•P.P.H-Bab2-•

Pagi ini di dalam kamar nya Theo sudah rapih dengan pakaian nya, tentu saja pria yang semalam menggila menjadi seorang psikopat.

Akan menjalani siang hari nya sebagai CEO di salah satu perusahaan raksasa yang berhasil ia bangun dengan hasil jari payah nya sendiri.

Saat sedang memakai jam tangan nya, tiba-tiba saja handphone Theo berdering. Tanpa melihat nama si penelpon, Theo pun langsung menjawab nya.

"Ada apa" Ujar Theo tanpa basa-basi dengan nada dingin nya.

"Bagus, Mr.Oliver. Dimana sopan santun mu, hah?!" Bentak seseorang dengan suara tidak asing di sebrang sana.

Sontak Theo melotot kaget dan langsung menatap handphone nya, benar saja ternyata yang menelpon adalah Sang Papa.

"Emm, sorry Pa. Ada apa?"

"Dimana kamu?"

"Masih di rumah Pa, bentar lagi mau berangkat ke kantor ada meeting dengan klien" Jawab Theo kembali melanjutkan kegiatan nya.

"Batalkan"

"Apa maksud Papa? Ini meeting penting Pa!" Ujar tak terima Theo.

"Calon istri kamu masuk rumah sakit"

Theo memutar bola matanya malas. "Lalu apa peduli ku?" Tanya nya dengan nada malas.

"Oh gitu, kebetulan disamping Papa ada Mama lho" Ujar Jhon dengan nada sulit diartikan.

Theo mendesis geram sebelum akhirnya kembali mengeluarkan suaranya. "Baiklah, di rumah sakit mana?!"

"Rumah sakit keluarga, di ruang VVIP orchidea nomor dua belas"

Tutt..

Theo mematikan panggilan tersebut secara sepihak tanpa menjawab ucapan sang Papa, ataupun sekedar menyahuti nya.

"Arrgghh siall! Belum jadi istri aja sudah merepotkan!" Pekik kesal Theo yang tengah mengacak-acak rambutnya.

.

.

Rumah sakit, di tempat ini lah Theo berdiri. Lebih tepatnya Theo tengah berdiri di dalam ruang rawat yang di beritahu oleh sang Papa.

"Ck, merepotkan!" Gerutu pria itu seraya berjalan mendekati ranjang rawat dimana ada seorang perempuan yang terbaring lemah.

Theo terus berjalan mendekat hingga tinggal beberapa langkah lagi tubuh nya di buat membeku di tempat kala melihat wajah perempuan itu.

Cukup lama Theo hanya terdiam di tempat nya, hingga tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahu nya di iringi suara bariton khas nya.

"Baru sampai?" Tanya pria itu.

Theo langsung menoleh dan mendapati seorang pria paruh baya yang masih terlihat sangat gagah di sebelah nya.

"Mr.Brandon" Sapa Theo.

Brandon Rios Adonios, pria paruh baya yang saat ini berada di hadapan Theo adalah sahabat sang Papa dan Mama nya sekaligus calon mertua nya nanti.

"Maaf Theo, seharusnya hari ini adalah hari pertemuan kalian. Tetapi naas saat tiba-tiba saya mendapat kabar bahwa Alice masuk rumah sakit" Jelas Brandon merasa tidak enak.

"Tidak masalah, Mr. Jika boleh tau kenapa dia bisa seperti ini?" Tanya sopan Theo memasang senyum ramah nya.

Brandon menatap sendu ke arah sang anak yang terbaring lemah dan belum sadarkan diri itu.

"Entahlah, semalam Alice izin untuk membeli sesuatu di supermarket"

Tanpa Brandon sadari, sedari tadi tangan Theo sudah terkepal di bawah sana. Bahkan pria itu menatap tajam pada perempuan yang semalam menjadi mangsa nya.

"Theo?"

"Iya, Mr."

"Boleh saya menitip Alice padamu?" Tanya Brandon. "Istri saya juga masuk rumah sakit karena shock mendengar kabar ini" Lanjutnya.

"Ah tentu Mr., saya akan menjaga nya"

"Terimakasih Theo, kalau begitu saya akan ke ruangan istri saya dahulu"

Sesaat Brandon menepuk-nepuk bahu Theo sebelum akhirnya pria itu pergi meninggalkan ruang rawat sang anak dan menyisakan Theo yang kini berjalan mendekati Alice.

Pria itu mengusap leher Alice lalu menekan luka bekas gigitan nya di leher putih itu hingga membuat sang pemilik meringis kesakitan antara sadar dan tidak sadar.

"Shhh.. Mom, sa-sakit.. Tolong.." Lirih Alice dengan mata yang masih terpejam.

"Buka mata mu, gadis lemah!" Bisik Theo mencekik leher Alice.

"Erghh!.." Erang Alice seraya membuka paksa mata nya dan menahan tangan Theo.

Terlihat senyum miring menghiasi wajah tampan Theo yang sedang menjelma sebagai seorang iblis.

"Kita bertemu lagi, gadis lemah" Seru Theo semakin menguatkan cekikan nya.

"Erggh.. To-long lepas-kan huuhh.." Ucap terengah-engah Alice.

Air mata gadis itu terus berjatuhan menambah rasa sesak di dada nya. Ingin bergerak lalu menghindari Theo pun tidak mungkin karena kaki nya sangat terasa sakit.

"Mau di lepaskan?" Tanya Theo yang langsung mendapat anggukan lemah dari Alice.

"Baiklah akan aku lepaskan. Tapi sebelum itu aku ingin mencicipi darah mu lagi, boleh?"

Tidak ada pilihan lain, Alice hanya menganggukkan kepalanya karena semakin lama Theo semakin menggila.

Mendapatkan anggukan akhirnya Theo melepaskan cekikan nya dengan bibir yang terus tersenyum miring. Namun lain hal nya dengan Alice yang kini terengah-engah, napas nya sangat tidak beraturan.

Theo mendekat hingga wajah kedua nya hanya berjarak beberapa centi. "Kali ini aku ingin mencicipi darah di bagian sini" Gumam Theo mengusap bibir terbuka Alice.

Tanpa mendapat persetujuan atau menunggu respon, Theo langsung melahap bibir Alice lalu mengigit nya hingga bibir itu mengeluarkan darah.

"Errghh!!" Erang kesakitan Alice mencoba mendorong tubuh Theo.

Tetapi yang terjadi pria itu malah menghiisap begitu rakus dan terburu-buru bibir berdarah Alice lalu meneguk nya begitu saja.

"Emmhh!!" Erang Alice lagi memukul-mukul kepala Theo.

"Sebentar, darah di sini sangat manis" Bisik berat Theo yang kembali melanjutkan kegiatan nya.

Tanpa di duga Alice mencakar leher Theo hingga membuat sang pemilik langsung menjauh dan memaki Alice dengan wajah marah nya.

"Shiit! Sakit bodoh!" Maki Theo.

"Bajiingan!" Teriak marah Alice. "Psikopat gil--" Theo langsung membekap mulut Alice menghentikan teriakan gadis itu.

"Diam!" Sentak Theo.

Tetapi Alice malah mengigit tangan Theo dan kembali memberontak bahkan hendak kembali berteriak.

"Diam lah calon istri ku" Tekan lembut Theo.

Deg!

Mata Alice langsung melotot sempurna, bibir nya terasa keluh dan tubuh nya bergetar tidak karuan.

.

.

"Apa maksud Daddy! Shhhh.." Teriak kesal Alice di iringi rintihan kesakitan pada bibir nya.

"Astaga maka nya kalau makan pelan-pelan" Omel Brandon seraya mengambil tissue dan mengelap darah di bibir Alice yang kembali keluar.

Sedangkan di belakang pria paruh baya itu ada Theo yang tengah menjiilati bibir nya sendiri melihat darah Alice, dan tentu nya Alice melihat itu semua.

"Maksud Daddy apa? Aku sama dia--"

"Iya, kami menjodohkan kalian" Sela Brandon. "Dan seharusnya hari ini pertemuan pertama keluarga kita dan keluarga Theo, tetapi kamu malah seperti ini"

Alice menggenggam tangan sang Daddy begitu erat saat mendengar penjelasan yang benar-benar membuat tubuhnya langsung bergetar ketakutan.

"Hei, ada apa dengan mu?" Panik Brandon.

"A-aku gak mau dia, Dad" Lirih Alice. "Aku memang setuju tentang perjodohan yang Daddy bilang, tapi aku gak mau dia"

Brandon menyernyit bingung. "Memang nya kenapa?" Tanya nya.

"Dia.."

...****************...

Alice Adonios🖤

Tokoh visual hanya bayangan author semata, jika kurang memuaskan silahkan bayangkan dengan imajinasi kalian masing-masing🥰

Terpopuler

Comments

Virgo Girl

Virgo Girl

Alice cantik bangett

2024-03-10

0

starblue

starblue

alice thor wkwk😅🤣

2023-01-27

1

Anita Reva

Anita Reva

Cerita ini fersi lain dari cs mu yg dulu y thor alur ceritanya sama cuman nama tokohnya beda
Tpi q tetep suka 😊😊
Q dah baca semua krya"mu thor semangat berkarya author 💪💪💪

2023-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 •P.P.H-Bab1•
2 •P.P.H-Bab2-•
3 •P.P.H-Bab3-•
4 •P.P.H-Bab4-•
5 •P.P.H-Bab5-•
6 •P.P.H-Bab6-•
7 •P.P.H-Bab7-•
8 •P.P.H-Bab8-•
9 •P.P.H-Bab9-•
10 •P.P.H-Bab10-•
11 •P.P.H-Bab11-•
12 •P.P.H-Bab12-•
13 •P.P.H-Bab13-•
14 •P.P.H-Bab14-•
15 •P.P.H-Bab15-•
16 •P.P.H-Bab16-•
17 •P.P.H-Bab17-•
18 •P.P.H-Bab18-•
19 •P.P.H-Bab19-•
20 •P.P.H-Bab20-•
21 •P.P.H-Bab21-•
22 •P.P.H-Bab22-•
23 •P.P.H-Bab23-•
24 •P.P.H-Bab24-•
25 •P.P.H-Bab25-•
26 •P.P.H-Bab26-•
27 •P.P.H-Bab27-•
28 •P.P.H-Bab28-•
29 •P.P.H-Bab29-•
30 •P.P.H-Bab30-•
31 •P.P.H-Bab31-•
32 •P.P.H-Bab32-•
33 •P.P.H-Bab-33-•
34 •P.P.H-Bab34-•
35 •P.P.H-Bab35-•
36 •P.P.H-Bab36-•
37 •P.P.H-Bab37-•
38 •P.P.H-Bab38-•
39 •P.P.H-Bab39-•
40 •P.P.H-Bab40-•
41 •P.P.H-Bab41-•
42 •P.P.H-Bab42-•
43 •P.P.H-Bab43-•
44 •P.P.H-Bab44-•
45 •P.P.H-Bab45-•
46 •P.P.H-Bab46-•
47 •P.P.H-Bab47-•
48 •P.P.H-Bab-48-•
49 •P.P.H-Bab49-•
50 •P.P.H-Bab50-•
51 •P.P.H-Bab51-•
52 •P.P.H-Bab52-•
53 •P.P.H-Bab53-•
54 •P.P.H-Bab54-•
55 •P.P.H-Bab55-•
56 •P.P.H-Bab56-•
57 •P.P.H-57-•
58 •P.P.H-58-END•
59 Suami Miskin Ku
60 Promosi Karya Baru Author riri_923
Episodes

Updated 60 Episodes

1
•P.P.H-Bab1•
2
•P.P.H-Bab2-•
3
•P.P.H-Bab3-•
4
•P.P.H-Bab4-•
5
•P.P.H-Bab5-•
6
•P.P.H-Bab6-•
7
•P.P.H-Bab7-•
8
•P.P.H-Bab8-•
9
•P.P.H-Bab9-•
10
•P.P.H-Bab10-•
11
•P.P.H-Bab11-•
12
•P.P.H-Bab12-•
13
•P.P.H-Bab13-•
14
•P.P.H-Bab14-•
15
•P.P.H-Bab15-•
16
•P.P.H-Bab16-•
17
•P.P.H-Bab17-•
18
•P.P.H-Bab18-•
19
•P.P.H-Bab19-•
20
•P.P.H-Bab20-•
21
•P.P.H-Bab21-•
22
•P.P.H-Bab22-•
23
•P.P.H-Bab23-•
24
•P.P.H-Bab24-•
25
•P.P.H-Bab25-•
26
•P.P.H-Bab26-•
27
•P.P.H-Bab27-•
28
•P.P.H-Bab28-•
29
•P.P.H-Bab29-•
30
•P.P.H-Bab30-•
31
•P.P.H-Bab31-•
32
•P.P.H-Bab32-•
33
•P.P.H-Bab-33-•
34
•P.P.H-Bab34-•
35
•P.P.H-Bab35-•
36
•P.P.H-Bab36-•
37
•P.P.H-Bab37-•
38
•P.P.H-Bab38-•
39
•P.P.H-Bab39-•
40
•P.P.H-Bab40-•
41
•P.P.H-Bab41-•
42
•P.P.H-Bab42-•
43
•P.P.H-Bab43-•
44
•P.P.H-Bab44-•
45
•P.P.H-Bab45-•
46
•P.P.H-Bab46-•
47
•P.P.H-Bab47-•
48
•P.P.H-Bab-48-•
49
•P.P.H-Bab49-•
50
•P.P.H-Bab50-•
51
•P.P.H-Bab51-•
52
•P.P.H-Bab52-•
53
•P.P.H-Bab53-•
54
•P.P.H-Bab54-•
55
•P.P.H-Bab55-•
56
•P.P.H-Bab56-•
57
•P.P.H-57-•
58
•P.P.H-58-END•
59
Suami Miskin Ku
60
Promosi Karya Baru Author riri_923

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!