•P.P.H-Bab5-•

"Kamu tidur lama banget sayang, sampai melewatkan makan siang" Ujar Giselle menatap putri nya yang baru saja duduk.

"Tidur?" Ulang Alice.

Giselle mengangguk. "Tadi sehabis Theo keluar, Mom masuk ke kamar kamu. Niat nya mau nanya sesuatu eh tau nya kamu sudah tidur"

"Bukan tidur mom, putri mu ini pingsan dan itu semua ulah calon menantu mu!" Sahut Alice dalam hati.

"Ada apa nih? Apa Daddy tertinggal sesuatu?" Tanya Brandon yang sedari tadi menyimak.

"Itu lho, tadi sehabis pulang dari rumah sakit Mom minta tolong Theo untuk mengantar Alice ke kamar nya"

Brandon mendelik menatap sang istri lalu bergantian menatap anak nya.

"Sepertinya hubungan kalian jauh lebih baik dari yang Daddy kira 'ya?" Goda Brandon tersenyum usil.

"Apaan sih, Dad" Gumam tak suka Alice.

"Tidak heran jika kalian lebih akrab, secara kalian bekerja di satu perusahaan yang sama" Lanjut Brandon.

Sontak mata Alice melebar. "Apa maksud Daddy?" Tanya Alice dengan nada tidak santai nya.

Giselle menatap Brandon dan bergantian menatap Alice.

"Jangan bilang selama ini kamu bekerja di Gold Star Line Company, tapi tidak tahu siapa CEO-nya?"

Alice mengangguk ragu, memang selama ia bekerja di perusahaan tersebut. Alice sama sekali tidak mengetahui siapa CEO atau pemilik perusahaan itu.

Giselle melongo begitu pun dengan Brandon.

"Maksud kalian, pria itu CEO dan pemilik perusahaan itu?" Tanya ragu Alice.

Brandon dan Giselle mengangguk secara bersamaan sebagai jawaban atas pertanyaan Alice.

"What the--!!" Umpat tertahan Alice.

"Kamu benar-benar belum mengetahui nya, Lice?"

"Astaga Dad, lihat wajah ku apa aku sedang pura-pura terkejut?!" Kesal Alice.

Brandon terkekeh singkat membuat Alice semakin kesal.

"Pantas saja Daddy memaksa aku untuk bekerja di sana dari pada di perusahaan milik Daddy sendiri" Gerutu Alice masih dengan kekesalan nya.

"Daddy melakukan ini demi kebaikan kalian, tapi ternyata selama dua tahun ini kalian belum juga saling mengenal. Ya percuma dong" Celetuk Brandon diakhir kalimat.

Alice mendengus kesal dan mulai memakan makan malam nya, jujur saja cacing-cacing di perut nya sudah berdemo karena ia melewatkan makan siang dan semua itu akibat pingsan.

Baru saja para keluarga memulai makan malam nya, tetapi bel rumah tersebut berbunyi.

"Bi tolong bukain pintu nya" Ucap Giselle pada salah satu pelayan.

"Baik nyonya" Sahut pelayan tersebut kemudian berlalu pergi.

"Siapa Mom?" Tanya Brandon.

"Theo"

Ukhukk.. Ukhukk..

Alice tersedak makanan nya sendiri ketika mendengar sang Mommy menyebut nama Theo.

"Astaga pelan-pelan Alice" Pekik panik Giselle seraya menepuk-nepuk bahu putri nya.

Alice masih terbatuk-batuk, tenggorokan nya terasa cukup sakit dan perih. Hingga akhirnya suara bariton pria yang baru saja Giselle sebut kini terdengar.

"Selamat malam semua" Sapa ramah Theo. "Astaga ada apa dengan Alice?" Pekik nya kaget dan langsung mendekati calon istri nya itu.

"Alice tersedak makanan nya, seperti nya dia kaget karena kamu ke sini" Sahut Giselle.

Wanita itu kembali duduk saat Theo mengantikan tugas nya dimana kini pria itu mengusap-usap punggung Alice.

"Aku gapapa" Tolak halus Alice mencoba menjauhkan tubuhnya agar tidak disentuh oleh Theo.

Theo menghela napas kasar. "Lain kali hati-hati 'ya, sayang" Lembut Theo mengusap surai Alice.

Mendengar hal itu, Brandon dan Giselle pun tersenyum penuh arti menatap Alice yang kini tengah menatap mereka juga.

"Ayo Theo duduk dan makan malam bersama kamu" Tutur Brandon mempersilahkan Theo untuk duduk di sebelah Alice.

"Kamu pasti baru pulang dari perusahaan dan belum makan" Sambung Giselle.

"Emm, apa tidak merepotkan?"

Brandon dan Giselle terkekeh, bisa-bisa nya Theo bertanya seperti itu.

"Tidak Theo, malah kami senang dengan ada nya kamu. Keluarga kami bertambah satu"

Theo tersenyum tipis kemudian mengangguk dan duduk di sebelah Alice. Ralat, lebih tepat nya pria itu menarik kursi nya hingga memepet dengan kursi Alice.

"Jangan kaget dan harus terbiasa" Bisik berat Theo mencengkram bekas cengkraman nya tadi pagi.

"Awwstt.." Ringis pelan Alice seraya menunduk.

Tawa sepasang suami-istri setengah baya itu langsung memenuhi ruang makan saat melihat Alice yang menunduk.

Mereka kira Alice tengah malu-malu kucing karena Theo duduk sangat dekat dengan nya, padahal kenyataan nya Alice menunduk karena menahan rasa sakit nya.

"Ayo makan yang banyak, apa mau aku suapi?" Tawar Theo.

Alice menggeleng dan melepaskan tangan Theo di pinggang nya sebelum akhirnya tangan gadis itu kembali memegang sendok.

"Aku bisa sendiri, makan saja makanan mu" Sahut ketus Alice.

.

Cklikk~ Cklikkk~

Pintu kamar Alice di kunci oleh Theo setelah kedua nya masuk ke dalam kamar itu.

"Mau apa lagi hah!" Bentak marah Alice.

Gadis itu sudah tidak tahan dengan pria dihadapan nya yang saat ini tengah menatap datar dirinya.

Di depan Brandon dan Giselle, Theo sangat lembut dan ramah. Sedangkan saat ini? Pria itu sungguh mengerikan membuat Alice muak.

"Jangan menghindari ku di depan kedua orang tuamu atau pun orang tuaku, Alice!" Sentak marah Theo.

Pasalnya nya memang sedari habis makan tadi, Alice terus berusaha menghindari Theo hingga membuat pria itu kesal.

"Aku muak dengan sikap menjijikan mu itu, Mr.Oliver!"

"Fuckk! Jangan berkata seperti itu dihadapan ku, Mrs.Oliver!" Geram Theo mencengkram dagu Alice dan memojokkan gadis itu ke tembok.

"Lalu, jika di belakang mu aku boleh menghina ataupun menyumpahi mu agar cepat mati?" Tanya Alice dengan nada menantang nya.

Wajah Theo memerah, terlihat dengan jelas kemarahan pria itu. Hati nya bergemuruh saat mendengar ucapan Alice yang sedang merendahkan dirinya.

"Di depan atau pun di belakangku, kamu hanya perlu diam dan menuruti perkataan ku, Mrs.Oliver!" Tekan Theo.

"Berhenti menyebutku dengan sebutan menjijikan itu. Sampai kapan pun marga ku tetap Adonios!"

Theo yang semakin geram dan marah pun lantas mementokan kepala Alice ke tembok hingga terdengar bunyi yang cukup kuat akibat benturan itu.

Dugh!

"Arghhh!" Erang kesakitan Alice.

"Jaga tutur katamu, Alice. Sampai kapan pun kamu tidak akan bisa lepas dari ku!"

"Brengsek!"

"Bajiingan!"

"Gila! Pria tidak waras!" Maki Alice dengan sorot mata tajam nya.

Tidak tahan mendengar makian Alice, Theo pun langsung membungkam bibir tebal calon istri nya dan menerobos masuk mencari lidah Alice.

Ketika sudah mendapatkan nya, Theo langsung mengigit lidah Alice hingga mengeluarkan darah dan tentu nya hal itu membuat Alice memekik kesakitan seraya memukul-mukul tubuh Theo.

"Emmhh!!" Pekik tertahan Alice saat Theo menyeedot lidah nya yang terluka dan terus mengeluarkan darah.

Cukup lama Alice melakukan pemberontakan dan memukul tubuh Theo, namun tidak juga di lepaskan oleh pria itu.

Hingga akhirnya dirasa Theo telah puas barulah pria itu melepaskan lidah Alice dan beralih menyeesap bibir nya.

Mellumat nya begitu rakus, bahkan kedua tangan Alice sudah di cekal oleh nya.

"Lepaskan emhh!!" Ucap Alice di sela-sela kegiatan gila Theo.

...****************...

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

gak kebayang jd Alice

2023-09-16

1

jelita

jelita

waw ganaasss

2023-09-15

0

Rara Kusumadewi

Rara Kusumadewi

Theo itu manusia beneran apa bukan sih...masa habis gigit bekasnya hilang

2023-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 •P.P.H-Bab1•
2 •P.P.H-Bab2-•
3 •P.P.H-Bab3-•
4 •P.P.H-Bab4-•
5 •P.P.H-Bab5-•
6 •P.P.H-Bab6-•
7 •P.P.H-Bab7-•
8 •P.P.H-Bab8-•
9 •P.P.H-Bab9-•
10 •P.P.H-Bab10-•
11 •P.P.H-Bab11-•
12 •P.P.H-Bab12-•
13 •P.P.H-Bab13-•
14 •P.P.H-Bab14-•
15 •P.P.H-Bab15-•
16 •P.P.H-Bab16-•
17 •P.P.H-Bab17-•
18 •P.P.H-Bab18-•
19 •P.P.H-Bab19-•
20 •P.P.H-Bab20-•
21 •P.P.H-Bab21-•
22 •P.P.H-Bab22-•
23 •P.P.H-Bab23-•
24 •P.P.H-Bab24-•
25 •P.P.H-Bab25-•
26 •P.P.H-Bab26-•
27 •P.P.H-Bab27-•
28 •P.P.H-Bab28-•
29 •P.P.H-Bab29-•
30 •P.P.H-Bab30-•
31 •P.P.H-Bab31-•
32 •P.P.H-Bab32-•
33 •P.P.H-Bab-33-•
34 •P.P.H-Bab34-•
35 •P.P.H-Bab35-•
36 •P.P.H-Bab36-•
37 •P.P.H-Bab37-•
38 •P.P.H-Bab38-•
39 •P.P.H-Bab39-•
40 •P.P.H-Bab40-•
41 •P.P.H-Bab41-•
42 •P.P.H-Bab42-•
43 •P.P.H-Bab43-•
44 •P.P.H-Bab44-•
45 •P.P.H-Bab45-•
46 •P.P.H-Bab46-•
47 •P.P.H-Bab47-•
48 •P.P.H-Bab-48-•
49 •P.P.H-Bab49-•
50 •P.P.H-Bab50-•
51 •P.P.H-Bab51-•
52 •P.P.H-Bab52-•
53 •P.P.H-Bab53-•
54 •P.P.H-Bab54-•
55 •P.P.H-Bab55-•
56 •P.P.H-Bab56-•
57 •P.P.H-57-•
58 •P.P.H-58-END•
59 Suami Miskin Ku
60 Promosi Karya Baru Author riri_923
Episodes

Updated 60 Episodes

1
•P.P.H-Bab1•
2
•P.P.H-Bab2-•
3
•P.P.H-Bab3-•
4
•P.P.H-Bab4-•
5
•P.P.H-Bab5-•
6
•P.P.H-Bab6-•
7
•P.P.H-Bab7-•
8
•P.P.H-Bab8-•
9
•P.P.H-Bab9-•
10
•P.P.H-Bab10-•
11
•P.P.H-Bab11-•
12
•P.P.H-Bab12-•
13
•P.P.H-Bab13-•
14
•P.P.H-Bab14-•
15
•P.P.H-Bab15-•
16
•P.P.H-Bab16-•
17
•P.P.H-Bab17-•
18
•P.P.H-Bab18-•
19
•P.P.H-Bab19-•
20
•P.P.H-Bab20-•
21
•P.P.H-Bab21-•
22
•P.P.H-Bab22-•
23
•P.P.H-Bab23-•
24
•P.P.H-Bab24-•
25
•P.P.H-Bab25-•
26
•P.P.H-Bab26-•
27
•P.P.H-Bab27-•
28
•P.P.H-Bab28-•
29
•P.P.H-Bab29-•
30
•P.P.H-Bab30-•
31
•P.P.H-Bab31-•
32
•P.P.H-Bab32-•
33
•P.P.H-Bab-33-•
34
•P.P.H-Bab34-•
35
•P.P.H-Bab35-•
36
•P.P.H-Bab36-•
37
•P.P.H-Bab37-•
38
•P.P.H-Bab38-•
39
•P.P.H-Bab39-•
40
•P.P.H-Bab40-•
41
•P.P.H-Bab41-•
42
•P.P.H-Bab42-•
43
•P.P.H-Bab43-•
44
•P.P.H-Bab44-•
45
•P.P.H-Bab45-•
46
•P.P.H-Bab46-•
47
•P.P.H-Bab47-•
48
•P.P.H-Bab-48-•
49
•P.P.H-Bab49-•
50
•P.P.H-Bab50-•
51
•P.P.H-Bab51-•
52
•P.P.H-Bab52-•
53
•P.P.H-Bab53-•
54
•P.P.H-Bab54-•
55
•P.P.H-Bab55-•
56
•P.P.H-Bab56-•
57
•P.P.H-57-•
58
•P.P.H-58-END•
59
Suami Miskin Ku
60
Promosi Karya Baru Author riri_923

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!