin, dia datang untuk membuat perhitungan.

"Hey ... kau ****** sialan! aku akan membunuhmu hari ini, karena kau telah berani mempermalukan aku di hadapan para Pangeran." Bentak Xiulin sembari mengangkat jari telunjuknya ke arah wajah Hu Liena.

"Kau pantas mendapatkannya." Ujar Hu Liena tanpa takut dengan gertakan dari Xiulin.

"Apa kamu bilang?" Xiulin semakin terpancing emosinya, dia mengayunkan cambuk yang di bawanya.

Syuuttt...

Syuuttt...

Cambuk terus mengayun ke arah Hu Liena, namun tak sekalipun mengenainya.

"Sialan!" Xiulin kembali mengayunkan cambuk di tangannya.

Syuuttt...

Syuuttt...

Hu Liena terus bergerak menghindari cambukan dari Xiulin, hingga beberapa saat kemudian.

Aagghhh....

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

truscetia

2024-02-17

0

Jlc

Jlc

luanjut

2023-02-07

2

Subha kanZa

Subha kanZa

smangatttt trs thor up nya💪

2023-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah.
2 2. Kehidupan lain.
3 3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4 4. kecemasan Hu Boqin.
5 5. Balas dendam.
6 6. Kecurigaan Tabib Hong.
7 7. Kebencian Hu Liena.
8 8. Yueqin terluka.
9 8. Rencana jahat Xiulin.
10 10. Pembunuh bayaran.
11 11. Kediaman Tabib Hong.
12 12. Tertarik ke dimensi lain.
13 13. Wasiat dua dunia.
14 14. Kenyataan.
15 15. Kedatangan Li Junjie.
16 16. Xiulin yang tak tahu malu.
17 17. Kecurigaan Li Junjie.
18 18. Kemarahan Li Junjie.
19 19. Kegelisahan Li Junjie
20 20. Mo Yan Zhen.
21 21. Racun di tubuh Li Junjie.
22 22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23 23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24 24. Membuat onar.
25 25. Menagih hutang.
26 26. Masa lalu kelam Yueqin.
27 27. Racun katak emas.
28 28. Harga diri Wang bersaudara.
29 29. Tabib ramalan.
30 30. Cerita Pangeran Jun.
31 31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32 32. Racun Kalajengking Merah.
33 33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34 34. Mencapai kesepakatan.
35 35. Pengawal bodoh.
36 36. perdebatan Wang bersaudara.
37 37. Janji Hu Liena.
38 38. Pria tampan di kegelapan.
39 39. Dekret Kaisar.
40 40. Jangan panggil aku Putri.
41 41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42 42. Pandai berakting.
43 43. Pemilik tubuh?
44 44. Sabun rempah-rempah.
45 45. Xiulin pembunuh kejam.
46 46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47 47. Bao-Yu.
48 48. Persiapan memasuki Istana.
49 49. Memasuki Istana.
50 50. Anting milik Lilian.
51 51. Saingan Li Junjie.
52 52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53 53. Tarian Putri Qian
54 54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55 55. Xiulin Putri murba.
56 56. Changyong.
57 57. Pernikahan Li Junjie.
58 58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59 59. Siapa yang akan kau hukum?
60 60. Kutukan dari Dewa.
61 61. Kebusukan Yueqin.
62 62. Pathetic.
63 62. Fakta tentang Bibi Kiew
64 64. Kesepakatan.
65 65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66 66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67 67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68 68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69 69. Terlalu merepotkan!
70 70. Pantas saja masuk angin.
71 71. Cemburu.
72 72. Pamer.
73 73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74 74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75 75. Nona Besar Bai.
76 76. Diam kau perempuan tua!
77 77. Qin Zihui.
78 78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79 79. Tamu keluarga Yue.
80 80. Bangsawan Bai di tangkap.
81 81. Menegakkan keadilan.
82 82. Bingwen.
83 83. Siapa kau?
84 84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85 85. Jatuh cinta.
86 86. Demam cinta!
87 87. Jarum emas.
88 88. Mei Lien.
89 89. Bangsawan Yan di penjara.
90 80.Cepat buka baju!
91 91. Kita ini belum menikah!
92 92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93 93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94 94. Pasangan serasi.
95 95. Jangan terburu-buru!
96 96. Musuh lama.
97 97. Identitas Tuan Qiang.
98 98. Qiang Geming.
99 99. Suami-Istri yang kejam.
100 100. Wanita bercadar.
101 101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102 102. Amatiran.
103 103. Apa yang kau tertawakan?
104 104. Pertarungan di hutan.
105 105. Serangan anak panah.
106 106. Jangan jauh-jauh dariku!
107 107. Pil penawar racun.
108 108. Aku sudah sembuh total!
109 109. Qian Yingzhi
110 110. Obsesi Putri Song Qian.
111 111. Surat ajakan pemberontakan.
112 112. Rencana kedua.
113 113. Jadi dia, orangnya ....
114 114. Masuk jebakan.
115 115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116 116. Pangeran pencemburu.
117 117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118 118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119 119. Penangkapan Putri Song Qian.
120 120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121 121. Utusan kerajaan Qian.
122 122. Pengumuman pernikahan.
123 123. Kakak Pertama berubah konyol!
124 124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125 125. Keraguan Kaisar Qian.
126 126. Pemeriksaan
127 127. Terungkap.
128 128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129 129. Aku bisa membantumu!
130 130. Keributan.
131 131. Salah paham!
132 132. Aku bukanlah Ayahmu!
133 133. Hukuman untuk para pemberontak.
134 134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135 135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136 136. Pangeran Chunian menyelinap.
137 137. Tertangkap kembali.
138 138. Pangeran Chunian histeris.
139 139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140 140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141 141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142 142. Mata air murni bukit Wuya.
143 143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144 144. Rencana kedua Hu Liena
145 145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146 146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147 147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148 148. Kebingungan Pangeran Jing.
149 149. Lancarnya perjalanan.
150 150. Penyambutan Kaisar.
151 151. Pengumuman Kaisar.
152 152. Jawaban Pangeran Jing.
153 153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154 154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155 155. Ratapan Xiulin.
156 156. Pengobatan luka Hu Liena.
157 157. Masa pemulihan.
158 158. Perjanjian dengan Luqiu.
159 159. Hukuman untuk Putri Murba.
160 160. Hukum cambuk papan.
161 161. Berpura-pura pingsan.
162 162. Hu Liena jatuh pingsan.
163 163. Tersadar.
164 164. Sudah di makamkan!
165 165. Cendera mata.
166 166. Ciuman pertama.
167 167. Tempat istimewa.
168 168. Rahasia Hu Liena.
169 169. Aku mencintaimu!
170 170. Ada apa dengan matamu?
171 171. Masalah Guotin.
172 172. Membeli hadiah.
173 173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174 174. Meingkus pemimpin penyusup.
175 175. Pangeran Chunfang.
176 176. Pertunjukan.
177 177. Memukulinya sampai babak belur.
178 178. Selembar nyawa.
179 179. Permaisuri Ruolan.
180 180. Bunga-bunga yang kering.
181 181. Tak pandang bulu.
182 182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183 183. Bodoh dan ceroboh.
184 184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185 185. Pergi ke penjara.
186 186. Anak angkat.
187 187. Murka Panglima Jiao
188 188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189 189. Satu lawan satu.
Episodes

Updated 189 Episodes

1
1. Awal Kisah.
2
2. Kehidupan lain.
3
3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4
4. kecemasan Hu Boqin.
5
5. Balas dendam.
6
6. Kecurigaan Tabib Hong.
7
7. Kebencian Hu Liena.
8
8. Yueqin terluka.
9
8. Rencana jahat Xiulin.
10
10. Pembunuh bayaran.
11
11. Kediaman Tabib Hong.
12
12. Tertarik ke dimensi lain.
13
13. Wasiat dua dunia.
14
14. Kenyataan.
15
15. Kedatangan Li Junjie.
16
16. Xiulin yang tak tahu malu.
17
17. Kecurigaan Li Junjie.
18
18. Kemarahan Li Junjie.
19
19. Kegelisahan Li Junjie
20
20. Mo Yan Zhen.
21
21. Racun di tubuh Li Junjie.
22
22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23
23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24
24. Membuat onar.
25
25. Menagih hutang.
26
26. Masa lalu kelam Yueqin.
27
27. Racun katak emas.
28
28. Harga diri Wang bersaudara.
29
29. Tabib ramalan.
30
30. Cerita Pangeran Jun.
31
31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32
32. Racun Kalajengking Merah.
33
33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34
34. Mencapai kesepakatan.
35
35. Pengawal bodoh.
36
36. perdebatan Wang bersaudara.
37
37. Janji Hu Liena.
38
38. Pria tampan di kegelapan.
39
39. Dekret Kaisar.
40
40. Jangan panggil aku Putri.
41
41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42
42. Pandai berakting.
43
43. Pemilik tubuh?
44
44. Sabun rempah-rempah.
45
45. Xiulin pembunuh kejam.
46
46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47
47. Bao-Yu.
48
48. Persiapan memasuki Istana.
49
49. Memasuki Istana.
50
50. Anting milik Lilian.
51
51. Saingan Li Junjie.
52
52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53
53. Tarian Putri Qian
54
54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55
55. Xiulin Putri murba.
56
56. Changyong.
57
57. Pernikahan Li Junjie.
58
58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59
59. Siapa yang akan kau hukum?
60
60. Kutukan dari Dewa.
61
61. Kebusukan Yueqin.
62
62. Pathetic.
63
62. Fakta tentang Bibi Kiew
64
64. Kesepakatan.
65
65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66
66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67
67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68
68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69
69. Terlalu merepotkan!
70
70. Pantas saja masuk angin.
71
71. Cemburu.
72
72. Pamer.
73
73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74
74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75
75. Nona Besar Bai.
76
76. Diam kau perempuan tua!
77
77. Qin Zihui.
78
78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79
79. Tamu keluarga Yue.
80
80. Bangsawan Bai di tangkap.
81
81. Menegakkan keadilan.
82
82. Bingwen.
83
83. Siapa kau?
84
84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85
85. Jatuh cinta.
86
86. Demam cinta!
87
87. Jarum emas.
88
88. Mei Lien.
89
89. Bangsawan Yan di penjara.
90
80.Cepat buka baju!
91
91. Kita ini belum menikah!
92
92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93
93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94
94. Pasangan serasi.
95
95. Jangan terburu-buru!
96
96. Musuh lama.
97
97. Identitas Tuan Qiang.
98
98. Qiang Geming.
99
99. Suami-Istri yang kejam.
100
100. Wanita bercadar.
101
101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102
102. Amatiran.
103
103. Apa yang kau tertawakan?
104
104. Pertarungan di hutan.
105
105. Serangan anak panah.
106
106. Jangan jauh-jauh dariku!
107
107. Pil penawar racun.
108
108. Aku sudah sembuh total!
109
109. Qian Yingzhi
110
110. Obsesi Putri Song Qian.
111
111. Surat ajakan pemberontakan.
112
112. Rencana kedua.
113
113. Jadi dia, orangnya ....
114
114. Masuk jebakan.
115
115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116
116. Pangeran pencemburu.
117
117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118
118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119
119. Penangkapan Putri Song Qian.
120
120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121
121. Utusan kerajaan Qian.
122
122. Pengumuman pernikahan.
123
123. Kakak Pertama berubah konyol!
124
124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125
125. Keraguan Kaisar Qian.
126
126. Pemeriksaan
127
127. Terungkap.
128
128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129
129. Aku bisa membantumu!
130
130. Keributan.
131
131. Salah paham!
132
132. Aku bukanlah Ayahmu!
133
133. Hukuman untuk para pemberontak.
134
134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135
135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136
136. Pangeran Chunian menyelinap.
137
137. Tertangkap kembali.
138
138. Pangeran Chunian histeris.
139
139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140
140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141
141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142
142. Mata air murni bukit Wuya.
143
143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144
144. Rencana kedua Hu Liena
145
145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146
146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147
147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148
148. Kebingungan Pangeran Jing.
149
149. Lancarnya perjalanan.
150
150. Penyambutan Kaisar.
151
151. Pengumuman Kaisar.
152
152. Jawaban Pangeran Jing.
153
153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154
154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155
155. Ratapan Xiulin.
156
156. Pengobatan luka Hu Liena.
157
157. Masa pemulihan.
158
158. Perjanjian dengan Luqiu.
159
159. Hukuman untuk Putri Murba.
160
160. Hukum cambuk papan.
161
161. Berpura-pura pingsan.
162
162. Hu Liena jatuh pingsan.
163
163. Tersadar.
164
164. Sudah di makamkan!
165
165. Cendera mata.
166
166. Ciuman pertama.
167
167. Tempat istimewa.
168
168. Rahasia Hu Liena.
169
169. Aku mencintaimu!
170
170. Ada apa dengan matamu?
171
171. Masalah Guotin.
172
172. Membeli hadiah.
173
173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174
174. Meingkus pemimpin penyusup.
175
175. Pangeran Chunfang.
176
176. Pertunjukan.
177
177. Memukulinya sampai babak belur.
178
178. Selembar nyawa.
179
179. Permaisuri Ruolan.
180
180. Bunga-bunga yang kering.
181
181. Tak pandang bulu.
182
182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183
183. Bodoh dan ceroboh.
184
184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185
185. Pergi ke penjara.
186
186. Anak angkat.
187
187. Murka Panglima Jiao
188
188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189
189. Satu lawan satu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!