Terkunci Di Dalam Mobil

Orang-orang yang sedang lewat malah menatap ke arah Serena, bahkan menatap nya dengan tatapan yang begitu sinis. Karena orang-orang itu telah berpikir bahwa ia adalah seorang wanita pencuri yang berusaha mencari perhatian kepada korban. Rasanya Serena merasa sangat malu dengan tatapan itu, di seumur hidup nya ia sama sekali tidak pernah diperlakukan seperti itu tapi sekarang ia mengerti bagaimana rasanya hidup di luar yang penuh dengan kejahatan.

Serena kebingungan bagaimana caranya ia menjelaskan kepada ketiga gadis itu supaya mau mempercayainya. Sedangkan ponsel tersebut berada di tangannya dan seolah-olah membuktikan bahwa ia adalah pencuri.

"Aku akan mencoba meminta maaf dengan tulus saja," gumam Serena dalam hati nya.

Wanita itu kembali meminta maaf lagi kepada ketiga wanita itu, ia akui dirinya memang salah karena sudah menabrak salah satu dari ketiga gadis itu tapi ia tetap berusaha membela dirinya bahwa ia bukanlah seorang pencuri.

Melihat Serena meminta maaf dengan begitu tulus, akhirnya orang yang di tabrak oleh wanita itu memutuskan untuk memaafkan Serena. Ia juga melihat sendiri, Serena sama sekali tidak memiliki niat untuk mencuri ponsel nya sehingga sekarang orang itu meminta Serena untuk tidak terlalu takut kepada nya.

"Sekali lagi saya meminta maaf kepada Anda Nona. Saya sangat terburu-buru hingga tidak jelas melihat Anda lewat!" jelas Serena.

"Terburu-buru, memangnya kenapa?"

"Haruskah aku mengatakan nya supaya tidak terjadi kesalahpahaman lagi?!" gumam Serena dalam hati nya.

"Saya mau ke seberang ingin meminjam ponsel pemilik konter itu, siapa tahu dia ingin meminjamkan nya untuk saya," jelas Serena, mungkin jika ia jujur orang ada di depannya melepaskan nya dan tidak menuntut nya ke kantor polisi dengan tuduhan yang tidak jelas.

"Apa kau memiliki kesulitan saat ini?" tanya seorang gadis muda berusia 25 tahun itu.

Serena terdiam sebentar, sambil menatap ke arah nona yang berdiri berada di depan mata nya. Ia pun tiba-tiba berpikir untuk meminta pertolongan kepada gadis itu saja dan berharap gadis itu mau menolong diri nya. Karena saat ini, ia juga tidak memiliki banyak waktu untuk mencari seseorang yang dapat membantu nya dan sekarang jalan satu-satu nya hanyalah kepada ketiga gadis yang berdiri di depan nya.

"Bisakah Nona membantu ku?" tanya Serena mencoba untuk meminta bantuan kepada gadis itu.

Melisa melihat ke arah bawah dan ia melihat Serena sama sekali tidak memakai sendal saat ini. Ia yakin wanita yang telah menabrak nya barusan benar-benar telah mengalami kesulitan. Sedangkan teman-teman Melisa terus berbisik di telinga nya, supaya ia tidak membantu orang lain dengan sembarangan. Menurut Melisa, apa yang dikatakan oleh kedua temannya memang ada benar nya tapi saat menatap ke arah Serena yang terlihat sangat menyedihkan membuat nya tidak tega.

"Apa yang harus aku bantu? Sebelumnya nama Nona siapa?" tanya Melisa.

"Serena, nama ku Serena. Saat ini aku sedang diincar oleh orang-orang jahat. Mungkin sekarang mereka sedang mencari ku."

Mendengar ucapan Serena yang terdengar sangat menakutkan, membuat Melisa merasa ia harus membantu wanita menyedihkan di depan nya.

"Baiklah, kau ikutlah dengan kami sekarang!" ajak Melisa.

Serena terlihat begitu bahagia karena ia rasa dirinya sudah memiliki harapan untuk bersembunyi dari para penjahat itu. Ia terus mengikuti ke tiga gadis itu dari belakang namun ia melihat ketiga gadis itu terus saling berbisik hingga membuat Serena merasa kurang nyaman dengan suasana itu. Apa lagi ketika melihat kedua teman Melisa diam-diam menatap nya dengan sinis, membuat Serena sangat segan untuk berbicara. Padahal ia ingin menanyakan sepasang sendal kepada ketiga gadis itu karena kedua kaki nya saat ini sudah terasa sangat sakit. Belum lagi, ia tidak sengaja menginjak kaca saat berada di atas kapal sebelum nya membuat kaki nya terluka dan perih.

Kejadian yang mengerikan itu membuat Serena benar-benar sambil trauma, ia tidak menyangka setelah berhasil keluar dari kehidupan Bram. Kini ia malah harus merasakan penderitaan yang begitu menyakitkan. Ia pikir hidup nya akan aman dan tentram, tapi apa yang telah ia bayangkan tidak sesuai dengan kenyataan nya.

Sekarang saja ia tidak tahu dirinya berada di kota mana, rasanya Serena sangat ingin terbebas dari kehidupan nya menyedihkan saat ini.

"Kau masuklah ke dalam mobil ini lebih dulu, kami bertiga akan segera menyusul," ucap Melisa.

"Kenapa tidak bersama-sama saja?"

"Kami bertiga sedikit ada urusan sebentar, apa kau tidak keberatan menunggu disini terlebih dahulu?"

"Hem, tidak!" jawab Serena dengan singkat.

Setelah mengatakan hal itu, Melisa dengan segera menutup pintu mobil nya dan membiarkan Serena tinggal di dalam mobil sendirian. Sekarang ketiga gadis itu sudah pergi dan Serena hanya bisa berdiam diri di dalam mobil, tapi Serena terkejut saat melihat kedua pengawal yang sebelumnya menculik dirinya berada di belakang mobil.

"Semoga mereka tidak melihat ku!" gumam Serena, ia dengan cepat membungkuk supaya orang-orang itu tidak melihat keberadaan nya.

Wanita itu terlihat berkeringat dingin saat melihat kedua pengawal itu terus berkeliling di sekitar dekat dengan mobil yang ia naiki. Serena hanya bisa berdoa berharap kedua pengawal itu segera pergi. Tapi, beberapa detik kemudian saat ia mengintip dari kaca mobil, Serena dikejutkan dengan sebuah pemandangan yang membuat nya berpikir bahwa mengikuti ketiga gadis itu adalah hal yang salah besar.

"Apa mungkin ketiga gadis itu berkerja sama juga dengan orang-orang itu?!" gumam Serena yang semakin gugup, ia pun berpikir lebih baik untuk kabur saja dari mobil itu tapi saat membuka pintu mobil nya malah tidak bisa dan ternyata telah terkunci. Serena berusaha untuk tetap berpikir positif, mungkin cara membuka nya salah sehingga ia mencoba lagi tapi selalu saja gagal.

"Kenapa malah terkunci?!"

Serena semakin merasa panik. Kecurigaan nya terhadap ketika gadis itu semakin besar, kini ia merasa sangat menyesal karena mudah mempercayai orang untuk membantu dirinya. Berbagai macam cara telah Serena lakukan dan semua usahanya tidak ada yang berhasil. Serena benar-benar putus asa, padahal ia sudah matia-matian untuk menyelamatkan dirinya dari para penjahat itu dan sekarang ia malah terkunci di dalam mobil.

Serena yang begitu asik dalam pikiran nya tiba-tiba terkejut dengan suara pintu mobil terbuka dan wanita sudah bersiap-siap untuk kabur. Namun, ketika ia sudah ingin melangkah keluar ia justru di dorong oleh Melisa dengan cepat ke dalam mobil lagi.

"Untuk apa kau keluar?"

"Aku kebelet pipis!" ucap Serena berbohong.

"Kamu tidak bisa menahannya?"

"Tidak bisa. Bisakah membuka pintu mobilnya untuk ku?"

"Kau harus menahannya!" ucap Melisa dengan tegas. Ia dengan segera menepis kedua tangan Serena yang berniat ingin membuka pintu mobil itu lagi.

"Tolong ijinkan aku pergi ke toilet sebentar."

Namun, apa yang telah Serena lakukan sia-sia saja karena ketiga gadis itu sudah tidak menghiraukan nya lagi dan sekarang mobil itu telah hidup bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat, entah kemana mereka membawa Serena saat ini yang pastinya Serena sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!