14. Kenyataan.

Hu Liena menggoyang-goyangkan kepalanya, dia masih tidak percaya dengan kenyataan yang ada di hadapannya. "Ahh tidak, jika itu mimpi kenapa aku seperti benar-benar merasakannya. Tuhan, ujian apalagi kali ini." Ucapnya perlahan.

"Bagaimana keadaan Nona Perdana Menteri." Suara Tabib Hong bergema di dalam ruangan.

"Nona sudah sadar Tabib, dan dia baik-baik saja sekarang." Jawab Luqiu mewakili majikannya yang masih tampak kebingungan.

"Syukurlah, setidaknya tidak ada luka apapun di tubuhnya." Lanjut Si Tabib.

Hu Liena menoleh ke arah Tabib Hong, seakan dia ingin menyelidiki tentang kebenaran kejadian yang menimpanya hari ini.

Seperti menyadari jika ada yang memperhatikannya, Tabib Hong pun melirik ke arah Hu Liena dan menatap dengan tatapan penuh arti. "Tolong tinggalkan kami berdua." Perintah Tabib Hong kepada Luqiu. "Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan Nona Hu Liena." Ucapnya lagi.

"Baik Tuan!" Luqiu mengangguk lalu melirik ke arah majikannya. "Hamba akan menunggu di luar, jika Nona membutuhkan sesuatu, panggil saya saja. Saya akan tetap berada di sana untuk menjaga Nona." Ujar Luqiu yang masih merasa khawatir dengan keadaan majikannya.

Hu Liena mengangguk dan melambaikan tangan agar Luqiu cepat pergi dari ruangan mereka. "Apa ada yang kau ketahui?" Tanya Hu Liena tanpa berbasa-basi, dia curiga jika Tabib Hong menyembunyikan sesuatu kepadanya.

"Hamba akan mengatakannya." Ucap Tabib Hong, lalu dia mulai bercerita. "Kakek moyangku dulu pernah mengatakan, jika ada sebuah dimensi rahasia di tempat ini yang telah kami jaga secara turun-temurun. Sebelum pemilik aslinya datang, kami harus tetap menjaganya dan merahasiakan tempat ini dari semua orang untuk mencegah peperangan dan pertumpahan darah. " Jelas Tabib Hong.

"Jadi itu bukanlah mimpi?" Ucap Hu Liena lirih.

"Itu nyata Nona." Jawab Tabib Hong datar.

"Jika kau mengetahui hal ini sebelumnya, mengapa kau tidak langsung memberitahukannya kepadaku?" Hu Liena merasa geram kepada pria di hadapannya ini.

"Maafkan saya Nona, saya hanya menjalankan perintah untuk tidak membocorkan rahasia ini kepada siapapun." Jawabnya tenang.

"Termasuk kepada pemiliknya sendiri?" Ucap Hu Liena semakin geram.

"Hamba tidak ingin mengambil resiko." Jawabnya singkat.

Hu Liena mengangguk-anggukkan kepala, jawaban dari Tabib Hong cukup masuk akal baginya. Bagaimanapun dia hanya menjalankan tugasnya, dan tidak mungkin melakukan hal seceroboh itu.

"Tabib Hong!" Panggil Hu Liena.

"Hamba Nona!" Tabib Hong membungkuk hormat.

"Apa kau sudah mengetahui sesuatu sebelumnya?" Hu Liena merasa curiga jika Tabib Hong sudah mengetahui tentang dia yang sebenarnya.

"Apa yang anda maksud Nona?" Tabib Hong mengerutkan kedua alisnya.

"Tidak apa-apa, lupakan saja." Ucap Hu Liena mencoba mengalihkan pembicaraan agar Tabib Hong tidak merasa curiga kepadanya.

"Aku akan kembali sekarang, terima kasih atas bantuanmu selama ini." Ujarnya lagi sembari menuruni tempat duduknya sekarang.

"Baik!" Sahut Tabib Hong.

Hu Liena berjalan menuju kereta kuda yang terparkir di halaman luar, di susul oleh Luqiu dan Tabib Hong yang mengikuti langkahnya dari belakang.

Sebelum menaiki kereta kuda, Hu Liena menghentikan langkah dan berbalik menghadap Tabib Hong. "Datanglah setiap pagi ke kediaman Perdana Menteri, aku akan mengajarkanmu beberapa metode ilmu pengobatan." Selesai mengatakannya, Hu Liena langsung naik ke kereta.

"Ayo kembali." Perintah Hu Liena setelah Luqiu duduk di sampingnya.

Tabib Hong tersenyum menatap kepergian Hu Liena. "Aku tahu maksudmu Nona dan aku juga tahu siapa kau sebenarnya. Namun, biarlah semua itu menjadi rahasia yang harus kau jaga." Gumam Tabib Hong perlahan.

Di sepanjang perjalanan, Hu Liena lebih banyak terdiam karena masih terbawa suasana. Hatinya masih belum bisa merelakan kehilangan kembali sang Ayah untuk kedua kalinya, meskipun dia sudah berusaha untuk tetap tegar menjalani takdirnya. Namun tetap saja, kesedihan itu seakan tak mau pisah dari dirinya.

"Nona, kita sudah sampai." Ucap Luqiu membuyarkan lamunan Hu Liena.

"Um." Hu Liena mengangguk dan bersiap untuk menuruni kereta kuda.

...----------------...

...----------------...

Di sebuah villa....

"Apa kau sudah menemukannya?" Ucap seorang pria.

"Hamba belum berhasil Yang Mulia." Jawab pria yang sedang berlutut di hadapannya.

"Bagimana dengan Tabib Hong?" Tanya si pria lagi.

Belum sempat si pengawal menjawab, dari arah luar terdengar suara seorang pemuda sedang membuat keributan. "Cepat buka pintunya!"

"Maafkan hamba Pangeran Jing, Yang Mulia Pangeran Jun memerintahkan kami untuk tidak mengijinkan seorang pun memasuki ruangannya."

Ternyata, pria yang sedang berada di dalam ruangan tersebut adalah Pangeran Pertama Li Junjie orang yang di jodohkan dengan Hu Liena, dan pria yang bersamanya adalah Guotin pengawal setianya.

"Aku akan memohonkan ampunan pada kakak jika kau bersedia membantuku kali ini." Ucap Li Jing Sheng.

Bagai berada di ujung tombak si penjaga pun menjadi serba salah mendengar ucapannya. "Maafkan hamba Pangeran, hamba tidak berani melakukannya."

"Biarkan dia masuk." Suara Li Junjie bergema di udara.

Setelah mendengar perintah langsung dari majikannya, si penjaga pun langsung membukakan pintu untuk tamunya.

"Silahkan Pangeran Jing!" Ucapnya sopan.

Tanpa berbasa-basi si Pangeran pun langsung melangkahkan kakinya. "Para prajuritmu sungguh sangat mematuhimu." Ucapnya setelah berada di dalam ruangan.

"Bukankah itu hal yang wajar." Jawab Li Junjie datar.

"Tentu saja!" Karena Li Jing Sheng merasa tak mempunyai pilihan lain, dia pun hanya bisa membenarkan ucapan kakaknya.

"Angin apa yang membawamu kemari?" Tanya Li Junjie tanpa berbasa-basi, sifatnya ini cocok dengan kepribadian Hu Liena saat ini.

"Aku hanya merasa bosan." Jawab Li Jing Sheng.

Mendengar jawaban dari adik keduanya, Li Junjie menunjukkan seringai jahat di wajahnya.

"ehh, maksudku ...," Li Jing Sheng ingin mengganti kata-katanya tapi sudah terlambat, karena Li Junjie keburu mendahuluinya.

"Salin kitab suci ini sebanyak 100 kali." Perintah Li Junjie kepada adiknya.

"Kakak, aku belum selesai berbicara." Rengek Li Jing Sheng.

"Aku banyak urusan, sebaiknya kau cepat pergi untuk menyalin kitab suci ini." Ucapnya tegas.

"Aku akan melakukannya, tapi setidaknya biarkan aku tetap di sini. Aku janji, aku tidak akan mengganggumu." Li Jing Sheng memohon agar tetap bisa tinggal bersama kakaknya di sana, dia memang merasa bosan jika harus selalu berada di Istana sendirian.

"Baik! aku akan pegang kata-katamu, kau tidak boleh mengganggu pekerjaanku." Balas Li Junjie.

"Kakak tenang saja, aku tidak akan mengingkari kata-kataku." Li Jing Sheng mengangkat kedua jarinya ketika berbicara, dia pun lalu memilih tempat duduk yang berada di sudut ruangan agar tak mengganggu aktivitas Li Junjie seperti yang di katakannya.

Setelah adiknya berpindah tempat, Li Junjie pun kembali melirik ke arah Guotin dan melanjutkan bincangannya. "Lanjutkan!" Li Junjie menyuruh Guotin melanjutkan laporannya.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussukses

2024-02-17

0

Hasan

Hasan

siapa nih yg dicari sama si babang liena ya🤔🤔

2023-05-28

0

Kania Rahman

Kania Rahman

👍👍💪💪

2023-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah.
2 2. Kehidupan lain.
3 3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4 4. kecemasan Hu Boqin.
5 5. Balas dendam.
6 6. Kecurigaan Tabib Hong.
7 7. Kebencian Hu Liena.
8 8. Yueqin terluka.
9 8. Rencana jahat Xiulin.
10 10. Pembunuh bayaran.
11 11. Kediaman Tabib Hong.
12 12. Tertarik ke dimensi lain.
13 13. Wasiat dua dunia.
14 14. Kenyataan.
15 15. Kedatangan Li Junjie.
16 16. Xiulin yang tak tahu malu.
17 17. Kecurigaan Li Junjie.
18 18. Kemarahan Li Junjie.
19 19. Kegelisahan Li Junjie
20 20. Mo Yan Zhen.
21 21. Racun di tubuh Li Junjie.
22 22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23 23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24 24. Membuat onar.
25 25. Menagih hutang.
26 26. Masa lalu kelam Yueqin.
27 27. Racun katak emas.
28 28. Harga diri Wang bersaudara.
29 29. Tabib ramalan.
30 30. Cerita Pangeran Jun.
31 31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32 32. Racun Kalajengking Merah.
33 33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34 34. Mencapai kesepakatan.
35 35. Pengawal bodoh.
36 36. perdebatan Wang bersaudara.
37 37. Janji Hu Liena.
38 38. Pria tampan di kegelapan.
39 39. Dekret Kaisar.
40 40. Jangan panggil aku Putri.
41 41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42 42. Pandai berakting.
43 43. Pemilik tubuh?
44 44. Sabun rempah-rempah.
45 45. Xiulin pembunuh kejam.
46 46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47 47. Bao-Yu.
48 48. Persiapan memasuki Istana.
49 49. Memasuki Istana.
50 50. Anting milik Lilian.
51 51. Saingan Li Junjie.
52 52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53 53. Tarian Putri Qian
54 54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55 55. Xiulin Putri murba.
56 56. Changyong.
57 57. Pernikahan Li Junjie.
58 58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59 59. Siapa yang akan kau hukum?
60 60. Kutukan dari Dewa.
61 61. Kebusukan Yueqin.
62 62. Pathetic.
63 62. Fakta tentang Bibi Kiew
64 64. Kesepakatan.
65 65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66 66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67 67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68 68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69 69. Terlalu merepotkan!
70 70. Pantas saja masuk angin.
71 71. Cemburu.
72 72. Pamer.
73 73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74 74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75 75. Nona Besar Bai.
76 76. Diam kau perempuan tua!
77 77. Qin Zihui.
78 78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79 79. Tamu keluarga Yue.
80 80. Bangsawan Bai di tangkap.
81 81. Menegakkan keadilan.
82 82. Bingwen.
83 83. Siapa kau?
84 84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85 85. Jatuh cinta.
86 86. Demam cinta!
87 87. Jarum emas.
88 88. Mei Lien.
89 89. Bangsawan Yan di penjara.
90 80.Cepat buka baju!
91 91. Kita ini belum menikah!
92 92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93 93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94 94. Pasangan serasi.
95 95. Jangan terburu-buru!
96 96. Musuh lama.
97 97. Identitas Tuan Qiang.
98 98. Qiang Geming.
99 99. Suami-Istri yang kejam.
100 100. Wanita bercadar.
101 101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102 102. Amatiran.
103 103. Apa yang kau tertawakan?
104 104. Pertarungan di hutan.
105 105. Serangan anak panah.
106 106. Jangan jauh-jauh dariku!
107 107. Pil penawar racun.
108 108. Aku sudah sembuh total!
109 109. Qian Yingzhi
110 110. Obsesi Putri Song Qian.
111 111. Surat ajakan pemberontakan.
112 112. Rencana kedua.
113 113. Jadi dia, orangnya ....
114 114. Masuk jebakan.
115 115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116 116. Pangeran pencemburu.
117 117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118 118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119 119. Penangkapan Putri Song Qian.
120 120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121 121. Utusan kerajaan Qian.
122 122. Pengumuman pernikahan.
123 123. Kakak Pertama berubah konyol!
124 124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125 125. Keraguan Kaisar Qian.
126 126. Pemeriksaan
127 127. Terungkap.
128 128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129 129. Aku bisa membantumu!
130 130. Keributan.
131 131. Salah paham!
132 132. Aku bukanlah Ayahmu!
133 133. Hukuman untuk para pemberontak.
134 134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135 135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136 136. Pangeran Chunian menyelinap.
137 137. Tertangkap kembali.
138 138. Pangeran Chunian histeris.
139 139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140 140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141 141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142 142. Mata air murni bukit Wuya.
143 143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144 144. Rencana kedua Hu Liena
145 145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146 146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147 147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148 148. Kebingungan Pangeran Jing.
149 149. Lancarnya perjalanan.
150 150. Penyambutan Kaisar.
151 151. Pengumuman Kaisar.
152 152. Jawaban Pangeran Jing.
153 153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154 154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155 155. Ratapan Xiulin.
156 156. Pengobatan luka Hu Liena.
157 157. Masa pemulihan.
158 158. Perjanjian dengan Luqiu.
159 159. Hukuman untuk Putri Murba.
160 160. Hukum cambuk papan.
161 161. Berpura-pura pingsan.
162 162. Hu Liena jatuh pingsan.
163 163. Tersadar.
164 164. Sudah di makamkan!
165 165. Cendera mata.
166 166. Ciuman pertama.
167 167. Tempat istimewa.
168 168. Rahasia Hu Liena.
169 169. Aku mencintaimu!
170 170. Ada apa dengan matamu?
171 171. Masalah Guotin.
172 172. Membeli hadiah.
173 173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174 174. Meingkus pemimpin penyusup.
175 175. Pangeran Chunfang.
176 176. Pertunjukan.
177 177. Memukulinya sampai babak belur.
178 178. Selembar nyawa.
179 179. Permaisuri Ruolan.
180 180. Bunga-bunga yang kering.
181 181. Tak pandang bulu.
182 182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183 183. Bodoh dan ceroboh.
184 184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185 185. Pergi ke penjara.
186 186. Anak angkat.
187 187. Murka Panglima Jiao
188 188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189 189. Satu lawan satu.
Episodes

Updated 189 Episodes

1
1. Awal Kisah.
2
2. Kehidupan lain.
3
3. Bangkit di tubuh yang berbeda.
4
4. kecemasan Hu Boqin.
5
5. Balas dendam.
6
6. Kecurigaan Tabib Hong.
7
7. Kebencian Hu Liena.
8
8. Yueqin terluka.
9
8. Rencana jahat Xiulin.
10
10. Pembunuh bayaran.
11
11. Kediaman Tabib Hong.
12
12. Tertarik ke dimensi lain.
13
13. Wasiat dua dunia.
14
14. Kenyataan.
15
15. Kedatangan Li Junjie.
16
16. Xiulin yang tak tahu malu.
17
17. Kecurigaan Li Junjie.
18
18. Kemarahan Li Junjie.
19
19. Kegelisahan Li Junjie
20
20. Mo Yan Zhen.
21
21. Racun di tubuh Li Junjie.
22
22. Pertemuan dengan Mo Yan Zhen.
23
23. Memberi pelajaran kepada pasangan jahat.
24
24. Membuat onar.
25
25. Menagih hutang.
26
26. Masa lalu kelam Yueqin.
27
27. Racun katak emas.
28
28. Harga diri Wang bersaudara.
29
29. Tabib ramalan.
30
30. Cerita Pangeran Jun.
31
31. Mendatangi kediaman Pangeran Jun.
32
32. Racun Kalajengking Merah.
33
33. Gadis aneh dan Pangeran bodoh.
34
34. Mencapai kesepakatan.
35
35. Pengawal bodoh.
36
36. perdebatan Wang bersaudara.
37
37. Janji Hu Liena.
38
38. Pria tampan di kegelapan.
39
39. Dekret Kaisar.
40
40. Jangan panggil aku Putri.
41
41. Anak buah dan majikan sama-sama bodoh!
42
42. Pandai berakting.
43
43. Pemilik tubuh?
44
44. Sabun rempah-rempah.
45
45. Xiulin pembunuh kejam.
46
46. Mengembalikan barang kepada yang berhak.
47
47. Bao-Yu.
48
48. Persiapan memasuki Istana.
49
49. Memasuki Istana.
50
50. Anting milik Lilian.
51
51. Saingan Li Junjie.
52
52. Tatapan membunuh kedua Pangeran.
53
53. Tarian Putri Qian
54
54. Rencana perkenalan Li Jing Sheng.
55
55. Xiulin Putri murba.
56
56. Changyong.
57
57. Pernikahan Li Junjie.
58
58. Kau ini tetaplah lucu di mataku!
59
59. Siapa yang akan kau hukum?
60
60. Kutukan dari Dewa.
61
61. Kebusukan Yueqin.
62
62. Pathetic.
63
62. Fakta tentang Bibi Kiew
64
64. Kesepakatan.
65
65. Masa lalu Liu Ning alias Bibi Kiew.
66
66. Tipu muslihat Bibi Kiew.
67
67. Tak ada rotan, akar 'pun jadi.
68
68. Kebahagiaan keluarga Yue.
69
69. Terlalu merepotkan!
70
70. Pantas saja masuk angin.
71
71. Cemburu.
72
72. Pamer.
73
73. Apa jangan-jangan, ini ulah kau?
74
74. Kedatangan Bangsawan Yue.
75
75. Nona Besar Bai.
76
76. Diam kau perempuan tua!
77
77. Qin Zihui.
78
78. Kebohongan Bangsawan Bai.
79
79. Tamu keluarga Yue.
80
80. Bangsawan Bai di tangkap.
81
81. Menegakkan keadilan.
82
82. Bingwen.
83
83. Siapa kau?
84
84. Rencana pengobatan Pangeran Jun.
85
85. Jatuh cinta.
86
86. Demam cinta!
87
87. Jarum emas.
88
88. Mei Lien.
89
89. Bangsawan Yan di penjara.
90
80.Cepat buka baju!
91
91. Kita ini belum menikah!
92
92. Yueqin dan Xiulin hilang.
93
93. Tabib Hong menjadi target sasaran.
94
94. Pasangan serasi.
95
95. Jangan terburu-buru!
96
96. Musuh lama.
97
97. Identitas Tuan Qiang.
98
98. Qiang Geming.
99
99. Suami-Istri yang kejam.
100
100. Wanita bercadar.
101
101. Kalian tidak perlu repot-repot!
102
102. Amatiran.
103
103. Apa yang kau tertawakan?
104
104. Pertarungan di hutan.
105
105. Serangan anak panah.
106
106. Jangan jauh-jauh dariku!
107
107. Pil penawar racun.
108
108. Aku sudah sembuh total!
109
109. Qian Yingzhi
110
110. Obsesi Putri Song Qian.
111
111. Surat ajakan pemberontakan.
112
112. Rencana kedua.
113
113. Jadi dia, orangnya ....
114
114. Masuk jebakan.
115
115. Hati-hati menggunakan jarimu!
116
116. Pangeran pencemburu.
117
117. Gerak-gerik bangsawan Mo yang mencurigakan.
118
118. Pengkhianat di tengah pengkhianat.
119
119. Penangkapan Putri Song Qian.
120
120. Penyambutan Kaisar Li Jinhai.
121
121. Utusan kerajaan Qian.
122
122. Pengumuman pernikahan.
123
123. Kakak Pertama berubah konyol!
124
124. Hilangnya kesalahpahaman dua Kaisar.
125
125. Keraguan Kaisar Qian.
126
126. Pemeriksaan
127
127. Terungkap.
128
128. Mengobati penyakit Kaisar Qian.
129
129. Aku bisa membantumu!
130
130. Keributan.
131
131. Salah paham!
132
132. Aku bukanlah Ayahmu!
133
133. Hukuman untuk para pemberontak.
134
134. Kematian Putri Song Qian dan Yu Zemin.
135
135. Kisah pilu Putri Li Jiang.
136
136. Pangeran Chunian menyelinap.
137
137. Tertangkap kembali.
138
138. Pangeran Chunian histeris.
139
139. Bukan ceroboh, tapi bodoh!
140
140. Berangkat ke kerajaan Wuya.
141
141. Calon Selir Kaisar Wuya.
142
142. Mata air murni bukit Wuya.
143
143. Kesedihan Pangeran Qian Yingzhi.
144
144. Rencana kedua Hu Liena
145
145. Terbongkarnya rahasia Hu Liena
146
146. Menyusup ke pemandian mata air murni.
147
147. Yueqin dan Xiulin kembali di tertangkap.
148
148. Kebingungan Pangeran Jing.
149
149. Lancarnya perjalanan.
150
150. Penyambutan Kaisar.
151
151. Pengumuman Kaisar.
152
152. Jawaban Pangeran Jing.
153
153. Siapa yang kau sebut bodoh?
154
154. Entah itu dulu, sekarang ataupun nanti, dia akan tetap bodoh!
155
155. Ratapan Xiulin.
156
156. Pengobatan luka Hu Liena.
157
157. Masa pemulihan.
158
158. Perjanjian dengan Luqiu.
159
159. Hukuman untuk Putri Murba.
160
160. Hukum cambuk papan.
161
161. Berpura-pura pingsan.
162
162. Hu Liena jatuh pingsan.
163
163. Tersadar.
164
164. Sudah di makamkan!
165
165. Cendera mata.
166
166. Ciuman pertama.
167
167. Tempat istimewa.
168
168. Rahasia Hu Liena.
169
169. Aku mencintaimu!
170
170. Ada apa dengan matamu?
171
171. Masalah Guotin.
172
172. Membeli hadiah.
173
173. Pertarungan di tengah perbincangan.
174
174. Meingkus pemimpin penyusup.
175
175. Pangeran Chunfang.
176
176. Pertunjukan.
177
177. Memukulinya sampai babak belur.
178
178. Selembar nyawa.
179
179. Permaisuri Ruolan.
180
180. Bunga-bunga yang kering.
181
181. Tak pandang bulu.
182
182. Saingan berat Pangeran Chunfang.
183
183. Bodoh dan ceroboh.
184
184. Siapa yang akan membunuh siapa.
185
185. Pergi ke penjara.
186
186. Anak angkat.
187
187. Murka Panglima Jiao
188
188. Masa lalu Kaisar Wuya.
189
189. Satu lawan satu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!