Episode 8.

Jam sekolah telah usai, semua siswa bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing. Tapi Naya masih terpaku di tempatnya, dia sengaja menunggu siswa lain keluar lebih dulu.

"Lo enggak pulang?" Aruna bingung karena Naya masih duduk manis di tempatnya.

"Nanti, tunggu yang lain keluar dulu," jawab Naya pelan.

"Lo pulang naik apa?" Kali ini Riva yang bertanya.

"Naik bis."

"Sendirian?"

Naya menggeleng, "Enggak, bareng saudara gue."

"Saudara lo sekolah di sini juga?"

"Iya, dia SMK."

"Ooh. Ajak kami kenalan dengan saudara lo, dong!" ujar Aruna.

Naya mengangguk, "Iya, nanti aku kenalkan dia ke kalian."

"Ya sudah, yuk kita pulang! Anak-anak udah pada keluar semua," pinta Riva sembari berdiri lalu berjalan keluar.

Naya dan Aruna pun beranjak dari duduknya, dan melangkah mengikuti Riva keluar dari kelas mereka yang telah kosong.

***

Saat di perkarangan sekolah, Naya celingukan mencari-cari sosok Nino yang tak kelihatan batang hidungnya.

"Saudara lo mana?" tanya Aruna.

"Hem, bentar lagi juga datang. Mungkin masih di kelasnya," jawab Naya.

"Ya udah deh, kalau gitu gue balik duluan, ya? Sampai jumpa besok. Bye ...." ujar Aruna.

"Iya, hati-hati, Run," balas Riva.

Aruna mengangguk sambil tersenyum, kemudian bergegas pergi.

"Lo kenapa enggak pulang?" tanya Naya karena Riva masih setia berdiri di sampingnya.

"Gue mau temani lo nunggu saudara lo," sahut Riva.

"Eh, enggak usah! Gue nunggu sendiri aja," tolak Naya sungkan.

"Lo yakin? Enggak apa kalau gue tinggal sendiri?" Riva memandang cemas Naya, mengingat gadis itu terlihat tidak nyaman dan ketakutan sedari tadi.

"Enggak apa-apa kok."

"Ya udah, deh. Gue cabut, ya?" ucap Riva.

Naya hanya menganggukkan kepalanya. Riva melangkah meninggalkan Naya yang berdiri sendiri menunggu kedatangan Nino. Naya pun segera menghubungi saudara durhakanya itu, tapi tak tersambung.

"Cckk ... dia ke mana, sih?"

Naya menundukkan kepalanya, dia sebenarnya merasa risih dan tidak nyaman karena beberapa siswa yang lalu lalang memperhatikan dirinya.

Namun tiba-tiba suara berat dan dingin terdengar di telinga Naya, "Ngapain lo berdiri di sini? Nungguin gue?"

Naya sontak mengangkat kepalanya dan menoleh ke belakang, jantungnya seketika berdebar kencang dan tubuhnya gemetaran saat melihat sosok jangkung Galang sudah berdiri dan menatapnya dengan tajam.

Naya menelan ludah dan kembali menundukkan kepalanya, dia takut dan cemas.

"Lo tahu kan urusan kita yang tadi pagi belum selesai, jadi gue bakal selesaikan sekarang," ujar Galang sambil memandangi Naya.

"Gue minta maaf," ucap Naya pelan.

Galang tertawa, "Maaf? Buat apa ada polisi kalau maaf bisa menyelesaikan masalah?"

"Ta-tapi gue kan cuma nabrak lo, itupun enggak sengaja." Naya memberanikan diri untuk protes.

"Iya, tapi karena lo anak baru, jadi lo harus gue kasih pelajaran, biar lo tahu siapa gue," ujar Galang.

Naya semakin menundukkan kepalanya takut, dia gemetaran.

"Sekarang lo ikut gue!" Tanpa permisi Galang menarik lengan Naya, membuat gadis itu kaget dan sontak memberontak.

"Lepaskan! Lo mau apa?" teriak Naya panik.

"Diam!" bentak Galang.

Beberapa siswa yang melihat kelakuan Galang pada Naya itu hanya memandangi mereka tanpa berani melakukan apa-apa. Para siswa takut berurusan dengan preman sekolah itu.

Galang menyeret Naya ke dalam kelas yang sudah kosong.

"Jangan! Gue mohon lepaskan gue!" Naya semakin memberontak, dia benar-benar ketakutan, namun Galang tak peduli.

Saking ketakutannya, asma Naya pun kambuh. Dadanya terasa sesak, kepalanya seketika pusing dan pandangan matanya mulai kabur. Detik kemudian tubuh mungil Naya lemas, dia tak sadarkan diri.

Untung Galang masih memegangi tangan Naya sehingga dengan sigap dia bisa menahan tubuh gadis itu agar tidak menyentuh lantai.

Melihat Naya pingsan, Galang langsung panik dan cemas, "Hei, lo kenapa?"

Galang menepuk-nepuk pipi Naya, tapi gadis itu tak bangun. Akhirnya Galang memutuskan untuk mengangkat tubuh Naya dan menggendongnya ke ruang UKS.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!