Bab 2. Surat Perjanjian

"Sebelum kamu tanda tangan, baca terlebih dahulu. Sekiranya ada yang tidak sesuai dengan keinginan mu, akan kita ubah lagi," ucap seorang wanita muda - kira-kira berusia 26

tahun dengan tegas. Pandangannya dingin.

"Kenapa harus pakai surat perjanjian? Apakah tidak bisa kuberikan saja. Kau tenang saja, aku tidak akan menuntut, aku tidak akan meminta dia kembali."

"Tidak, bisa! Aku nggak mau, suatu saat nanti, kamu menuntut dan meminta dia kembali. Jadi, perjanjian ini harus tetap ada. Harus ada tanda tangan pihak pertama dan pihak kedua."

"Tapi kan.... Kamu adik aku?"

"Aku tau itu. Jelas sangat tau. Tetapi, di dalam sebuah perjanjian, tak ada yang namanya kakak, adik. Iya, kan KAKAK?"

Wanita itu menekankan suara pada kata kakak.

"Kakak yang nggak bisa mempertanggungjawabkan omongan," timpalnya lagi.

"Sekarang, tanda tangan! Atau...." Ia sengaja menghentikan ucapannya. Ia ingin melihat reaksi dari kakaknya itu.

"Atau apa?" tanya Daniela.

Ya, dia adalah Daniela. Seorang gadis dengan tubuh sedikit berisi, kulit sawo matang ciri khas negara +62, tinggi semampai, rambut panjang lurus dan hitam mengkilap.

"Atau pernikahan mu akan batal. Aku akan membongkar semua kebohongan yang kamu sembunyikan dari calon suamimu dan calon mertuamu."

Deg

Terkejut Ela mendengar ancaman dari Kaifiya, si gadis berwatak judes, berkulit putih dan berbadan aduhai. Hanya selisih dua tahun jaraknya dengan Ela.

"Jangan, Fiya. Aku mohon! Tolong jangan beritahu mereka. Aku nggak mau pernikahan ku gagal. Aku mohon."

"Semua tergantung padamu, kakakku. Kalau kamu tanda tangan, maka hidupmu aman. Aku juga akan membayar, memberi tebusan sesuai dengan harganya. Kamu tenang saja. Itu juga jelas tertulis di surat itu. Maka bacalah!"

Pernikahan yang tinggal menunggu hari, sudah di depan mata. Dan tentunya undangan sudah disebar ke seluruh keluarga, sahabat dan rekan-rekan kerja. Pernikahan yang diimpikan oleh Daniela dengan pria yang ia cintai dan yang mencintainya juga.

Daniela memegang kertas itu dengan tangan bergetar. Ia meneliti dengan seksama. Memang, semua isinya sesuai dengan yang mereka sepakati. Tetapi, ia merasa berat dan bimbang. Satu sisi ia mempertaruhkan masa depan, harga diri keluarganya. Dan di sisi lain, ia tak ingin kehilangan bayi yang baru saja ia lahirkan.

Bayi yang masih merah itu, sedang di pertaruhkan saat ini antara ibu kandungnya dan saudari dari ibu kandungnya sendiri, adik kandungnya.

Entah apa yang membuat Fiya bersama suami, hingga saat ini - di pernikahan yang ke lima tahun, tak kunjung dikaruniai seorang anak. Bahkan mereka sudah melakukan berbagai jenis pengobatan, baik secara medis maupun tradisional. Tapi tampaknya Fiya dan suami harus tetap bersabar.

"Pilihan ada di tanganmu, Ela Memperjuangkan Awal atau melanjutkan pernikahan dengan Hanai"

Semakin terdesak Ela dengan perkataan yang menohok dari Fiya. Ibu mana yang mau berpisah dari anaknya? Tetapi, dia masih belum siap memberitahu kepada calon suaminya tentang bayi itu. Ia tak ingin pernikahan yang sudah direncakan gagal.

"Awal? Kenapa jadi Awal namanya?"

"Iya, aku mengganti namanya. Sesuai yang aku mau."

"Tapi kan, dia masih anakku."

"Sekarang. Tetapi tidak lagi setelah kamu tanda tangan surat itu."

"Atau, kamu mau ibu malu dengan terbongkar kejadian yang sebenarnya ke calon besannya? Kamu mau ibu hancur? Kamu mau ibu menderita?"

Daniela menggeleng.

"Sama. Aku juga. Aku yang tak berbuat apa-apa, tapi aku yang harus menanggung semuanya. Pikir, kak. Pikir. Sudah cukup ibu merasakan sakit dan malu saat kamu menyembunyikan kehamilan mu. Jangan tambahi lagi, Ela. Aku mohon."

Fiya bahkan tak menambahkan embel-embel pada nama kakaknya itu.

Daniela menimang-nimang ucapan Kaifiya. Semua yang adiknya bilang itu benar. Ia tak ingin ibunya lebih menderita lagi. Baru-baru ini, ia telah kehilangan cintanya untuk selamanya, kemudian ditambah dengan kehamilannya tanpa suami. Cukup, dia tak ingin lagi ibunya menderita.

"Sudahlah, Ela. Jangan kelamaan berpikir. Jangan sampai dinding rumah ini berbicara dan menyebarkan semua perdebatan kita hari ini. Kalau aku sih, nggak masalah. Nggak ngaruh denganku. Tapi kamu dan ibu."

Daniela mengambil bolpoin yang disodorkan Fiya kepadanya. Disaksikan oleh ibu Basagita yang dari tadi diam membisu, Arion- suami dari Kaifiya

Daniela akhirnya menandatangani surat itu dengan derai air mata.

Terpaksa ia melepaskan darah dagingnya sendiri kepada Kaifiya, adiknya sendiri demi bisa menikahi pria. Demi semua pernikahan yang sudah di depan mata. Sebuah syarat yang tak bisa ia tolak.

"Maafin mama, nak. Mama sudah egois. Tapi mama nggak ada pilihan lain, sayang. Mama harap kelak kita akan bertemu. Dan mama akan kembali padamu, kembali memeluk mu," batin Ela menangis.

"Ma..." Daniela mengiba kepada sang ibu. Air matanya sudah mulai luluh setelah sekian lama ia tahan.

Ia memeluk erat sang mama.

"Maafin Ela ya, ma. Ela telah menyakiti mama," ucapnya terbata. Ia menangis tergugu di pelukan sang bunda.

Ibu Basagita juga menangis tanpa suara.

Kehilangan suami sangatlah meninggalkan luka dalam batinnya. Meninggalkan sepi yang tiada tara. Tak ada lagi teman cerita, tak ada lagi sosok bertukar pikiran. Tak ada lagi teman bercanda dan mengadu.

Disaat seperti ini, ia membutuhkan itu. Semakin luluh air matanya kala mengingat suami tercinta.

Fiya yang melihat itu tak sanggup. Ia turut memeluk mama serta kakaknya itu. Ia bisa merasakan kesedihan sang ibu. Tapi ia hanya bisa membantu dengan membawa pergi bayi Awal - anak dari Daniela demi menutupi aib keluarganya.

Ini juga sudah disetujui ibunya, suaminya dan mertuanya. Akan tetapi, rahasia ini ditutup rapat. Hanya mereka yang tau, tidak dengan calon suami Ela dan keluarganya.

"Mama, aku akan membawa jauh bayi Awal. Aku nggak akan biarin orang lain tau bahwa dia adalah anak dari kakakku. Aku nggak mau keluarga kita malu, ma," batin Fiya menangis pilu.

Arion - suaminya mencoba menenangkannya seraya memeluknya erat. Berharap dengan begitu ia akan memberi kekuatan pada sang istri.

To be continue

Episodes
1 Bab 1. Ingin Jumpa
2 Bab 2. Surat Perjanjian
3 Bab 3. Sejauh Mungkin
4 Bab 4. Nawal Kahla
5 Bab 5. 2,5 Kg
6 Bab 6. Kenapa Harus Malam?
7 Bab 7. Hari Pernikahan
8 Bab 8. Malu?
9 Bab 9. Melodi Memori
10 Bab 10. Apa? Sakit?
11 Bab 11. Siapa Yang Hamil?
12 Bab 12. Tidak Berdarah
13 Baba 13. Jujur Sama Mama
14 Bab 14. Video Ciwi-ciwi
15 Bab 15. Gara-gara Kamu
16 Bab 16. Kan Ku Pinjamkan Bahuku
17 Bab 17. Merongrong Quality Time Ku
18 Bab 18. Cobalah!
19 Bab 19. Mamen
20 Bab 20. Kuda Laut
21 Bab 21. Penabalan Nama
22 Bab 22. Curiga
23 Bab 23. Aku Anak Siapa?
24 Bab 24. Aku Anak Siapa Part 2
25 Bab 25. Tante Yakin Bisa Jujur?
26 Bab 26. Tidur Bareng Tante
27 Bab 27. Misi Rahasia
28 Bab 28. Misi Rahasia 2
29 Bab 29. Pergi Main
30 Bab 30. Tidak Suka Lato-lato
31 Bab 31. Kotak Misterius
32 Bab 32. Mandul
33 Bab 33. Darah
34 Bab 34. Gaya Baru
35 Bab 35. Bayangan Misterius
36 Bab 36. Bayi Gede
37 Bab 37. Cinta Ditolak
38 Bab 38. Bukan Anak Kecil
39 Bab 39. Robin Kabur
40 Bab 40. Kita Harus Bicara
41 Bab 41. Dokter Mengancam Saya?
42 Bab 42. Dia Putrinya Ela?
43 Bab 43. Kamu Menyembunyikan Sesutu
44 Bab 44. Berita Viral
45 Bab 45. Berita Viral 2
46 Bab 46. Mama
47 Bab 47. Kecelakaan
48 Bab 48. Sakit dan Perih
49 Bab 49. Nawal Kabur
50 Bab 50. Cepatlah, pak!
51 Bab 51. Nawal Kecelakaan
52 Bab 52. Nawal, Ya?
53 Bab 53. Ketawa-ketiwi
54 Bab 54. Bos Kecil dan Tuan Muda
55 Bab. 55. Daniel Hendarson
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Ingin Jumpa
2
Bab 2. Surat Perjanjian
3
Bab 3. Sejauh Mungkin
4
Bab 4. Nawal Kahla
5
Bab 5. 2,5 Kg
6
Bab 6. Kenapa Harus Malam?
7
Bab 7. Hari Pernikahan
8
Bab 8. Malu?
9
Bab 9. Melodi Memori
10
Bab 10. Apa? Sakit?
11
Bab 11. Siapa Yang Hamil?
12
Bab 12. Tidak Berdarah
13
Baba 13. Jujur Sama Mama
14
Bab 14. Video Ciwi-ciwi
15
Bab 15. Gara-gara Kamu
16
Bab 16. Kan Ku Pinjamkan Bahuku
17
Bab 17. Merongrong Quality Time Ku
18
Bab 18. Cobalah!
19
Bab 19. Mamen
20
Bab 20. Kuda Laut
21
Bab 21. Penabalan Nama
22
Bab 22. Curiga
23
Bab 23. Aku Anak Siapa?
24
Bab 24. Aku Anak Siapa Part 2
25
Bab 25. Tante Yakin Bisa Jujur?
26
Bab 26. Tidur Bareng Tante
27
Bab 27. Misi Rahasia
28
Bab 28. Misi Rahasia 2
29
Bab 29. Pergi Main
30
Bab 30. Tidak Suka Lato-lato
31
Bab 31. Kotak Misterius
32
Bab 32. Mandul
33
Bab 33. Darah
34
Bab 34. Gaya Baru
35
Bab 35. Bayangan Misterius
36
Bab 36. Bayi Gede
37
Bab 37. Cinta Ditolak
38
Bab 38. Bukan Anak Kecil
39
Bab 39. Robin Kabur
40
Bab 40. Kita Harus Bicara
41
Bab 41. Dokter Mengancam Saya?
42
Bab 42. Dia Putrinya Ela?
43
Bab 43. Kamu Menyembunyikan Sesutu
44
Bab 44. Berita Viral
45
Bab 45. Berita Viral 2
46
Bab 46. Mama
47
Bab 47. Kecelakaan
48
Bab 48. Sakit dan Perih
49
Bab 49. Nawal Kabur
50
Bab 50. Cepatlah, pak!
51
Bab 51. Nawal Kecelakaan
52
Bab 52. Nawal, Ya?
53
Bab 53. Ketawa-ketiwi
54
Bab 54. Bos Kecil dan Tuan Muda
55
Bab. 55. Daniel Hendarson

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!