•P.P.H-Bab8-•

"Apa yang kalian bicarakan selama aku di toilet tadi?" Tanya dingin Theo memulai pembicaraan nya.

"Tidak ada" Jawab singkat Alice yang terus mengalihkan pandangannya.

"Aku jelas-jelas mendengar kamu mengatakan sesuatu, dan ekspresi wajah mereka berubah begitu aku datang"

Theo menarik tangan Alice lalu melingkari tangan nya di leher sang gadis hingga kini kepala Alice mendongak menatap wajahnya. "Apa kamu menceritakan kejadian malam itu?!" Tuduh Theo.

"Jangan menuduh sembarangan, Mr.Oliver"

"Lalu apa hah? Apa yang kalian bicarakan?!"

"Aku hanya menceritakan awal mula perjodohan dan perjanjian tidak masuk akal ini!"

Theo terdiam menatap dalam mata Alice dengan wajah tanpa ekspresi nya. Hingga gerakan Alice yang berusaha melepaskan tangan Theo baru lah pria itu tersadar.

"Lepaskan!"

"Ingat kamu sudah berjanji tidak akan membicarakan kejadian malam itu"

"Aku berjanji jika kamu mau membatalkan perjanjian kedua orang tua kita, tapi kamu menolak nya maka--"

Belum selesai Alice berbicara tiba-tiba saja Theo memiringkan kepala Alice dan mengigit leher jenjang sang gadis. membuat sang pemilik berteriak kesakitan.

"Arghh, sakit!"

Alice memukul seraya mendorong dada Theo, tetapi yang terjadi sebelah tangan nya di tahan dan tubuh nya di dorong hingga punggung nya bersandar di jok mobil.

"Mr.Oliver!" Sentak Alice.

"Aku tidak suka mendengar kamu memanggilku seperti itu, sayang" Bisik Theo semakin menguatkan gigitan nya.

"Erghh! Ini sangat menyakitkan Theo!" Erang Alice.

Seketika gigitan tadi langsung berubah menjadi hiisapan. Theo menghiisap tepat di tempat yang sebelumnya ia gigit lalu berpindah ke tempat lain.

"The-theo hentikan.." Lirih Alice mengigit bibir bawahnya.

Cup!

Suara kecupan yang begitu terdengar jelas menjadi penghujung kegiatan Theo beberapa saat lalu. Kini pria itu menumpuh dagunya pada bahu Alice, napas berat yang begitu panas terus menerpa kulit leher Alice.

"Jangan membantah atau melawan ku. Saat ini aku berhasil melawan iblis di dalam diriku, tetapi tidak untuk seterusnya" Bisik Theo.

Alice meringis pelan merasakan perih pada bagian yang tadi sempat Theo permainkan dengan mulutnya. Mungkin saat ini kulit leher Alice sudah lecet.

"Kamu mendengar apa yang aku ucapkan?"

Alice mengangguk pelan dan mencoba mendorong tubuh Theo agar kembali pada posisi nya.

"A-ayo pulang" Cicit pelan Alice.

Tatapan gadis itu mengedar, ia baru tersadar kini Theo menghentikan mobil nya tepat di jalan yang berada di tengah-tengah hutan.

"Pulang ke rumah ku" Putus Theo seraya kembali pada posisi nya.

"Tidak, a-aku mau pulang"

"Iya kita akan pulang" Sahut Theo membuat Alice menghela napas lega. "Ke rumah ku di depan sana" Lanjut Theo menahan kekehan nya.

"Theo.."

"Aku sudah izin pada orang tua mu"

Alice menggeleng, hutan ini sangat seram dan bisa-bisa nya Theo membawa dirinya ke tempat seperti ini. Di tambah hari sudah mulai gelap menambah hawa mencengkram disekitar.

Klikk~

Theo membuka kunci pada pintu mobil di sebelah Alice membuat gadis itu sontak terdiam membeku.

"Jika tidak mau pulang ke rumah ku, silahkan turun dan pulang sendiri" Ujar santai Theo.

"Kamu gila!" Sentak Alice yang langsung mendapat tatapan tajam dari Theo.

"Mau ikut pulang bersama ku, atau turun disini dan pulang sendiri?" Theo bersiap membuka pintu mobil tetapi tangan nya di tahan oleh Alice.

"Tidak-tidak, aku akan ikut bersama mu"

"Kenapa? Bukan kah kamu ingin pulang ke rumah mu?"

"Setidaknya turun kan aku di jalan raya" Cicit pelan Alice terlihat pasrah.

"Ini jalan raya, Alice"

"Jalan raya matamu buta, ini hutan!" Gerutu kesal Alice.

"Tapi di depan kita saat ini ada jalan yang begitu luas"

"Terserah apa katamu, sekarang ayo cepat jalan aku takut.."

Alice memejamkan mata nya seraya menutup kedua telinga nya. Suara-suara hewan yang berada di hutan tepat disamping Alice duduk sangat mengerikan.

"Aku takut Mom.. Dad.." Gumam Alice dengan suara bergetar lirih.

Theo yang mendengar pun seketika menghentikan kegiatan nya yang hendak kembali memasang seatbelt nya dan menatap Alice.

"Lice?" Panggil Theo seraya menyentuh bahu Alice.

Tetapi sentuhan Theo membuat Alice terkejut hingga punggung nya menabrak pintu mobil cukup keras.

"Jangan, aku mohon jangan turunkan aku di sini"

"Astaga tidak Alice, aku hanya bercanda"

Theo menarik tubuh Alice dan memeluk nya cukup erat menyalurkan kehangatan nya. Dapat Theo rasakan tubuh Alice bergetar cukup hebat.

"Kamu takut?" Tanya lembut Theo.

"A-aku phobia gelap.. Dan hutan itu--"

"Baiklah-baiklah ayo kita pulang sekarang, jangan takut ada aku!"

Secepat kilat Theo mengangkat tubuh Alice dengan mudah nya dan memindahkan nya ke atas pangkuan nya.

"Theo--"

"Begini saja, dan pejamkan matamu" Theo membenamkan wajah Alice pada ceruk lehernya dan membiarkan napas memburu Alice menerpa kulit lehernya.

"Shiit!" Umpat Theo dalam hati meremat kuat setir mobil nya.

"A-ayo jalan" Ujar gelisah Alice yang terus bergerak di atas pangkuan Theo.

Theo menghidupkan mesin mobil nya lalu sebelah tangan nya menahan pinggang Alice agar berhenti bergerak.

"Jangan membangunkan ular yang sedang tidur, baby girl.."

.

.

Mesin mobil mati tepat di halaman sebuah rumah besar yang sangat terang. Di dalam mobil itu Theo masih terdiam dengan posisi yang sama seperti sebelumnya.

Napas Alice terdengar teratur setelah beberapa saat dalam perjalanan tadi, gadis itu pun tak bersuara sedikit pun dan dapat Theo pastikan saat ini Alice tertidur di atas ular nya yang sedang bangun.

"Sekian lama nya, ular ini akhirnya bangun?" Batin Theo merasakan nyeri pada pangkal paha nya.

"Shhh.." Desis pria itu memejamkan mata nya seraya memundurkan sandaran jok mobil.

"Tamat riyawatmu, Steven. Kau selalu menghina ku impoten tetapi sudah aku bilang aku normal!" Maki pelan Theo.

Perlahan kedua tangan pria itu melingkar di pinggang ramping Alice yang masih tertidur di atas tubuh nya.

"Aku ingin merasakan kenikmatan itu.." Gumam Theo yang mulai menggesekkan miliknya pada milik Alice.

"Emmh.. Siall, apa aku sedang mencabulii seorang gadis yang tengah tertidur pulas?" Desis tidak percaya Theo.

Semakin lama Theo semakin berani, bahkan kini tangan nya sudah masuk ke dalam dress Alice yang artinya saat ini penutup segitiga itu terekspos karena dress Alice terangkat.

"Siall, kenapa kamu tidak memakai celana lagi hmm?" Geram tertahan Theo mengusap bokoong Alice.

"Emmhh.." Alice mulai terusik karena gerakan-gerakan itu.

Tetapi bukan nya berhenti dengan begitu cepatnya Theo malah membalik posisi membuat Alice berada di dalam kungkungan nya.

Dan tentu saja gadis itu langsung membuka lebar-lebar mata nya karena gerakan kasar Theo di ruang sempit itu.

"The--empphh!!" Ucapan Alice tertahan kala Theo langsung menyerang bibirnya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

pelan pelan pak sopiiir . .

2023-09-16

1

Afifa Rafanda

Afifa Rafanda

nungguin dari semalemmmmm🤗🤗🤗

2023-01-22

0

susi

susi

lanjut Thor

2023-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 •P.P.H-Bab1•
2 •P.P.H-Bab2-•
3 •P.P.H-Bab3-•
4 •P.P.H-Bab4-•
5 •P.P.H-Bab5-•
6 •P.P.H-Bab6-•
7 •P.P.H-Bab7-•
8 •P.P.H-Bab8-•
9 •P.P.H-Bab9-•
10 •P.P.H-Bab10-•
11 •P.P.H-Bab11-•
12 •P.P.H-Bab12-•
13 •P.P.H-Bab13-•
14 •P.P.H-Bab14-•
15 •P.P.H-Bab15-•
16 •P.P.H-Bab16-•
17 •P.P.H-Bab17-•
18 •P.P.H-Bab18-•
19 •P.P.H-Bab19-•
20 •P.P.H-Bab20-•
21 •P.P.H-Bab21-•
22 •P.P.H-Bab22-•
23 •P.P.H-Bab23-•
24 •P.P.H-Bab24-•
25 •P.P.H-Bab25-•
26 •P.P.H-Bab26-•
27 •P.P.H-Bab27-•
28 •P.P.H-Bab28-•
29 •P.P.H-Bab29-•
30 •P.P.H-Bab30-•
31 •P.P.H-Bab31-•
32 •P.P.H-Bab32-•
33 •P.P.H-Bab-33-•
34 •P.P.H-Bab34-•
35 •P.P.H-Bab35-•
36 •P.P.H-Bab36-•
37 •P.P.H-Bab37-•
38 •P.P.H-Bab38-•
39 •P.P.H-Bab39-•
40 •P.P.H-Bab40-•
41 •P.P.H-Bab41-•
42 •P.P.H-Bab42-•
43 •P.P.H-Bab43-•
44 •P.P.H-Bab44-•
45 •P.P.H-Bab45-•
46 •P.P.H-Bab46-•
47 •P.P.H-Bab47-•
48 •P.P.H-Bab-48-•
49 •P.P.H-Bab49-•
50 •P.P.H-Bab50-•
51 •P.P.H-Bab51-•
52 •P.P.H-Bab52-•
53 •P.P.H-Bab53-•
54 •P.P.H-Bab54-•
55 •P.P.H-Bab55-•
56 •P.P.H-Bab56-•
57 •P.P.H-57-•
58 •P.P.H-58-END•
59 Suami Miskin Ku
60 Promosi Karya Baru Author riri_923
Episodes

Updated 60 Episodes

1
•P.P.H-Bab1•
2
•P.P.H-Bab2-•
3
•P.P.H-Bab3-•
4
•P.P.H-Bab4-•
5
•P.P.H-Bab5-•
6
•P.P.H-Bab6-•
7
•P.P.H-Bab7-•
8
•P.P.H-Bab8-•
9
•P.P.H-Bab9-•
10
•P.P.H-Bab10-•
11
•P.P.H-Bab11-•
12
•P.P.H-Bab12-•
13
•P.P.H-Bab13-•
14
•P.P.H-Bab14-•
15
•P.P.H-Bab15-•
16
•P.P.H-Bab16-•
17
•P.P.H-Bab17-•
18
•P.P.H-Bab18-•
19
•P.P.H-Bab19-•
20
•P.P.H-Bab20-•
21
•P.P.H-Bab21-•
22
•P.P.H-Bab22-•
23
•P.P.H-Bab23-•
24
•P.P.H-Bab24-•
25
•P.P.H-Bab25-•
26
•P.P.H-Bab26-•
27
•P.P.H-Bab27-•
28
•P.P.H-Bab28-•
29
•P.P.H-Bab29-•
30
•P.P.H-Bab30-•
31
•P.P.H-Bab31-•
32
•P.P.H-Bab32-•
33
•P.P.H-Bab-33-•
34
•P.P.H-Bab34-•
35
•P.P.H-Bab35-•
36
•P.P.H-Bab36-•
37
•P.P.H-Bab37-•
38
•P.P.H-Bab38-•
39
•P.P.H-Bab39-•
40
•P.P.H-Bab40-•
41
•P.P.H-Bab41-•
42
•P.P.H-Bab42-•
43
•P.P.H-Bab43-•
44
•P.P.H-Bab44-•
45
•P.P.H-Bab45-•
46
•P.P.H-Bab46-•
47
•P.P.H-Bab47-•
48
•P.P.H-Bab-48-•
49
•P.P.H-Bab49-•
50
•P.P.H-Bab50-•
51
•P.P.H-Bab51-•
52
•P.P.H-Bab52-•
53
•P.P.H-Bab53-•
54
•P.P.H-Bab54-•
55
•P.P.H-Bab55-•
56
•P.P.H-Bab56-•
57
•P.P.H-57-•
58
•P.P.H-58-END•
59
Suami Miskin Ku
60
Promosi Karya Baru Author riri_923

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!