Part 14 : Makan Malam Romantis

Moses memarkir mobilnya di depan rumah Deasy, dan turun sambil membawa paper bag cantik yang tadi sudah dia persiapkan. Dengan bersiul riang, Moses melangkah, dan berhenti di depan pagar untuk memencet bel. Seorang asisten rumah tangga tergopoh membuka pintu.

"Cari siapa ya, Mas?" tanya sang Asisten ramah.

"Non Deasy ada, Mbak? Saya pacarnya."

"Non Deasy belum pulang sejak dari sekolah, Mas. Mungkin sedang di rumah Non Thalita, biasanya dia di sana."

"Oh, begitu ya, Mbak. Kalau gitu, saya titip ini ya, Mbak! Nanti biar saya telepon Deasy," Moses menyerahkan paper bag yang dia bawa.

"Baik, Mas. Nanti saya sampaikan pada Non Deasy."

Moses berpamitan untuk pulang dan segera melaju meninggalkan rumah Deasy. Saat ini yang akan dilakukannya, menunggu di taman kota. Duduk di bangku taman, dan memandang hamparan bunga lily, adalah kebiasaan Moses sedari lama. Bisa dibilang, sedari kecil Moses senang melakukan hal ini. Sang Mama yang selalu membawanya ke tempat ini, di sore hari seperti saat ini.

Moses mengeluarkan ponselnya, untuk menelpon sang kekasih, Deasy. Moses ingin menjelaskan apa yang terjadi semalam, dan mengajak gadisnya itu, makan malam yang romantis.

"Halo!" sapa Deasy ketus.

"Halo, Sayang. Jutek amat sih? Masih marah ya, sama Abang?"

"Menurut Abang?"

"Maaf ya, Cantik. Abang semalam benar-benar khilaf. Ada sesuatu pada Abang yang Deasy belum tau. Bisa dibilang, itu aib Abang, jadi Abang takut mengatakannya."

"Hmm."

"Jadi, Abang mohon ya, kita ketemu, please! Abang gak mau masalah ini berlarut-larut dan membuat hubungan kita jadi gak baik. Deasy mau kan ketemu Abang?"

"Kapan?"

"Nanti Abang jemput Deasy jam tujuh, kita makan malam. Abang sudah siapkan gaun cantik buat ceweknya Abang ini. Tadi udah Abang antar ke rumah Deasy."

"Abang dari rumah?"

"Iya, Sayang. Dan Mbak yang di tempat kamu bilang, kamu belum pulang, mungkin masih di rumah Thalita."

"Iya, ini memang Deasy di rumah Thalita."

"Kalau gitu, kamu pulang ya, Sayang! Siap-siap, nanti jam tujuh Abang jemput."

"Oke lah kalau gitu."

"Bilang sama Thalita, kalau nganterin Tuan Putri pulang, jangan ngebut bawa motornya."

"Ah, Abang bisa aja. Ya udah, sampai ketemu, Bang."

"Iya, Sayang. Love you."

"Love you too."

Moses tersenyum, satu masalah kelihatannya akan selesai dengan mudah. Deasy adalah tipe cewek yang gampang dirayu. Hadiah kecil dan sederet kata romantis, agaknya sudah bisa membuat hati gadis itu meleleh. Moses menyeringai puas.

Kembali Moses mengotak-atik ponselnya, dan menekan nomer telepon rumahnya. Sebenarnya, bisa saja Moses menghubungi namer ponsel Bik Sari, tapi pasti asistennya itu tak akan mau menjawab panggilan.

"Selamat sore, dengan kediaman Tuan Moses. Ada yang bisa saya bantu?" sapa Bik Sari.

"Ini aku, Bik, Moses. Bibi sudah makan belum? Mau ku belikan makanan di luar? Bibi mau makan apa?"

"Gak usah, Den. Bibi udah masak kok. Den Moses jadi makan malam di luar?"

"Iya, Bik, jadi kok. Ini masih nunggu Deasy dandan."

"Oh, sama Neng Deasy tho perginya?"

"Iyalah sama dia, emang mau sama siapa lagi? Kan pacarku cuma dia. Paling juga kalau bertiga ya sama Thalita."

"Iya, Den. Jaga Neng Deasy ya, dia gadis yang baik!" suara Bik Sari berubah sedih, bahkan terdengar wanita tua itu menghela nafas.

"Iya, Bik. Pasti aku jaga Deasy. Aku cinta banget sama dia. Melebihi cintaku pada Renata."

Suara Moses terdengar sangat sedih, bahkan cowok itu juga meneteskan air mata. Bik Sari juga merasa terharu, tapi juga merasa khawatir.

"Udah ya, Bik. Deasy udah siap. Jaga rumah baik-baik!"

Moses menutup telepon, tanpa menunggu jawaban dari Bik Sari. Cowok itu khawatir ketahuan sedang berbohong, karena sebenarnya tidak berada di rumah Deasy.

Sementara itu di rumah Thalita, gadis itu sedang bawel ke sahabatnya karena khawatir. Thalita merasa ada yang aneh dengan kelakuan Moses, dan memberi peringatan pada Deasy agar berhati-hati. Tapi seperti biasa, Deasy mengabaikannya.

"Ayolah, Tha! Aku ini udah gede, udah hampir lulus SMA, aku pasti bisa jaga diri."

"Kamu memang udah gede, tapi kamu itu masih kayak anak kecil, gampang banget dibohongi. Apa kamu gak curiga sama pacarmu itu? Jangan bilang kamu bucin sama dia, sampai gak ada otak," omel Thalita jengkel.

"Ini kan Bang Moses ngajak ketemu, untuk jelasin yang kejadian semalam, Tha. Kalau aku nolak, jadi gak tau dong, alasan dia tuh apa. Ayolah, aku bakal baik-baik aja kok, oke? Yuk, anterin aku pulang!"

Thalita mendengkus kesal. Susah banget ngomong sama Deasy kalau yang dibahas itu Moses. Deasy udah cinta mati dengan cowok itu. Thalita mengambil kunci motor dan mengantar Deasy pulang.

Sampai di rumah Deasy, Thalita segera memeriksa paper bag yang tadi diberikan oleh Moses. Perasaan Thalita tak enak, tapi dia tak melihat ada yang salah dengan hadiah Moses untuk Deasy. Baju, sepatu dan jepit rambut itu benda biasa, tak ada yang mencurigakan.

"Gimana, Nona Detective? Apakah paket yang saya terima aman?" tanya Deasy sambil nyengir.

"Sebenarnya ini gak aman sih. Baju ini dari aromanya masih baru, masih bau toko."

"Ya iya lah, baru. Masa Bang Moses ngasih aku baju bekas sih, Tha?" Deasy sewot.

"Maksudnya, baju ini kan belum dicuci, jadi mengandung banyak debu-debu halus dan kuman. Itu gak baik buat kulit sensitif, bisa menyebabkan iritasi dan gatal-gatal."

Dengan kasar, Deasy mengambil bajunya dari tangan Thalita, dan membawanya ke kamar. Sedang Thalita berteriak untuk pamit pulang. Deasy mengacungkan dua jempol dan berlalu.

Seperti janjinya, Moses datang menjemput Deasy tepat pukul tujuh. Setelah berpamitan pada Mbak Asisten, mereka pergi menggunakan mobil Moses.

Moses ternyata membawa Deasy ke sebuah restoran yang romantis. Sepertinya Moses juga sudah memesan tempat, karena begitu sampai, mereka berdua diarahkan pelayan untuk menempati meja dengan tulisan reserved.

Moses juga tampak sangat perhatian pada Deasy. Dia menarik kursi untuk Deasy seperti di sinetron-sinetron. Deasy tampak sangat bahagia, mendapat perlakuan yang manis dari Moses, senyum selalu merekah di bibir gadis itu.

"Abang minta maaf ya, Sayang! Kejadian semalam pasti membuat kamu kecewa. Abang cuma shock, karena di gudang Abang melihat ada barang-barang Renata. Bukan Abang masih ada perasaan sama dia, Abang cuma merasa bersalah dengan hilangnya dia," kata Moses sambil menggenggam tangan Deasy.

"Iya, Bang! Deasy paham kok, gimana perasaan Abang. Deasy juga minta maaf, sudah kasar sama Abang!"

"Kita saling memaafkan ya, Sayang! Kemudian kita mulai lagi dari awal. Kamu setuju, kan?"

Deasy mengangguk dan tersenyum, demikian juga Moses. Keduanya tampak benar-benar bahagia. Sementara itu, di sudut yang agak tersembunyi, ada dua pasang mata mengawasi mereka dengan waspada.

Terpopuler

Comments

Hana

Hana

wah .. siapa nih yang jadi penguntit ? Thalita dan Gideon kah ?

2023-07-05

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 : Hilangnya Seorang Gadis
2 Part 2 : Kisah Deasy
3 Part 3 : Perkenalan
4 Part 4 : Jatuh Cinta
5 Part 5 : Terlalu Nyaman
6 Part 6 : Bunga Lily
7 Part 7 : Kejadian Aneh
8 Part 8 : Cincin Tunangan
9 Part 9 : Tunangan Moses
10 Part 10 : Firasat Buruk
11 Part 11 : Akhirnya Muncul
12 Part 12 : Curiga
13 Part 13 : Dugaan Baru
14 Part 14 : Makan Malam Romantis
15 Part 15 : Terlena
16 Part 16 : Aneh
17 Part 17: Semakin Aneh
18 Part 18 : Mulai Menyelidiki
19 Part 19 : Semakin Misterius
20 Part 20 : Siapa Dia?
21 Part 21 : Analisa
22 Part 22 : Main Belakang
23 Part 23 : Sandiwara
24 Part 24 : Gudang
25 Part 25 :
26 Part 26 : Panik
27 Part 27 : Melewati Ujian Akhir
28 part 28 : Kembali Menyelidik
29 Part 29 :
30 part 30 : Kemana Deasy?
31 Part 31 : Lapor Polisi?
32 Part 32 : Sebuah Teka-Teki
33 Part 33 : Ambil Tindakan
34 Part 34 : Menemukan Petunjuk
35 Part 35 : Peringatan
36 Part 36 : Petunjuk Pertama
37 Part 37 : Terus Mencari
38 Part 38 : Ular di Kamar Bik Sari
39 Part 39 : Petunjuk ke Dua
40 Part 40 : Benang Merah
41 Part 41 : Paket Misterius
42 Part 42 : Petunjuk Ketiga
43 Part 43 : Gadis Penghuni Villa
44 Part 44 : Kisah Renata
45 Part 45 : Dimana Deasy
46 Part 46 : Temuan Baru
47 Part 47 : Lorong Rahasia
48 Part 48 : Terjebak
49 Part 49 : Pertolongan Tak Terduga
50 Part 50 : Kabur
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Part 1 : Hilangnya Seorang Gadis
2
Part 2 : Kisah Deasy
3
Part 3 : Perkenalan
4
Part 4 : Jatuh Cinta
5
Part 5 : Terlalu Nyaman
6
Part 6 : Bunga Lily
7
Part 7 : Kejadian Aneh
8
Part 8 : Cincin Tunangan
9
Part 9 : Tunangan Moses
10
Part 10 : Firasat Buruk
11
Part 11 : Akhirnya Muncul
12
Part 12 : Curiga
13
Part 13 : Dugaan Baru
14
Part 14 : Makan Malam Romantis
15
Part 15 : Terlena
16
Part 16 : Aneh
17
Part 17: Semakin Aneh
18
Part 18 : Mulai Menyelidiki
19
Part 19 : Semakin Misterius
20
Part 20 : Siapa Dia?
21
Part 21 : Analisa
22
Part 22 : Main Belakang
23
Part 23 : Sandiwara
24
Part 24 : Gudang
25
Part 25 :
26
Part 26 : Panik
27
Part 27 : Melewati Ujian Akhir
28
part 28 : Kembali Menyelidik
29
Part 29 :
30
part 30 : Kemana Deasy?
31
Part 31 : Lapor Polisi?
32
Part 32 : Sebuah Teka-Teki
33
Part 33 : Ambil Tindakan
34
Part 34 : Menemukan Petunjuk
35
Part 35 : Peringatan
36
Part 36 : Petunjuk Pertama
37
Part 37 : Terus Mencari
38
Part 38 : Ular di Kamar Bik Sari
39
Part 39 : Petunjuk ke Dua
40
Part 40 : Benang Merah
41
Part 41 : Paket Misterius
42
Part 42 : Petunjuk Ketiga
43
Part 43 : Gadis Penghuni Villa
44
Part 44 : Kisah Renata
45
Part 45 : Dimana Deasy
46
Part 46 : Temuan Baru
47
Part 47 : Lorong Rahasia
48
Part 48 : Terjebak
49
Part 49 : Pertolongan Tak Terduga
50
Part 50 : Kabur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!