Menginginkan Sesuatu Dari Mu

Kendrik dan Serena berbincang cukup lama, orang yang telah mengintip secara diam-diam memperhatikan kedua orang itu telah pergi.

"Jane, aku tahu kau telah memperhatikan kami dari tadi. Namun, apa maksud nya dari semua itu?" gumam Kendrik dalam hati nya dan ia akan mencoba berpikir positif saja, ia berharap kepala pelayan nya itu tidak akan pernah mengkhianati dirinya karena selama ini Kendrik selama ini telah mempercayai kepala pelayan nya itu sepenuhnya. Mulai dari kehidupan pribadi nya serta pekerjaan yang ia urus selama ini, Kendrik sama sekali tidak pernah sedikitpun untuk menyembunyikan nya.

"Sekarang aku akan kembali ke kamar ku."

"Hem," jawab Kendrik dengan singkat.

Serena pergi dari kamar Kendrik dengan wajah yang terlihat begitu bahagia. Ia bingung dengan hati nya yang tiba-tiba saja berdetak dengan tidak normal, tapi wanita itu belum menyadari apa yang sebenarnya terjadi kepada dirinya saat ini. Ia pikir itu adalah sesuatu hal yang wajar-wajar saja karena selama ini Serena tidak pernah sedikitpun memiliki perasaan kepada siapapun termasuk kepada suami nya sendiri. Justru ia hanya merasakan kehidupan nya bagaikan seperti berada di penjara dan sangat menginginkan kebebasan.

Kendrik melihat wanita itu pergi, segera memanggil kepala pelayan nya. Ia ingin tahu, maksud dan tujuan pelayan itu memantau dirinya beberapa waktu yang lalu. Pelayan telah datang dan ia begitu penasaran kenapa Kendrik tiba-tiba memanggilnya, tapi entah kenapa ia merasakan perasaan nya kurang nyaman saat ini.

"Mungkinkah Tuan sudah melihat ku?" gumam Jane dalam hati nya.

"Mendekatlah!" Kendrik dengan pelan melambaikan tangannya ke arah Jane, tapi wanita itu terlihat begitu takut untuk mendekati tuan nya. Sekarang ia baru menyadari kesalahan apa yang telah ia perbuat, sehingga membuat tuan nya memanggilnya dengan mendadak seperti itu.

"Tuan, maafkan aku ..." Jane dengan segera berlutut memohon di bawah kaki Kendrik.

"Katakan kenapa kau malah meminta maaf kepada ku dengan ketakutan seperti ini?" Kendrik tentu saja melihat bahwa seluruh tubuh kepala pelayan nya benar-benar terlihat bergetar hebat.

"Selama ini aku tidak pernah melihat mu seperti ini, Jane. Jangan mencoba untuk mengecewakan aku!" lanjut Kendrik lagi sambil mengepalkan kedua tangannya

Sedangkan kepala pelayan itu terus berlutut di bawah kaki nya dan sama sekali tidak berani untuk menatap majikannya. Kendrik melihat sikap Jane yang seperti itu, akhirnya apa yang telah ia pikirkan sebelum nya sudah terjawab walaupun Jane sama sekali tidak mengatakan nya sendiri dari mulutnya.

"Tuan ... saya sebenarnya ing—"

"Tuan Kendrik, apakah kau melihat gelang ku yang terjatuh di kamar mu?" tanya Serena langsung saja masuk tanpa mengetuk pintu, tapi ketika masuk kedalam kamar. Ia seketika merasa canggung dan merasa kurang nyaman saat melihat Jane membungkuk di bawah kaki Kendrik.

"Aku tidak melihat nya!" jawab Kendrik dengan singkat, lalu memberikan sebuah kode secara diam-diam kepada Jane supaya segera pergi dari kamar nya.

"Kalau begitu ... aku akan kembali ke kamar ku, mungkin saja terjatuh di dalam kamar mandi beberapa waktu yang lalu!" ucap Serena dengan cepat dan berniat ingin pergi keluar dari kamar Kendrik. Tapi, laki-laki itu dengan cepat menghentikan Serena dan menyuruh wanita itu mendekati nya.

"Apakah gelang itu berharga untuk mu?"

Pertanyaan itu membuat Serena terdiam sebentar, ia bingung kenapa Kendrik malah bertanya seperti itu kepada nya. Ia bahkan tiba-tiba berpikir jika gelang itu sama sekali tidak berharga untuk nya, berarti laki-laki itu tidak mau memberikan nya untuk nya jika ia menemukan nya.

"Jika Tuan tidak iklas membantu ku mencarinya, aku sama sekali tidak mempermasalahkan nya! Aku juga berharap yang menemukan nya bukan, Tuan Kendrik sendiri!" ucap Serena dengan sedikit kesal.

"Aku hanya bertanya seperti itu saja dan kau begitu kesal kepada ku?!"

"Barang berharga atau tidaknya! Itu tidak penting untuk mu!"

"Tentu saja penting untuk ku, jika barang itu pemberian dari suami mu. Aku mana mungkin sudi mencarinya!" Rasanya Kendrik ingin mengatakan hal itu kepada Serena, tapi ia tidak ingin membuat kesalahan yang sangat besar dan malah mempersulitkan dirinya sendiri sehingga ia memilih untuk bergumam dalam hati nya saja.

"Dari suami mu?" tanya Kendrik, ia sama sekali tidak bisa menahan diri untuk tidak tahu dari siapa barang itu.

"Tentu saja tidak!" ucap Serena yang juga tidak dapat mengontrol emosinya.

Kendrik berusaha untuk menahan senyuman nya, ia pun berpura-pura ikut mencari didekat sekitarnya dan seolah-olah ia tidak tahu dimana barang yang sedang dicari oleh Serena saat ini. Padahal gelang itu sudah dari tadi di tangannya dan ia berniat ingin memberikanya juga kepada wanita itu, tapi setelah melihat ekspresi Serena yang tampak begitu serius mencari nya membuat Kendrik membatalkan niat nya karena ia ingin tahu siapa yang memberikan gelang tersebut, sehingga wanita itu tampak khawatir jika kehilangan gelang itu.

"Aku menemukan nya?"

"Mana?!" tanya Serena dengan sangat antusias sambil mengulurkan tangannya ke arah Kendrik.

"Kau harus memberikan ku sesuatu untuk rasa ucapan terimakasih mu kepada ku!"

"Aku tidak memiliki sesuatu apapun dan kau tahu sendiri itu!"

"Apa kau benar-benar tidak memiliki usaha sedikitpun?"

"Apakah ucapan terimakasih sama sekali tidak cukup?"

"Aku sudah berulangkali membantu mu, tapi selalu mendengar kalimat itu. Rasanya benar-benar sangat membosankan dan sekarang aku tidak ingin menerima kalimat itu lagi!"

"Laki-laki ini benar-benar tidak waras!" gumam Serena dalam hati nya, ia begitu menyesal karena sudah membuat hidup nya terlibat dengan seorang laki-laki yang begitu egois dan sombong seperti Kendrik. Padahal laki-laki itu jelas sudah tahu dirinya telah menjalani kehidupan yang begitu sulit dan sekarang malah makin di persulit.

"Sebelumnya aku telah menawarkan diri sebagai ucapan terimakasih ku. Tapi, Tuan malah menolaknya!"

"Sekarang aku tidak menolak nya lagi!" ucap Kendrik dengan cepat dan seketika membuat Serena merasa otak laki-laki di depan nya saat ini benar-benar sedang tidak beres.

"Apakah kepala mu sedang baik-baik saja? Biarkan aku melihat nya, siapa tahu isi otak mu sebagian nya keluar akibat kejadian itu!" ucap Serena dengan sengaja memberikan sindiran kepada Kendrik.

"Serena, aku sedang tidak bermain-main saat ini!"

"Siapa juga yang bermain-main?"

Serena tidak sadar bahwa apa yang telah ia katakan barusan, membuat Kendrik terlihat begitu bersemangat mendengar nya. Ia dengan cepat merangkul pinggang wanita itu, hingga Serena merasakan sentuhan itu seketika terdiam membisu sambil kedua matanya melotot tidak percaya dengan apa yang telah Kendrik lakukan kepada nya.

"Ka—kau ...."

"Aku benar-benar menginginkan nya!" Salah satu tangan Kendrik dengan lembut membelai rambut Serena lalu perlahan-lahan memegangi bibir wanita itu yang tampak begitu manis.

"Kau hanya tinggal menikmati nya saja!" bisik Kendrik di telinga Serena.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!