Bab 20. Kuda Laut

"Iya, Mamen. Dia bukan anakku yang sebenarnya."

"Jadi?" tanya Kai penasaran.

"Dia anaknya kak Ela," ucapnya lirih. Dengan masih terisak-isak.

"Bagaimana ceritanya? Kok bisa?"

"Ternyata Mamen...."

Hiks hiks hiks

"Si kakak sudah pernah melakukan itu sama laki-laki kebangsaan Bangladesh saat ia di Malaysia," ucapnya. Pecah sudah tangis Fiya.

Kaianna bergeming. Diam seribu bahasa. Hanya terdengar isakan tangis di sebrang sana.

Beberapa saat kemudian, Fiya melanjutkan ceritanya. Menceritakan yang sebenarnya tentang baby Nawal. Semua ia ungkapkan tanpa ada yang ia sembunyikan lagi.

"Janji ya, Mamen. Jangan bilang siapa-siapa. Karena ku anggap kau adalah orang yang tepat untuk tempat ku cerita, makanya aku buka semuanya. Berat banget rasanya, Mamen. Hiks hiks hiks."

"Kau tenang saja, Fiya. Aku akan menyimpan semua rahasia ini sampai aku mati," sahut Kai.

"Terus, mama gimana?" tanya Kai lagi.

"Mama ya, down banget, Mamen. Bahkan ia tak sanggup berkata-kata. Menangis aja bahkan nggak kuat mama, Mamen."

Terdiam Kai mendengar semuanya. Bahkan ia meneteskan air matanya meski ia tak menyadarinya.

Kai telah menganggap mama Basagita seperti ibu kandungnya sendiri bahkan ia juga memanggil ibu Basagita dengan sebutan mama. Begitu pun dengan almarhum papa Rudi.

Kehilangan seorang figur ayah dari kecil membuat Kai juga merindukan sosok ayah. Maka ia menganggap almarhum papa Rudi dulu seperti ayahnya sendiri.

"Kau tau, Mamen...."

Hiks hiks hiks

Tangis Fiya belum juga berhenti dari tadi.

"Mama seperti memiliki jiwa yang kosong. Tak sanggup lagi rasanya berucap dengan keadaan si kakak. Bahkan pernah suatu kali ku dengar, mama menangis di tengah malam, jauh sebelum kejadian ini, menangisi si kakak. Yang selalu membuat hati mama kecewa. Tapi ini keterlaluan, Mamen. Ia sudah menghancurkan hati mama," ucap Fiya panjang lebar. Ia masih menangis sesentrupan.

Kaianna mendengarkan dengan seksama curhatan hati dari Fiya. Segala sesuatu tentang Fiya telah ia kenal luar dan dalam. Fiya adalah sosok wanita yang tak bisa memendam perasaan. Akan sesak rasanya bila ia bungkam seribu bahasa tentang perasaannya.

Dan... Kai lah satu-satunya tempat ja mencurahkan segalanya, tidak dengan si kakak, mama ataupun papanya.

Tetapi sekarang, jarak memisahkan mereka. Seandainya ia punya sayap, ia ingin terbang bertemu Kai dan memeluknya. Menumpahkan semua luka yang ia rasa sekarang. Begitu juga dengan Kai. Ia ingin terbang menemui Fiya dan memeluknya erat.

Untuk sekarang, hanya doa yang bisa ia panjatkan untuk sang sahabat.

"Terus apa kata si kuda laut?" tanya Kai.

Hufft

Fiya menghela nafas beratnya.

"Dia lebih terima, Mamen. Dia lebih sabar dan juga tenang dengan semua ini. Bahkan dia yang selama ini mengurus baby Awal. Meski aku tau, Mamen, jauh di lubuk hatinya, ia juga belum siap." Fiya menimpali.

"Mamen, aku tau kau adalah wanita yang kuat. Sekian tahun aku mengenal mu, kau adalah wanita yang tegar, ceria. Bahkan sering sekali kau menyembunyikan lukamu terhadap orang lain. Di luar kau tertawa, tapi di dalam kau rapuh."

Kai memberi jeda pada ucapannya. Ia ingin mendengar respon Fiya.

Namun ternyata Fiya hanya diam, tetapi tidak terdengar lagi isakan tangis pilu yang tadi.

"Sang khalik tak memberi cobaan melebihi kekuatan umat-NYA. Kau dipilih karena kau kuat."

"Tapi, Mamen, jujur aku belum bisa terima Nawal seutuhnya. Sesungguhnya apa yang kusanggupi di depan mama waktu itu bohong. Itu hanya untuk membuat hati mama terhibur. Agar beban mama berkurang."

"Dan kau tau, Mamen. Si kakak sudah married."

"Iya, aku tau. Kan kau undang waktu itu. Tapi aku nggak bisa datang karena ga kau taulah aku ini sok sibuk," sahut Kai mencoba mencairkan suasana. Ia tak mau lagi Fiya merasa sedih.

"Apa dia tau kalau si kakak sudah buka segel ya, Mamen?" tanya Kai lagi.

Seketika Fiya disana tersenyum.

Ya, beban yang di pundaknya sudah berkurang. Kata orang, dengan cerita ke orang yang tepat, beban akan berkurang. Meski orang tersebut tak mampu memberi solusi. Tapi dengan mendengarkan curhatannya, bahkan yang curhat sampai bisa mengeluarkan uneg-unegnya bahkan sampai menangis, itu artinya ia nyaman. Dan bebannya pun berkurang.

"Entahlah, Mamen. Tapi menurutku dia akan menutup mata. Karena bisa bucin banget sama si kakak. Dulu juga waktu mereka pacaran, begh posesif benar tu si Nai Nai itu."

"Namanya, Nak?"

"Hanai namanya," ucap Fiya menegaskan.

"Tapi, Mamen, setauku kebohongan kakinya pendek. Mau sejauh apa kalian mengubur kebenaran tentang baby Awal, pasti akan terkuak juga kelak. Cepat atau lambat," ucap Kai menginginkan.

"Jangan sampai nanti baby Awal tau dari orang lain," tambah Kai.

"Iya, Mamen. Aku tau. Aku nanti akan cerita ke Awal suatu saat bila ia sudah dewasa.

Episodes
1 Bab 1. Ingin Jumpa
2 Bab 2. Surat Perjanjian
3 Bab 3. Sejauh Mungkin
4 Bab 4. Nawal Kahla
5 Bab 5. 2,5 Kg
6 Bab 6. Kenapa Harus Malam?
7 Bab 7. Hari Pernikahan
8 Bab 8. Malu?
9 Bab 9. Melodi Memori
10 Bab 10. Apa? Sakit?
11 Bab 11. Siapa Yang Hamil?
12 Bab 12. Tidak Berdarah
13 Baba 13. Jujur Sama Mama
14 Bab 14. Video Ciwi-ciwi
15 Bab 15. Gara-gara Kamu
16 Bab 16. Kan Ku Pinjamkan Bahuku
17 Bab 17. Merongrong Quality Time Ku
18 Bab 18. Cobalah!
19 Bab 19. Mamen
20 Bab 20. Kuda Laut
21 Bab 21. Penabalan Nama
22 Bab 22. Curiga
23 Bab 23. Aku Anak Siapa?
24 Bab 24. Aku Anak Siapa Part 2
25 Bab 25. Tante Yakin Bisa Jujur?
26 Bab 26. Tidur Bareng Tante
27 Bab 27. Misi Rahasia
28 Bab 28. Misi Rahasia 2
29 Bab 29. Pergi Main
30 Bab 30. Tidak Suka Lato-lato
31 Bab 31. Kotak Misterius
32 Bab 32. Mandul
33 Bab 33. Darah
34 Bab 34. Gaya Baru
35 Bab 35. Bayangan Misterius
36 Bab 36. Bayi Gede
37 Bab 37. Cinta Ditolak
38 Bab 38. Bukan Anak Kecil
39 Bab 39. Robin Kabur
40 Bab 40. Kita Harus Bicara
41 Bab 41. Dokter Mengancam Saya?
42 Bab 42. Dia Putrinya Ela?
43 Bab 43. Kamu Menyembunyikan Sesutu
44 Bab 44. Berita Viral
45 Bab 45. Berita Viral 2
46 Bab 46. Mama
47 Bab 47. Kecelakaan
48 Bab 48. Sakit dan Perih
49 Bab 49. Nawal Kabur
50 Bab 50. Cepatlah, pak!
51 Bab 51. Nawal Kecelakaan
52 Bab 52. Nawal, Ya?
53 Bab 53. Ketawa-ketiwi
54 Bab 54. Bos Kecil dan Tuan Muda
55 Bab. 55. Daniel Hendarson
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Ingin Jumpa
2
Bab 2. Surat Perjanjian
3
Bab 3. Sejauh Mungkin
4
Bab 4. Nawal Kahla
5
Bab 5. 2,5 Kg
6
Bab 6. Kenapa Harus Malam?
7
Bab 7. Hari Pernikahan
8
Bab 8. Malu?
9
Bab 9. Melodi Memori
10
Bab 10. Apa? Sakit?
11
Bab 11. Siapa Yang Hamil?
12
Bab 12. Tidak Berdarah
13
Baba 13. Jujur Sama Mama
14
Bab 14. Video Ciwi-ciwi
15
Bab 15. Gara-gara Kamu
16
Bab 16. Kan Ku Pinjamkan Bahuku
17
Bab 17. Merongrong Quality Time Ku
18
Bab 18. Cobalah!
19
Bab 19. Mamen
20
Bab 20. Kuda Laut
21
Bab 21. Penabalan Nama
22
Bab 22. Curiga
23
Bab 23. Aku Anak Siapa?
24
Bab 24. Aku Anak Siapa Part 2
25
Bab 25. Tante Yakin Bisa Jujur?
26
Bab 26. Tidur Bareng Tante
27
Bab 27. Misi Rahasia
28
Bab 28. Misi Rahasia 2
29
Bab 29. Pergi Main
30
Bab 30. Tidak Suka Lato-lato
31
Bab 31. Kotak Misterius
32
Bab 32. Mandul
33
Bab 33. Darah
34
Bab 34. Gaya Baru
35
Bab 35. Bayangan Misterius
36
Bab 36. Bayi Gede
37
Bab 37. Cinta Ditolak
38
Bab 38. Bukan Anak Kecil
39
Bab 39. Robin Kabur
40
Bab 40. Kita Harus Bicara
41
Bab 41. Dokter Mengancam Saya?
42
Bab 42. Dia Putrinya Ela?
43
Bab 43. Kamu Menyembunyikan Sesutu
44
Bab 44. Berita Viral
45
Bab 45. Berita Viral 2
46
Bab 46. Mama
47
Bab 47. Kecelakaan
48
Bab 48. Sakit dan Perih
49
Bab 49. Nawal Kabur
50
Bab 50. Cepatlah, pak!
51
Bab 51. Nawal Kecelakaan
52
Bab 52. Nawal, Ya?
53
Bab 53. Ketawa-ketiwi
54
Bab 54. Bos Kecil dan Tuan Muda
55
Bab. 55. Daniel Hendarson

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!