Bab 19. Mamen

"Mamen, lagi sibuk?"

"P"

"P"

"P"

Dua centang biru.

"Iya, Mamen. Kenapa?"

"Lagi sibuk?"

"Nggak. lagi nyantai kok sambil nunggu bocil bobok. Kenapa?"

"Sehat, Mamen?"

"Sehat. Kau gimana? Dimana sekarang?"

"Aku sehat. Aku ya di rumah lah. Kan ini dah malam. Masa aku keluyuran di luar?" sela wanita itu.

"Kirain. Siapa tau dirimu gentayangan kan jam segini."

"Memangnya aku kelelawar? Enak aja."

"Ada kau chat aku. Kangen ya?"

"Iya, kangen. Hehehe. Udah lama ya kita nggak ketemu."

"Iya, lumayan lama. Hampir tiga tahun ya. Btw kau makin bulat ya?"

"Kek kau nggak aja," timpal wanita itu lagi.

Mereka berdua sedang chat melalui aplikasi berwarna hijau - WhatsApp. Mereka adalah Kaifiya dan sahabatnya - Kaianna. Mereka berdua sudah lama sahabatan.

Jarak mereka yang kini jauh, tak menyurutkan rasa persahabatan mereka. Tetap seperti dulu sejak mereka kuliah dulu. Mereka dulu kuliah di kampus yang sama tetapi dengan fakultas bahkan jutaan yang berbeda. Dan Mamen adalah suatu panggilan akrab mereka. Semenjak mereka kuliah hingga sekarang mereka sudah berstatus menikah, panggilan itu tetap ada.

Kaifiya memilih bidang ekonomi sementara Kaianna lebih menyukai bidang pendidikan.

Ting.

Notifikasi pesan masuk lagi ke ponsel Kaianna.

"Kau lagi sibuk nggak?"

Dua centang biru.

Kaianna merasa ada yang aneh dengan sahabatnya. Sudah berulang kali iya bertanya hal yang sama. Kaianna pun memutuskan untuk menghubungi Fiya lewat aplikasi hijau itu.

Tak berapa lama, langsung dijawab oleh Fiya.

"Hallu," ucapnya menirukan suara anak kecil.

"Brontosaurus," serunya lagi. Ia menirukan logat iklan di tv yang diperagakan oleh seorang anak kecil dengan wajah imut dan menggemaskan.

Seketika Kaianna pun tertawa dan diikuti oleh Fiya.

"Kenapa denganmu? Ada masalah?" tanya Kai to the point.

Fiya terdiam. Rasanya ia belum siap cerita kepada sahabatnya itu. Tetapi ia tak kuasa rasanya memendam di dada.

"Ada apa?" tanya Kai. Ia mulai merendahkan nada suaranya. Bahkan canda tawa yang tadi menggelegar kini ia kubur. Ia tau ada yang tak beres dengan sahabatnya itu.

"Aku ingin cerita, tapi aku ragu."

"Lho, kenapa kau Mamen? Cerita lah," ucap Kai.

"Berat banget rasanya, Mamen. Aku nggak sanggup? Sesak sekali rasanya dadaku."

"Coba kau cerita Mamen. Tapi semua memang kembali padamu. Kalau kau nggak siap cerita ya udah nggak apa-apa. Aku nggak bisa maksa. Tapi kau baik-baik saja kan? Jangan bilang kau lagi berantem sama si kuda laut, lalu kau kabur dari rumah. Terus kau minta kita ketemuan gitu?" cerocos Kai.

Kaianna tak bisa menahan diri untuk tidak kepo. Satu sisi ia juga tak mau mendramatisir keadaan.

Akhirnya dengan bujuk rayu Kai dan memang Fiya sudah merasa sesak di dada, ia pun menceritakan uneg-uneg nya yang ia tanam selama ini.

Jarak jauh dengan waktu tempuh yang lama dengan tempat tinggal mereka berdua, membuat kedua sahabat itu jarang bertemu. Tetapi komunikasi tetap berjalan layar baik via telepon, panggilan WhatsApp ataupun video call.

Hiks hiks hiks

Kaifiya mulai terisak. Kaianna mendengar dengan jelas suara isakan itu. Bahkan ia juga merasa iba. Sepertinya Fiya sedang menahan beban yang begitu berat.

"Kau udah lihat postingan aku di Facebook?" tanyanya sambil terisak.

"Udah," jawab Kai singkat.

"Sebenarnya dia bukan anakku," ucapnya lirih dengan suara beratnya.

Ya, beberapa hari yang lalu Fiya memang meng-upload foto dirinya sembari menggendong bayi perempuan.

"Maksudnya?" tanya Kai pura-pura tak tau.

Walau sebenarnya Kai sudah mulai curiga dengan Poto itu. Kai sangat tau, bahwa selama ini Fiya tak pernah mengandung. Karena segala aktifitas Fiya, Kai tau. Fiya cerita segalanya.

Bahkan Fiya dan Arion yang berobat kemana-mana pun Kai tau. Karena sebagian, tempat pengobatan bahkan makanan apa yang harus dikonsumsi Fiya, Kai lah yang merekomendasikannya.

Bagaimana mungkin Fiya hamil, secara tiba-tiba dan langsung lahir seorang putri. Terakhir kali Fiya telponan dengan Kai sekitar sebulan yang lalu. Jadi, mana mungkin dalam sebulan, langsung sudah lahir seorang bayi? Tentu kau bertanya-tanya.

Tetapi sebagai sahabat, Kai mencoba diam. Mencoba paham. Ia hanya bisa menunggu kapan Fiya akan cerita padanya. Dan mungkin inilah saatnya.

Episodes
1 Bab 1. Ingin Jumpa
2 Bab 2. Surat Perjanjian
3 Bab 3. Sejauh Mungkin
4 Bab 4. Nawal Kahla
5 Bab 5. 2,5 Kg
6 Bab 6. Kenapa Harus Malam?
7 Bab 7. Hari Pernikahan
8 Bab 8. Malu?
9 Bab 9. Melodi Memori
10 Bab 10. Apa? Sakit?
11 Bab 11. Siapa Yang Hamil?
12 Bab 12. Tidak Berdarah
13 Baba 13. Jujur Sama Mama
14 Bab 14. Video Ciwi-ciwi
15 Bab 15. Gara-gara Kamu
16 Bab 16. Kan Ku Pinjamkan Bahuku
17 Bab 17. Merongrong Quality Time Ku
18 Bab 18. Cobalah!
19 Bab 19. Mamen
20 Bab 20. Kuda Laut
21 Bab 21. Penabalan Nama
22 Bab 22. Curiga
23 Bab 23. Aku Anak Siapa?
24 Bab 24. Aku Anak Siapa Part 2
25 Bab 25. Tante Yakin Bisa Jujur?
26 Bab 26. Tidur Bareng Tante
27 Bab 27. Misi Rahasia
28 Bab 28. Misi Rahasia 2
29 Bab 29. Pergi Main
30 Bab 30. Tidak Suka Lato-lato
31 Bab 31. Kotak Misterius
32 Bab 32. Mandul
33 Bab 33. Darah
34 Bab 34. Gaya Baru
35 Bab 35. Bayangan Misterius
36 Bab 36. Bayi Gede
37 Bab 37. Cinta Ditolak
38 Bab 38. Bukan Anak Kecil
39 Bab 39. Robin Kabur
40 Bab 40. Kita Harus Bicara
41 Bab 41. Dokter Mengancam Saya?
42 Bab 42. Dia Putrinya Ela?
43 Bab 43. Kamu Menyembunyikan Sesutu
44 Bab 44. Berita Viral
45 Bab 45. Berita Viral 2
46 Bab 46. Mama
47 Bab 47. Kecelakaan
48 Bab 48. Sakit dan Perih
49 Bab 49. Nawal Kabur
50 Bab 50. Cepatlah, pak!
51 Bab 51. Nawal Kecelakaan
52 Bab 52. Nawal, Ya?
53 Bab 53. Ketawa-ketiwi
54 Bab 54. Bos Kecil dan Tuan Muda
55 Bab. 55. Daniel Hendarson
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Ingin Jumpa
2
Bab 2. Surat Perjanjian
3
Bab 3. Sejauh Mungkin
4
Bab 4. Nawal Kahla
5
Bab 5. 2,5 Kg
6
Bab 6. Kenapa Harus Malam?
7
Bab 7. Hari Pernikahan
8
Bab 8. Malu?
9
Bab 9. Melodi Memori
10
Bab 10. Apa? Sakit?
11
Bab 11. Siapa Yang Hamil?
12
Bab 12. Tidak Berdarah
13
Baba 13. Jujur Sama Mama
14
Bab 14. Video Ciwi-ciwi
15
Bab 15. Gara-gara Kamu
16
Bab 16. Kan Ku Pinjamkan Bahuku
17
Bab 17. Merongrong Quality Time Ku
18
Bab 18. Cobalah!
19
Bab 19. Mamen
20
Bab 20. Kuda Laut
21
Bab 21. Penabalan Nama
22
Bab 22. Curiga
23
Bab 23. Aku Anak Siapa?
24
Bab 24. Aku Anak Siapa Part 2
25
Bab 25. Tante Yakin Bisa Jujur?
26
Bab 26. Tidur Bareng Tante
27
Bab 27. Misi Rahasia
28
Bab 28. Misi Rahasia 2
29
Bab 29. Pergi Main
30
Bab 30. Tidak Suka Lato-lato
31
Bab 31. Kotak Misterius
32
Bab 32. Mandul
33
Bab 33. Darah
34
Bab 34. Gaya Baru
35
Bab 35. Bayangan Misterius
36
Bab 36. Bayi Gede
37
Bab 37. Cinta Ditolak
38
Bab 38. Bukan Anak Kecil
39
Bab 39. Robin Kabur
40
Bab 40. Kita Harus Bicara
41
Bab 41. Dokter Mengancam Saya?
42
Bab 42. Dia Putrinya Ela?
43
Bab 43. Kamu Menyembunyikan Sesutu
44
Bab 44. Berita Viral
45
Bab 45. Berita Viral 2
46
Bab 46. Mama
47
Bab 47. Kecelakaan
48
Bab 48. Sakit dan Perih
49
Bab 49. Nawal Kabur
50
Bab 50. Cepatlah, pak!
51
Bab 51. Nawal Kecelakaan
52
Bab 52. Nawal, Ya?
53
Bab 53. Ketawa-ketiwi
54
Bab 54. Bos Kecil dan Tuan Muda
55
Bab. 55. Daniel Hendarson

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!