Bab 7. Bunga Dan Cokelat

Kairos pulang ke rumah dengan membawa buket bunga dan cokelat. Ia mendatangi kamar Isobelle, lalu mengetuk perlahan pintu kamar Isobelle. Dari dalam Isobelle mengintip, dan keluar kamar. Ia cukup kaget melihat Kairos membawa bunga dan cokelat. Keduanya diberikan langsung oleh Kairos pada Isobelle. Kairos meminta maaf, ia mengatakan, jika permintaan maafnya tulus.

"Ma-maaf ... " gumam Kairos ragu-ragu.

"Apa?" tanya Isobelle, ia tidak jelas mendengar gumaman Kairos.

"Aku minta maaf. Maaf, sudah mrmbuatmu kesal dan kecewa. Aku mengatakan ini tulus," jelas Kairos menatap Isobelle.

Kairos pun pergi setelahnya, tetapi dipanggil oleh Isobelle. Isobelle bertanya apakah Kairos sudah makan malam? jika belum ia ingin makan malam bersama. Kairos yang memang belum makan dengan senang hati menerima tawaran Isobelle. Mereka lantas makan malam bersama.

Di meja makan, keduanya tampak sedikit canggung. Mereka saling diam karena tidak tahu harus bicara apa untuk mencairkan suasana. Sampai Isobelle mengucapkan terima kasih atas bunga dan cokelat pemberian Kairos. Isobelle juga memberitahu Kairos tentang wawancara calon pengasuh Sean. Ia mengatakan, jika ia ingin merekut seseorang yang dinilainya cukup cekatan dan berpengalaman.

"Terima kasih ... " kata Isobelle.

Isobelle menatap Kairos, "Aku suka bunga dan cokelat pemberianmu." lanjut Isobelle bicara.

"Ah, syukurlah kamu menyukainya. Aku hanya beli bunga yang terlihat cantik, tanpa mempertimbangkan seleramu. Begitu juga cokelatnya." jawab Kairos.

"Oh, ya, Kai. Aku sudah menemukan pengasuh yang cocok untuk Sean. Dia bernama Enny, berusia empat puluh tahunan. Rencananya aku ingin mempekerjakannya. Bagaimana menurutmu?" tanya Isobelle menatap Kairos yang duduk di hadapannya.

"Aku menurut saja apa katamu. Jika kamu rasa dia orang yang cocok ya kita pilih dia saja." jawab Kairos.

Kairos menyetujui apapun keputusan Isobelle. Ia percaya Isobelle akan melakukan yang terbaik demi Sean. Lagi-lagi keduanya kembali saling diam. Kairos pun bertanya tentang pekerjaan Isobelle, tentang kapan Isobelle akan mulai bekerja.

"Bicara soal pekerjaan. Kapan kamu mulai bekerja lagi?" tanya Kairos.

"Lusa aku akan bertemu Direktur agensiku," jawab Isobelle. Keduanya lantas bercakap-cakap tentang pekerjaan masing-masing.

Makan malam selesai. Isobelle mencuci piring, sedangkan Kairos membersihkan meja makan dan lantai. Setelah itu Kairos mengajak Isobelle minum bersama. Sebelum minum, Isobelle ingin memeriksa keadaan Sean lebih dulu. Kairos juga ingin melihat Sean, ia meminta izin Isobelle untuk ikut ke kamar Isobelle.

***

Di kamar Isobelle, Kairos melihat paras rupawan Sean yang terlelap tidur. Tangannya mengusap lembut kepala Sean. Isobelle melihat ketulusan Kairos dan mengajak Kairos keluar agar tak mengganggu Sean tidur.

"Ayo, kita tidak boleh lama-lama. Nanti dia bangun," ajak Isobelle menarik lengan Kairos menjauh dari box tempat tidur Sean.

Kairos mengikuti langkah kaki Isobelle dan keluar dari kamar Isobelle. Keduanya lanjut minum bersama di ruang tengah. Isobelle mencicipi cokelat pemberian Kairos.

"Hmm ... ini enak. Lain kali aku akan beli merk yang sama," kata Isobelle.

"Apa sungguh enak? aku memilihnya karena itu rekomendasi pemilik toko cokelatnya." sahut Kairos.

"Mau mencicipi?" tanya Isobelle mencicipi.

"Tidak. Aku tidak suka manis-manis," jawab Kairos menolak tawaran Isobelle.

"Baiklah kalau kamu tidak mau. Akan aku habiskan sendiri. Aku harus menganbil air dulu sepertinya," kata Isobelle.

Saat berdiri hendak ke dapur mengambil air minum, posisi Isobelle tidak seimbang dan tubuhnya pun jatuh ke pangkuan Kairos. Kairos terkejut, tiba-tiba saja Isobelle jatuh kepangkuannya. Keduanya saling bertatapan, wajah keduanya sangat dekat sampai bisa merasakan embusan napas satu sama lain. Sadar posisinya tidak nyaman untuknya, Isobelle pun segera mendorong jauh tubuhnya sendiri dan berdiri perlahan-lahan.

"Ma-maaf ... " kata Isobelle. Ia segera berjalan ke dapur dengan tergesa-gesa, wajahnya memerah.

Jantung Kairos berdegup kencang, ia langsung meneguk habis wine dalam gelas dengan sekali tegukan untuk menghilangkan rasa terkejutnya.

"Apa yang baru saja terjadi. Kenapa jantungku jadi berdebar?" batin Kairos.

Isobelle membuka kulkas dan mengambil botol air mineral.

"Gila ... itu sangat dekat. Aku sampai bisa merasakan napasnya menerpa wajahku." batin Isobelle.

Isobelle yang tegang ingin segera minum. Dibukanya tutup dari botol yang ia pegang, tetapi ia kesulitan. Isobelle terus berusaha membuka tutup botol dengan menambah kekuatan.

"Ahhh ... kenapa sulit sekali?" gumam Isobelle.

Tiba-tiba botol air yang ia pegang diambil seseorang yang tak lain adalah Kairos. Tutup botol terbuka setelah dibuka Kairos. Botol dan tutupnya diberikan Kairos pada Isobelle dan diterima Isobelle.

"Te-terima kasih," ucap Isobelle.

Dengan canggung Isobelle mengucapkan terima kasih. Ia segera minum sampai menghabiskan satu botol air mineral. Kairos ternyata juga ingin mengambil botol berisi air mineral di dalam kulkas. Keduanya saling diam, mereka larut dalam pikiran masing-masing.

"Mau minum lagi denganku?" tawar Kairos.

Isobelle menganggukkan kepala, "Boleh," jawabnya singkat.

Keduanya lantas berjalan kembali ke ruang tengah dan duduk di sofa yang berbeda untuk meghindari hal sama yang membuat keduanya canggung.

"Apa pekerjaanmu lancar tadi?" tanya Isobelle basa-basi. Ia ingin mencarikan suasana yang hening.

"Ya, tidak ada yang istimewa." jawab Kairos.

"Oh, begitu. Hm ... apa yang kamu lakukan diakhir pekan? kamu tidak mungkin bekerja, kan?" tanya Isobelle lagi ingin tahu.

"Aku bekerja. Meski tidak bekerja di kantor. Tapi seharian aku akan ada di ruang kerjaku dan hanya akam keluar saat makan saja. Kenapa?" tanya Kairos.

Isobelle terkejut, "Apa? wah, kamu sungguh pekerja keras, ya. Hari untuk libur pun digunakan untuk bekerja." kata Isobelle kagum.

"Bukan apa-apa. Itu sudah biasa aku lakukan. Sepertinya sekarang aku harus mengubah kebiasaanku itu. Karena ada kamu dan Sean yang harus aku perhatikan," kata Kairos menatap Isobelle.

Wajah Isobelle memerah. Entah mengapa Isobelle mengartikan berbeda ucapan Kairos yang baru saja didengarnya. Seolah deminya dan Sean kairos rela meluangkan waktu liburnya yang bisanya hanya untuk kerja. Melihat wajah merah Isobelle, Kairos mengira Isobelle demam. Ia berdiri dari duduknya, lalu mendekati Isobelle.

Kairos menjurkan tangan menyentuh dahi Isobelle, "Apa kamu demam?" tanya Kairos.

Isobelle yang tidak sadar Kairos mendekatinya pun teekejut saat dahinya disentuh Kairos. Ia menatap ke arah Kairos. Keduanya saling bertatapan.

"Ah, a-aku ti-tidak apa-apa." jawab Isobelle memalingkan pandangannya dengan cepat.

Kairos sadar, jika tindakannya sudah melebihi batas. Ia pun meminta maaf, karena sudah menyentuh dahi Isobelle tiba-tiba.

"Maaf, aku tidak bermaksud menyentuh sembarangan. Aku hanya ingin memastikan saja, karena wajahmu memerah." kata Kairos. Yang langsung buru-buru kembali ke tempat duduknya.

Isobelle diam, begitu juga Kairos. Keduanya minum bersama tanpa suara. Rasa canggung yang sempat hilang kembali muncul menyelimuti ruang tengah tempat mereka minum.

Setelah menghabiskan wine digelasnya, Isobelle berpamitan pergi ke kamarnya. Ia membawa cokelat yang diberikan Kairos bersamanya. Kairos masih terdiam di ruang tengah. Ia merasa aneh, setelah sekian lama ia tidak berhubungan dengan wanita, kini ia harus mulai membiasakan diri dengan adanya Isobelle di sisinya.

Terpopuler

Comments

Rubyj

Rubyj

baru pertama kali baca novel karakter pria baik dan mudah minta maaf.suami idaman ☺️

2023-01-28

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabar Duka
2 Bab 2. Tawar Menawar
3 Bab 3. Menikah Kontrak
4 Bab 4. Isi Kontrak
5 Bab 5. Salah Bicara
6 Bab 6. Pengasuh Sean
7 Bab 7. Bunga Dan Cokelat
8 Bab 8. Menjadi Pendamping
9 Bab 9. Datang ke Pesta
10 Bab 10. Pergi dari Pesta
11 Bab 11. Penjelasan
12 Bab 12. Undangan Makan Malam
13 Bab 13. Ulang Tahun Sean ke-1
14 Bab 14. Berdebar
15 Bab 15. Masa Lalu
16 Bab 16. Bantuan Kairos
17 Bab 17. Ternyata
18 Bab 18. Noda Lipstik
19 Bab 19. Ajakan Makan Malam
20 Bab 20. Tawaran Menggiurkan
21 Bab 21. Ciuman
22 Bab 22. Terbangun di Ranjang Kairos
23 Bab 23. Ini Rahasia
24 Bab 24. Sepenggal Cerita
25 Bab 25. Keputusan Isobelle
26 Bab 26. Emosi
27 Bab 27. Perhatian Kairos
28 Bab 28. Menggali Informasi
29 Bab 29. Bahagia Itu ...
30 Bab 30. Rencana Liburan
31 Bab 31. Liburan
32 Bab 32. Mata Mata Alexander
33 Bab 33. Joshua Mencari Isobelle
34 Bab 34. Mencurigai Joshua
35 Bab 35. Bertemu Issac
36 Bab 36. Pertemuan Joshua dan Alexander
37 Bab 37. Kenyataan Pahit
38 Bab 38. Murka Isobelle
39 Bab 39. Jalan Jalan
40 Bab 40. Alexander Adalah Psikopat?
41 Bab 41. Mimpi Buruk
42 Bab 42. Godaan
43 Bab 43. Kegilaan Alexander
44 Bab 44. Bertemu Kembali
45 Bab 45. Cerita Isobelle
46 Bab 46. Permintaan Kairos
47 Bab 47. Mengungkap Rahasia
48 Bab 48. Pengakuan dan Penyesalan
49 Bab 49. Rencana Alexander, Penjelasan Kairos dan Isobelle
50 Bab 50. Aku mencintaimu (Akhir)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Kabar Duka
2
Bab 2. Tawar Menawar
3
Bab 3. Menikah Kontrak
4
Bab 4. Isi Kontrak
5
Bab 5. Salah Bicara
6
Bab 6. Pengasuh Sean
7
Bab 7. Bunga Dan Cokelat
8
Bab 8. Menjadi Pendamping
9
Bab 9. Datang ke Pesta
10
Bab 10. Pergi dari Pesta
11
Bab 11. Penjelasan
12
Bab 12. Undangan Makan Malam
13
Bab 13. Ulang Tahun Sean ke-1
14
Bab 14. Berdebar
15
Bab 15. Masa Lalu
16
Bab 16. Bantuan Kairos
17
Bab 17. Ternyata
18
Bab 18. Noda Lipstik
19
Bab 19. Ajakan Makan Malam
20
Bab 20. Tawaran Menggiurkan
21
Bab 21. Ciuman
22
Bab 22. Terbangun di Ranjang Kairos
23
Bab 23. Ini Rahasia
24
Bab 24. Sepenggal Cerita
25
Bab 25. Keputusan Isobelle
26
Bab 26. Emosi
27
Bab 27. Perhatian Kairos
28
Bab 28. Menggali Informasi
29
Bab 29. Bahagia Itu ...
30
Bab 30. Rencana Liburan
31
Bab 31. Liburan
32
Bab 32. Mata Mata Alexander
33
Bab 33. Joshua Mencari Isobelle
34
Bab 34. Mencurigai Joshua
35
Bab 35. Bertemu Issac
36
Bab 36. Pertemuan Joshua dan Alexander
37
Bab 37. Kenyataan Pahit
38
Bab 38. Murka Isobelle
39
Bab 39. Jalan Jalan
40
Bab 40. Alexander Adalah Psikopat?
41
Bab 41. Mimpi Buruk
42
Bab 42. Godaan
43
Bab 43. Kegilaan Alexander
44
Bab 44. Bertemu Kembali
45
Bab 45. Cerita Isobelle
46
Bab 46. Permintaan Kairos
47
Bab 47. Mengungkap Rahasia
48
Bab 48. Pengakuan dan Penyesalan
49
Bab 49. Rencana Alexander, Penjelasan Kairos dan Isobelle
50
Bab 50. Aku mencintaimu (Akhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!