Kairos pulang membawa banyak hadiah untuk Sean. Juga membawa buket bunga dan cokelat untuk Isobelle. Saat ingin mengajak Sean bermain, Isobelle meminta Kairos mandi lebih dulu. Kairos pun pergi ke kamarnya untuk mandi. Sedangkan Isobelle menyiapkan kudapan dan minuman hangat untuk Kairos. Tidak lama Kairos keluar dari kamarnya. Ia langsung menggendong Sean, mengajak Sean bermain.
"Hallo kesayangan Papa. Wah, berat badanmu semakin bertambah, ya." kata Kairos mengusap lembut punggung Sean.
Enny pergi ke kamar Sean untuk merapikan dan membersihkan tempat tidur. Isobelle berjalan mendekati Kairos yang sedang memangku Sean. Meletakan nampan berisi kudapan dan air madu di atas meja.
"Minum ini agar perutmu hangat," kata Isobelle.
Kairos menatap Isobelle, "Ah, iya. Terima kasih," jawab Kairos.
Isobelle bertanya-tanya singkat tentang perjalanan Kairos, sampai akhirnya ia pergi untuk mengambil pakaian kotor di kamar Kairos.
***
Isobelle masuk ke dalam kamar Kairos. Seperti biasa, ia selalu memgamati sekelilingnya.
"Kamarnya tidak berubah sama sekali. Dari pertama aku masuk ke sini masih tetap sama, ya. Pria itu memang tidak mau repot memindah letak perabotan di kamarnya." batin Isobelle.
Isobelle memungut satu per satu pakaian Kairos. Saat memungut kemeja dari sofa, Isobelle melihat sesuatu menempel di kemeja putih itu.
"Apa ini?" gumamnya. Ia mengusap noda pada kemeja Kairos.
Ada jiplakan lipstik berwarna merah dan saat Isobelle mendekatkan kemeja Kairos ke hidungnya, ia juga mencium aroma parfum wanita. Isobelle mengernyitkan dahi, ia terdiam beberapa saat.
"Tidak mungkin, kan? Apa Kairos bersama wanita?" bagin Isobelle.
Pikirannya sudah ke mana-mana. Isobelle bahkan berpikir, jika Kairos kemungkinan sedang bersama wanita lain saat sedang berada di luar kota. Buru-buru Isobelle pergi dari kamar Kairos, hendak membawa pakaian kotor ke tempat pencucian.
Saat bertemu Kairos yang menggendong Sean, Isobelle hanya diam saja. Kairos menatap Isobelle, tetapi Isobelle memalingkaandangannya, pura-pura tidak melihat Kairos. Melihat ekspresi masam dan gerakan tubuh Isobelle yang aneh, membuat Kairos bingung. Ia penasaran dengan apa yang terjadi pada Isobelle.
"Kenapa dia seperti itu? aku merasa dia sedang kesal. Apa hanya perasaanku saja, ya?" batin Kairos. Bertanya-tanya, apa yang terjadi pada Isobelle.
Enny datang, mengambil alih Sean dari gendongan Kairos. Karena rasa penasarannya besar, Kairos mengikuti Isobelle ke tempat pencucian. Di sana Kairos melihat Isobelle memegang kemejanya dan menatap kemejanya itu lekat-lekat. Saat ditegur, Isobelle yang terkejut hanya bisa diam.
Kairos mendekati Isobelle, dan ia bertanya lagi ada masalah apa? Lagi-lagi Isobelle hanya diam terpaku. Ia menunjukkan bekas lipstik yang menempel di kemeja Kairos.
"Apa ini?" gumam Isobelle.
Isobelle memprotes, jika Kairos tidak sayaknya bersama wanita lain, setelah statusnya berubah menjadi seorang suami. Isobelle bahkan mengingatkan Kairos akan poin-poin dalam kontrak mereka. Di mana kedua belah pihak tidak boleh memiliki hubungan dengan lawan jenis selain pasangan kontrak demi menjaga keharmonisan hubungan dan demi reputasi.
"Kamu melupakan semua itu, Kai?" tanya Isobelle menatap tajam ke arah Isobelle.
Kairos mengambil kemejanya dari tangan Isobelle. Ia melihat jelas bekas lipstrik warna merah menempel di kemejanya.
"Bekas lipstik? pantas saja Isobelle marah sampai seperti ini," batin Kairos.
Kairos berpikir, kapan dan di mana ia mengotori jasnya itu. Barulah ia sadar, kemungkinan itu adalah bekas lipstik milik Agnes. Kairos pun menjelaskan, jika ia tidak macam-macam agar selalu bisa menjaga perasaan Isobelle.
"Ini bukan seperti apa yang kamu pikirkan, Iso. Aku tidak memiliki wanita lain, dan tidak bersenang-senang dengan wanita mana pun," kata Kairos memberi penjelasan.
Kairos menjelaskan lagi, jika itu hanyalah sebuah kesengajaan. Ia menceritakan apa yang terjadi pada Isobelle.
" ... begitulah. Sepertinya ini tertempel karena kami tidak sengaja bertabrakan." kata Kairos dengan suara pelan.
Isobelle hanya tersenyum masam saat mendengar penjelasan Kairos. Ini pertama kalinya Kairos gugup saat bercerita, ia serasa dipergoki Isobelle sedang berselingkuh.
"Senyumnya mengerikan. Tamat sudah riwayatku. Mau seperti apa aku menjelaskan, sepertinya dia tidak mau dengar." batin Kairos.
Isobelle yang terus diam mendengarkan penjelasan Kairos akhirnya bersuara.
"Apa kamu pikir aku semudah itu percaya?" tanya Isobelle.
"Apa aku terlihat berbohong?" tanya balik kairos.
Isobelle mengangkat kedua bahunya, "Ya, siapa tahu saja. Pikiran orang masih bisa diterka, tidak dengan hatinya. Buktikan kalau memang perkataanmu benar, Kai." jawab Isobelle.
Isobelle butuh bukti kalau memang Kairos tidak melakukan apa-apa sesuai perkataan Kairos. Mendengar perkataan Isobelle, Kairos pun kebingungan. Ia tidak tahu bukti seperti apa dan bagaimana ia bisa mendapatkan bukti demi menyakinkan Isobelle.
"Apa yang harus aku lakukan, Isobelle?" tanya Kairos.
Isobelle berbalik membelakangi Kairos, "Entahlah, pikirkan saja sendiri." jawab Isobelle dingin.
Tidak lama Isobelle pergi meninggalkan Kairos sendirian. Kairos yang diam sedang berpikir. Ia ingin membuktikan perkataanya, jika bekas lipstik itu pasti menempel secara tidak sengaja di kemejanya.
***
Sebelumnya ....
Pada saat Kairos berjalan menuju kamar mandi. Dari arah berlawanan ada Agnes yang tiba-tiba menabraknya. Karena wajah Agnes membentur dada bidang Kairos, membuat lipstik Agnes menempel di kemeja Kairos. Kejadian itu bisa terjadi karena Agnes tampak berjalan terburu-buru sembari pandangannya tertuju pada ponsel, bukan pada jalan yang dilaluinya.
"Ma-maaf ... " gumam Agnes.
Agnes dan Kairos saling bertatapan. Agnes terkejut, ia sudah menabrak Kairos tanpa sengaja.
"Ka-ah, maaf ... aku sungguh minta maaf. Aku tidak melihat jalan," jelas Agnes menundukkan kepala merasa tidak enak.
"Ya, tidak apa-apa." jawab Kairos.
"Ka ... " kata-kata Agnes terpotong karena ponselnya berdering. Agnes mendapatkan panggilan dari kekasihnya.
"Maaf, aku buru-buru. Sepertinya kamu juga harus menerima panggilan dari kekasihmu," kata Kairos yang langsung pergi meninggalkan Agnes.
***
Kairos mengusap wajahnya kasar, "Ahhh ... seharusnya saat itu aku lebih memperhatikannya. Setelah masuk ke kamar mandi dan cuci tangan, aku lagsung menerima panggilan sari Joel. Jadi buru-buru keluar dari kamar mandi tanpa bercermin. Kai, kamu sungguh bodoh!" batin Kairos.
Kairos mondar mandir di ruang kerjanya. Ia memikirkan cara seperti apa yang harus ia lakukan agar Isobelle percaya. Akhirnya ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Ternyata Kairos minta dikirimi rekaman saat ia datang dan pada saat pergi meninggalkan Hotel. Bahkan Kairos meminta bantuan langsung pada Manager Hotel untuk menjadi saksi, jika ia di Hotel tidak bersama siapapun selain Joel, Asistennya. Manager Hotel setuju, ia siap menjelaskan semuanya, sesuai permintaan Kairos pada Isobelle. Setelah itu Kairos mengakhiri panggilannya.
"Apa dengan ini dia akan percaya? bagaimana, jika dia masih mencurigaiku? arrghh! Aku bisa gila," gumam Kairos mengacak-acak rambutnya.
Kairos mencoba menghubungi Isobelle, tapi panggilannya langsung ditolak. Saat ditelepon lagi, panggilannya kembali ditolak. Kairos lantas mengirim pesan pada Isobelle. Ia berusaha membujuk Isobelle agar tidak marah dan mau bicara dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments