•P.P.H-Bab20-•

Di negara lain, kini terdapat seorang perempuan yang tengah menikmati segelas wine nya seraya mendengarkan penjelasan seseorang di depan nya.

“Jadi.. Theo sudah menikah?” Tanya perempuan itu memastikan.

“Betul nona, Mr.Theo baru saja melakukan resepsi pernikahan dan pesta yang begitu megah”

“Apa nona belum melihat berita pernikahan itu?” Tanya pria tersebut menatap perempuan dihadapan nya.

Perempuan itu menggeleng seraya terkekeh. “Aku terlalu sibuk untuk melihat berita tidak penting seperti itu”

Sesaat perempuan tersebut hanya terdiam memainkan gelas wine nya, hingga sebuah seringai licik terbit di bibir merah merona miliknya.

“Barapa lama lagi kontrak ku selesai?” Tanya perempuan yang berprofesi sebagai model itu.

“Sekitar satu bulan lagi nona, dan mereka ingin memperpanjang kontrak nya”

“Tidak usah di perpanjang" Tegas perempuan tersebut.

“Apa nona ingin menandatangani kontrak dengan pihak lain?”

“Tidak, aku ingin kembali ke negara kelahiran ku”

Glegg~

Perempuan itu langsung meneguk sisa wine di gelas nya kemudian bangkit dari posisi nya.

“Aku kembali, Bastian..”

.

.

*

“Aww!!” Alice tersentak kaget begitu merasakan sakit pada luka di paha nya.

Gadis yang tadinya masih asik dengan tidur nya, kini langsung bangun dan menjauh dari Theo yang sedang menatap nya begitu tajam.

“Apa yang kamu lakukan?”Tanya Alice dengan suara parau nya.

“Sini!” Titah dingin Theo.

Alice menggeleng dan hendak turun dari kasur tetapi gerakan nya tertahan begitu Theo mengucapkan sesuatu.

“Menurut lah, istri ku..”

Alice membeku, seketika ia tersadar bahwa kini pria yang menatapnya begitu tajam tanpa senyum sedikit pun adalah suami nya.

“Cih!” Decih kesal Theo kemudian turun dari kasur dan berjongkok di depan Alice.

“Theo..” Alice bergumam pelan saat tersadar dengan apa yang di lakukan Theo.

Pria itu saat ini tengah mengoleskan sesuatu pada luka Alice dan membersihkan nya. Rasanya sungguh sangat perih hingga membuat Alice refleks menjambak rambut Theo.

“Shhh..” Ringis Alice mengigit bibirnya.

Theo terus melakukan kegiatan nya tanpa berniat mengomeli Alice yang saat ini tengah menjambak rambut nya. Bahkan sesekali Theo meniup luka Alice.

“Jangan mandi”

Alice tersadar lantas menunduk menatap Theo yang kini tengah menatap nya.

“Ah, ma-maaf” Cicit gugup Alice seraya melepaskan jambakan nya.

“Dengar apa yang aku ucapkan tadi?”

“Jangan mandi?” Ucap Alice memastikan dan langsung mendapat anggukan dari Theo.

“Kenapa?”

Theo menghentikan gerakan nya dan melayangkan pukulan kecil pada kening Alice membuat kepala gadis itu sedikit terdorong.

“Masih bertanya kenapa? Apa kamu lupa dengan rasa sakit di paha mu hah?!”

Bibir Alice melengkung, kepala nya menunduk. “I-iya, maaf..”

“Ck, cepat siap-siap kita pulang sekarang! ” Setelah mengucapkan hal tersebut Theo kembali melangkah.

“Perasaan semalam ada yang ngomong aku akan berusaha mencintai mu deh”Cibir pelan Alice.

Tentu nya hal itu dapat di dengar oleh Theo yang hanya kini menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Alice.

Perlahan Alice mengangkat pandangan nya dan menatap balik mata tajam penuh intimidasi milik Theo.

“Aku akan berusaha mencintai mu..” Cibir Alice lagi menirukan suara Theo.

“Bosan hidup?” Tanya Theo dengan kekehan sinis nya dan tak lupa tangan nya terkepal erat.

“Sejujur nya aku memang bosan hidup, jika kamu mau membunuh aku sekarang, tentu aku sangat senang” Celoteh menantang Alice.

Dengan langkah lebar Theo langsung menubruk tubuh Alice hingga tubuh gadis itu kini berada di bawah kungkungan Alice dengan leher yang tercekik.

“Jangan berbesar kepala karena perkataan ngasal ku semalam!”

“Ya seperti ini lah kamu, penj*lat!” Sahut Alice tanpa ragu.

Cekikan Theo semakin menguat seiring dengan rahangnya yang mengeras dan dirinya kembali fi kuasai emosi. Tentu nya hal itu membuat Alice terkekeh hingga nata gadis itu terpejam.

“Sepertinya sangat lucu jika ada berita tentang kematian pengantin wanita yang baru saja menikah” Kekeh Alice mulai merasa sesak.

Seketika Theo melepaskan cekikan dan memukul kasur tepat di samping kepala Alice.

“Kenapa sikap mu berubah-ubah, sialan!” Maki geram Theo.

“Aku hanya menyesuaikan peran untuk menghadapi psycho seperti mu, suami ku..” Jawab Alice dengan nada lembutnya seraya mengusap rahang Theo.

“Jangan bermain-main dengan ku, Alice” Peringat Theo memejamkan matanya.

Sedetik kemudian Alice langsung menarik tengkuk leher Theo hingga wajah kedua nya hanya berjarak beberapa centi saja.

“Mulai hari ini aku adalah tanggung jawab mu karena aku adalah istri mu” Bisik Alice.

“Jadi.. Jika terjadi sesuatu padaku, maka kamu yang akan disalahkan oleh keluarga ku ataupun keluarga mu” Lanjutnya meniup telinga Theo.

Theo meremat seprai begitu erat, napas nya memburu mendengar ucapan Alice di iringi dengan tiupan nya.

“Alice..” Gumam geram Theo menatap begitu dalam mata cantik milik Alice.

Seketika Alice langsung mendorong tubuh Theo hingga tubuh pria itu terjatuh di samping nya. Dan secepat kilat Alice bangun dari kasur, mengabaikan rasa sakit pada paha nya.

*

*

Hari berganti sudah hampir seminggu Theo berada di rumah tanpa melakukan pekerjaan apapun, dan tentu nya sehari-hari pria itu hanya menjahili Alice.

Dan hari ini Theo memutuskan untuk kembali ke perusahaan nya, dan tentu nya ia mengajak Alice walau hanya sekedar menemani nya di dalam mobil.

“Aku ingin pulang dulu ke rumah Mommy” Pinta Alice tanpa menatap Theo yang saat ini duduk di kursi sebelah nya.

“Mau apa? Mengadu?”

Menghela napas lelah kemudian Alice bersandar pada sandaran jok mobil itu. “Aku ingin mengambil barang-barang ku”

“Tidak perlu, aku bisa membelikan nya yang baru”

“Tapi--”

“Jangan membantah” Potong Theo mengalihkan pandangannya dari layar handphone nya.

Alice terdiam sesaat hingga akhirnya gadis itu kembali menghela napasnya tanpa menjawab ucapan Theo.

“Mulai hari ini kamu cukup diam di rumah dan jangan pergi kemana pun tanpa seizin ku”

Alice menoleh menatap wajah Theo dengan mata berkaca-kaca. “Aku ingin kembali bekerja”

“Ingin kembali bekerja atau ingin bertemu dengan asisten tim mu?” Sinis Theo.

“Ahiya, aku hampir melupakan berondong tampan itu..” Gumam Alice.

Gumaman itu pun berhasil membuat Theo mengeluarkan asap di kepala nya dengan wajah dan telinga yang memerah.

“Jangan gatal, sialan!” Seru marah Theo menarik lengan Alice.

“Sakit..”

“Tidak ada yang lebih tampan dariku, dan kamu hanya boleh memuji ku!”

“Shhh..” Alice meringis saat cengkraman Theo pada lengan nya semakin erat.

Bahkan kedua nya sampai tidak sadar bahwa mobil telah terparkir sempurna pada parkiran gedung menjulang itu.

“Maaf menyela Mr., kita sudah sampai dan saya akan menunggu di luar” Ujar takut sang supir sebelum akhirnya melesat keluar.

“Theo sakit..”

“Tarik kata-kata mu barusan!”

“Apa salahnya aku memuji dia? Dia memang tampan bahkan sebelumnya aku berniat menjadikan dia suami ku”

“Brengsek!”

Theo langsung menarik tengkuk Alice dan mellumat habis bibir yang sedari tadi terus bergerak memuji pria lain di hadapan Theo.

Mengigit bibir sang istri hingga akhirnya bibir itu mengeluarkan darah, dan dengan rakus Theo menghiisap darah tersebut.

“Sampai kapan pun, apa yang sudah menjadi milik ku maka selamanya akan tetap begitu!”

...****************...

"Votenya kakak, untuk menyemangati author dalam berkarya🤭

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

apa yg sebenarY telah terjadi padamu Theo .

2023-09-16

1

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

hadeeh kasian alice

2023-06-21

1

dewa bartender

dewa bartender

emm

2023-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 •P.P.H-Bab1•
2 •P.P.H-Bab2-•
3 •P.P.H-Bab3-•
4 •P.P.H-Bab4-•
5 •P.P.H-Bab5-•
6 •P.P.H-Bab6-•
7 •P.P.H-Bab7-•
8 •P.P.H-Bab8-•
9 •P.P.H-Bab9-•
10 •P.P.H-Bab10-•
11 •P.P.H-Bab11-•
12 •P.P.H-Bab12-•
13 •P.P.H-Bab13-•
14 •P.P.H-Bab14-•
15 •P.P.H-Bab15-•
16 •P.P.H-Bab16-•
17 •P.P.H-Bab17-•
18 •P.P.H-Bab18-•
19 •P.P.H-Bab19-•
20 •P.P.H-Bab20-•
21 •P.P.H-Bab21-•
22 •P.P.H-Bab22-•
23 •P.P.H-Bab23-•
24 •P.P.H-Bab24-•
25 •P.P.H-Bab25-•
26 •P.P.H-Bab26-•
27 •P.P.H-Bab27-•
28 •P.P.H-Bab28-•
29 •P.P.H-Bab29-•
30 •P.P.H-Bab30-•
31 •P.P.H-Bab31-•
32 •P.P.H-Bab32-•
33 •P.P.H-Bab-33-•
34 •P.P.H-Bab34-•
35 •P.P.H-Bab35-•
36 •P.P.H-Bab36-•
37 •P.P.H-Bab37-•
38 •P.P.H-Bab38-•
39 •P.P.H-Bab39-•
40 •P.P.H-Bab40-•
41 •P.P.H-Bab41-•
42 •P.P.H-Bab42-•
43 •P.P.H-Bab43-•
44 •P.P.H-Bab44-•
45 •P.P.H-Bab45-•
46 •P.P.H-Bab46-•
47 •P.P.H-Bab47-•
48 •P.P.H-Bab-48-•
49 •P.P.H-Bab49-•
50 •P.P.H-Bab50-•
51 •P.P.H-Bab51-•
52 •P.P.H-Bab52-•
53 •P.P.H-Bab53-•
54 •P.P.H-Bab54-•
55 •P.P.H-Bab55-•
56 •P.P.H-Bab56-•
57 •P.P.H-57-•
58 •P.P.H-58-END•
59 Suami Miskin Ku
60 Promosi Karya Baru Author riri_923
Episodes

Updated 60 Episodes

1
•P.P.H-Bab1•
2
•P.P.H-Bab2-•
3
•P.P.H-Bab3-•
4
•P.P.H-Bab4-•
5
•P.P.H-Bab5-•
6
•P.P.H-Bab6-•
7
•P.P.H-Bab7-•
8
•P.P.H-Bab8-•
9
•P.P.H-Bab9-•
10
•P.P.H-Bab10-•
11
•P.P.H-Bab11-•
12
•P.P.H-Bab12-•
13
•P.P.H-Bab13-•
14
•P.P.H-Bab14-•
15
•P.P.H-Bab15-•
16
•P.P.H-Bab16-•
17
•P.P.H-Bab17-•
18
•P.P.H-Bab18-•
19
•P.P.H-Bab19-•
20
•P.P.H-Bab20-•
21
•P.P.H-Bab21-•
22
•P.P.H-Bab22-•
23
•P.P.H-Bab23-•
24
•P.P.H-Bab24-•
25
•P.P.H-Bab25-•
26
•P.P.H-Bab26-•
27
•P.P.H-Bab27-•
28
•P.P.H-Bab28-•
29
•P.P.H-Bab29-•
30
•P.P.H-Bab30-•
31
•P.P.H-Bab31-•
32
•P.P.H-Bab32-•
33
•P.P.H-Bab-33-•
34
•P.P.H-Bab34-•
35
•P.P.H-Bab35-•
36
•P.P.H-Bab36-•
37
•P.P.H-Bab37-•
38
•P.P.H-Bab38-•
39
•P.P.H-Bab39-•
40
•P.P.H-Bab40-•
41
•P.P.H-Bab41-•
42
•P.P.H-Bab42-•
43
•P.P.H-Bab43-•
44
•P.P.H-Bab44-•
45
•P.P.H-Bab45-•
46
•P.P.H-Bab46-•
47
•P.P.H-Bab47-•
48
•P.P.H-Bab-48-•
49
•P.P.H-Bab49-•
50
•P.P.H-Bab50-•
51
•P.P.H-Bab51-•
52
•P.P.H-Bab52-•
53
•P.P.H-Bab53-•
54
•P.P.H-Bab54-•
55
•P.P.H-Bab55-•
56
•P.P.H-Bab56-•
57
•P.P.H-57-•
58
•P.P.H-58-END•
59
Suami Miskin Ku
60
Promosi Karya Baru Author riri_923

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!