Serena masih belum berkutik sedikitpun dengan sentuhan yang telah Kendrik lakukan kepada beberapa bagian tubuh nya. Sedangkan Kendrik begitu menikmati tubuh Serena yang tampak begitu putih mulus itu, ia tidak menyangka dirinya bisa melakukan sesuatu hal yang begitu mengairahkan.
"Serena, pada akhirnya aku tidak bisa menahannya lagi. Ini semua salah mu karena kau telah berani hadir di kehidupan ku!"
Melihat kedua paha Serena yang tampak menggoda, Kendrik benar-benar merasa ia sudah tidak bisa mengontrol dirinya lagi. Ia dengan segera menyibak gaun sederhana yang di pakai wanita itu ke atas dan dengan pelan Kendrik meremas kedua paha Serena yang tampak terasa kenyal itu. Kendrik merasakan seluruh tubuh nya tidak bisa dikendalikan lagi, bahkan ia merasakan milik nya yang berada di bawah sana sudah mengeras hingga tak tertahankan lagi.
"Serena, aku akan segera melakukan nya!" Kendrik terlihat sudah bersiap-siap membuka kancing celananya karena hasrat nya saat ini sudah mengebu-ngebu.
"Tuan Kendrik! Aku sedang berbicara dengan mu! Kenapa kau terlihat aneh seperti ini?" tanya Serena, seketika membuat laki-laki itu tersadar dari lamunan nya.
Sedangkan Kendrik saat ini terlihat seperti laki-laki bodoh di mata Serena. Apa lagi ketika melihat Kendrik seperti ingin membuka kancing celananya dengan tiba-tiba seperti itu, membuat nya berpikir bahwa laki-laki itu ingin melakukan sesuatu hal yang cabul kepada nya.
"Serena, aku bisa jel—"
"Jangan-jangan ka—"
Seseorang tiba-tiba saja mengetuk pintu dari luar sehingga Serena yang berniat ingin mengatai Kendrik cabul, seketika terhenti. Ia malah melihat seorang dokter yang sebelumnya merawat Kendrik kini datang lagi dengan tas cukup besar di tangannya.
"Maaf Tuan Kendrik, sebaiknya Anda lebih banyak beristirahat lebih dulu. Tidak baik untuk terlalu melakukan banyak gerakan karena luka yang Anda alami saat ini cukup serius jadi harus benar-benar ekstra hati-hati," ucap dokter Marwan. Ia pikir Kendrik sudah beristirahat tidur setelah meminum obat nya, tapi ternyata malah berbincang dengan Serena.
Serena mendengar hal itu, segera pamit kembali ke kamar nya. Sedangkan Kendrik terlihat begitu lega karena ia tahu Serena pasti sudah berpikir hal yang tidak-tidak tentang dirinya saat ini walaupun sebenarnya itu adalah kenyataan nya namun Kendrik tidak ingin membuat wanita itu menjauhi nya karena sikap bodoh nya barusan.
"Seharusnya aku tidak sampai berpikir seperti itu dan sekarang dia pasti merasa aku seorang laki-laki cabul!" gumam Kendrik dalam hati nya.
"Tuan Kendrik, saya akan memeriksa luka Anda sekarang," ucap dokter Marwan yang sudah berniat ingin membuka baju Kendrik. Tapi, laki-laki itu seketika menghentikan dokter Marwan yang sudah berniat ingin memeriksa nya dan Kendrik justru malah menanyakan sesuatu hal, hingga membuat dokter Marwan terlihat begitu serius menatap Kendrik.
"Katakanlah sekarang, aku sudah tidak bisa akting lagi di hadapan mu!" ucap Dokter Marwan dengan segera memperlihatkan sisi aslinya.
"Bukankah ini peluru yang pernah aku lihat di rumah mu?" Kendrik langsung saja ke inti nya dan memperlihatkan sebuah benda kecil di tangannya, dokter Marwan langsung mengambilnya dan menelannya seolah-olah peluru itu seperti makanan bagi nya.
"Kenapa kau bisa tau, Tuan Kendrik?!"
Kedua laki-laki itu terlihat saling menatap satu sama lain dengan sangat serius. Di dalam kamar itu sekarang terasa begitu menyeramkan dan sekaligus menegangkan.
"Tuan James, topeng mu itu sama sekali tidak akan bisa membodohi ku sedikitpun!" ucap Kendrik dengan nada dingin sambil tersenyum mengejek, ia tahu dokter nya yang sebenarnya selama ini telah di bekap oleh tuan James musuh nya.
Tuan James mendengar ucapan Kendrik barusan seketika tertawa dengan mengerikan, ia dengan segera melepaskan topeng diwajah nya. Dan apa yang Kendrik duga memang benar sekarang di depannya bukanlah dokter Marwan lagi, melainkan tuan James yang sangat menginginkan nyawa nya.
"Tuan Kendrik, aku berharap kau bisa bekerja sama dengan ku saat ini. Dengan begitu aku tidak akan mempersulit mu lagi."
Kendrik masih belum mengerti dengan apa yang dikatakan oleh tuan James kepada nya. Tapi, perasaan nya tentunya merasa bahwa kalimat yang di sampaikan tuan James barusan seolah-olah ada sebuah makna yang jelas akan merugikan nya.
"Aku menginginkan wanita itu! Kau harus memberikan nya untuk ku!"
Kendrik dengan segera mengepalkan kedua tangan dengan sangat erat. Entah kenapa saat tuan James mengatakan kalimat itu membuat hatinya benar-benar marah.
"Kenapa kau menginginkan wanita itu? Apa kau salah satu keluarga nya?"
"Tentu saja tidak! Aku hanya menginginkan wanita itu menjadi istri ke 6 ku."
"Tanyakan saja pada nya, jika ia mau menjadi istri ke 6 mu. Maka, bawalah dia bersama mu, tapi jika tidak sebaiknya kau berhenti menganggu nya."
"Cih! Kau pikir aku benar-benar melakukan apa yang kamu katakan itu?!"
"Ini peringatan untuk mu! Jika kau membuat masalah di tempat ini, termasuk menganggu wanita itu. Maka, kau harus kehilangan nyawa mu!"
Kendrik dan tuan James terus saling berdebat satu sama lain. Namun, mereka berdua tidak sadar Serena dari tadi berdiri di balik pintu itu untuk mendengar perbincangan yang begitu serius dan sekaligus menakutkan bagi nya. Awalnya, ia sama sekali tidak berniat untuk menguping tapi saat tidak sengaja mendengar suara Kendrik yang terdengar begitu membuat nya penasaran pada akhirnya ia memilih untuk mendengar nya lebih jelas lagi.
"Sebaiknya aku pergi dari sini saja! Sepertinya disini sama sekali tidak aman untuk ku!" gumam Serena dalam hati nya, tapi saat ia ingin berbalik pergi tiba-tiba seseorang membekap mulut nya dan membuat nya tidak dapat memberontak sedikitpun.
Serena berusaha untuk melawan, tapi kekuatan nya sama sekali tidak sebanding dengan orang yang telah membawa nya pergi ke suatu tempat yang ia tidak tahu kemana arah nya. Sedangkan para pengawal yang berjaga di rumah itu, sama sekali tidak melihat apa yang telah orang itu lakukan kepada Serena. Padahal wanita itu sangat berharap salah satu dari mereka bisa melihat nya dan menolong nya dengan segera.
"Emh!" Serena berusaha berteriak sekeras mungkin, tapi mulutnya di sumpal dengan sebuah kain hingga penuh. Sedangkan kedua matanya di tutup kain, kaki dan tangannya juga diikat dengan sangat erat, sehingga Serena sama sekali tidak dapat melakukan apapun selain menahan rasa ketakutan di hati nya.
Namun, Serena mendengar suara percakapan antara seorang wanita dan seorang laki-laki di luar mobil. Ia mendengar sendiri seseorang menyembut nama suami nya.
"Tidak! Tidak mungkin mereka suruhan mas Bram!" gumam Serena dalam hati nya. Jika ia benar-benar di tangkap oleh suami nya, Serena lebih baik memilih mengakhiri hidupnya lebih dulu karena ia tahu sendiri sifat suami nya yang kejam itu.
"Tuan Kendrik, kau bilang tempat ini adalah tempat yang aman. Tapi, kenapa sekarang aku malah di bekap di dalam mobil ini, bahkan sekarang aku tidak tahu dibawa kemana saat ini?!" Serena benar-benar sangat putus asa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments