•P.P.H-Bab3-•

"Dia.." Alice menghentikan ucapan nya dan beralih menatap Theo yang saat ini mengangkat tangan nya dan memperagakan seperti akan membunuh Brandon.

Alice lantas memejamkan mata nya takut. Hal itu pun membuat Brandon semakin bingung lantas pria itu menoleh kebelakang.

Theo langsung tersenyum begitu lebar menatap Brandon yang saat ini tengah menatap nya, namun beberapa saat kemudian Brandon kembali menatap Alice.

"Kamu kenapa sayang? Ceritakan pada Daddy" Lembut Brandon. "Dan apa yang terjadi padamu semalam?"

Alice meremat kuat selimut nya. "A-aku hampir di bunuh The--"

"Emm.. Emmm.. Emmm.." Theo bersenandung cukup kuat seperti kode ancaman untuk Alice.

Tanpa melanjutkan ucapan nya Alice langsung memeluk erat tubuh Brandon. "Aku takut Dad hikss.."

"Sutt tenang lah, di sini ada Daddy dan Theo yang menjaga kamu" Ujar lembut Brandon menenangkan sang anak.

Namun Alice langsung menggeleng kuat. "Tidak hikss, aku cuma mau Daddy hikss"

Tanpa Alice sadari perkataan nya itu mampu memancing emosi Theo hingga saat ini pria itu tengah meremat jari-jari nya menahan amarah.

"Baiklah-baiklah Daddy akan menyuruh Theo untuk pulang, tetapi kamu harus tenang oke?"

Brandon mengurai pelukan putri nya, lalu beralih membaringkan tubuh Alice dan menyelimuti nya.

Tetapi mata Alice sekilas tertuju pada wajah Theo yang saat ini dengan memainkan lidah nya dengan ekspresi menyeramkan nya.

Brandon berbalik dan menatap Theo. "Theo?" Panggil nya.

"Iya, Mr." Sahut Theo tersenyum tipis.

"Kok Mr.? Panggil Daddy saja, samakan seperti Alice"

Theo mengangguk pelan mengiyakan ucapan Brandon dengan wajah ramah nya, berbeda seperti tadi.

"Terimakasih telah menemani Alice, tetapi maaf sepertinya Alice masih shock dengan kejadian semalam" Ujar tak enak Brandon.

"Tidak masalah Dad"

"Emm.. Bagaimana dengan perjodohan ini?" Tanya Brandon memastikan.

Deg!

Jantung Alice rasanya berhenti berdetak begitu mendengar pertanyaan sang Daddy. Kini kepalanya menggeleng dan menatap Theo dengan mata berair nya.

"Jangan.." Bibir Alice terus bergerak tanpa suara, memohon agar Theo membatalkan nya.

Dan pria itu tentu mengetahui arti gerakan bibir Alice, tetapi Theo malah tersenyum miring dan menatap serius Brandon.

"Saya tidak bisa menolak nya, Dad. Mau bagaimana pun perjodohan ini sudah dilakukan sejak Alice masih berada di dalam kandungan Mrs.Giselle"

Byarr..

Hancur sudah harapan Alice untuk bertahan hidup mendengar jawaban itu. Dan saat ini dirinya tengah menyesali semua nya termasuk perjanjian tidak masuk akal di masa lalu kedua orang tua nya.

Brandon tersenyum dan memeluk sekilas Theo. "Kamu benar-benar pria yang baik, seperti yang Daddy kira!" Serunya bahagia.

"Emm.. Baiklah nanti sisa nya Daddy bicarakan saja dengan Papa. Saya pamit dulu karena ada beberapa pekerjaan di kantor dan semoga Calon istri saya lekas membaik"

Setelah mengucapkan itu, Theo sedikit membungkuk hormat lalu beranjak dari tempat nya dan membuka pintu ruang rawat Alice.

Brandon pun sudah berbalik menatap sang anak yang ia kira tengah melamun, pada nyatanya saat ini Alice tengah menatap Theo yang kembali memberikan kode ancaman agar Alice menutup mulutnya.

"Alice?"

Mata Alice langsung teralih dan menatap Brandon dengan tatapan kosong nya.

"Coba ceritakan pada Daddy, kenapa kamu bisa seperti ini hmm?" Tanya lembut Brandon mengusap-usap kepala Alice.

"A-aku.." Ucap ragu Alice. "Aku hampir di bunuh oleh para perampok, Dad" Bohong nya.

"Benarkah?!" Pekik kaget Brandon. Alice mengangguk takut sebagai jawaban.

"Seperti apa ciri-ciri mereka? Daddy suda menyelidiki nya tapi tidak menemukan jejak apapun"

Alice menggeleng pelan. "A-aku lupa Dad, tempatnya sangat gelap"

"Sangat aneh, Alice tertembak di bagian kaki nya, tetapi di lokasi tidak terdapat darah sedikit pun" Batin Brandon menatap iba putri semata wayang nya.

"Kamu tidak berbohong 'kan?" Tanya Brandon dengan nada serius.

"Alice pusing Dad, Alice mau istirahat" Lirih Alice memejamkan matanya.

"Baiklah, istirahat saja dan jangan pikirkan kejadian itu"

.

Sedangkan di luar sana atau lebih tepat nya di depan ruang rawat Alice, pada sisi kaca ruangan itu terlihat Theo yang sedari tadi mengawasi.

Pria itu belum pergi dan terus memantau Alice, bahkan saat tadi Alice hendak memberitahukan semua nya pada Brandon.

Tiba-tiba mata gadis itu tertuju pada kaca ruangan karena merasa di perhatikan, dan benar saja ternyata Theo memperhatikan nya seraya memainkan pisau kecil ditangan nya sendiri.

*

*

*

Selama melewati beberapa hari masa perawatan hingga benar-benar pulih, kini Alice telah diizinkan untuk pulang dan tengah membereskan barang-barang milik nya.

Namun anehnya luka tembak di kaki Alice hilang begitu saja dan tidak berbekas sama sekali.

Ceklek~

Pintu ruang rawatAlice dibuka oleh seseorang yang saat ini tengah melangkah mendekati dirinya.

"Ayo Dad, Alice sudah.." Ucapan Alice terhenti kala melihat siapa yang masuk.

"Halo gadis lemah" Sapa Theo dengan senyum menyeramkan nya.

Alice mundur beberapa langkah, menjauhi Theo yang terus berjalan mendekati nya.

"Kenapa hmm?" Tanya lembut Theo.

"Ja-jangan lagi, aku mohon"

"Ayo lah gadis lemah, aku hanya di suruh menjemput mu. Dan mungkin sekalian mencicipi kembali darah manis mu" Ujar Theo merengkuh pinggang ramping Alice.

Dengan cepat Alice menahan tubuh Theo agar tidak menempel dengan tubuh nya.

"Katakan!" Desisi geram Theo.

"Katakan apa?" Tanya bingung Alice mencoba menghilangkan rasa takutnya.

"Apa saja yang kamu lihat malam itu" Theo menarik dagu Alice hingga bibir kedua nya hampir saja bertemu.

"Tidak, aku tidak melihat apa-apa"

"Jujur lah sebelum kedua kaki mu terkena peluru milik ku lagi"

Alice menarik napas nya begitu dalam dan memejamkan mata nya sesaat sebelum akhirnya ia mengeluarkan suaranya.

"Malam itu, aku melihat kamu sedang memotong-motong tubuh seorang perempuan" Ucap pelan Alice.

"Ah, ternyata kamu melihat nya gadis lemah" Theo mengusap sensuall pipi Alice yang sempat memejamkan mata nya.

"A-aku janji tidak akan bicara pada siapapun, asalkan kamu batalkan perjodohan ini" Mata Alice berkaca-kaca saat mengatakan hal itu.

Sedangkan Theo, pria itu tertegun menatap bola mata berbinar Alice. Kedua nya cukup lama dan terdiam saling bertatapan begitu dalam, hinga akhirnya jari mungil Alice menekan-nekan dada keras Theo.

"Batalkan 'ya?" Mohon Alice penuh harap.

Theo yang tersadar pun langsung menatap datar Alice. "Kenapa?" Tanya nya.

"Aku punya kekasih"

Seketika rahang Theo mengetat dan pria itu langsung meremat pinggang Alice.

"Jika punya kekasih, kenapa mengiyakan perjodohan ini hah?!" Bentak marah Theo.

"Shhh.. A-aku sudah menolak nya tetapi Daddy bilang ini perjanjian nya dengan orang tua mu"

"Benarkah?" Tanya Theo. Alice mengangguk cepat sebagai jawaban.

"Baiklah" Theo menjauhkan diri nya dari tubuh Alice.

"Kamu mau membatalkan perjodohan ini?" Tanya Alice menatap Theo penuh binar.

"Tidak!" Tegas Theo. "Tetapi sebalik nya, aku akan mengurung mu, dan tidak akan membiarkan mu jauh dari jangkauan ku sedikit pun!"

Secepat kilat Theo langsung mengangkat tubuh Alice bak seekor anak koala, membuat gadis itu memekik.

"Hei, turunkan!"

"Diam atau saya bunuh kekasih anda, nona Alice"

...****************...

Terpopuler

Comments

Dam Dyy

Dam Dyy

mmpir

2023-06-08

2

susi

susi

serem juga si Theo , kejam sekali

2023-01-21

0

Gndarexxx😎

Gndarexxx😎

theo bar²juga ya

2023-01-19

2

lihat semua
Episodes
1 •P.P.H-Bab1•
2 •P.P.H-Bab2-•
3 •P.P.H-Bab3-•
4 •P.P.H-Bab4-•
5 •P.P.H-Bab5-•
6 •P.P.H-Bab6-•
7 •P.P.H-Bab7-•
8 •P.P.H-Bab8-•
9 •P.P.H-Bab9-•
10 •P.P.H-Bab10-•
11 •P.P.H-Bab11-•
12 •P.P.H-Bab12-•
13 •P.P.H-Bab13-•
14 •P.P.H-Bab14-•
15 •P.P.H-Bab15-•
16 •P.P.H-Bab16-•
17 •P.P.H-Bab17-•
18 •P.P.H-Bab18-•
19 •P.P.H-Bab19-•
20 •P.P.H-Bab20-•
21 •P.P.H-Bab21-•
22 •P.P.H-Bab22-•
23 •P.P.H-Bab23-•
24 •P.P.H-Bab24-•
25 •P.P.H-Bab25-•
26 •P.P.H-Bab26-•
27 •P.P.H-Bab27-•
28 •P.P.H-Bab28-•
29 •P.P.H-Bab29-•
30 •P.P.H-Bab30-•
31 •P.P.H-Bab31-•
32 •P.P.H-Bab32-•
33 •P.P.H-Bab-33-•
34 •P.P.H-Bab34-•
35 •P.P.H-Bab35-•
36 •P.P.H-Bab36-•
37 •P.P.H-Bab37-•
38 •P.P.H-Bab38-•
39 •P.P.H-Bab39-•
40 •P.P.H-Bab40-•
41 •P.P.H-Bab41-•
42 •P.P.H-Bab42-•
43 •P.P.H-Bab43-•
44 •P.P.H-Bab44-•
45 •P.P.H-Bab45-•
46 •P.P.H-Bab46-•
47 •P.P.H-Bab47-•
48 •P.P.H-Bab-48-•
49 •P.P.H-Bab49-•
50 •P.P.H-Bab50-•
51 •P.P.H-Bab51-•
52 •P.P.H-Bab52-•
53 •P.P.H-Bab53-•
54 •P.P.H-Bab54-•
55 •P.P.H-Bab55-•
56 •P.P.H-Bab56-•
57 •P.P.H-57-•
58 •P.P.H-58-END•
59 Suami Miskin Ku
60 Promosi Karya Baru Author riri_923
Episodes

Updated 60 Episodes

1
•P.P.H-Bab1•
2
•P.P.H-Bab2-•
3
•P.P.H-Bab3-•
4
•P.P.H-Bab4-•
5
•P.P.H-Bab5-•
6
•P.P.H-Bab6-•
7
•P.P.H-Bab7-•
8
•P.P.H-Bab8-•
9
•P.P.H-Bab9-•
10
•P.P.H-Bab10-•
11
•P.P.H-Bab11-•
12
•P.P.H-Bab12-•
13
•P.P.H-Bab13-•
14
•P.P.H-Bab14-•
15
•P.P.H-Bab15-•
16
•P.P.H-Bab16-•
17
•P.P.H-Bab17-•
18
•P.P.H-Bab18-•
19
•P.P.H-Bab19-•
20
•P.P.H-Bab20-•
21
•P.P.H-Bab21-•
22
•P.P.H-Bab22-•
23
•P.P.H-Bab23-•
24
•P.P.H-Bab24-•
25
•P.P.H-Bab25-•
26
•P.P.H-Bab26-•
27
•P.P.H-Bab27-•
28
•P.P.H-Bab28-•
29
•P.P.H-Bab29-•
30
•P.P.H-Bab30-•
31
•P.P.H-Bab31-•
32
•P.P.H-Bab32-•
33
•P.P.H-Bab-33-•
34
•P.P.H-Bab34-•
35
•P.P.H-Bab35-•
36
•P.P.H-Bab36-•
37
•P.P.H-Bab37-•
38
•P.P.H-Bab38-•
39
•P.P.H-Bab39-•
40
•P.P.H-Bab40-•
41
•P.P.H-Bab41-•
42
•P.P.H-Bab42-•
43
•P.P.H-Bab43-•
44
•P.P.H-Bab44-•
45
•P.P.H-Bab45-•
46
•P.P.H-Bab46-•
47
•P.P.H-Bab47-•
48
•P.P.H-Bab-48-•
49
•P.P.H-Bab49-•
50
•P.P.H-Bab50-•
51
•P.P.H-Bab51-•
52
•P.P.H-Bab52-•
53
•P.P.H-Bab53-•
54
•P.P.H-Bab54-•
55
•P.P.H-Bab55-•
56
•P.P.H-Bab56-•
57
•P.P.H-57-•
58
•P.P.H-58-END•
59
Suami Miskin Ku
60
Promosi Karya Baru Author riri_923

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!