Andari bagai kenangan lama

Dr Barry merasa senyum Andari mengingatkan semua memori yang ingin dirinya lupakan dan memang tak pernah bisa di lupakan, Sosok mendiang Bunga di sadarinya kini seperti ada dan hadir kembali menjelma di diri Andari.

Raut mukanya, perawakannya, dan yang paling menusuk hati dr Barry adalah senyumnya. Walau senyum yang dikeluarkan dari bibirnya terbilang jarang sekali seperti juga bicaranya mungkin karena problem dan masalah yang benderanya sehingga mengekangnya untuk tersenyum bebas lebih banyak berpikir tafakur diri sehingga menimbulkan badannya juga lebih terlihat kurus.

Dr Barry menjadi galau dan gelisah, semua kenangannya merasa terusik sejak datangnya Andari. Baru saja datang menjadi penghuni LP Andari sudah dua kali mendatangi kliniknya dengan semua persoalannya.

Di sadari dr Barry Andari bagai satu kenangan hidup yang mengusiknya kembali, menggiring semua memorinya ke beberapa tahun yang telah lama berlalu dan beranjak ingin di lupakan dan berusaha ingin kembali hidup normal tidak hidup dalam kubangan kenangannya yang menyiksanya setiap melintas dalam benak dan pikirannya.

Dalam k kesendirian juga dalam keramaian sungguh semua tak bisa menghilangkan sebuah memori yang pernah terpatri di dalam hati. Kisah cinta yang dibangun dengan tumpahan kasih sayang menjelma menjadi satu pernikahan yang didamba tetapi hilang dalam sekejap oleh takdir yang memisahkan mereka, Kecelakaan yang menjadi penyebab kehilangan mendatangkan trauma yang mendalam dan berkepanjangan hanya doa dan kesadaran yang membawa dirinya bisa berdiri sampai saat ini dan membaktikan diri di LP ini.

Datangnya Andari dengan senyumnya juga pelukan di lengannya barusan saat merasakan perih waktu di cuci lukanya membuat dr Barry merinding sendiri juga ingatan akan mendiang Istrinya begitu muncul menguat kembali. Sampai bulu kuduknya sendiri merinding.

Apakah Andari saudara kembar mendiang istrinya? betapa ingin dr Barry melihat lagi bagaimana raut muka Andari yang sebenarnya. Hanya ingin memandang dan menikmati kembali getaran dalam dadanya yang tak bisa di mengerti akal sehat.

Ataukah Andari salah satu keajaiban dunia kalau di dunia ini muka seseorang akan ada yang menyamai sebanyak tujuh orang tapi entah di belahan bumi mana, mitos atau fakta itu entahlah kebenarannya tapi semua itu sudah di buktikan secara keilmuan tapi banyak yang mempercayainya.

Dalam hatinya semoga Andari datang lagi ke kliniknya walau kedatangan Andari tentu saja masalah bagi Andari sendiri. Dr Barry tersenyum sendiri siapa Andari sebenarnya? kenapa begitu mengusiknya dan mengganggu kehidupan ran keyeanganannya yang dari semula berjalan biasa-biasa saja.

Dr Barry mengusap lengannya yang tadi di cengkram dan di peluk Andari erat dengan tidak sadar. Kenapa jiwa laki lakinya baru kini terusik oleh seorang pasien narapidana di tempatnya bekerja? setelah sekian tahun sejak kepergian mendiang istrinya dr Barry seakan menutup diri untuk urusan perempuan dan soal cinta.

Ada sedikit getaran dalam hatinya, sekian tahun dirinya sendiri mengasingkan dan membuang hidupnya berada di klinik LP wanita demi membunuh semua ingatan dan memori manis rumahtangga yang baru dalam hitungan tahun tahun pertama di jalaninya. Kebahagiaan itu harus terenggut karena kecelakaan maut yang tak bisa menolong Bunga Istri tercintanya.

Dr Barry mengusap mukanya dan ingin berpaling dari kolase yang silih berganti menggodanya. Berbagai momen bersama istrinya kini semakin nyata tergambar tapi wajah Andari semakin menggoda pikiran dan konsentrasinya.

Awalnya dr Barry tak perduli siapapun pasiennya yang selalu saja datang dan pergi setiap harinya begitu juga pada Andari.

Tapi di suatu pagi melihat Andari masih tertidur di tempat tidur perawatan ingatan dr Barry begitu terkejut setelah melihat raut muka pasien Andari ternyata begitu mirip mendiang istrinya.

Dr Barry meraba kening Andari yang menimbulkan Andari bangun dengan kaget mungkin masih trauma tragedi di dalam sel nya menjadikan Andari selalu siaga akan datangnya hal yang mengancam dirinya.

Dr Barry ingin tahu riwayat Andari seperti apa sampai berada di LP ini sungguh bukan suatu yang harus dibanggakan tetapi lebih ke aib dan musibah juga kecelakaan yang menimpa semua orang disengaja ataupun tidak berada di tempat ini adalah konsekuensi dari perbuatan yang telah dilakukan.

Memasyarakatkan kembali sebelum terjun ke tengah sosial masyarakat itu tujuannya berada di sini, makanya banyak kegiatan-kegiatan yang di terapkan di sini sebagai modal dan perbekalan baik secara keterampilan dan terutama moral itu sendiri yang paling penting sehingga nanti setelah sampai pada waktunya bebas siap menjalani kehidupan dengan normal di masyarakat kembali.

____

"Balik saja ke kamar yuk! nggak usah nonton volley ball

mending kakinya di istirahatkan saja," colek Si Ikal sambil bangkit.

Andari mengikuti saja apa kata Si Ikal memang dirinya juga tidak nyaman dengan pakaian dan badan bau walau sudah di ganti tadi diambilkan Si Ikal di kamar selnya.

Andari merasakan sakit di kakinya, dan introspeksi diri tiap kata yang di ucapkan tahanan 007 kenapa begitu membenci dirinya? apa salahnya? perasaan Andari dirinya belum punya maslah dengan siapapun kecuali dengan Si Kekar itu karena bukan salah Andari tapi Si Kekar yang membuat masalah sendiri duluan merasa hak azasi Andari terinjak walau sebenarnya harga diri setiap narapidana entah ada di mana dan masih ada apa tidak?

"Sakit banget ya kakinya?" ucap Si Ikal sambil melirik Andari yang memegang kakinya.

Andari hanya mengangkat alisnya.

"Sudah diobati malah sakit bukannya tambah baik! ada obat yang di minumnya tidak?" sungut Si Ikal lagi.

"Lukanya agak dalam Kak tadi hanya di cuci dan di beri antiseptik, katanya nanti obat minumnya nyusul mungkin dr Barry mengambilnya di apotek dulu," sahut Andari sambil duduk mengurut sedikit di daerah lukanya.

"Apa sih yang maksimal pelayanan di sini? lagian melayani orang bermasalah dan buangan seperti kita ini masihkah berarti?"

"Kenapa Kakak begitu putus asa? semangat lah Kak! mungkin kita juga masih akan kebagian matahari esok kalau memang kita mau bangkit menyongsongnya," sahut Andari merasa ingin saja menyuntikkan semangat bagi Si Ikal yang telah menjadi teman baiknya.

"Kenapa Kamu begtu semangat Cantik? waktumu berada di sini masih sama sepertiku 8 tahun. Kamu mungkin masih semangat karena baru masuk tetapi kalau sudah menjalani bertahun-tahun perasaan jenuh dan bosan juga putus asa pasti saja akan melanda setiap orang yang berada di sini!"

"Benar juga Kak, tapi semua penyesalan putus asa memang tak berguna lagi Aku menyadari itu, tapi kalau Kita isi dengan hal positif mungkin akan lebih berguna, itu gelang di tangan Kakak dapat di mana?" tanya Andari sambil memegang gelang potongan bambu kuning di padu dengan kristal plastik juga butiran lainnya terlihat begitu unik.

"Oh ini? di Kampungku sebagai kerajinan ibu-ibu yang membuatnya daripada bergosip sama tetangga mending ada kegiatan sehari-hari dan ada pengepulnya walau tidak seberapa harganya."

"Kenapa kita tidak membuat hal sederhana seperti itu di sini? mungkin waktu kita akan lebih bermanfaat."

"Ada Cantik berbagai kegiatan di sini. Untuk melatih keterampilan kita dari mulai berkebun memasak menjahit dan lain sebagainya tetapi untuk membuat hal seperti ini sepertinya belum ada. Boleh tuh karena Aku sudah mahir membuatnya tapi memang tidak terlalu berharga dan tidak terlalu banyak mendatangkan duit sehingga dulu juga Aku malah tergiur untuk melakukan hal lain jadilah Aku ada di sini!"

Andari manggut manggut sambil memandang Si Ikal membuka satu gelangnya dan memberikannya pada Andari.

********

Sambil nunggu up NODA KELAM MASA LALU Baca juga ya, Pesona Aryanti, Biarkan Aku Memilih, Meniti Pelangi, Masa Lalu Sang Presdir, Cinta Di Atas Perjanjian, By Enis Sudrajat 🙏❤️

Episodes
1 Sidang yang tertunda
2 Menangislah jika itu membuatmu tenang!
3 Andari KO
4 Sadar dari pingsan
5 Malam pertama
6 Kembali ke sel
7 Si Ikal jadi teman pertama
8 Makan siang Andari
9 Masih di Bully
10 Andari bagai kenangan lama
11 Hai Cantik!
12 Tertawa lagi
13 Kediaman keluarga Harry Darmawan
14 Berjuta andai
15 Bayangan Andari di mata Nael
16 Agenda harian yang tertinggal
17 Hati dr Barry yang terusik
18 Jangan ucapkan terimakasih
19 Jadi leader
20 Assalamualaikum Bu Andari!
21 Sarapan bersama
22 Kejujuran dr Barry
23 Mau berkunjung
24 Andari!
25 Kunjungan pertama
26 Wangi parfum
27 Teman Netty
28 Pengakuan perasaan
29 Harapan Ibu Rina Darmawan
30 Semangat makan malam
31 Makan malam santai
32 Sikap Nael biasa saja
33 Obrolan dan pertemuan berharga
34 Angan Andari
35 Tidak ada komitmen
36 Menyiratkan suatu
37 Mencoba jujur
38 Relasi yang sudah kenal
39 Netty love
40 Kecewa Ricko
41 Akhirnya ungkapan rasa
42 Jadian walau bukan ABG
43 Kunjungan Yasmin
44 Sikap biasa saja Nael
45 Amanda
46 Pertemuan manis
47 Perhatian dr Barry
48 Titip salam lewat bingkisan
49 Sandaran jiwa
50 Perhatian lain
51 Jujur yang mengusik
52 Mencari jejak seseorang
53 Kakak sama Adik
54 Penolakan Netty
55 Kemuraman Ibu
56 Debat pertama
57 Keinginan Ortu
58 Debat apa diskusi
59 Berpikirlah lagi Nak
60 Keakraban Adik dan Kakak
61 Kangen
62 Ingin memenangkan hatinya.
63 Andari tahu sikap orangtuanya Nael
64 Masih ada asa
65 Kompetitor
66 Bersaing
67 Kesal Monik
68 Assalamu'alaikum dokter!
69 Kunjungan Ibu Rina Darmawan
70 Tafakur Andari
71 Perenungan
72 Hati Andari tak berpaling
73 Pergi dari rumah
74 Kecewa Monik
75 Bimbang Andari
76 Perdebatan
77 Bayangan menghirup dunia luar
78 Kesadaran sahabat
79 Panggilan Bu Yohana
80 Arti kebebasan
81 Nazar bersujud
82 Tak sabar
83 Papa?
84 Mau di lamar
85 Bertemu Atasan masa kerja
86 Tak bertemu Ibu
87 Masih merasa bersalah
88 Selangkah lagi
89 Akhirnya penantian itu datang
90 Aku kini milikmu Mas
91 Darah buat Ibu
92 Senyum bahagia
93 Kebahagiaan
94 Bulan madu
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Sidang yang tertunda
2
Menangislah jika itu membuatmu tenang!
3
Andari KO
4
Sadar dari pingsan
5
Malam pertama
6
Kembali ke sel
7
Si Ikal jadi teman pertama
8
Makan siang Andari
9
Masih di Bully
10
Andari bagai kenangan lama
11
Hai Cantik!
12
Tertawa lagi
13
Kediaman keluarga Harry Darmawan
14
Berjuta andai
15
Bayangan Andari di mata Nael
16
Agenda harian yang tertinggal
17
Hati dr Barry yang terusik
18
Jangan ucapkan terimakasih
19
Jadi leader
20
Assalamualaikum Bu Andari!
21
Sarapan bersama
22
Kejujuran dr Barry
23
Mau berkunjung
24
Andari!
25
Kunjungan pertama
26
Wangi parfum
27
Teman Netty
28
Pengakuan perasaan
29
Harapan Ibu Rina Darmawan
30
Semangat makan malam
31
Makan malam santai
32
Sikap Nael biasa saja
33
Obrolan dan pertemuan berharga
34
Angan Andari
35
Tidak ada komitmen
36
Menyiratkan suatu
37
Mencoba jujur
38
Relasi yang sudah kenal
39
Netty love
40
Kecewa Ricko
41
Akhirnya ungkapan rasa
42
Jadian walau bukan ABG
43
Kunjungan Yasmin
44
Sikap biasa saja Nael
45
Amanda
46
Pertemuan manis
47
Perhatian dr Barry
48
Titip salam lewat bingkisan
49
Sandaran jiwa
50
Perhatian lain
51
Jujur yang mengusik
52
Mencari jejak seseorang
53
Kakak sama Adik
54
Penolakan Netty
55
Kemuraman Ibu
56
Debat pertama
57
Keinginan Ortu
58
Debat apa diskusi
59
Berpikirlah lagi Nak
60
Keakraban Adik dan Kakak
61
Kangen
62
Ingin memenangkan hatinya.
63
Andari tahu sikap orangtuanya Nael
64
Masih ada asa
65
Kompetitor
66
Bersaing
67
Kesal Monik
68
Assalamu'alaikum dokter!
69
Kunjungan Ibu Rina Darmawan
70
Tafakur Andari
71
Perenungan
72
Hati Andari tak berpaling
73
Pergi dari rumah
74
Kecewa Monik
75
Bimbang Andari
76
Perdebatan
77
Bayangan menghirup dunia luar
78
Kesadaran sahabat
79
Panggilan Bu Yohana
80
Arti kebebasan
81
Nazar bersujud
82
Tak sabar
83
Papa?
84
Mau di lamar
85
Bertemu Atasan masa kerja
86
Tak bertemu Ibu
87
Masih merasa bersalah
88
Selangkah lagi
89
Akhirnya penantian itu datang
90
Aku kini milikmu Mas
91
Darah buat Ibu
92
Senyum bahagia
93
Kebahagiaan
94
Bulan madu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!