Hu Liena mengernyitkan dahinya, dia seperti mengenal suara orang yang memakinya, dengan cepat dia membalikkan badan untuk melihat orang tersebut. "Qiang Yue!" Seru Hu Liena, dia terkejut dengan kehadiran orang yang di kenalnya di masa lalu.
"Nona! Anda salah, dia itu kakak tiri anda, Yue Xiulin Putri dari Nyonya Yueqin." Bisik Luqiu kepadanya.
"Ahhh ... ternyata dia orangnya." Ucap Hu Liena pelan. "Langit terlalu baik, dia mengirimkan orang brengsek ini untuk menerima pembalasanku di zaman ini."
"Apa maksud anda Nona?" Luqiu tidak mendengar jelas apa yang di ucapkan majikannya.
"Tidak apa-apa, aku hanya akan mengajarinya cara memperlakukan orang berdasarkan statusnya." Ucap Hu Liena sambil menampilkan seringai jahatnya.
"DASAR ****** KURANG AJAR!" Bentak Xiulin ketika melihat ekspresi Hu Liena. Kelembutan dan keanggunan Xiulin yang di selama ini di sembunyikannya dari seluruh orang di Negara Ying, kini terungkap karena api kemarahannya kepada Hu Liena. Lalu berjalan dengan cepat ke arah Hu Liena, karena sudah tidak sabar ingin memberikannya hukuman karena telah berani melukai ibunya.
Begitu dia sampai di hadapan Hu Liena, Xiulin langsung melayangkan pukulan ke arahnya.
BUGGHHH...
Suara pukulan yang sangat keras terdengar di udara, Luqiu langsung menutup kedua matanya karena tak sanggup melihat kenyataan jika majikannya akan menerima pukulan sekeras itu dari Nona pertamanya.
Aagghhh...
Terdengar jerit kesakitan yang sangat panjang oleh semua orang. Awalnya Luqiu juga takut jika dia harus menyaksikan majikannya terluka karena pukulan yang terlihat begitu kerasnya, tapi kini dia merasa terkejut karena suara jeritan yang di dengarnya bukan berasal dari Hu Liena.
Luqiu merasa penasaran dan membuka sedikit matanya dengan perlahan lalu mengarahkan pandangannya kepada sang majikan. Di lihatnya kini majikannya sedang berdiri tegak dan tersenyum menatap orang yang sedang tergeletak di tanah.
"Ehhh ...," Ucap Luqiu merasa heran, bukankah tadi Nona yang di pukul, kenapa sekarang Nona pertama yang tergeletak di bawah pikirnya.
Memang pantas jika Luqiu merasa terkejut karena dia tidak menyaksikan kejadiannya, di tambah lagi dengan gerakan Hu Liena yang teramat cepat melebihi seorang ahli ilmu beladiri tingkat tinggi di Negara Ying. Bahkan, Changing pun belum tentu bisa menang, jika bertarung melawan Hu Liena saat ini. Apalagi, yang jadi lawannya kini hanya seorang Xiulin yang tidak mempunyai dasar ilmu beladiri apapun, sangat mudah baginya untuk menghindar dan memberikan serangan balasan.
"KAU!" Xiulin menunjuk ke arah Hu Liena.
"Kau apa? aku tidak melakukan apapun! benar kan Luqiu?" Sangkalnya sambil menoleh ke arah Luqiu yang masih merasa kebingungan.
"I-Iya Nona!" Jawabnya bimbang.
"Kau dengar tidak?" Celoteh Hu Liena kepada Xiulin.
"Ada apa ini?" Suara Hu Boqin terdengar tak jauh dari arah mereka.
"Ayah! dia! dia!" Ucap Xiulin masih menunjuk ke arah Hu Liena karena merasa akan mendapatkan bantuan dari Ayahnya.
Hu Boqin menoleh ke arah Hu Liena yang sedang di tunjuk oleh Xiulin. ''Apa kau yang melakukannya?" Tanyanya kepada Hu Liena.
"Luqiu, tolong jelaskan!" Hu Liena malah melemparkan pertanyaan Ayahnya ini kepada Luqiu.
Hu Boqin semakin terkejut dengan sikap yang di tunjukan Hu Liena, dia semakin yakin dengan kecurigaannya, dia juga yakinbjika putrinya berubah semenjak kejadian yang menimpanya saat itu. Hu Boqin pun berkata kepada Luqiu, "Jelaskan!"
Luqiu tidak mempunyai pilihan lain, dia pun dengan pasrah menerangkan kejadian yang di lihatnya. "Nona pertama tadi menghalangi perjalanan kami dan berusaha memukul Nona- ...," Belum selesai ucapan dari Luqiu, Xiulin sudah berteriak dan menunjuk ke arahnya. "Dia berbohong, Ayah!"
"Bohong apa? Luqiu itu mengatakan yang sebenarnya, kakak tadi memang menghadang jalanku, bahkan juga ingin memukulku, tapi kakak malah terpeleset karena menyerang dengan terlalu bersemangat tadi." Kali ini Hu Liena yang menjelaskan semuanya, meskipun dia sedikit menambah bumbu kebohongan di dalam ceritanya.
"XIULIN!" Hu Boqin merasa tersulut emosinya mendengar penuturan dari Hu Liena, dia semakin tak habis pikir dengan pasangan ibu dan anak itu yang terus saja mengganggu kehidupan putrinya, Hu Liena.
"AYAH! ITU TIDAK BENAR!" Xiulin berusaha menyangkal semuanya.
"DIAM KAU!" Amarah Hu Boqin semakin menjadi-jadi, sudah jelas dia mendengar semuanya Xiulin malah menyangkal dan tidak mau mengakuinya.
Di sebelahnya, kini Hu Liena tersenyum puas menyaksikan adegan memalukan yang menimpa Xiulin, perlahan tapi pasti, dia akan membuat Xiulin kehilangan kepercayaan dari Ayahnya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, Xiulin juga akan kehilangan kasih sayang yang memang tak pantas untuk dia dapatkan.
Sadar akan kondisinya, Xiulin berusaha menurunkan emosinya, dengan kemarahan Ayahnya saat ini, hanya akan membuatnya semakin di permalukan di hadapan musuhnya. "Baiklah Ayah, aku mengaku salah." Ucapnya sambil menundukkan kepalanya.
"Minta maaf-lah!" Perintah Hu Boqin.
"Aku minta maaf Ayah!" Ucapnya lagi.
"Bukan padaku! Tapi kepada Adikmu!" Kata-kata Hu Boqin membuat Xiulin merasa terkejut.
"APA!" Ucapnya tak terkejut.
"Kau tidak bersedia?" Hu Boqin bertanya dan memelototinya.
"A-Aku bersedia Ayah." Xiulin berusaha menyerah untuk saat ini, kemudian dia beralih menghadap kepada Hu Liena. "Adik! Aku minta maaf!" Ucap Xiulin datar.
"Jika kakak tidak mau, sebaiknya jangan mengucapkannya." Jawab Hu Liena yang membuat Xiulin geram mendengar kata-katanya. "Apa maksudmu Adik?" Sambil mengepalkan erat kedua tangannya.
"Permintaan maaf itu harus di ucapkan dengan ketulusan dari dalam sini!" Ucap Hu Liena menerangkan kepada Xiulin sambil menunjuk jantungnya sendiri.
ppfftt....
Changing langsung menutup mulut dengan kedua tangan berusaha menahan tawanya yang hampir saja keluar dari mulutnya.
Hu Boqin tentu saja mendengar suara pengawal pribadinya itu. Hanya dia tidak menanggapinya untuk saat ini dan lebih berfokus kepada masalah Putrinya.
"Ulangi permintaan maaf-mu!" Ucapnya tegas kepada Xiulin.
Xiulin merasa frustasi, harga dirinya sudah tak nampak lagi di hadapan semua orang saat ini, dengan menahan rasa amarahnya, dia pun berlutut di hadapan Hu Liena dan langsung mengikuti perintah Ayahnya. "Adik, aku mengaku salah! Mohon Adik menerima permintaan maaf-ku ini." Ucap Xiulin sambil menundukkan kepalanya.
Hu Liena mengangguk kemudian mengeluarkan suaranya. "Baiklah ... permintaan maaf kakak akan aku pertimbangkan lagi."
HA-HA-HA!
Changing sudah tak bisa lagi menjaga mulutnya, dia langsung tertawa terbahak-bahak begitu mendengar jawaban dari putri majikannya itu.
Amarah Xiulin semakin meledak-ledak, kedua matanya membelalak dan dia berteriak sambil menunjuk ke arah Hu Liena. "KAU!"
Xiulin kehilangan kesabarannya, nafasnya tersengal dan dadanya naik turun karena berusaha mengendalikan api amarah yang seakan meledak di dalam kepalanya. Akhirnya, dia pun bangkit dan memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan kembali dengan membawa semua kebenciannya untuk Hu Liena.
Sementara Hu Boqin kini merasa bingung untuk mengambil sikap, sejujurnya dia juga ingin tertawa bersama Changing. Tapi dia mencoba bertahan karena harus menjaga reputasinya di hadapan para pengikutnya. "Sebaiknya masalah ini kita anggap selesai sampai di sini!" Ucap Hu Boqin sambil mengibaskan lengan bajunya dan berlalu pergi menuju ruang pribadinya.
Setelah sampai di ruang pribadinya, Hu Boqin langsung terduduk di kursi kebesarannya, dia hanya menunduk dan terdiam dengan waktu yang cukup lama.
Tubuh Hu Boqin bergetar, Changing yang melihat itupun memutuskan untuk mendekat dan memeriksa keadaannya. Sebelum Changing memulai gerakannya, dia melihat kepala Hu Boqin terangkat perlahan-lahan dengan getaran tubuh yang semakin kencang. HA-HA-HA ... HA-HA-HA!
Suara tawa yang keras pun mulai bergema di dalam ruangan pribadi miliknya. Sadar sedang di perhatikan, Hu Boqin langsung menoleh ke arah orang yang sedang menatap heran kepadanya. "APA YANG KAU LIHAT? CEPAT PERGI!" Bentak Hu Boqin kepada changing.
Sudut mulut Changing berkedut kencang, tak ada yang bisa dia lakukan selain menuruti perintah dari majikannya. Setelah berada di luar, suara tawa yang dia dengar semakin kencang. "HA-HA-HA ... LUCU!SANGAT LUCU!" Begitulah kira-kira ucapan yang di tangkap telinganya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
muli Yana
😂😂😂😂
2024-03-05
1
Fifid Dwi Ariyani
tdussemangat
2024-02-17
0
Nana Nana
ku xsuka dengan ayhnyr .Kerna dia fl menderita..skrg dia nk menebus kesalahan dgan apa??😑..
2024-01-19
0