•P.P.H-Bab6-•

Pagi hari, kini sebelum memulai aktivitasnya dan berkutat dengan berkas-berkas memusingkan.

Alice lebih dulu mendengarkan keluhan sahabat satu divisi nya yang saat ini tengah memelas menatap nya.

"Maafkan aku belum sempat menjenguk mu, Lice. Akhir-akhir ini pekerjaan sangat menumpuk" Keluh tidak enak Carlotta pada Alice.

"Tidak apa Carlo, aku baik-baik saja"

"Baik-baik saja apanya? Kamu hampir mati karena di tembak oleh para perampok!"

Alice mendelik bingung. "Tau dari mana kamu?"

Tuk! Satu ketukan gemas mendarat di kening Alice dan tentunya ketukan itu berasal dari jari Carlotta.

"Kamu lupa atau pura-pura bodoh?"

Alice semakin bingung mendengar ucapan Carlotta, hingga akhirnya wanita dihadapan Alice menghidupkan handphone nya dan menunjukkan sesuatu di depan wajah Alice.

"Kamu lupa pernah mengirimi aku pesan seperti ini hah?!" Kesal Carlotta menunjukkan chatan kedua nya.

"Astaga" Alice menepuk kening nya. "Aku lupa hehehe" Lanjutnya cengengesan.

"Cih, das--"

"Alice" Panggil seorang rekan satu divisi Alice memotong perkataan Carlotta.

"Iya?"

"Kamu di perintahkan untuk segera ke ruangan Mr.Theo"

"Hah? Untuk apa?" Bingung Alice.

Rekan satu divisi Alice hanya menggeleng tidak tahu, lantas beralih ke tempat nya dan memulai pekerjaan nya.

"Wah wah wah, ada udang dibalik tempe nih" Goda Carlotta menyenggol bahu Alice.

"Apaan sih, Car!" Kesal Alice.

"Sekian lama bekerja di sini dan baru kali ini seorang Alice di suruh ke ruangan Mr.Theo"

"Mungkin ada yang mau di bahas kali" Tepis Alice mulai beranjak dari posisi nya.

Baru saja hendak melangkah tiba-tiba Carlotta menahan pergerakan sang sahabat.

"Hati-hati kepincut dengan pesona Mr.Theo" Godanya lagi seraya mengedipkan sebelah mata nya.

"Ck, tidak akan!"

.

.

Sesampai nya di depan ruangan Theo yang berada di lantai paling atas dan hanya ada ruangan pria itu, sesaat Alice terdiam hingga akhirnya gadis itu mulai mengetuk pintu ruangan Theo.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

"Masuk!"

Menarik napas nya dalam lalu Alice membuka perlahan pintu ruangan sang boss sekaligus calon suami nya.

Cklek~ Cklik~

Pintu ruangan yang baru saja Alice tutup langsung terkunci membuat gadis itu dengan panik hendak membuka pintu tersebut.

"Kemari lah" Titah dingin Theo menatap datar punggung Alice.

"Buka, jangan di kunci" Pinta Alice tanpa membalik posisi tubuh nya.

"Jika berbicara tatap lawan bicara mu, nona!"

Dengan kesal Alice berbalik dan menatap tajam Theo yang terlihat begitu menawan dan gagah.

"Buka pintu nya, dan jangan di kunci!" Ulang Alice dengan nada menekan.

"Siapa anda memerintah saya?" Sinis Theo.

Alice mengepalkan tangan nya kesal dan hanya diam.

"Kemari"

Alice masih bergeming dan tidak melangkah sedikit pun.

"Ada yang perlu aku bahas tentang pemasaran produk baru" Lanjut Theo setelah menghela napas panjang.

"Baiklah kita akan membahasnya, tetapi buka kunci pintu nya!"

"Tidak bisa, nanti ada yang menguping karena ini bersifat rahasia" Tegas Theo seraya berjalan menuju sofa panjang di ruangan nya.

Mau tak mau Alice mengalah dan mulai berjalan mendekati Theo, karena mau bagaimana pun saat ini Theo adalah atasan nya.

"Duduk lah" Titah Theo.

"Kenapa Anda yang membahas ini? Biasa nya saja yang akan membahas Mr.Steven"

"Steven sedang pergi, jadi aku yang harus membahas nya bersama calon istri-ku ini"

Theo menarik lengan Alice hingga gadis itu langsung terduduk tepat di sebelah Theo. Dengan cepat Alice hendak menjauh tetapi tangan Theo malah melingkar di pinggang nya.

"Begini saja, jika terlalu jauh kamu tidak akan mengerti apa yang aku bahas"

"Jauhkan tangan Anda, Mr." Ujar sopan Alice penuh penekanan. "Di sini kita hanya sebatas karyawan dan bos" Lanjut nya.

"Mulai sekarang para karyawan di luar sana harus tau, kamu calon istri ku. Begitu pun mereka harus tau aku calon suami mu"

"Kamu gila?!"

Theo mengangkat bahu nya acuh dan mulai membuka berkas dengan tangan sebelah nya yang mulai mengusap-usap pinggang Alice.

"Mr.Theo, jauhkan tangan Anda.."

"Diam lah dan simak apa yang aku jelaskan. Aku tidak akan mengulangi nya dan jika ada kegagalan dalam pemasaran kali ini, kamu yang harus bertanggung jawab!" Tegas Theo.

Alice bungkam sebisa mungkin ia menahan gerakan tangan Theo dan mulai menyimak apa yang pria itu jelaskan. Hingga saat di tengah-tengah penjelasan Alice tersadar akan sesuatu.

"Tunggu" Ucap tiba-tiba Alice membuat Theo menghentikan ucapan nya dan menatap Alice.

"Kenapa hanya di bahas dengan ku? Kenapa tidak dibahas bersama tim pemasaran lain nya?"

Theo tersenyum miring. "Pemasaran kali ini hanya di lakukan oleh mu sendiri tanpa bantuan siapapun"

Mata Alice melebar. "Sepertinya anda benar-benar sudah gila, Mr."

"Tidak baby girl"

"Lalu bagaimana dengan yang lain nya?!"

"Mereka akan aku tugaskan untuk pemasaran produk yang lain nya" Sahut santai Theo.

"Anda ingin menyiksa saya, Mr.?" Ujar tak percaya Alice.

"Emm, anggap saja sebagai hukuman karena selama ini aku tidak tahu bahwa calon istriku bekerja di perusahaan ku"

"Anda yang seharusnya menghukum diri anda sendiri!" Bentak kesal Alice melepaskan paksa tangan Theo dan berdiri.

"Alice.."

"Jangan membudaki saya, Mr.Theo yang terhormat. Saya hanya manusia biasa yang tak bisa menghandle hal seperti itu sendirian!"

"Baiklah rencana pemasaran ini akan aku ubah" Putus Theo. "Tetapi berikan aku ciuman panas mu, gadis pembangkang" Lanjutnya seraya menarik Alice hingga duduk tepat dipangkuan nya.

Mata Alice melebar, menatap Theo penuh kebencian. Namun jangan lupakan dibalik tatapan tajam itu tersimpan ketakutan yang begitu besar di dalam diri Alice.

"Tidak sudi!" Sahut ketus Alice hendak bangun.

Theo menahan dan melingkari kedua tangan nya di pinggang Alice.

"Kemana ketakutan mu sebelum nya?"

"Aku tidak pernah takut pada mu"

"Benarkah? Lalu siapa yang malam itu menangis, merintih, dan memohon dengan tatapan memelas nya?"

"Memang susah berbicara dengan psikopat gila seperti mu!"

Cup!

Tiba-tiba saja Theo mengecup begitu dalam bibir Alice membuat sang pemilik malah tercengang dan mengedipkan matanya beberapa kali.

"Kembali lah ke divisi mu, nanti sore kita pulang bersama"

Theo melepaskan tangan nya yang melingkar di pinggang Alice. Dengan cepat gadis itu tersadar dan langsung menjauh seraya mengusap kasar bibirnya.

"Tidak mau, aku ada janji dengan seseorang"

"Siapa?" Ekspresi wajah Theo berubah, tatapan pria itu sangat menusuk dan mengintimidasi Alice.

"Seseorang" Sahut singkat Alice. "Tolong buka kunci pintu nya, Mr.Oliver" Lanjutnya dengan nada sopan.

"Siapa orang itu?" Tanya Theo lagi membuat Alice memutar bola mata malas.

"Yang terpenting dia bukan kekasih saya!"

"Berani hmm?" Theo berdiri dan mendekati Alice dengan napas berat nya yang begitu terdengar nyata di telinga Alice.

"Haishh, aku punya janji dengan Carlotta!" Seru kesal Alice saat Theo terus mendekati nya.

Begitu mendengar nama Carlotta, Theo pun menghentikan langkah nya dan tersenyum tipis. "Baiklah akan aku temani"

...****************...

Terpopuler

Comments

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

Aaaaaa sukaaa bangettt🥰🥰🥰 semangat ka Riri ❤️‍🔥 malam Jumat nih 🌚😭

2023-01-19

9

Ri Yah

Ri Yah

nexttt kk🤗smngatttttt

2023-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 •P.P.H-Bab1•
2 •P.P.H-Bab2-•
3 •P.P.H-Bab3-•
4 •P.P.H-Bab4-•
5 •P.P.H-Bab5-•
6 •P.P.H-Bab6-•
7 •P.P.H-Bab7-•
8 •P.P.H-Bab8-•
9 •P.P.H-Bab9-•
10 •P.P.H-Bab10-•
11 •P.P.H-Bab11-•
12 •P.P.H-Bab12-•
13 •P.P.H-Bab13-•
14 •P.P.H-Bab14-•
15 •P.P.H-Bab15-•
16 •P.P.H-Bab16-•
17 •P.P.H-Bab17-•
18 •P.P.H-Bab18-•
19 •P.P.H-Bab19-•
20 •P.P.H-Bab20-•
21 •P.P.H-Bab21-•
22 •P.P.H-Bab22-•
23 •P.P.H-Bab23-•
24 •P.P.H-Bab24-•
25 •P.P.H-Bab25-•
26 •P.P.H-Bab26-•
27 •P.P.H-Bab27-•
28 •P.P.H-Bab28-•
29 •P.P.H-Bab29-•
30 •P.P.H-Bab30-•
31 •P.P.H-Bab31-•
32 •P.P.H-Bab32-•
33 •P.P.H-Bab-33-•
34 •P.P.H-Bab34-•
35 •P.P.H-Bab35-•
36 •P.P.H-Bab36-•
37 •P.P.H-Bab37-•
38 •P.P.H-Bab38-•
39 •P.P.H-Bab39-•
40 •P.P.H-Bab40-•
41 •P.P.H-Bab41-•
42 •P.P.H-Bab42-•
43 •P.P.H-Bab43-•
44 •P.P.H-Bab44-•
45 •P.P.H-Bab45-•
46 •P.P.H-Bab46-•
47 •P.P.H-Bab47-•
48 •P.P.H-Bab-48-•
49 •P.P.H-Bab49-•
50 •P.P.H-Bab50-•
51 •P.P.H-Bab51-•
52 •P.P.H-Bab52-•
53 •P.P.H-Bab53-•
54 •P.P.H-Bab54-•
55 •P.P.H-Bab55-•
56 •P.P.H-Bab56-•
57 •P.P.H-57-•
58 •P.P.H-58-END•
59 Suami Miskin Ku
60 Promosi Karya Baru Author riri_923
Episodes

Updated 60 Episodes

1
•P.P.H-Bab1•
2
•P.P.H-Bab2-•
3
•P.P.H-Bab3-•
4
•P.P.H-Bab4-•
5
•P.P.H-Bab5-•
6
•P.P.H-Bab6-•
7
•P.P.H-Bab7-•
8
•P.P.H-Bab8-•
9
•P.P.H-Bab9-•
10
•P.P.H-Bab10-•
11
•P.P.H-Bab11-•
12
•P.P.H-Bab12-•
13
•P.P.H-Bab13-•
14
•P.P.H-Bab14-•
15
•P.P.H-Bab15-•
16
•P.P.H-Bab16-•
17
•P.P.H-Bab17-•
18
•P.P.H-Bab18-•
19
•P.P.H-Bab19-•
20
•P.P.H-Bab20-•
21
•P.P.H-Bab21-•
22
•P.P.H-Bab22-•
23
•P.P.H-Bab23-•
24
•P.P.H-Bab24-•
25
•P.P.H-Bab25-•
26
•P.P.H-Bab26-•
27
•P.P.H-Bab27-•
28
•P.P.H-Bab28-•
29
•P.P.H-Bab29-•
30
•P.P.H-Bab30-•
31
•P.P.H-Bab31-•
32
•P.P.H-Bab32-•
33
•P.P.H-Bab-33-•
34
•P.P.H-Bab34-•
35
•P.P.H-Bab35-•
36
•P.P.H-Bab36-•
37
•P.P.H-Bab37-•
38
•P.P.H-Bab38-•
39
•P.P.H-Bab39-•
40
•P.P.H-Bab40-•
41
•P.P.H-Bab41-•
42
•P.P.H-Bab42-•
43
•P.P.H-Bab43-•
44
•P.P.H-Bab44-•
45
•P.P.H-Bab45-•
46
•P.P.H-Bab46-•
47
•P.P.H-Bab47-•
48
•P.P.H-Bab-48-•
49
•P.P.H-Bab49-•
50
•P.P.H-Bab50-•
51
•P.P.H-Bab51-•
52
•P.P.H-Bab52-•
53
•P.P.H-Bab53-•
54
•P.P.H-Bab54-•
55
•P.P.H-Bab55-•
56
•P.P.H-Bab56-•
57
•P.P.H-57-•
58
•P.P.H-58-END•
59
Suami Miskin Ku
60
Promosi Karya Baru Author riri_923

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!