Serena Yang Kabur

Kendrik pada akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilan dari Bram. Namun, saat mendengar kalimat yang di ucapkan oleh tuan nya, ia pun menjadi tenang karena ia pikir apa yang telah ia lakukan selama ini sudah diketahui oleh Bram, tapi Kendrik masih kebingungan siapa yang telah menculik wanita itu kalau bukan tuan James ataupun Bram.

"Tuan Kendrik, apa yang dikatakan oleh tuan Bram barusan?" tanya Wilson yang juga penasaran.

"Dia menginginkan ku untuk segera kembali ke rumah nya."

"Aku rasa Tuan juga seharusnya memang secepatnya kembali, jika tidak tuan Bram perlahan-lahan akan merasa curiga terhadap, Tuan."

Kendrik semakin merasa bimbang, masalah yang ia hadapi saat ini saja masih belum selesai dan sekarang sudah datang masalah baru.

"Seharusnya aku tidak terlibat dengan wanita itu dan sekarang semuanya semakin rumit!" gumam Kendrik.

"Kau benar Tuan, seharusnya tidak perlu membawa wanita itu bersama dengan Tuan. Takutnya, semua tujuan yang Tuan lakukan selama ini malah gagal."

"Aku sudah melangkah terlalu jauh dan sekarang aku tidak mungkin mundur lagi!" ucap Kendrik dengan tegas.

Wilson hanya bisa menghela nafas dengan kasar saja karena ia sendiri juga tidak bisa mengatur ataupun memaksa tuan nya untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

"Sekarang, kita berdua akan kemana lagi, Tuan?"

"Sepertinya mereka membawa wanita itu memakai kapal! Bagaimana menurut mu? Apakah itu masuk akal?"

"Lalu bagaimana dengan mobil yang di pakai sebelum nya? Aku rasa mana mungkin mereka bisa membawa nya kecuali memakai kapal yang begitu besar."

"Tentu saja, mereka tidak akan mungkin bodoh dan seperti nya mereka sudah mempersiapkan semua ini dengan sangat baik!" sahut Kendrik.

"Tuan, orang-orang itu sebenarnya mana mungkin tahu keberadaan pulau ini. Terkecuali ada orang lain yang telah mengkhianati, Tuan."

Kendrik terdiam, apa yang dikatakan oleh Wilson memang sangat masuk akal. Selama ini hanya tuan James yang mengetahui tempat keberadaan nya, itupun tuan James juga baru mengetahui karena laki-laki itu telah diam-diam meletakkan alat pelacaknya ke salah satu helikopter yang mereka naiki sebelum nya.

"Kita berdua akan kembali ke villa lebih dulu!" ucap Kendrik, entah kenapa perasaan nya saat ini tertuju kepada satu orang kepercayaan yang selama ini selalu ia anggap sebagai keluarga nya sendiri.

***

Di lain sisi, sebuah kapal besar telah berhenti ke pelabuhan dan saat ini Serena berada di dalam kapal tersebut. Ia tidak menyangka dirinya yang sebelumnya berada di dalam mobil kini merasakan tubuh nya terombang-ambing di atas kapal. Kedua matanya yang tertutup sekarang telah di buka oleh orang yang telah menculik nya namun ketika melihat wajah orang-orang yang berada di sekitar nya, Serena sama sekakli tidak mengenal satupun dari mereka semua. Serena bingung kenapa orang-orang itu menculik dirinya tanpa alasan yang begitu jelas.

"Apakah mereka berkerja sama dengan suami ku?!" gumam Serena karena sebelumnya ia juga mendengar salah satu dari mereka menyebutkan nama suami nya, sehingga Serena berpikir apa yang telah ia pikirkan memang benar.

Namun, sampai saat ini Serena juga masih belum melihat keberadaan suami nya. Ia pun semakin kebingungan, tapi Serena seketika tersadar bahwa bukan hal itu yang lebih utama ia pikirkan. Saat ini ia lebih baik mencari cara untuk kabur dari orang-orang yang telah membawa nya.

"Diamlah disini! Bos, akan datang menemui mu sebentar lagi!" ucap salah satu pengawal yang telah menculik Serena.

Namun, seseorang datang dengan membawa sebuah botol minuman di tangannya. Orang itu terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu kepada teman nya yang saat ini sedang berjaga di sekitar Serena.

"Hei! Apa kau yakin orang itu akan membayar kita dengan harga yang mahal?"

"Kenapa kau malah tidak percaya pada nya? Aku rasa dia akan pasti menepati janji nya sesuai dengan kesempatan di sepakati!"

"Akan lebih menguntungkan jika kita menjual wanita ini dengan harga yang mahal!"

"Kau benar-benar tidak berguna! Beraninya kau ingin mengkhianati bos mu sendiri!"

"Bukankah lebih baik seperti ini? Dan sangat menguntungkan bagi kita sendiri?"

"Diam!" Jery yang begitu kesal kepada adik nya itu, ia pun dengan spontan memukul kepala Joni memakai balok.

Joni yang murka dengan cepat membalas, ia memukul kepala Jery memakai botol minuman yang berada di tangannya. Kedua orang itu terus bertarung dan tidak ada satupun yang ingin mengalah namun mereka berdua tidak tahu, bahwa Serena telah memanfaatkan semuanya atas kejadian itu untuk segera kabur.

"Tuhan, bantu aku!"

Serena terlihat begitu kesulitan melepaskan ikatan di kedua tangannya, ia tidak perduli lagi dengan kedua tangannya yang terasa sakit akibat bergesekan dengan tali yang cukup besar mengikat kedua tangannya. Serena terus memaksakan diri melepaskan tali tersebut, tapi apa yang telah ia lakukan ternyata benar-benar berhasil dan untung nya pecahan kaca yang ia ambil sebelum nya mampu memutuskan tali di kedua tangannya sehingga sekarang ia bisa berlari kabur, sebelum kedua penjahat itu menyadari semuanya.

"Sebenarnya aku harus lari kemana?" gumam Serena, ia kebingungan dengan tempat yang ada di sekeliling nya saat ini. Tapi, tiba-tiba ia melihat sebuah mobil hitam dari kejauhan dan ia pun berniat ingin menghentikan mobil tersebut untuk meminta pertolongan.

"Tunggu! Bagaimana jika mobil itu adalah milik bos yang dikatakan oleh orang itu?!" gumam Serena, ia dengan segera bersembunyi di balik tong sampah. Dan apa yang telah Serena duga ternyata memang benar bahwa mobil hitam itu adalah bos yang ingin bertemu dengan nya.

Dari kejauhan Serena melihat seorang laki-laki kekar memakai jas hitam serta menyimpan sebuah senjata di ikat pinggang nya. Serena semakin merasa tegang dan ketakutan karena orang-orang itu jelas sudah menyadari bahwa ia sudah berhasil kabur.

"Sebaiknya aku kabur saja!" gumam Serena dan ia dengan segera berlari sejauh mungkin. Walaupun tidak memakai sendal, tapi Serena tetap bersemangat untuk berlari menyelamatkan dirinya dari orang-orang itu.

Setelah berlari cukup jauh, Serena akhirnya menemukan jalan kota yang besar dan dari situ ia mulai melihat banyak orang-orang yang lewat. Ia berharap dirinya bisa mendapatkan pertolongan secepat mungkin sebelum dirinya di tangkap.

"Aku tidak memiliki uang sepersen pun, bagaimana caranya aku mendapatkan ponsel itu?!" gumam Serena dalam hati nya.

"Sebaiknya aku pinjam saja kepada orang itu." Serena berniat ingin meminjam ponsel orang lain, tapi tanpa sengaja ia malah menabrak seseorang hingga jatuh ambruk ke tanah. Serena dengan gugup langsung meminta maaf kepada orang itu, sedangkan teman-teman yang lainnnya melihat teman mereka terjatuh dengan segera menatap ke arah Serena dengan sinis.

"Apa kau berniat ingin merampok, hah?!" tanya orang itu dengan sinis, melihat penampilan Serena seperti itu mereka langsung beranggapan bahwa ia seorang wanita yang berkesempatan untuk merampok.

"Maaf ... aku tidak sengaja ..." Melihat ponsel orang itu terjatuh Serena dengan segera memungutnya dan berniat ingin mengembalikan nya, tapi orang-orang itu malah terus beranggapan Serena adalah pencuri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!