Panggilan Masuk

Serena masih diam di tempat, waktunya hanya tinggal 2 detik saja dan Kendrik selalu memperhatikan jarum yang terus berputar hingga akhirnya waktu yang telah di tentukan telah habis. Tapi, Serena sama sekali tidak menghampiri dirinya hingga membuat Kendrik menjadi kesal.

"Kau telah mengingkari janji mu dan sekarang aku tahu, bahwa kau bukan seorang wanita yang dapat di percaya!" ucap Kendrik, laki-laki itu pun bangkit berdiri tanpa melihat ke arah Serena yang saat ini masih diam di tempat nya dengan tatapan yang bingung.

"Segera pakai semua pakain mu!" Setelah mengucapkan kalimat itu, Kendrik langsung pergi meninggalkan Serena sendirian di dalam kamar, ia bingung dengan apa yang di ucapkan oleh laki-laki itu barusan. Ia pikir Kendrik akan memaksa dirinya untuk memuaskan hasrat nya seperti hal yang telah suami nya lakukan terhadap diri nya sebelum nya. Tapi, ternyata laki-laki itu malah pergi dan malah menyuruh nya untuk memakai pakaian nya.

"Apa dia akan kembali lagi nanti? Aku pikir dia akan kembali untuk menagih janji yang aku ucapkan saat itu!" gumam Serena yang masih saja gugup.

Serena melihat ada pakain di atas kasur namun, saat ia baru saja ingin memakainya. Serena terdiam kaku melihat pakain yang di sediakan untuk dirinya terlihat begitu aneh karena ia merasa pakain tersebut benar-benar seperti kekurangan bahan. Bahkan ia sendiri tidak yakin jika memakaikan pakain tersebut yang tampak menerawang.

"Aku rasa dia sengaja melakukan hal ini untuk ku! Sebaiknya aku tidak memakainya!" gumam Serena, ia pikir lebih baik dirinya memakai handuk saja ketimbang memakai lingeria hitam tersebut.

Namun setelah setengah jam memakai handuk di tubuh nya, membuat Serena kedinginan bahkan ia merasa AC di dalam kamar saat ini terasa begitu full. Padahal sebelum nya Serena sama sekali tidak merasa di dalam kamar begitu dingin seperti saat ini.

"Dimana remote AC nya?" gumam Serena yang berusaha untuk bangkit berdiri, seluruh tubuh nya terasa sangat menggigil bagaikan berada di salju.

"Sebaiknya aku keluar kamar saja!" Serena sudah tidak sanggup lagi terus terkurung di dalam kamar sehingga ia memilih untuk keluar dengan handuk yang masih terlilit di tubuh nya namun baru saja sampai di depan pintu Serena seketika terdiam kaku di tempat.

"Kemarilah!" perintah Kendrik tapi Serena sama sekali tidak berani untuk melangkah mendekati laki-laki itu.

"Me—mereka semua untuk apa di bawa kemari?!" tanya Serena terbata-bata.

"Jika kamu ingin tahu, maka kemarilah!"

"Ta—tapi bagaimana jika mere—" ucap Serena terpotong.

"Buang pikiran kotor mu itu! Cepat! Kemarilah!"

Serena rasanya begitu ragu untuk mendekati Kendrik, tapi laki-laki itu terus menatap dirinya dengan tajam sehingga Serena pun pada akhirnya menuruti perkataan laki-laki itu dengan penuh kewaspadaan. Karena ia sendiri jelas merasa sangat takut dengan para serigala yang terus menatap nya seolah-olah ia adalah mangsa nya.

"Percayalah, mereka sama sekali tidak akan memakan mu jika tidak ada perintah dari ku!"

"Be—benarkah begitu?!"

"Hem, apa kau ingin aku mencoba nya memberi mereka perintah untuk melakukan nya?"

"Tidak! Jangan lakukan itu!" ucap Serena dengan spontan, seluruh tubuh nya seketika bergetar hebat mendengar perkataan Kendrik barusan karena ia pikir laki-laki itu menyuruh peliharaan nya untuk memakan tubuh nya. Padahal Kendrik sebenarnya ingin memerintah para serigala itu untuk mengambil botol minum di dalam kulkas, tapi Serena malah berpikir hal yang tidak-tidak saat ini. Namun, Kendrik merasa begitu lucu melihat sikap Serena yang begitu ketakutan itu, ia tidak menyangka istri majikannya memiliki sikap yang begitu bodoh.

"Tuan Kendrik, bisakah aku menanyakan sesuatu hal pada mu?"

"Hem, silahkan!"

"Kenapa Tuan malah bekerja sebagai pengawal suami ku selama ini? Aku rasa bukan karena uang, apa lagi setelah melihat semua nya. Kau pasti memiliki tujuan lain, bukan?!"

"Kau bukan siapa-siapa ku, jadi aku tidak perlu menjelaskan nya untuk mu," ucap Kendrik dengan cuek, lalu tatapan matanya malah melihat ke arah tubuh Serena yang hanya terbalut handuk saja saat ini sehingga ia pun dengan segera mengambil selimut kecil dan membalutkannya di tubuh Serena supaya sedikit lebih hangat.

"Kenapa kau tidak memakai pakain yang aku sediakan sebelum nya?"

"Aku tidak perlu menjelaskan nya untuk mu!"

"Apa kau sedang membalas ucapan ku barusan?" Kendrik jelas tahu apa alasan Serena tidak mau memakai pakaian yang ia berikan dan entah kenapa ia begitu suka melihat Serena kesal terhadap dirinya.

"Sudahlah! Aku tidak ingin berbicara kepada Tuan lagi!"

Serena berniat ingin kembali ke kamar, tapi tiba-tiba saja 2 ekor serigala malah menghadang jalan nya sehingga Serena seketika memundurkan langkah nya ketakutan dan malah terjatuh ke pangkuan Kendrik yang saat ini sedang menantikan momen tersebut.

"Kau pasti menyuruh mereka untuk menghadang jalan ku, kan?!" tanya Serena curiga tapi Kendrik malah diam saja menatap wajah Serena.

"Suruh mereka berdua pergi sekarang? Apa kau tidak melihat mereka berdua hampir saja mengigit ku, hah?!"

"Nona Serena, saat ini posisi mu bukan lagi nyonya ku. Jadi, kau tidak berhak untuk memberikan perintah kepada ku lagi, kau mengerti?!"

"Tapi ... mereka semua terlihat begitu galak dan sangat ingin memakan daging ku!" Serena yang ketakutan terus membayangkan dirinya berada di cengkraman para serigala itu.

Kendrik terus menatap wajah Serena ketakutan, ia merasa wanita yang sedang berada di pangkuan nya saat ini benar-benar sangat menggoda dirinya. Bahkan ia merasakan sendiri jantung nya tiba-tiba berdetak dengan cepat seolah-olah habis berlari cukup jauh. Tanpa sadar Kendrik tersenyum, ia tidak menyangka dirinya bisa tertarik dengan seorang wanita yang sudah bersuami walaupun ia tahu kehidupan rumah tangga Serena saat ini sedang berada di ujung tanduk, tapi ia tidak dapat memiliki Serena seutuhnya sebelum wanita itu benar-benar sah mengakhiri hubungan nya dengan laki-laki itu.

Selama bekerja di rumah Bram, banyak hal yang membuat Kendrik mengerti bahwa laki-laki itu telah memiliki banyak rahasia. Kendrik semakin ingin tahu, rahasia apa yang telah Bram sembunyikan selama ini dan ia tahu Bram bukanlah seorang laki-laki yang sembarangan sehingga Kendrik tidak bisa bertindak dengan gegabah.

Ponsel Kendrik tiba-tiba saja berdering hingga menyadarkan lamunannya. Ia melihat ada sebuah panggilan masuk dan ternyata itu adalah Bram majikannya sendiri.

"Aku tidak mungkin menghilang begitu saja setelah kejadian itu, bisa saja dia akan mencurigai ku!" gumam Kendrik dalam hati nya. Lagi-lagi ponsel berdering dan dengan ragu Kendrik mengangkat panggilan tersebut, sebelum itu ia akan memberikan isyarat supaya Serena untuk tutup mulut.

"Kenapa kau malah menyuruh ku diam? Usir para serigala itu terlebih dahulu!" decak Serena dengan kesal. Wanita itu sama sekali tidak mengerti dengan yang ia maksud, padahal Kendrik berusaha menyelamatkan hidup Serena tapi wanita di pangkuan nya sama sekali tidak mau mendengarkan isyarat dari nya hingga sekarang semua nya akan semakin rumit.

Rasanya Kendrik ingin menjahit mulut wanita itu karena ia jelas tahu bahwa Bram pasti telah mendengar suara dari seberang telepon dan sekarang apa yang telah Kendrik duga, bahwa Bram berulangkali menanyakan suara siapa yang telah berbicara barusan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!