Sesuatu Yang Tidak Beres

Selama 1 jam lamanya Serena berada di dalam mobil mengikuti ketiga gadis itu. Ia bingung dirinya dibawah entah kemana saat ini, ia sudah berulang kali menanyakan dari salah satu ketiga gadis itu namun tidak ada yang mau menjawabnya dan justru ia malah ditawarkan air minum serta makanan oleh Melisa. Melihat makanan tersebut Serena sama sekali tidak menolaknya karena kebetulan ia juga merasa haus dan lapar, belum lagi tenaga nya benar-benar sangat lemah akibat terlalu banyak berlarian serta memaksakan diri berjalan di atas aspal yang panas.

Setelah menikmati makanan serta minuman yang diberikan oleh Melisa. Kini, Serena perlahan-lahan merasakan kedua matanya sangat mengantuk dan bahkan ia benar-benar tidak mampu lagi untuk menahan diri supaya tidak tidur, sehingga sekarang wanita itu perlahan-lahan menyandarkan kepala nya di kursi mobil lalu tidur dengan sangat nyenyak.

"Melisa, apa yang harus kita lakukan kepada wanita ini?" tanya Jesika yang saat ini sedang menyetir.

"Bawa saja ke apartemen ku!"

"Baiklah." Jesika terus menyetir mobil nya dengan kecepatan yang cukup laju, hingga beberapa menit kemudian akhirnya mobil itu telah berhenti di suatu parkiran besar dan itu adalah tempat di mana Melisa tinggal selama ini.

"Dia masih saja tidur, bagaimana caranya membawanya masuk?" tanya Jesika.

"Aku akan membangunkan nya."

Melisa perlahan-lahan menggoncangkan tubuh Serena, tapi wanita itu sama sekali belum kunjung bangun juga. Sehingga kedua teman Melisa memiliki sebuah ide untuk membawa Serena masuk kedalam apartemen. Kedua gadis itu pergi keluar dan mengambil sebuah selang air lalu menariknya untuk menyiram wajah Serena. Mereka pikir dengan cara itu, Serena bisa bangun dan membuat mereka terlalu repot lagi membangun wanita itu.

"Hei! Berhentilah! Kenapa kalian berdua melakukan hal ini kepada nya?!" tanya Melisa.

"Siapa suruh dia sulit dibangunkan!" ucap Jesika dengan sinis.

"Mungkin Nona ini sangat kelelahan, lihatlah tangan kakinya di penuhi luka yang cukup menyakitkan. Apa kalian berdua benar-benar tega melakukan hal ini kepada nya?"

"Kami tidak perduli! Seharusnya kau katakan saja kepada kedua penjahat itu bahwa dia ada didalam mobil kita saat itu. Dengan begitu wanita ini tidak akan menyulitkan kita bertiga seperti ini!" jelas Jesika dari awal ia sama sekali tidak menyukai kehadiran Serena. Karena menurut nya Serena sangat merepotkan hingga sampai membuat ia dan kedua teman-teman nya malah membatalkan pergi liburan hari ini.

Ketiga gadis itu begitu asik berbincang karena mereka bertiga berpikir, bahwa Serena telah tidur dengan nyenyak sehingga mereka mengabaikan Serena dan mengatakan kalimat dengan sembarangan tentang wanita itu. Namun, ternyata Serena sudah bangun dari tadi dan ia dengan sangat jelas mendengar semua perbincangan ketiga gadis yang membawa nya saat ini.

"Kalian berdua tidak perlu repot-repot merawat nya, biarkan aku saja yang melakukan hal ini semua," jelas Melisa dan Jesika sama sekali tidak menyetujui nya. Ia tetap berusaha membujuk Melisa supaya tidak memungut orang asing dengan sembarangan.

Serena sangat berterimakasih kepada Melisa yang sudah begitu tulus membantu nya. Tapi, apa yang dikatakan oleh Jesika barusan bahwa ia tidak boleh merepotkan orang lain sehingga Serena berpikir untuk diam-diam pergi keluar dari dalam mobil itu melewati pintu sebelah yang sudah tidak terkunci lagi.

Melihat ketiga gadis itu sama sekali belum menyadari kepergian nya membuat Serena sedikit merasa lega. Ia terus berjalan dengan keadaan kedua kaki nya yang terpincang-pincang.

"Aku sebaiknya berhenti disini saja!" gumam Serena, ia sudah cukup lelah terus berjalan dengan kedua kaki yang tidak memakai sendal. Tapi, untungnya perut nya sudah terisi sehingga tenaga nya tidak lemah seperti sebelumnya.

Serena menatap ke arah langit yang tampak menghitam. Ia pikir hari sebentar lagi akan hujan dan ia harus segera mencari tempat berteduh sebelum seluruh tubuh nya basah kuyup. Namun, ia bingung harus pergi kemana sedangkan dirinya sama sekali tidak mengenal kota tersebut dengan baik.

"Tuan Kendrik, kenapa kau begitu sulit sekali menemukan keberadaan ku? Bukankah kau memiliki kekuasaan yang sangat besar selama ini?" gumam Serena. Entah kenapa ia begitu berharap kepada laki-laki itu untuk menemukan dirinya.

Setelah duduk beristirahat selama setengah jam di pinggir jalan, Serena pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan nya lagi. Namun, saat baru saja melangkah tiba-tiba ada sebuah mobil hitam menyembunyikan klakson mobil nya dengan begitu nyaring hingga mengejutkan wanita itu. Serena terdiam kaku di tempat, melihat mobil hitam itu membuat nya tak dapat berkata-kata.

Seseorang keluar dari dalam mobil dan menghampiri Serena. Laki-laki itu terlihat melangkah terburu-buru lalu dengan cepat memeluk Serena hingga gadis itu tidak dapat berkata-kata selain membalas pelukan Kendrik.

"Kenapa kau baru saja datang?!" tanya Serena dengan sekejap mata menangis sesegukan. Ia pikir dirinya tidak akan bertemu dengan laki-laki itu lagi, tapi ternyata Kendrik bisa menemukan dirinya.

"Maaf ..." Hanya kalimat itu yang mampu Kendrik ucapkan saat ini dan kalimat itu pertama kalinya bagi Kendrik ucapkan.

Sebelumnya ia telah mencari Serena seperti orang gila, tapi Kendrik sama sekali tidak putus asa dan berulang kali mencari wanita itu dengan berbagai macam cara sehingga usaha yang telah ia lakukan pada akhirnya ia berhasil menemukan Serena dalam keadaan baik-baik saja. Walaupun ia tahu Serena sebelumnya telah mengalami banyak kesulitan, tapi kali ini ia tidak akan membiarkan wanita itu dilukai oleh orang lagi.

Namun, ketika Kendrik dan Serena begitu asik saja berpelukan. Mereka berdua tidak sadar ada seseorang yang diam-diam memperhatikan mereka berdua dari dalam mobil. Orang itu tampak begitu murka melihat pemandangan itu, hingga beberapa detik kemudian orang itu memiliki sebuah rencana untuk melampiaskan rasa amarah nya.

"Lebih baik kalian berdua mati saja!" gumam orang itu sambil menghidupkan mobil nya, dari kejauhan Kendrik telah menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Ia dengan cepat melepaskan pelukan nya dan meminta Serena untuk segera masuk kedalam mobil milik nya.

Kendrik yang penasaran langsung melangkah ke depan mendekati mobil yang ia rasa sangat mencurigakan. Padahal ia melihat sendiri mobil itu melaju dengan sangat cepat menuju ke arah nya namun Kendrik terlihat seolah-olah tidak perduli dengan nyawa nya sehingga tetap melangkah mendekati mobil itu.

"Tuan Kendrik, apa yang kau lakukan? Menjauhlah!" teriak Serena dari kejauhan.

Serena merasa sangat panik dan ia pun dengan cepat berlari menuju ke arah Kendrik supaya laki-laki itu tidak melakukan sesuatu hal yang gila seperti itu. Serena bahkan sudah tidak sadar lagi dengan kedua telapak kaki nya yang terluka dan ia hanya memikirkan tentang keselamatan Kendrik saja saat ini.

"Tuan Kendrik!" teriak Serena lagi.

"Akh!" Serena memekik kesakitan saat merasakan kedua kakinya sudah tidak mampu lagi untuk melangkah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!