Melihat kondisi ibunya yang seperti ini, membuat kebencian di hati Xiulin semakin menjadi-jadi. Dia semakin menguatkan tekadnya untuk menghabisi Hu Liena.
Aagghhh...
Aagghhh...
Yueqin kembali bersuara dan menggerak-gerakkan bola matanya, Xiulin pun langsung mengikuti arah pandangan mata dari ibunya.
"Meja?" Ucap Xiulin sambil menaikkan sebelah alisnya karena merasa heran dengan maksud dari Yueqin.
Aagghhh... Yueqin mengedipkan matanya satu kali.
Karena semakin penasaran, Xiulin pun memberi perintah kepada pelayan yang berada di sampingnya. "Cepat periksa!"
Si pelayan pun bergegas memeriksa meja tersebut. "Hamba hanya menemukan beberapa set perhiasan dan secarik kertas ini Nona." Lapor si pelayan sambil memberikan secarik kertas usang yang di temukannya kepada Xiulin.
Xiulin mengambil kertas yang di berikan pelayan dan membuka lipatannya. "Mo chong an!" Ucap Xiulin setelah membaca isi kertas tersebut.
"Mo Chong an!" Xiulin mengerutkan alis dan kembali mengulang kata-katanya. "Bukankah dia berasal dari keluarga Bangsawan Mo yang terkenal kejam itu?" Ucap Xiulin kembali melirik ke arah Ibunya.
Aagghhh...
Yueqin mengedipkan matanya lagi, kali ini di tujukan kepada pelayan yang berada di sudut kamarnya.
Pelayan itu pun maju dan memberikan hormat kepada keduanya. "Hormat kepada Nyonya Yue dan Nona Pertama."
"Jelaskan." Perintah Xiulin kepadanya.
Sebelum memulai perkataannya, si pelayan melirik ke arah Yueqin. Setelah melihat Yueqin mengedipkan mata, barulah ia membuka mulutnya untuk berbicara. "Maaf Nona ... sejauh yang hamba tahu, Bangsawan Mo adalah sekutu dari Ibu anda. Dia akan selalu siap sedia untuk membantu Nyonya di setiap kesulitannya." Jelas si pelayan.
"Jadi seperti itu." Xiulin mengangguk-anggukkan kepalanya, dia baru mengetahui jika Ibunya mendapat dukungan dari Bangsawan yang ternama di Negaranya.
"Apa menurut ibu Bangsawan Mo akan membantuku juga?" Tanya Xiulin kepada Ibunya.
Aagghhh ...
Balas Yueqin sambil mengedipkan lagi matanya kepada Xiulin.
"Bagus, Bagus sekali!" Ucap Xiulin dengan seringai jahatnya, dia merasa senang karena akan ada orang yang mendukung aksinya.
Xiulin pun segara mengutus pelayannya untuk pergi ke kediaman Bangsawan Mo untuk meminta bantuan sesuai intruksi yang di sarankan oleh Ibunya.
Setelah menunggu beberapa lama, orang utusannya pun telah kembali dan membawa kabar bahagia untuknya.
"HA-HA-HA!" Xiulin tertawa kencang begitu membaca surat yang di kirimkan oleh Bangsawan Mo kepadanya.
"Akhirnya, semua dendamku akan terbalaskan dan semua penderitaan yang aku rasakan akan segera menghilang. Sebentar lagi, sebentar lagi wanita sialan itu akan mati dengan sangat mengenaskan. Dan aku akan menjadi Putri Perdana Menteri satu-satunya di dinasti Ying ini. Ha-ha-ha!" Ucap Xiulin bersemangat, dia sangat berambisi untuk menduduki posisi Hu Liena. Dari dulu dia selalu merasa iri dengan dengan pencapaian yang di raih oleh saudara tirinya. Walaupun dia sudah berjuang keras, tetapi tetap saja orang-orang hanya mengakuinya sebagai Putri yang tidak sah dan hanya di pandang sebelah mata oleh mereka.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir dia berhasil membuat Hu Liena bertekuk lutut kepadanya, dia masih belum merasa puas. Di tambah lagi dengan perubahan yang terjadi sekarang ini, membuat Xiulin bertekad untuk cepat menyingkirkan Hu Liena dari hidupnya.
______________________
Di gerha bunga, kini Hu Liena sedang menatap tanah kosong yang berada di belakang gerha bunga miliknya. Tanah itu sangat luas dan tampak tak terurus hingga banyak rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitarnya.
"Nona, sebaiknya kita kembali ke kamar anda, di sini sangat kotor dan tidak baik untuk kesehatan anda." Bujuk Luqiu kepada Hu Liena.
"Sangat di sayangkan sekali jika tempat ini hanya di biarkan begitu saja." Ujar Hu Liena tanpa mengindahkan ajakan Luqiu kepadanya.
Luqiu menarik nafas, sesaat kemudian barulah dia menjelaskan. "Dulunya tanah ini akan di jadikan taman bunga untuk anda."
"Lalu kenapa hanya di biarkan begitu saja." Tanya Hu Liena heran.
"Anda yang menolaknya." Jawab Luqiu datar.
"Aku menolak? Bukannya bagus jika terdapat taman bunga di sini, kenapa aku harus menolak hal itu." Tanyanya lagi kepada Luqiu, dia juga merasa penasaran dengan jalan pikiran pemilik asli tubuh ini.
"Anda dulu berpikir, jika terdapat taman bunga di area tempat tinggal anda, maka pelayan yang di butuhkan akan semakin banyak, dan menurut anda itu adalah sebuah pemborosan." Terang Luqiu menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
"ehh ... sekonyol itu." Monolognya.
"Iya, Nona memang konyol." Celetuk Luqiu, tanpa merasa takut kepada Hu Liena yang kini sedang menatap sinis ke arahnya.
"Yang hamba katakan ini benar adanya Nona." Ucapnya lagi, hingga membuat Hu Liena semakin kesal kepadanya.
"Kau!" Hu Liena menghentak-hentakkan kakinya beberapa kali ke lantai.
Bukannya berhenti, Luqiu malah melanjutkan perkataannya. ''Nona bahkan pernah memaksa Ibu Suri untuk menjodohkan anda dengan Pangeran Pertama Li Junjie, anda bahkan melakukan percobaan bunuh diri ketika permintaan anda belum turuti."
"Bodoh sekali." Ucap Hu Liena merasa kesal dengan dirinya sendiri saat ini, bagaimana mungkin orang seperti dirinya akan memohon-mohon untuk di jodohkan dengan pria yang tak di kenalnya.
Di kehidupannya dahulu, semua orang sangat mengagumi keahlian dan kecantikannya, bahkan banyak para pejabat yang rela antri untuk menjadi kekasihnya.
"Tidak, Tidak! pasti terjadi kesalahan, aku tidak mungkin melakukannya." Hu Liena berusaha menyangkal semua yang di ucapkan Luqiu, karena memang bukan dia yang melakukannya, melainkan pemilik asli tubuh yang di tempatinya sekarang ini.
"Kesalahan apa Nona? Apa menurut Nona, saya hanya mengada-ada? Apa menurut Nona Ibu Suri berkata bohong kepada semuanya? Bahkan Kaisar pun bisa menjadi saksinya." Jawab Luqiu yang membuat hati Hu Liena semakin getir mendengarnya.
"Luqiu, apakah perjodohannya terlaksana? jika iya, adakah cara untuk membatalkannya?"
Alis Luqiu berkedut, dia tak habis pikir dengan kelakuan majikannya. Dulu dia mati-matian berusaha ingin di jodohkan, sekarang malah ingin di batalkan. Dengan tidak berdaya, Luqiu pun menggelengkan kepalanya. "Tidak ada, tidak ada cara untuk membatalkannya. Jika anda tetap memaksa untuk melakukannya, maka Kaisar akan menghukum mati semua keluarga Tuan Perdana Menteri, karena telah berani mempermainkan keluarga Kekaisaran."
"Ini ...,"
Hu Liena terkejut mendengar ucapan Luqiu, baru saja dia bangkit dan di hidupkan kembali ke dunia ini sudah akan bertemu lagi dengan alam kematian.
Tidak, aku tidak akan membiarkannya. Aku tidak akan membiarkan orang lain mengatur tentang kematianku untuk yang kedua kali. Batin Hu Liena.
"Baiklah, lupakan masalah perjodohan." Ucapnya kepada Luqiu. "Sekarang kita hanya akan fokus dengan tempat ini saja."
"Apa yang akan kita lakukan sekarang Nona?" Tanya Luqiu heran.
"Kita akan mengubah tempat ini menjadi sumber kekayaan kita di masa depan." Ujar Hu Liena sambil merentangkan kedua tangannya, dia sudah terbayang dengan rencana yang akan di buatnya. Dia akan membuat kebun yang di penuhi berbagai macam tanaman obat.
Dia akan memanfaatkan keahliannya sebagai Tabib genius di kehidupan keduanya sekarang ini. Mengenai masalah benih tanaman obatnya, Hu Liena akan mengandalkan Tabib Hong untuk menyediakannya. Dengan iming-iming mengajarinya beberapa tehnik pengobatan, Tabib Hong pasti akan membantunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
tusdemangat
2024-02-17
0
mama galaau
lanjut
2023-10-29
0
eva
hahahaha... banyak pr gegara sifat yang dulu ya.. 🤣
2023-07-06
0