Pesan Dari Anak bu Lina

Jam lima lebih seperempat sore Sani dan bu Ipah baru siap-siap untuk pulang karena roti dan kue peinya baru mateng, bu Ipah membungkus roti dan pei masing-masing lima biji buat dirinya dan buat Sani karena di suruh tuan Edward. Selesai membungkus kue dan roti, lalu mereka pamit.

"tuan saya pulang dulu" kata Sani kepada Edward yang sedang membaca buku di teras villa.

"iya Nur, hati-hati di jalan" jawab tuan Edward

"siap tuan" jawab Sani

"ibu juga pulang dulu ya den" kata bu Ipah

"iya bu hati-hati" jawab Edward

Bu Ipah mengangguk lalu menggandeng tangan Sani, mereka berjalan sambil ngobrol.

"neng sudah dapat gaji belum? Kemarin kerjamu pas sebulan lho" tanya bu Ipah.

"sudah bu tadi, Sani di kasih gaji lewat buku tabungan" jawab Sani.

"syukurlah kalau sudah nerima gaji, berapa gaji pertamamu neng?" tanya bu Ipah lagi.

"saldonya lima juta bu, gak tau gaji semua gak tau tambah bonus atau apa Sani gak tau" jawab Sani.

"mungkin tambah bonus neng, waktu bilang ke ibu katanya 4 jutaan. Ibu juga sering di kasih bonus apalagi kalau banyak tamu masak banyak sampai nginep bonusnya biasanya lebih besar dari itu" kata bu Ipah.

"gitu ya bu, alhamdulillah ya bu kerja kita ringan dan tuannya baik juga gajinya lumayan besar untuk ukuran art di kampung" jawab Sani.

"iya neng, tuan Edward kan orang eropa dia tau gaji tenaga berapa, gaji segitu termasuk kecil menurutnya tapi gaji UMR di negara kita kan kecil jadi tuan menyesuaikan dengan negara kita" jawab bu Ipah.

"iya bu tadi juga dia bilang maaf gaji pertamamu masih kecil katanya, eh pas di cek saldonya lima juta kecil apanya coba kalau di kampung kita. Mungkin karena dua terbiasa hidup di eropa ya" jawab Sani

"iya neng bersyukur banget ya kita kerja di sini, gaji lumayan besar makan juga bebas dan kenyang dan tidak memakan ongkos dan biaya lainnya gaji kita utuh dan bersih makanya ibu bisa menguliahkan anak-anak ibu sampai sarjana. Alhamdulillah..." kata bu Ipah.

"iya bu alhamdulillah ya" jawab Sani

Saking asiknya mengobrol sambil berjalan tidak terasa Sani dan bu Ipah sudah sampai di jalan depan toko sembako, lalu mereka berpencar menuju ke rumah masing-masing.

"assalammualaikum..." kata Sani ketika sampai di rumahnya, terlihat ibu dan bapaknya sedang ngobrol di teras depan sambil minum teh.

"waalaikum salam..." jawab ibu dan bapak hampir bareng.

"ini ada roti isi daging cincang dan kue pei, cocok dengan teh hangat" kata Sani sambil mengeluarkan kantong keresek berisi roti dan pei dari dalam tas.

"waw rotinya masih anget pak ayo dimakan" kata bu Suti sambil menyodorkan bungkusan itu setelah membukanya.

"emmm enak" kata bapak.

Sanipun ikut duduk di teras sambil makan roti dan kue pei, karena tadi tidak sempat makan di villa karena sudah telat pulang.

"neng baju kamu baru ya? Dari mana itu bajunya bagus banget?" tanya ibu baru ngeh anaknya memakai baju baru.

"ini di kasih tuan Edward bu oleh-oleh dari kota katanya, dia membawa banyak hadiah baju buat Sani tapi di simpen di lemari villa buat ganti kalau mandi sore" jawab Sani.

"wah baik banget majikan kamu neng" kata bapak.

"iya pak, malahan Sani di beliin ponsel baru, tas pesta dan sepatunya. Ini ponselnya baguskan?" jawab Sani sambil mengeluarkan ponsel dari tasnya dan menunjukannya kepada orang tuanya.

"iya bagus banget neng, alhamdulillah rejeki kamu anak baik" kata ibu menitikan air mata saking bahagia sekaligus terharu.

"alhamdulillah bu, pak, Sani juga sudah dapat gaji pertama dan usngnya langsung ke buku rekening. Jadi tuan Edward menggajinya lewat rekeningku di transfer" kata Sani memberi tau orang tuanya sudah dapat gaji.

"alhamdulillah neng, bagus langsung ke rekeningmu jadi aman" jawab bapak.

Ibu menangis bahagia anaknya mendapat kebaikan yang bertubi-tubi, dapat kerjaan ringan, di kuliahkan, dapat hadiah dan dapat gaji dalam waktu yang singkat. "Mudah-mudahan kedepannya lebih baik lagi nasib anaku ya allah aamiin" do'a ibu dalam hatinya.

Roti dan kue pei sudah habis di makan bertiga mereka masuk rumah karena hampir magrib, Sani menutup jendela dan gorden depan juga kamarnya lalu mereka menjalankan ibadah berjamaah.

"bu Sani masuk kamar ya mau belajar dulu" kata Sani

"iya neng, makan dulu gak? Ibu bikin pepes ayam kampung tadi bapak motong ayam lagi takut kena tetelo soalnya ayam tetangga banyak yang kena" kata ibu.

"enggak ah bu Sani masih kenyang tadi makan roti dua, pei satu, ibu dan bapak aja makan berdua" jawab Sani.

"bapak juga masih kenyang bu, nanti aja kalau lapar baru makan" kata bapak Kosasih.

"ibu juga masih kenyang sih, pepesnya ibu masukin kulkas aja ya buat sarapan besok" kata ibu Suti.

"iya bu, besok tinggal ngangetin seperti kemarin enak meresap" jawab Sani sambil berjalan masuk kamarnya.

Sani belajar untuk kepentingan kuliahnya dia belajar sampai jam sembilan malam, setelah itu dia berbaring mau tidur.

Baru aja mau memejamkan mata ponsel Sani bergetar dua kali karena tidak memakai nada, Sani meraih hp dari nakas ternyata ada dua pesan masuk ke ponselnya.

Sani membuka pesan dari bos ganteng dulu sambil tersenyum senang karena dia mengirim poto tadi siang waktu Sani mencoba gaun pesta, poto itu sangat bagus dan terlihat romantis.

"selamat tidur Sani sayang love you 🥰😘😇" kaption di bawah poto itu.

"selamat tidur tuan😘" balasan Sani di kirim

Edward tersenyum melihat emot cium dari Sani, walaupun Sani belum membalas cintanya secara langsung tapi dia seperti menyukainya.

Edward tersenyum senang mendapatkan balasan itu dia mengerti usia Sani masih muda, dia tidak akan memaksakan dan tidak akan terburu-buru biarkan Sani memahami perasaannya. Dia akan berusaha pelan-pelan meyakinkan Sani bahwa perasaan dia sungguh sungguh kepada Sani.

Sani membuka pesan satu lagi ternyata dari Deri anaknya bu Lina.

"malam Sani maaf mengganggu, tadi ibu bilang kamu menolak perjodohan ini. Kenapa? Padahal aku menerima perjodohan ini" bunyi pesan dari Deri.

"maaf ya kak Deri, Sani belum mau cepat-cepat menikah. Sani harus fokus kuliah dan kerja dulu" jawaban Sani di kirim dan langsung biru.

"tapi gak apa-apa kalau kita menikah sekarang sambil kuliah dan kerja aja, aku tidak bakal melarangmu intuk itu" balasan pesan baru dari Deri.

"maaf ya kak Sani sudah punya pacar, jadi Sani menolak perjodohan ini" jawab Sani mengirim pesan itu sengaja bilang sudah pacar supaya Deri tidak lanjut.

"ooh begitu ya, siapa pacarmu? Paling satpam perkebunan ya" balasan dari dari Deri

"bukan satpam kak, ada deh pokonya. Udah ya kak aku mau istirahat dulu soalnya aku harus bangun pagi-pagi" balasan dikirim

Setelah terkirim kepada Deri, Sani mematikan ponselnya dia malas meladeni Deri.

Sani berusaha memejamkan matanya tapi sulit tidur, dia teringat kata- kata Edward yang menyatakan cintanya. Dia sebenarnya menyukai dan mengagumi Edward, tapi Sani tau diri dia hanya seorang pembantu dan dari keluarga biasa makanya dia belum membalas kata-kata cinta dari majikannya.

"i love you bos gantengku" gumam Sani sambil memejamkan matanya.

Episodes
1 Mencari Kerja
2 Sani Mendapat Pekerjaan
3 Ciuman Pertama
4 Makan Siang Bersama Majikan
5 Dikirim Poto Pria
6 Pesan Dari Bos Ganteng
7 Tatapan Penuh Makna
8 Makan Berdua
9 Gaji Pertama
10 Pesan Dari Anak bu Lina
11 Deri Menghina Sani
12 Sani Di Ajak Ke Kota
13 Makan Kue Bersama
14 Panggilan Sayang
15 Pesan Cinta Dari Bos Ganteng
16 Mendapat Hadiah Jam
17 Ultah
18 Beli Tanah
19 Reuni SMA
20 Sani Di Rawat
21 Deri Di Penjara
22 Edward Melamar Sani Kepada Orangtuanya
23 Drakula Pencuri Cinta
24 Menikah
25 Perboden
26 Sarapan Buah Mangga
27 Menyusun Skripsi
28 Tinggal Di Rumah Sendiri
29 Sani Jadi Sekretaris
30 Hari Pertama Bekerja Sebagai Sekretaris
31 Makan Malam Romantis
32 Sani dan Edward Pergi ke Belanda
33 Ayahnya Edward Meninggal
34 Nyonya Beatrix Mengenang Perkebunan
35 Jalan - Jalan
36 Pulang Keu Tanah Air
37 Menitipkan Oleh-oleh
38 Bertemu Teman
39 Kopi Cinta
40 Membeli Kebaya
41 Bolu Strowberry
42 Orang Tua Sani Datang ke Jakarta
43 Wisuda
44 Jalan-jalan ke TMII
45 Pengumuman
46 Pasangan Yang Harmonis
47 Liburan
48 Antonio Melamar Meryana
49 Antonio dan Mery Mau Menikah
50 Makan Malam Dengan Sahabat
51 Jalan-jalan Di Lembang
52 Pulang Kampung Setelah Kondangan
53 Pagi Yang Indah Di Perkebunan
54 Kembali Ke Jakarta
55 Lembur Kerja
56 Yara Mencari Edward
57 TAS YARA HAMPIR DI CURI
58 YARA KEMBALI
59 PAK KOSASIH DI RAWAT
60 PENGUMUMAN
61 PAK KOSASIH SUDAH BISA PULANG KE RUMAH
62 SANI HAMPIR DI CULIK
63 BU LINA JADI TERSANGKA
64 SARAPAN PIZZA
65 YARA HAMIL
66 NYONYA BEATRIX DATANG KE INDONESIA
67 MOMMY BEATRIX IKUT KE PERUSAHAAN
68 PERTEMUAN BESAN
69 SANI HAMIL ANAK KEMBAR
70 SANI MELAHIRKAN SEPASANG ANAK KEMBAR
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Mencari Kerja
2
Sani Mendapat Pekerjaan
3
Ciuman Pertama
4
Makan Siang Bersama Majikan
5
Dikirim Poto Pria
6
Pesan Dari Bos Ganteng
7
Tatapan Penuh Makna
8
Makan Berdua
9
Gaji Pertama
10
Pesan Dari Anak bu Lina
11
Deri Menghina Sani
12
Sani Di Ajak Ke Kota
13
Makan Kue Bersama
14
Panggilan Sayang
15
Pesan Cinta Dari Bos Ganteng
16
Mendapat Hadiah Jam
17
Ultah
18
Beli Tanah
19
Reuni SMA
20
Sani Di Rawat
21
Deri Di Penjara
22
Edward Melamar Sani Kepada Orangtuanya
23
Drakula Pencuri Cinta
24
Menikah
25
Perboden
26
Sarapan Buah Mangga
27
Menyusun Skripsi
28
Tinggal Di Rumah Sendiri
29
Sani Jadi Sekretaris
30
Hari Pertama Bekerja Sebagai Sekretaris
31
Makan Malam Romantis
32
Sani dan Edward Pergi ke Belanda
33
Ayahnya Edward Meninggal
34
Nyonya Beatrix Mengenang Perkebunan
35
Jalan - Jalan
36
Pulang Keu Tanah Air
37
Menitipkan Oleh-oleh
38
Bertemu Teman
39
Kopi Cinta
40
Membeli Kebaya
41
Bolu Strowberry
42
Orang Tua Sani Datang ke Jakarta
43
Wisuda
44
Jalan-jalan ke TMII
45
Pengumuman
46
Pasangan Yang Harmonis
47
Liburan
48
Antonio Melamar Meryana
49
Antonio dan Mery Mau Menikah
50
Makan Malam Dengan Sahabat
51
Jalan-jalan Di Lembang
52
Pulang Kampung Setelah Kondangan
53
Pagi Yang Indah Di Perkebunan
54
Kembali Ke Jakarta
55
Lembur Kerja
56
Yara Mencari Edward
57
TAS YARA HAMPIR DI CURI
58
YARA KEMBALI
59
PAK KOSASIH DI RAWAT
60
PENGUMUMAN
61
PAK KOSASIH SUDAH BISA PULANG KE RUMAH
62
SANI HAMPIR DI CULIK
63
BU LINA JADI TERSANGKA
64
SARAPAN PIZZA
65
YARA HAMIL
66
NYONYA BEATRIX DATANG KE INDONESIA
67
MOMMY BEATRIX IKUT KE PERUSAHAAN
68
PERTEMUAN BESAN
69
SANI HAMIL ANAK KEMBAR
70
SANI MELAHIRKAN SEPASANG ANAK KEMBAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!