Mendengar pertanyaan Serena barusan membuat Kendrik kebingungan bagaimana caranya ia menjelaskan nya kepada wanita itu. Di pikiran nya saat ini, seharusnya ia tidak perduli jika Serena pergi dari nya, tapi entah kenapa hati nya berkata lain bahwa ia merasa harus menjelaskan nya kepada wanita itu.
"Apa kau tidak membiarkan ku beristirahat sebentar. Aku sedang terluka dan tidak punya banyak tenaga untuk berbicara kepada mu ..." ucap Kendrik dengan lemah.
Melihat keadaan Kendrik seperti itu, pada akhirnya Serena membiarkan laki-laki itu beristirahat. Ia juga tidak tega harus membiarkan Kendrik terlalu banyak bergerak, apa lagi laki-laki itu sedang bersama nya dan lebih ditakutkan Serena, jika laki-laki itu tiba-tiba berhenti bernafas hingga menyebabkan ia dituduh sebagai pembunuh nya.
"Saat ini dia harapan ku satu-satu nya untuk terbebas dari laki-laki itu!" gumam Serena dalam hati nya, ia kembali teringat dengan suami nya yang selalu membuat hidup nya seolah-olah tidak berarti di dunia ini. Padahal Serena sendiri sangat menginginkan kehidupan yang bebas tanpa harus dikurung seperti burung yang tak berdaya di dalam kandang nya.
Hari sudah semakin larut malam, Serena merasa kedua mata nya semakin terasa begitu berat karena mengantuk. Tapi, ia akan mencoba untuk tidak tidur dan tetap terjaga karena ia sendiri takut jika luka Kendrik semakin parah.
"Jika mengantuk tidurlah saja!"
"Tidak! Aku sama sekali tidak mengantuk, kamu saja yang tidur. Aku akan menjaga mu dengan baik. "
"Aku tidak apa-apa, lukanya sudah mulai membaik."
"Benarkah? Kalau begitu aku akan tidur saja!" ucap Serena dengan cepat.
"Cih! Barusan bilang tidak mengantuk dan sekarang malah terlihat sangat bersemangat ingin tidur, dasar gadis licik!" gumam Kendrik dalam hati nya.
Kendrik hanya bisa menghela nafas dengan sabar, sekarang ia baru menyadari bahwa wanita yang telah ia bawa pergi saat ini adalah sosok wanita yang begitu unik. Melihat Serena sudah masuk kedalam dunia mimpi nya, Kendrik pun diam-diam menatap wajah cantik itu entah kenapa ia harus menyelamatkan hidup gadis itu tanpa suatu alasan yang jelas. Bahkan ia dan Serena sama sekali tidak memiliki hubungan apa-apa selama ini, tapi ia malah dengan matia-matian untuk membawa wanita itu bersama dengan dirinya.
"Tuan!" Tiba-tiba seseorang datang menghampiri Kendrik.
"Sttt! Nanti saja membicarakan hal ini, kamu kembalilah!" ucap Kendrik dengan pelan, ia takut jika Serena malah terbangun dengan suara berisik pengawal nya yang ingin berbicara kepada nya.
Pengawal Kendrik yang berniat ingin mengatakan sesuatu kepada nya, seketika membatalkan niatnya. Padahal ia sangat ingin mengatakan kepada tuan nya untuk segera pergi dari pondok tersebut karena para musuh pasti akan dengan cepat mencari mereka semua malam ini. Namun, mendengar perintah Kendrik sang pengawal tidak berani untuk membantah sehingga ia pun menuruti perkataan tuan nya untuk kembali keluar berjaga.
Jam sudah menunjukkan pukul 3 subuh, Serena tampak masih saja tertidur lelap. Sedangkan Kendrik tetap terjaga karena ia takutkan para musuh nya semakin mendekat untuk menemukan keberadaan mereka. Kendrik sudah tidak ingin lagi menunda-nunda waktunya terlalu lama sehingga ia pun berusaha untuk membopong tubuh Serena masuk kedalam helikopter yang telah di sediakan. Namun, akibat lukanya yang cukup parah membuat Kendrik tidak mampu melakukan hal itu semua justru ia malah membuat wanita itu terbangun karena ia merasa terganggu dengan tubuh nya yang tergoncang.
"Akh! Apa yang kau lakukan laki-laki bodoh?!" teriak Serena sambil menendang bahu Kendrik dengan cukup kuat, laki-laki itu pun sampai terpental cukup jauh akibat tendangan mendadak yang dilakukan oleh Serena kepada nya.
"Berani nya kamu ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti ini!" Serena terlihat begitu emosi padahal ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat ini, sedang Kendrik sama sekali tidak dapat menjelaskan nya kepada Serena karena tubuh nya saat ini semakin terasa sakit, bahkan untuk bangkit berdiri saja seluruh badan nya terasa hampir begitu remuk.
"Tuan Kendrik, apa yang sedang terjadi?!" tanya Wilson seorang pengawal setia Kendrik yang selama ini dipercayakan untuk memimpin pasukannya. Laki-laki berusia 34 tahun itu sangat terkejut dengan melihat tuan nya yang terlihat begitu menyedihkan di atas lantai, bahkan ia melihat sendiri tuan nya berdiri terjatuh saat ingin bangkit.
"Bawalah wanita bodoh itu segera masuk ke dalam helikopter!" perintah Kendrik. Saat ini, ia hanya bisa menahan rasa amarahnya dalam-dalam.
Sampai di dalam helikopter, Kendrik memilih untuk diam saja tanpa melihat ke arah Serena yang saat ini sedang berusaha ingin berbicara kepada nya. Laki-laki itu jelas merasa sangat marah kepada Serena yang sudah membuat tubuhnya semakin terasa sakit, bahkan ia juga difitnah telah melakukan hal yang tidak-tidak terhadap wanita itu.
"Kenapa dia tidak ingin berbicara kepada ku?" gumam Serena dalam hati nya.
"Mungkinkah karena aku menendang nya barusan? Sehingga dia marah kepada ku, lagian siapa yang menyuruhnya berbuat mesum kepada wanita tanpa dosa seperti ku!" gumam Serena yang terus merasa dirinya selalu benar.
Serena merasa begitu bosan diabaikan oleh Kendrik, sehingga ia pun juga memilih untuk diam saja. Melakukan perjalanan melewati udara membuat Serena mengigil kedinginan, belum lagi ia hanya memakai pakain yang begitu tipis membuat wanita itu hanya bisa meringkuk di kursi nya. Kendrik merasa tidak tega melihat Serena menderita, sehingga ia memberikan selimut nya yang tebal untuk wanita itu.
"Seharusnya kau tidak perlu memberikan selimut mu untuk ku! Padahal aku sama sekali tidak terlalu kedinginan," ucap Serena sambil menyelimuti tubuh nya yang kedinginan.
"Cih! Dasar wanita bermuka dua!" gumam Kendrik. Ia tahu apa yang di ucapkan Serena barusan sama sekali tidak menolak selimut yang ia berikan, padahal wanita itu sebenarnya sangat menginginkan selimut tersebut namun mulut nya yang begitu manis seolah-olah tidak merasa bersalah sama sekali.
"Tuan Kendrik, aku merasa sangat kasihan pada mu. Apa kau ingin aku memberikan mu selimut ini lagi?" tanya Serena, di dalam hati nya wanita itu benar-benar sangat berharap Kendrik menolaknya.
"Pakailah saja!" ucap Kendrik tanpa melihat ke arah Serena, jika terus melihat wajah wanita didepan nya yang begitu licik. Kendrik merasa ia tidak bisa memastikan apa yang akan ia lakukan kepada Serena.
Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang, pada akhirnya helikopter yang di tumpangi Serena dan Kendrik perlahan-lahan mendarat di suatu pulau yang tampak indah. Serena begitu takjub melihat keindahan di depan mata nya, selama ini ia hanya melihat tanaman di belakang kamar nya saja tapi sekarang apa yang telah ia inginkan untuk hidup bebas benar-benar menjadi nyata.
"Tuan Kendrik, apakah kita akan tinggal disini?" tanya Serena dengan penuh semangat.
Mendengar pertanyaan itu membuat Kendrik tidak dapat berkata-kata, ia sendiri juga bingung harus bagaimana ia menjawab pertanyaan seorang wanita yang sudah bersuami itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments