11. Kediaman Tabib Hong.

Di dalam sebuah kereta....

Hu Liena memperhatikan deretan pohon pinus yang berjajar di sepanjang jalan yang di laluinya, dia kini berada di atas kereta kuda bersama Luqiu untuk menuju kediaman Tabib Hong yang berada di pinggiran kota.

Hu Liena merasa terpukau dengan keindahan alam di sekitarnya. Di dunia modern, dia sangat jarang untuk bisa menikmati pemandangan yang seperti ini, tugasnya yang sebagai dokter kemiliteran membuat dirinya hanya bisa menghabiskan waktu dengan berada di camp tempatnya bekerja untuk melakukan penelitian tentang bahan obat-obatan yang akan dia pergunakan.

Teringat dengan ucapan Luqiu tentang sosok Pangeran Pertama, Hu Liena pun memulai obrolannya. "Luqiu, bagaimana dengan sosok rupa Pangeran Pertama?"

Luqiu yang di tanya pun menjadi bersemangat ketika di tanya mengenai Pangeran yang terkenal di Negaranya itu. "Dia itu sosok Pangeran yang paling berpengaruh di Dinasti Ying, Nona. Selain wajahnya yang tampan, dia juga terkenal dengan sifat dingin dan sifat kejamnya." Terang Luqiu kepada majikannya.

"Jika benar dia adalah sosok yang kejam, bagaimana aku bisa menyukainya?" Lanjut Hu Liena yang semakin merasa penasaran.

"Justru karena alasan itulah Nona dan semua wanita di Dinasti Ying menyukainya, bahkan sampai rela mengorbankan harga diri mereka. Tapi sayang, Pangeran Pertama menolak mentah-mentah setiap wanita yang datang kepadanya." Luqiu mengepalkan kedua tangannya, dia terlihat antusias membicarakan tentang masalah ini.

Hu Liena serasa mendapat angin segar ketika mendengar kata penolakan, dia lalu berbicara dengan senyuman yang tersungging di wajahnya. "Itu berarti, Pangeran Pertama juga menolak perjodohan dariku kan."

Melihat majikannya menampilkan raut wajah bahagia, Luqiu pun mencibir kepadanya. "Apa maksud Nona? Aku bilang mereka dan itu tidak berlaku dengan anda."

"Kau!" Hu Liena kehilangan kata-katanya, bagaimana bisa Pangeran yang menolak semua wanita di Negaranya akan tetap menerima perjodohan yang di ajukan olehnya.

Luqiu kembali melanjutkan ucapannya. "Pangeran Pertama tidak bisa menolak, karena Permaisuri Shu sangat menyukai Nona. Sebagai anak yang berbakti, tentu saja dia harus menjalankan perintah dari ibunya. Maka dari itu Pangeran menerima perjodohan dari anda meskipun dia sendiri tidak mengiginkannya.

Hu Liena semakin merasa tak berdaya mendengar setiap kata yang terucap dari pelayan setianya itu. Dia tidak punya pilihan lain-selain menerima takdirnya kini. Hidup dan matinya sangat bergantung dengan keputusannya, jika dia tetap menolak dia akan mati untuk yang kedua kalinya.

Hu Liena bergidik jika harus mengingat tentang kematiannya sendiri, sampai saat ini tujuannya belum terlaksana untuk membalaskan sakit hatinya. Jika dia mati, itu hanya akan membuat musuh besarnya merasa berada di atas angin untuk kesekian kalinya.

Dia menarik nafas dalam sebelum akhirnya membuka mulutnya. "Hahhh ... sudahlah, ini memang sudah di takdirkan. Kedepannya kita tidak perlu membahas tentang hal ini lagi, jika memang harus terjadi maka terjadilah." Ucapnya pasrah.

Luqiu merasa senang dan bisa bernafas lega setelah berhasilkan meyakinkan majikannya, beberapa hari terakhir ini, dia selalu merasa cemas karena perubahan sikap Hu Liena.

Tak berselang lama kereta kuda yang mereka tumpangi pun berhenti di sebuah halaman rumah, halaman itu terlihat bersih dan rapi menandakkan si pemilik sangatlah rajin merawat kediamannya dan menambahkan kenyamanan bagi setiap orang yang mengunjunginya.

Hu Liena keluar dari kereta kuda, di bantu oleh Luqiu yang telah turun terlebih dahulu sebelumnya. Setelah menuruni kereta, Hu Liena pun melangkahkan kakinya untuk memasuki halaman rumah milik Tabib Hong.

Sesampainya di depan pintu, Hu Liena tidak terlalu terburu-buru, dia hanya berdiam diri memperhatikan tempat di sekitarnya. Tepat ketika dia memutuskan untuk mengetuk pintu terdengar suara pria paruh baya menegurnya.

"Apa yang Putri Perdana Menteri lakukan di gubuk tua renta ini?" Suara Tabib Hong terdengar dari arah sampingnya Hu Liena.

Begitu mengetahui jika si pemilik suara adalah orang yang di carinya, Hu Liena pun segera menoleh dan menjawabnya. "Sepertinya, kedatanganku sangat mengejutkanmu, Tabib."

Mendengar ucapan dari Hu Liena, Tabib Hong hanya mendesah pasrah. "Ahhh ... itu hanya perasaan Nona saja, hamba tidak berani berpikiran sempit seperti itu. Kedatangan anda adalah suatu berkah bagiku."

"Jangan terlalu berlebihan Tabib, aku hanya manusia biasa sepertimu." Hu Liena tidak suka mendengar pujian yang berlebihan kepadanya, apalagi Tabib Hong berusia lebih tua dari dirinya.

"Baik, baik, hamba meminta maaf jika Nona tidak menyukainya." Ujar Tabib Hong lalu melanjutkan kembali kata-katanya. "Jika hamba boleh tahu, apa maksud kedatangan anda ke gubuk ini, apa ini ada hubungannya dengan permintaan hamba waktu itu?"

Bibir Hu Liena sedikit berkedut mendengar pertanyaan dari Tabib Hong, dia tidak menyangka jika orang tua ini masih mengingat perbincangan mereka terakhir kali.

Dia masih saja mengingatnya, bahkan aku sendiri sudah berusaha untuk melupakannya. Batin Hu Liena.

"Nona, Nona!" Tabib Hong memanggil-manggil Hu Liena yang hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan darinya.

"Ehh ... itu." Hu Liena seketika kehilangan kata-katanya.

"Itu apa Nona?" Ujar Tabib Hong.

Setelah menarik nafas, Hu Liena menyebutkan alasan kedatangannya. "Aku datang ingin meminta bantuanmu, aku ingin menanam beberapa tanaman herbal di kebun belakang kediamanku."

"Hamba mengerti." Ucap Tabib Hong, lalu kembali melanjutkan. "Maksud Nona datang kemari adalah memintaku mencarikan beberapa jenis tanaman obat untuk di tanam di kebun anda, benar begitu kan?"

"Benar." Hu Liena mengangguk mengiyakan.

"Kebetulan sekali, hamba memiliki beberapa jenis tanaman herbal di halaman belakang, anda bisa melihatnya terlebih dahulu." Ujar Tabib Hong sambil menunjuk ke arah belakang rumahnya.

"Bagus sekali, jadi aku tidak perlu sungkan lagi. Cepat, antarkan aku kesana." Hu Liena merasa senang begitu mendengar hal itu.

"Baik Nona, silahkan!" Ujar Tabib Hong, dia lalu menepi mempersilahkan Hu Liena berjalan di depannya.

Hu Liena tidak merasa sungkan, dia langsung berjalan mendahului Tabib Hong. Ketika berbicara tentang tanaman obat, dia akan selalu merasa bersemangat.

Hamparan tanaman obat kini terpampang di hadapannya, membuat Hu Liena tak henti-hentinya berdecak untuk mengaguminya. "Aku tidak menyangka, jika ladang obat yang kau punya akan seluas ini, Tabib."

"Anda terlalu memuji Nona, ini hanya tanaman herbal biasa. Di toko obat manapun, anda pasti akan menjumpainya." Jawab Tabib Hong santai.

Bibir Hu Liena sedikit berkedut begitu mendengar ucapan dari pria tua di sampingnya, meskipun memang benar jika tanaman ini adalah tanaman obat biasa. Tapi jika bisa mencapai sebanyak ini, itu tidaklah biasa. Bahkan jika semua tanaman ini di jual, Tabib Hong akan menjadi kaya dalam beberapa jam.

Ketika masih memperhatikan ladang obat di hadapannya. Secara tidak sengaja, sudut mata Hu Liena menangkap beberapa tanaman obat yang sangat familier di matanya. "Apakah itu jamur cordyceps?" Ucap Hu Liena sambil menunjuk ke arah yang di lihatnya.

"Sepertinya begitu." Balas Tabib Hong menganggukkan kepalanya.

"Bolehkah aku melihatnya lebih dekat?" Tanya Hu Liena.

"Silahkan Nona." Jawabnya, yang tanpa Hu Liena sadari ada kilatan dingin di mata hitam Tabib Hong. Tapi itu hanya beberapa detik, dan langsung menghilang begitu dia melirik ke arah Hu Liena.

Terpopuler

Comments

Nur Hayati

Nur Hayati

penasaran dengan tabib hong

2024-03-25

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangst

2024-02-17

0

R yuyun Saribanon

R yuyun Saribanon

apa tabib itu punya niat jahatkah?

2024-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah.
2 2. Kehidupan lain.
3 3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4 4. kecemasan Hu Boqin.
5 5. Balas dendam.
6 6. Kecurigaan Tabib Hong.
7 7. Kebencian Hu Liena.
8 8. Yueqin terluka.
9 8. Rencana jahat Xiulin.
10 10. Pembunuh bayaran.
11 11. Kediaman Tabib Hong.
12 12. Tertarik ke dimensi lain.
13 13. Wasiat dua dunia.
14 14. Kenyataan.
15 15. Kedatangan Li Junjie.
16 16. Xiulin yang tak tahu malu.
17 17. Kecurigaan Li Junjie.
18 18. Kemarahan Li Junjie.
19 19. Kegelisahan Li Junjie
20 20. Mo Yan Zhen.
21 21. Racun di tubuh Li Junjie.
22 22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23 23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24 24. Membuat onar.
25 25. Menagih hutang.
26 26. Masa lalu kelam Yueqin.
27 27. Racun katak emas.
28 28. Harga diri Wang bersaudara.
29 29. Tabib ramalan.
30 30. Cerita Pangeran Jun.
31 31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32 32. Racun Kalajengking Merah.
33 33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34 34. Mencapai kesepakatan.
35 35. Pengawal bodoh.
36 36. perdebatan Wang bersaudara.
37 37. Janji Hu Liena.
38 38. Pria tampan di kegelapan.
39 39. Dekret Kaisar.
40 40. Jangan panggil aku Putri.
41 41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42 42. Pandai berakting.
43 43. Pemilik tubuh?
44 44. Sabun rempah-rempah.
45 45. Xiulin pembunuh kejam.
46 46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47 47. Bao-Yu.
48 48. Persiapan memasuki Istana.
49 49. Memasuki Istana.
50 50. Anting milik Lilian.
51 51. Saingan Li Junjie.
52 52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53 53. Tarian Putri Qian
54 54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55 55. Xiulin Putri murba.
56 56. Changyong.
57 57. Pernikahan Li Junjie.
58 58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59 59. Siapa yang akan kau hukum?
60 60. Kutukan dari Dewa.
61 61. Kebusukan Yueqin.
62 62. Pathetic.
63 62. Fakta tentang Bibi Kiew
64 64. Kesepakatan.
65 65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66 66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67 67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68 68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69 69. Terlalu merepotkan!
70 70. Pantas saja masuk angin.
71 71. Cemburu.
72 72. Pamer.
73 73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74 74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75 75. Nona Besar Bai.
76 76. Diam kau perempuan tua!
77 77. Qin Zihui.
78 78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79 79. Tamu keluarga Yue.
80 80. Bangsawan Bai di tangkap.
81 81. Menegakkan keadilan.
82 82. Bingwen.
83 83. Siapa kau?
84 84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85 85. Jatuh cinta.
86 86. Demam cinta!
87 87. Jarum emas.
88 88. Mei Lien.
89 89. Bangsawan Yan di penjara.
90 80.Cepat buka baju!
91 91. Kita ini belum menikah!
92 92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93 93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94 94. Pasangan serasi.
95 95. Jangan terburu-buru!
96 96. Musuh lama.
97 97. Identitas Tuan Qiang.
98 98. Qiang Geming.
99 99. Suami-Istri yang kejam.
100 100. Wanita bercadar.
101 101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102 102. Amatiran.
103 103. Apa yang kau tertawakan?
104 104. Pertarungan di hutan.
105 105. Serangan anak panah.
106 106. Jangan jauh-jauh dariku!
107 107. Pil penawar racun.
108 108. Aku sudah sembuh total!
109 109. Qian Yingzhi
110 110. Obsesi Putri Song Qian.
111 111. Surat ajakan pemberontakan.
112 112. Rencana kedua.
113 113. Jadi dia, orangnya ....
114 114. Masuk jebakan.
115 115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116 116. Pangeran pencemburu.
117 117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118 118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119 119. Penangkapan Putri Song Qian.
120 120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121 121. Utusan kerajaan Qian.
122 122. Pengumuman pernikahan.
123 123. Kakak Pertama berubah konyol!
124 124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125 125. Keraguan Kaisar Qian.
126 126. Pemeriksaan
127 127. Terungkap.
128 128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129 129. Aku bisa membantumu!
130 130. Keributan.
131 131. Salah paham!
132 132. Aku bukanlah Ayahmu!
133 133. Hukuman untuk para pemberontak.
134 134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135 135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136 136. Pangeran Chunian menyelinap.
137 137. Tertangkap kembali.
138 138. Pangeran Chunian histeris.
139 139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140 140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141 141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142 142. Mata air murni bukit Wuya.
143 143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144 144. Rencana kedua Hu Liena
145 145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146 146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147 147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148 148. Kebingungan Pangeran Jing.
149 149. Lancarnya perjalanan.
150 150. Penyambutan Kaisar.
151 151. Pengumuman Kaisar.
152 152. Jawaban Pangeran Jing.
153 153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154 154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155 155. Ratapan Xiulin.
156 156. Pengobatan luka Hu Liena.
157 157. Masa pemulihan.
158 158. Perjanjian dengan Luqiu.
159 159. Hukuman untuk Putri Murba.
160 160. Hukum cambuk papan.
161 161. Berpura-pura pingsan.
162 162. Hu Liena jatuh pingsan.
163 163. Tersadar.
164 164. Sudah di makamkan!
165 165. Cendera mata.
166 166. Ciuman pertama.
167 167. Tempat istimewa.
168 168. Rahasia Hu Liena.
169 169. Aku mencintaimu!
170 170. Ada apa dengan matamu?
171 171. Masalah Guotin.
172 172. Membeli hadiah.
173 173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174 174. Meingkus pemimpin penyusup.
175 175. Pangeran Chunfang.
176 176. Pertunjukan.
177 177. Memukulinya sampai babak belur.
178 178. Selembar nyawa.
179 179. Permaisuri Ruolan.
180 180. Bunga-bunga yang kering.
181 181. Tak pandang bulu.
182 182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183 183. Bodoh dan ceroboh.
184 184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185 185. Pergi ke penjara.
186 186. Anak angkat.
187 187. Murka Panglima Jiao
188 188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189 189. Satu lawan satu.
Episodes

Updated 189 Episodes

1
1. Awal Kisah.
2
2. Kehidupan lain.
3
3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4
4. kecemasan Hu Boqin.
5
5. Balas dendam.
6
6. Kecurigaan Tabib Hong.
7
7. Kebencian Hu Liena.
8
8. Yueqin terluka.
9
8. Rencana jahat Xiulin.
10
10. Pembunuh bayaran.
11
11. Kediaman Tabib Hong.
12
12. Tertarik ke dimensi lain.
13
13. Wasiat dua dunia.
14
14. Kenyataan.
15
15. Kedatangan Li Junjie.
16
16. Xiulin yang tak tahu malu.
17
17. Kecurigaan Li Junjie.
18
18. Kemarahan Li Junjie.
19
19. Kegelisahan Li Junjie
20
20. Mo Yan Zhen.
21
21. Racun di tubuh Li Junjie.
22
22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23
23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24
24. Membuat onar.
25
25. Menagih hutang.
26
26. Masa lalu kelam Yueqin.
27
27. Racun katak emas.
28
28. Harga diri Wang bersaudara.
29
29. Tabib ramalan.
30
30. Cerita Pangeran Jun.
31
31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32
32. Racun Kalajengking Merah.
33
33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34
34. Mencapai kesepakatan.
35
35. Pengawal bodoh.
36
36. perdebatan Wang bersaudara.
37
37. Janji Hu Liena.
38
38. Pria tampan di kegelapan.
39
39. Dekret Kaisar.
40
40. Jangan panggil aku Putri.
41
41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42
42. Pandai berakting.
43
43. Pemilik tubuh?
44
44. Sabun rempah-rempah.
45
45. Xiulin pembunuh kejam.
46
46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47
47. Bao-Yu.
48
48. Persiapan memasuki Istana.
49
49. Memasuki Istana.
50
50. Anting milik Lilian.
51
51. Saingan Li Junjie.
52
52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53
53. Tarian Putri Qian
54
54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55
55. Xiulin Putri murba.
56
56. Changyong.
57
57. Pernikahan Li Junjie.
58
58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59
59. Siapa yang akan kau hukum?
60
60. Kutukan dari Dewa.
61
61. Kebusukan Yueqin.
62
62. Pathetic.
63
62. Fakta tentang Bibi Kiew
64
64. Kesepakatan.
65
65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66
66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67
67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68
68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69
69. Terlalu merepotkan!
70
70. Pantas saja masuk angin.
71
71. Cemburu.
72
72. Pamer.
73
73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74
74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75
75. Nona Besar Bai.
76
76. Diam kau perempuan tua!
77
77. Qin Zihui.
78
78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79
79. Tamu keluarga Yue.
80
80. Bangsawan Bai di tangkap.
81
81. Menegakkan keadilan.
82
82. Bingwen.
83
83. Siapa kau?
84
84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85
85. Jatuh cinta.
86
86. Demam cinta!
87
87. Jarum emas.
88
88. Mei Lien.
89
89. Bangsawan Yan di penjara.
90
80.Cepat buka baju!
91
91. Kita ini belum menikah!
92
92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93
93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94
94. Pasangan serasi.
95
95. Jangan terburu-buru!
96
96. Musuh lama.
97
97. Identitas Tuan Qiang.
98
98. Qiang Geming.
99
99. Suami-Istri yang kejam.
100
100. Wanita bercadar.
101
101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102
102. Amatiran.
103
103. Apa yang kau tertawakan?
104
104. Pertarungan di hutan.
105
105. Serangan anak panah.
106
106. Jangan jauh-jauh dariku!
107
107. Pil penawar racun.
108
108. Aku sudah sembuh total!
109
109. Qian Yingzhi
110
110. Obsesi Putri Song Qian.
111
111. Surat ajakan pemberontakan.
112
112. Rencana kedua.
113
113. Jadi dia, orangnya ....
114
114. Masuk jebakan.
115
115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116
116. Pangeran pencemburu.
117
117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118
118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119
119. Penangkapan Putri Song Qian.
120
120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121
121. Utusan kerajaan Qian.
122
122. Pengumuman pernikahan.
123
123. Kakak Pertama berubah konyol!
124
124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125
125. Keraguan Kaisar Qian.
126
126. Pemeriksaan
127
127. Terungkap.
128
128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129
129. Aku bisa membantumu!
130
130. Keributan.
131
131. Salah paham!
132
132. Aku bukanlah Ayahmu!
133
133. Hukuman untuk para pemberontak.
134
134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135
135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136
136. Pangeran Chunian menyelinap.
137
137. Tertangkap kembali.
138
138. Pangeran Chunian histeris.
139
139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140
140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141
141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142
142. Mata air murni bukit Wuya.
143
143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144
144. Rencana kedua Hu Liena
145
145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146
146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147
147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148
148. Kebingungan Pangeran Jing.
149
149. Lancarnya perjalanan.
150
150. Penyambutan Kaisar.
151
151. Pengumuman Kaisar.
152
152. Jawaban Pangeran Jing.
153
153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154
154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155
155. Ratapan Xiulin.
156
156. Pengobatan luka Hu Liena.
157
157. Masa pemulihan.
158
158. Perjanjian dengan Luqiu.
159
159. Hukuman untuk Putri Murba.
160
160. Hukum cambuk papan.
161
161. Berpura-pura pingsan.
162
162. Hu Liena jatuh pingsan.
163
163. Tersadar.
164
164. Sudah di makamkan!
165
165. Cendera mata.
166
166. Ciuman pertama.
167
167. Tempat istimewa.
168
168. Rahasia Hu Liena.
169
169. Aku mencintaimu!
170
170. Ada apa dengan matamu?
171
171. Masalah Guotin.
172
172. Membeli hadiah.
173
173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174
174. Meingkus pemimpin penyusup.
175
175. Pangeran Chunfang.
176
176. Pertunjukan.
177
177. Memukulinya sampai babak belur.
178
178. Selembar nyawa.
179
179. Permaisuri Ruolan.
180
180. Bunga-bunga yang kering.
181
181. Tak pandang bulu.
182
182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183
183. Bodoh dan ceroboh.
184
184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185
185. Pergi ke penjara.
186
186. Anak angkat.
187
187. Murka Panglima Jiao
188
188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189
189. Satu lawan satu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!