Kepergian Kendrik

Kini Serena benar-benar merasa lega, dirinya sudah tidak lagi merasa khawatir karena sekarang ia sudah bersama dengan Kendrik. Laki-laki yang dapat ia percaya untuk melindungi dirinya dari segala niat jahat yang ingin orang-orang lakukan kepadanya. Namun, ia tidak tahu bahwa hari ini Kendrik akan pergi berjauhan dengan nya dan laki-laki itu akan kembali ke rumah suami nya untuk melanjutkan misi nya yang selama ini menjadi tujuan utama nya.

"Serena, apa kau tidak keberatan jika tinggal sendirian di tempat ini?" tanya Kendrik sambil menikmati serapan pagi bersama dengan wanita itu.

Serena mendengar pertanyaan itu, tiba-tiba membuat perasaan nya tidak nyaman. Mood makan pagi nya tiba-tiba saja sudah hilang karena ia berpikir bahwa Kendrik akan meninggalkan dirinya lagi, padahal ia sudah sangat berharap dirinya tidak tinggal sendirian di dalam apartemen itu.

"Tidak masalah! Jika kau memiliki urusan, maka pergilah. Aku tidak apa-apa kok sendirian!" ucap Serena dengan tegas, wanita itu berusaha untuk menutup rasa kekecewaan yang cukup dalam di hati nya.

Kendrik menatap wajah Serena sebentar. Entah kenapa ia merasa wanita di depannya saat ini seolah-olah tidak ingin dirinya pergi, tapi biar bagaimanapun ia tetap harus pergi karena itu semua demi kebaikan Serena sendiri. Jika, ia tidak kembali ke tempat Bram, takutnya malah dirinya dicurigai dan menyebabkan Bram kehilangan kepercayaan nya kepada nya.

"Aku akan berangkat sekarang!"

"Tidak bisakah kau menghabiskan serapan mu terlebih dahulu?!" ucap Serena dengan dingin tanpa menatap ke arah Kendrik.

"Aku sudah kenyang. Jaga diri mu baik-baik." Setelah mengatakan kalimat itu Kendrik dengan segera pergi keluar.

Sedangkan Serena tanpa sadar langsung meneteskan air mata nya. Ia tidak menyangka dirinya menangis hanya karena seorang laki-laki yang bukan suami nya. Rasanya Serena ingin mengejar Kendrik dan mengatakan supaya laki-laki itu tidak pergi meninggalkan dirinya sendirian, tapi ia sadar bahwa ia bukanlah siapa-siapa laki-laki itu.

"Serena, seharusnya kamu sudah bersyukur bisa bebas dari suami mu yang kejam itu!" ucap Serena pada dirinya sendiri. Wanita itu berusaha menguatkan dirinya dan ia merasa tidak seharusnya menjadi wanita yang terlalu manja selalu mengharapkan orang lain untuk membantu nya.

Serena dengan cepat menghapus air mata nya dan kembali melanjutkan serapan pagi nya. Tapi, ia tiba-tiba mendengar sebuah ponsel berdering di atas meja tamu, ia pun dengan cepat berdiri melangkah mendekati ponsel tersebut.

"Apakah ini ponsel miliknya?" gumam Serena tapi ia melihat ada sebuah panggilan masuk dengan nama 'Kendrik' dan wanita itu semakin kebingungan tapi ia tetap mengangkat panggilan tersebut lalu mendengar suara Kendrik berbicara kepada nya.

"Jadi ponsel ini untuk ku?" tanya Serena dengan telepon yang sedang melakukan panggilan terjawab.

Setelah mengetahui ponsel itu untuk dirinya, Serena merasa sangat bahagia. Ia pikir Kendrik sama sekali tidak perduli dengan nya, bahkan selain ponsel harga yang mahal laki-laki itu juga memberikan untuk dirinya sebuah kartu ATM yang tentunya memiliki saldo tak terbatas didalam nya.

***

Selama 1 minggu sejak Kendrik pergi, Serena mencoba memberanikan dirinya untuk pergi keluar dari apartemen. Wanita itu ingin menghibur dirinya yang kesepian dengan pergi jalan-jalan ke mall karena selama ini dirinya tidak pernah lagi berbelanja di tempat yang sangat disukai para wanita. Namun, saat ia turun kebawah ia malah melihat Wilson berdiri di dekat mobil, saat laki-laki itu melihat dirinya Wilson langsung menyapa nya dengan sopan.

"Apa Nona ingin pergi keluar?" tanya Wilson yang dipercaya untuk menjaga Serena.

Awalnya Wilson mengikuti Kendrik, tapi laki-laki itu malah kepikiran dengan keselamatan Serena sehingga ia meminta Wilson untuk menjaga Serena dengan begitu ia bisa menjadi tenang.

"Sejak kapan kau berada disini?"

"Hari kemarin, Nona."

"Oh, lalu kau tidur dimana?"

"Saya tinggal di apartemen yang berada di sebelah apartemen tempat Nona tinggal."

"Emh. Wilson bisakah kau menemaniku ku berbelanja ke mall? Kau tahu sendirikan ini pertama kalinya aku tinggal di kota ini, jadi aku masih membutuhkan waktu untuk mengetahui arah jalan nya," jelas Serena.

"Tentu saja, Nona. Silahkan Nona masuklah, saya akan mengantarkan Nona kemana saja dengan senang hati."

Serena terlihat begitu bahagia saat orang yang dipercayakan Kendrik untuk menjaga dirinya bersedia mengantarkan nya pergi keluar. Dengan adanya pengawal Kendrik, ia bisa sedikit lebih tenang karena ia sebenarnya sangat takut jika harus pergi sendirian. Di sepanjang perjalanan, Serena terus menanyakan tentang Kendrik kepada Wilson sedangkan laki-laki itu bingung bagaimana caranya ia menjelaskan nya karena ia juga sudah kehabisan kata-kata saat ini dan untungnya mereka berdua telah tiba di depan mall sehingga Wilson merasa bisa sedikit lega.

"Nona, kita sudah sampai," ucap Wilson, ia dengan cepat membuka pintu mobil untuk wanita itu.

Serena pun keluar dari dalam mobil dan ia meminta Wilson menemani dirinya berbelanja. Terutama wanita itu akan berbelanja banyak barang untuk kebutuhan nya di dalam apartemen, termasuk berbelanja pakaian yang sangat cocok untuk dirinya. Tidak seperti pakain yang disediakan oleh Kendrik sebelum nya, semua pakaian nya terlihat sangat terbuka dan Serena sama sekali tidak menyukai pakaian yang seperti itu.

Selama 1 jam lamanya berada di mall, Serena berniat mengajak Wilson untuk makan siang. Lalu ia melihat ada sebuah restoran yang kebetulan jaraknya tidak jauh dari tempat dirinya berdiri.

"Serena!" Tiba-tiba saja seseorang menepuk bahu wanita itu, hingga Serena sendiri seketika tersentak kaget.

"Maaf, sedikit menjauhlah!" ucap Wilson dengan spontan berdiri di antara Serena dengan orang asing yang barusan menyapa Serena.

"Serena, kau masih mengenal aku, kan?" tanya gadis itu.

Serena hanya menganggukkan kepalanya dengan ragu, ia sebenarnya memang masih saja mengingat ketiga gadis yang membawanya masuk kedalam mobil dan membiarkan nya menumpang sementara untuk bersembunyi dari para penjahat yang ingin menangkap nya saat itu. Namun, ketika mengingat kembali percakapan ketiga gadis itu saat itu, membuat Serena merasa kurang nyaman.

"Kau tinggal dimana sekarang?" tanya Jesika dengan sangat antusias.

"Di apartemen berada sekitar sini!" jawab Serena dengan singkat.

"Saat itu kenapa kau diam-diam pergi?!" tanya Jesika lagi, ia hanya sekedar basa-basi saja padahal sebenarnya ia sudah jelas tahu kenapa Serena bisa pergi tanpa pamit kepada nya saat kejadian itu.

"Aku hanya tidak ingin merepotkan kalian bertiga saja dan kebetulan teman ku datang mencari ku."

"Orang ini?" tunjuk Jesika ke arah Wilson.

"Bukan! Tapi, majikannya."

"Jadi laki-laki ini hanyalah seorang pengawal saja?"

"Hem, benar."

"Tapi sikapnya tidak sopan sama sekali tidak kepada orang lain!" ucap Jesika dengan sinis menatap ke arah Wilson.

"Maaf, mungkin dia pikir Nona orang jahat!"

"Orang jahat? Apakah aku terlihat seperti orang yang ingin melakukan kejahatan?!"

"Wajah ataupun penampilan tentunya tidak bisa menjadi patokan!" sahut Wilson.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!