Ada Udang Dibalik Batu

Sampai saat ini Serena masih saja terdiam membisu dan berusaha untuk melepaskan tangannya yang sedang memegang ular. Ia tidak ingin terlalu bertindak gegabah karena ia tahu ular yang ia pegang saat ini pasti akan menyerang dirinya jika ia membuat suatu gerakan sedikitpun. Bahkan ular tersebut sudah mulai melilitkan tubuh nya di tangan Serena sehingga semakin membuat wanita itu sama sekali tidak berdaya dan ia terus bergumam berharap ada seseorang membantunya untuk melepaskan ular yang sudah perlahan-lahan menjalar menuju ke wajah nya. Rasa geli serta ketakutan begitu bercampur aduk di hati nya, Serena benar-benar tidak dapat berpikir dengan baik lagi selain hanya bisa menangis dalam diam.

"Tuan Kendrik, dimana saja kau? Aku akan akan membunuh mu setelah ini!" maki Serena dalam hati nya. Ia merasa kejadian yang menimpa nya saat ini adalah ulah Kendrik, seharusnya laki-laki itu tidak membawa nya ke dalam hutan sehingga membuat nya terjebak di tebing jurang bersama dengan ular yang sudah bersiap-siap mematok nya.

"Akh!" Tiba-tiba saja Serena berteriak dengan cukup nyaring, wanita itu merasa terkejut saat merasakan ada sesuatu mengigit tangan-Nya dan menarik nya keluar dari tebing jurang itu. Bahkan Serena juga tidak sadar ular yang melilit tangannya sebelum nya sudah hilang.

Serena menangis sesegukan, ia pikir hidup nya benar-benar berakhir tapi ternyata ia sudah berada di atas tanah yang sudah tidak akan bisa membuat nya terjatuh seperti sebelumnya.

"Ka—kau kenapa menjilat wajah ku?!" tanya Serena sambil menangis dengan penuh kelegaan.

Sedangkan serigala peliharaan Kendrik terlihat seperti anjing yang begitu bahagia saat melihat majikannya. Lalu ia pun memberikan isyarat kepada Serena supaya mau mengikuti dirinya saat ini, awalnya Serena kebingungan melihat sikap serigala itu tapi perlahan-lahan ia tahu bahwa ia harus mengikuti serigala itu.

"Kau berjanji tidak akan memakan aku, kan?!" Serigala itu hanya mengaum dengan suara kecil seolah-olah mengerti apa yang dikatakan oleh Serena barusan.

"Daging ku sama sekali tidak lezat, bahkan hidup ku juga sangat suram. Aku takut kau malah terinfeksi dan membuat hidup mu juga akan menjadi sama nasib nya seperti ku yang terlalu menyedihkan ini!"

"Kau harus ingat itu! Daging ku sama sekali tidak lezat! Sebaiknya kau cari mangsa yang lebih lezat dari ku, semacam tikus atau yang lain saja!"

Serena terus mengoceh tidak jelas, bahkan serigala itu terlihat sangat bosan mendengar omongan wanita itu. Tanpa berpikir panjang lagi, serigala itu membawa ke suatu tempat yang ternyata itu adalah sebuah pondok kecil, awalnya Serena begitu ragu untuk masuk.

"Tunggu! Bagaimana dengan tuan mu itu? Aku sama sekali belum tahu bagaimana keadaan nya saat ini, kenapa kau tidak mencari nya dan menolongnya?!" tanya Serena yang baru saja sadar tentang Kendrik yang bersamaan jatuh dengan nya di tebing.

Namun serigala itu sama sekali tidak menghiraukan ucapan Serena dan justru malah membuka pintu pondok kecil yang terlihat sederhana dari luar dan ternyata semua di dalam nya terlihat sangat benar-benar mewah. Serena sangat mengagumi isi didalam pondok tersebut, sekarang ia tidak lagi berada di dalam kegelapan seperti sebelumnya. Auman serigala seketika membuat Serena sadar, dari tadi wanita itu begitu asik melihat segala isi di dalam pondok itu seolah-olah tidak ada siapapun berada di sekitarnya.

"Tuan Kendrik?!" Serena langsung saja terkejut saat melihat keadaan laki-laki itu yang terlihat tidak sadarkan diri atas kasur.

"Apa kalian berdua membawa nya kemari?" tanya Serena kepada para serigala itu.

Walaupun Serena tahu bahwa serigala itu tidak akan bisa menjawab ucapan nya, tapi ia sudah tahu bahwa kedua serigala itu pasti sudah menyelematkan nyawa majikannya.

"Pantas saja aku memanggilnya berulangkali, ternyata kau sudah berada disini," gumam Serena, ia pun perlahan-lahan mengobati luka yang berada di kepala Kendrik.

Namun, saat tidak sengaja melihat bercak darah di baju Kendrik. Serena dengan cepat membuka baju laki-laki itu dan ternyata ada sebuah luka yang lebih besar, wajah Kendrik yang terlihat begitu pucat membuat Serena merasa sangat khawatir dan ia bahkan bingung bagaimana caranya supaya laki-laki itu bisa secepatnya sadarkan diri sedangkan ia sama sekali tidak punya pengalaman sedikitpun untuk menghentikan darah yang terus keluar dari luka tusuk di bagian perut nya.

"Bagaimana caranya aku menghentikan darah nya?!" Serena terus merasa panik. Tapi, tiba-tiba saja Kendrik memegang tangannya dengan lembut dan terlihat laki-laki itu sudah perlahan-lahan sadarkan diri walaupun penglihatan masih sangat samar-samar tapi ia tahu Serena berada disamping nya.

"Tuan Kendrik! Kau tidak apa-apa, kan?" tanya Serena sambil meletakkan kain kasa di luka laki-laki itu berharap darah nya berhenti keluar lagi.

"Ambil cairan ... itu dan tumpahkan saja perlahan-lahan di luka ku!" ucap Kendrik dengan suara pelan karena tenaga nya saat ini benar-benar sangat lemah.

Tangan Serena terlihat bergetar dengan sangat hebat, tapi ia dengan cepat melakukan apa yang telah Kendrik perintahkan. Namun, tiba-tiba saja Kendrik meringis kesakitan hingga Serena yang memegang cairan tersebut menjadi terkejut dan ia tanpa sengaja menumpahkan cairan itu semua ke arah luka yang di alami Kendrik, laki-laki itu yang merasakan hal itu hanya bisa menahan diri untuk tidak berteriak.

"Serena ... apa kau sedang berkesempatan untuk membunuh ku?!" tanya Kendrik dengan kesal. Ia tidak menyangka Serena benar-benar bodoh dan sekaligus sangat ceroboh. Akibat kecerobohan yang dilakukan Serena, ia harus menahan penderitaan yang sangat menyakitkan.

"Maaf ... aku tidak sengaja! Tapi, siapa

suruh kau kau berteriak seperti itu bahkan tidak memberitahu ku terlebih dahulu supaya aku bisa siap."

"Sudahlah! Sebaiknya kau menyingkirlah dari sini, tubuh memembuat ku tambah sesak saja!"

Serena yang begitu kesal mendengar ucapan Kendrik hampir saja menumpahkan kembali sisa cairan yang berada di tangannya. Tapi, ia dengan cepat sadar bahwa luka Kendrik cukup membahayakan sehingga ia tidak bisa main-main dengan hal itu semua. Saat ini Kendrik hanya bisa menahan rasa perih dan sakit di perut nya, tapi sebelum nya ia sudah menghubungi para pengawal nya untuk segera menjemput nya dan membawa nya ke suatu tempat. Karena ia tahu, para musuh nya yang sebelumnya mengejar mereka pasti akan tetap berusaha mencari keberadaan nya.

"Siapa orang-orang itu, kenapa mereka terlihat mengejar mu seperti buronan yang kabur?!" tanya Serena dengan penasaran, untungnya saat ia berada di jurang orang-orang itu sudah pergi.

"Kau tahu, aku hampir saja tewas di jurang itu karena ulah mu itu!"

"Tapi sekarang tidak, kan? Buktinya kau masih bisa mengoceh disini!"

"Jangan mencoba untuk menghindari pertanyaan ku, sekarang jawablah. Jika kau tidak ingin menjawab nya, sebaiknya aku pergi saja. Percuma mengikuti mu jika kau menyembunyikan sesuatu dari ku!" ucap Serena, ia takut Kendrik adalah sosok yang lebih jahat lagi daripada suami nya, lalu manfaat dirinya seperti yang suami nya lakukan kepada nya selama ini.

"Manusia jaman sekarang, sangat sulit untuk dipercaya! Mana tahu ada udang dibalik batu!" lanjut Serena lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!