•P.P.H-Bab16-•

Seminggu, bagi Alice ini adalah waktu yang singkat namun siapa sangka kedua orang tua nya dan orang tua Theo mencari tanggal yang baik untuk pernikahan mereka.

Lalu berakhir hari ini, tiga hari setelah pembicaraan itu. Sungguh Alice sangat frustasi hingga rasanya gadis itu ingin kabur.

Dan kini di atas altar pernikahan Alice dan Theo tengah mengucapkan janji dan saling mengikat satu sama lain.

"Selamat datang di hidup ku, nona muda Oliver.." Bisik Theo yang baru saja melepaskan ciuman nya pada bibir Alice.

Tubuh Alice bergetar, matanya terpejam dengan tangan yang menggenggam erat jas Theo. Gadis itu tidak bisa mengatakan apa-apa dan hanya berusaha untuk terus tersenyum.

"Turuti ucapan dan keinginan ku, maka kamu akan aman.." Theo memeluk posesif pinggang Alice dan beralih menatap para tamu undangan yang masih bertepuk tangan.

"Terimakasih semua, kalian menjadi saksi pernikahan saya dan istri tercinta saya"

.

.

"Mommy, Daddy hikss.." Isak pelan Alice yang sedari tadi tidak mau melepaskan pelukan nya.

"Astaga ayolah cantik, jangan terus menangis seperti ini. Sekarang kamu sudah menjadi seorang istri jadi tidak boleh manja" Lembut Brandon mencoba melepaskan pelukan Alice.

"Daddy hikss, biarkan Alice memeluk kalian hikss"

"Daddy tidak enak dengan Theo, sayang. Masa dia menyapa tamu sendirian tanpa istri nya"

Alice menggeleng. "Gak mau hikss, aku gak mau nyapa para tamu hikss" Rengek Alice.

"Sayang dengarkan Mommy. Kamu tidak boleh seperti ini nanti apa kata para tamu? Lagian nanti jika kamu merindukan Mommy and Dad, kamu bisa berkunjung ataupun kami yang mengunjungi mu"

Ucapan lembut itu berhasil membuat Alice mengurai pelukan nya dan menatap sendu kedua orang tua nya.

"Tapi Alice lelah untuk menyapa para tamu yang tidak sedikit ini"

Giselle menyeka sisa air mata Alice dan mencubit gemas hidung merah Alice.

"Hanya sekali seumur hidup, setelah ini kamu bisa berbaring sepuas kamu dan jangan lupa membuatkan kami cucu" Goda Giselle.

"Mommy.." Rengek pelan Alice dan terus menggeleng.

"Sudah jangan manja, sekarang hampiri Theo dan sapa tamu bersamaan"

"Sebelum itu sapa kedua mertua mu yang sedari tadi memperhatikan sikap manja ini!" Gemas Brandon seraya melirik ke arah belakang.

Begitu Alice menoleh, di belakang nya ada kedua orang tua Theo yang kini sudah menjadi orang tua nya juga, tengah menggullum senyum nya.

"Emm.. Ma-mama, Papa.." Sapa canggung Alice.

Jhon dan Jinny terkekeh pelan, lalu wanita setengah baya yang sangat cantik dan anggun itu merentangkan kedua tangan nya.

"Sini" Ujar Jinny mengode agar Alice memeluk dirinya.

Dengan cepat Alice mendekati kedua nya dan memeluk cukup erat tubuh sang mama mertua.

"Menantu Mama cukup manja juga 'ya" Goda Jinny seraya terkekeh.

"Ma-maaf Ma.." Cicit Alice pelan.

Jinny mengurai pelukan nya dan mengusap kedua pipi Alice, gadis yang sedari kecil sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri.

"Kenapa minta maaf hmm? Bukan kah Theo menyukai sikap manja ini? Maka Mama lebih menyukai nya"

Alice menunduk merasa malu, lalu menyalimi tangan Jinnya dan tangan Jhon.

"Jadi istri yang baik, dan Papa titip Theo padamu. Jika dia menjahati mu langsung lapor pada Papa" Tegas Jhon menatap lembut Alice.

Alice mengangguk pelan ia bingung ingin berbicara seperti apa. Kedua orang tua Theo benar-benar baik namun berbanding balik dengan Theo yang begitu kejam dan seorang psikopat.

"Sana hampiri Theo, sapa para tamu dan berikan senyum manis mu"

Alice kembali mengangguk, sebelum melangkah ia menoleh menatap kedua orang tua nya yang juga menatap dirinya.

.

Alice berdiri tepat di belakang Theo, lalu menarik pelan ujung jas pria yang kini menjadi suami nya itu dengan kepala yang terus menunduk.

Theo menoleh, hal pertama yang ia lihat adalah sang istri yang terus menarik-narik ujung jas nya. Sangat menggemaskan, hingga senyum di bibir Theo langsung terbit begitu lebar.

"Sayang.." Theo beralih merengkuh pinggang Alice dan mengecup sekilas bibir gadis itu.

"Memang selera Mr.Theo tidak bisa diragukan, istri anda begitu cantik" Puji salah satu rekan bisnis Theo yang sedari tadi menjadi teman mengobrol Theo.

Theo terkekeh pelan dan semakin merapatkan tubuh Alice pada nya. "Kecantikan nya hanya milik saya" Sahut Theo.

Sejenak para pria itu terdiam hingga akhirnya beberapa dari mereka terkekeh dan menganggap ucapan Theo sebagai bercandaan.

"Terimakasih telah menghadiri pesta kami, Mr." Ujar Alice seraya tersenyum tipis menatap para rekan Theo.

"Oh astaga, rasanya aku ingin pingsan" Ujar salah satu dari mereka yang begitu terpesona dengan wajah Alice.

Namun hal itu membuat Theo kesal dan marah hingga mencengkram pinggang Alice cukup kuat.

"Shhh.." Ringis pelan Alice kembali menunduk.

"Maaf kami harus menyapa tamu yang lain, dan terimakasih sudah menghadiri pesta kecil-kecilan ini" Ujar Theo yang terdengar lebih dingin dari sebelum nya.

Setelah nya pria itu langsung menuntun Alice untuk meninggalkan kerumunan itu.

"Jangan tersenyum pada pria lain!" Geram Theo setelah memperhatikan sekitar.

"Ma-maaf.."

"Terus menunduk dan jangan menyapa siapa pun tanpa perintahku!"

Alice mengangguk pelan, hanya bisa menuruti dan rasanya saat ini ia ingin kembali menangis di pelukan kedua orang tua nya.

"Alice?"

Mendengar namanya di panggil lantas Alice mengangkat pandangan nya dan menoleh ke asal suara.

" Dom.."

Dom tersenyum tipis dan merentangkan tangan nya. "Happy wedding day, princess.." Lirih sendu Dom.

Baru saja Alice ingin melangkah dan memeluk sahabat kesayangan nya itu, tetapi Theo kembali mencengkram pinggang nya.

"Terimakasih telah hadir, Mr.Zhiovan" Sela Theo dengan nada dingin nya.

Dom menurunkan tangan nya lalu beralih menggenggam tangan Alice.

"Maaf aku terlambat" Ujar Dom penuh arti.

Alice menggeleng pelan, baru saja ingin menyahut tetapi Theo menghempaskan genggaman tangan Dom pada tangan nya.

"Jaga sikap anda, Mr.Zhiovan dan silahkan nikmati hidangan di pesta kecil ini" Ujar dingin Theo hendak menuntun Alice berjalan.

"Alice, oh my god!" Pekik Carlotta setengah berlari.

"Carlo.." Lirih Alice melepaskan paksa tangan Theo di pinggang nyam

Tentu saja hal itu mengundang emosi dan tatapan tajam dari Theo, tetapi Alice tidak menghiraukan itu dan langsung beralih memeluk sahabat nya.

Carlotta memeluk erat tubuh Alice, dan saat itu juga Alice kembali menangis namun dalam diam.

"Jangan menangis terus, ini hari bahagia mu dan maaf kan aku karena baru datang" Ujar lembut Carlotta.

"Ada aku di sini.." Timpal Dom mengusap pelan surai Alice.

Sontak Theo langsung menepis kasar tangan pria itu. "Jauhkan tangan mu, sialan!" Pekik bengis Theo.

Hal itu pun mengundang tatapan para tamu undangan, terlihat wajah memerah Theo yang sedari tadi menahan emosi dan sepertinya kali ini sudah tidak bisa di tahan lagi.

"Tidak, jangan!" Alice melepaskan pelukan nya dan beralih memeluk Theo yang hendak memukul Dom.

"Aku mohon jangan hikss, banyak yang menatap ke arah kita hikss.."

...****************...

Terpopuler

Comments

Unii

Unii

kereeen ❤

2023-01-29

2

Lusia

Lusia

semangat thor

2023-01-28

1

susi

susi

lanjut Thor semangat 💪💪 jangan lama2 Thor up nya , ♥️

2023-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 •P.P.H-Bab1•
2 •P.P.H-Bab2-•
3 •P.P.H-Bab3-•
4 •P.P.H-Bab4-•
5 •P.P.H-Bab5-•
6 •P.P.H-Bab6-•
7 •P.P.H-Bab7-•
8 •P.P.H-Bab8-•
9 •P.P.H-Bab9-•
10 •P.P.H-Bab10-•
11 •P.P.H-Bab11-•
12 •P.P.H-Bab12-•
13 •P.P.H-Bab13-•
14 •P.P.H-Bab14-•
15 •P.P.H-Bab15-•
16 •P.P.H-Bab16-•
17 •P.P.H-Bab17-•
18 •P.P.H-Bab18-•
19 •P.P.H-Bab19-•
20 •P.P.H-Bab20-•
21 •P.P.H-Bab21-•
22 •P.P.H-Bab22-•
23 •P.P.H-Bab23-•
24 •P.P.H-Bab24-•
25 •P.P.H-Bab25-•
26 •P.P.H-Bab26-•
27 •P.P.H-Bab27-•
28 •P.P.H-Bab28-•
29 •P.P.H-Bab29-•
30 •P.P.H-Bab30-•
31 •P.P.H-Bab31-•
32 •P.P.H-Bab32-•
33 •P.P.H-Bab-33-•
34 •P.P.H-Bab34-•
35 •P.P.H-Bab35-•
36 •P.P.H-Bab36-•
37 •P.P.H-Bab37-•
38 •P.P.H-Bab38-•
39 •P.P.H-Bab39-•
40 •P.P.H-Bab40-•
41 •P.P.H-Bab41-•
42 •P.P.H-Bab42-•
43 •P.P.H-Bab43-•
44 •P.P.H-Bab44-•
45 •P.P.H-Bab45-•
46 •P.P.H-Bab46-•
47 •P.P.H-Bab47-•
48 •P.P.H-Bab-48-•
49 •P.P.H-Bab49-•
50 •P.P.H-Bab50-•
51 •P.P.H-Bab51-•
52 •P.P.H-Bab52-•
53 •P.P.H-Bab53-•
54 •P.P.H-Bab54-•
55 •P.P.H-Bab55-•
56 •P.P.H-Bab56-•
57 •P.P.H-57-•
58 •P.P.H-58-END•
59 Suami Miskin Ku
60 Promosi Karya Baru Author riri_923
Episodes

Updated 60 Episodes

1
•P.P.H-Bab1•
2
•P.P.H-Bab2-•
3
•P.P.H-Bab3-•
4
•P.P.H-Bab4-•
5
•P.P.H-Bab5-•
6
•P.P.H-Bab6-•
7
•P.P.H-Bab7-•
8
•P.P.H-Bab8-•
9
•P.P.H-Bab9-•
10
•P.P.H-Bab10-•
11
•P.P.H-Bab11-•
12
•P.P.H-Bab12-•
13
•P.P.H-Bab13-•
14
•P.P.H-Bab14-•
15
•P.P.H-Bab15-•
16
•P.P.H-Bab16-•
17
•P.P.H-Bab17-•
18
•P.P.H-Bab18-•
19
•P.P.H-Bab19-•
20
•P.P.H-Bab20-•
21
•P.P.H-Bab21-•
22
•P.P.H-Bab22-•
23
•P.P.H-Bab23-•
24
•P.P.H-Bab24-•
25
•P.P.H-Bab25-•
26
•P.P.H-Bab26-•
27
•P.P.H-Bab27-•
28
•P.P.H-Bab28-•
29
•P.P.H-Bab29-•
30
•P.P.H-Bab30-•
31
•P.P.H-Bab31-•
32
•P.P.H-Bab32-•
33
•P.P.H-Bab-33-•
34
•P.P.H-Bab34-•
35
•P.P.H-Bab35-•
36
•P.P.H-Bab36-•
37
•P.P.H-Bab37-•
38
•P.P.H-Bab38-•
39
•P.P.H-Bab39-•
40
•P.P.H-Bab40-•
41
•P.P.H-Bab41-•
42
•P.P.H-Bab42-•
43
•P.P.H-Bab43-•
44
•P.P.H-Bab44-•
45
•P.P.H-Bab45-•
46
•P.P.H-Bab46-•
47
•P.P.H-Bab47-•
48
•P.P.H-Bab-48-•
49
•P.P.H-Bab49-•
50
•P.P.H-Bab50-•
51
•P.P.H-Bab51-•
52
•P.P.H-Bab52-•
53
•P.P.H-Bab53-•
54
•P.P.H-Bab54-•
55
•P.P.H-Bab55-•
56
•P.P.H-Bab56-•
57
•P.P.H-57-•
58
•P.P.H-58-END•
59
Suami Miskin Ku
60
Promosi Karya Baru Author riri_923

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!