Sani Mendapat Pekerjaan

Pagi-pagi sudah di sibukan dengan membersihkan rumah dan memasak, lalu dia menjemur pakaian-pakaian yang sudah di cuci ibunya setelah selesai dia mandi.

Keluarga pak Kosasih sedang berkumpul di meja makan, mereka sarapan seadanya dengan terong balado dan tumis pare campur teri, teri sisa kemarin di campur dengan pare.

Selesai makan mereka berkumpul di teras rumah sambil ngobrol, pak Kosasih belum berangkat ngasih makan kambingnya karena masih pagi beloau nunggu rumputnya kering dari embun pagi karena kalau kambing makan rumbut masih basah oleh embun kambingnya suka diare katanya.

"neng tolong beliin minyak goreng dan terigu ke toko itu, ibu mau bikin pisang goreng buat bekal bapakmu ke kebun" bu Suti memberikan uang sambil menunjuk toko pinggir jalan yang hanya terhalang kebun tetangga.

Sani menerima uang dari ibunya lalu dia berjalan menuju toko sembako, sampai di sana dia melihat ibu-ibu yang sedang ngerumpi.

"di vila tuan Edward lagi membutuhkan pembantu, karena saya hanya di perintahkan memasak dan urusan dapur lainnya" kata ibu itu kepada temannya.

"lah bukannya kemarin ada pembantu?" tanya ibu satunya.

"iya kemarin ada, tapi dia lagi ngidam berat jadi gak kuat kerja kemarin sore di jemput suaminya minta ijin untuk berhenti dulu kasian lihat istrinya muntah-muntah terus dan sering pingsan" jawab koki itu.

"oh ya, duh kalau saya masih muda saya mau daripada kerja jauh-jauh ke kota gajinya sama kalau di sini kan bisa pulang sorenya" kata ibu itu yang perkiraan usia di atas 50 tahun.

Sani tertarik dengan obrolan ibu-ibu itu yang sedang membelakanginya duduk di bangku panjang, setelah membayar belanjaannya dia menghampiri ibu-ibu itu.

"selamat pagi ibu-ibu, apa kabar?" Sani menyalami mereka karena kenal walaupun tidak akrab.

"baik neng, eh bukannya kamu ke kota? Waktu bertemu ibumu dia bilang kamu ke kota katanya" jawab ibu itu.

"iya bu, Sani ke kota mencari kerja tapi gak dapat, setelah seminggu di sana belum dapat juga ya Sani pulang lagi ke sini" kata Sani.

"eh kebetulan kalau kamu mau, kerja aja di villa tuan Edward di sana gajinya lumayan gede sama dengan gaji TKW di Arab Saudi lho" kata koki itu.

"iya bu saya juga tertarik tadi waktu dengar cerita ibu, bagaimana caranya ya?" kata Sani antusias.

"nanti saya bilangin dulu ke tuan Edward, entar jam lima sore kamu tunggu di sini karena ibu pulang kerja jam lima kalau gak lembur" kata koki tuan Edward itu.

"baik bu terima kasih sebelumnya, saya sangat ingin sekali bekerja" jawab Sani semangat.

"iya sama-sama neng, ibu tau kamu gadis yang baik dan tidak malas beda dengan gadis-gadis disini pada umumnya hanya main ponsel dan minta di beliin kuota kepada orang tuanya. Kamu itu beda makanya ibu senang ngajak kamu kerja di villa tuan Edward, kerjanya juga nyantai ngurusin satu orang. Berangkat kerja jam 6 pagi pulang jam 5 sore, tapi kalau lagi banyak tamu kami di suruh menginap dan termasuk lembur itu pokonya enak kerjanya tuannya juga baik lagi" jawab koki itu.

"iya bu, sekali lagi terima kasih ya, saya permisi dulu takut ibu nunggu lama di rumah" Sani pamit kepada ibu-ibu itu untuk kembali ke rumahnya.

"iya neng silahkan" jawab koki itu.

Sani berjalan menyusuri kebun tetangganya, hanya beberapa menit dia sudah sampai di depan rumah menghampiri ibu dan bapaknya yang sedang mengobrol.

"maaf bu agak lama, tadi Sani ketemu bu Ipah koki tuan Edward jadi ngobrol sebentar beliau juga nawarin kerja di villa tuan Edward" kata Sani.

"gak apa-apa neng masih pagi juga, bukannya di rumah tuan Edward sudah ada art nya?" tanya bu Suti kepada anaknya.

"katanya sudah keluar kemarin sore di jemput suaminya, karena dia lagi hamil muda dan muntah-muntah hebat dan sering pingsan katanya. Sani mau kerja di sana ya bu, pak?" kata Sani dia minta ijin sama ibu dan bapaknya.

"kalau kamu mau boleh aja nak, di sini lebih dekat lebih baik dan gajinya juga lumayan besar untuk ukuran art di daerah" kata bapak yang di angguki oleh ibunya.

"iya lagian berangkat jam enam pagi pulang jam lima sore kalau banyak tamu baru di suruh nginap kata bu Ipah"

"ya udah gimana kamu aja neng, kalau kamu mau kerja di sana silahkan" kata ibu Suti menyerahkan keputusan kepada anaknya.

"iya bu, Sani mau kerja di sana. Terima kasih di ijinin bu, pak" Sani senang dia mengikuti ibunya ke dapaur untuk membuat pisang goreng.

Selesai membuat pisang goreng, Sani dan bu Suti memasukan sebagian ke kotak makanan dan memasukan makan siang ke kotak makan lainnya setelah itu di serahkan kepada pak Kosasih untuk bekal di kebun.

Abis duhur Sani meriksa jemuran, yang sudah kering dia setrika sampai selesai.

Sore hari Sani sudah mandi dan memakai kaos pendek dan celana jean tiga per empat, karena sudah jam lima dia pamit ke ibunya mau pergi ke toko sembako yang tadi karena sudah janjian dengan bu Ipah.

Sampai di sana Sani minta ijin kepada pemilik toko untuk menunggu bu Ipah di bangku panjang, sstelah di ijinin Sani duduk di sana menunggu bu Ipah.

Lima belas menit Sani menunggu di sana, akhirnya bu Ipah datang juga dan menghampirinya.

"maaf neng nunggu lama ya? Ibu tadi bikin kue dulu kesukaan tuan" bu Ipah tergopoh-gopoh karena jalan kaki lima menit dari Villa itu.

"tidak apa-apa bu, Sani sambil nongkrong di sini. Terus bagaimana kata tuan Edward bu" Sani penasaran dia langsung bertanya kepada intinya.

"kamu di terima di sana mulai besok neng berangkat jam enam kurang lima menit, karena mulai kerjanya jam enam pagi" kata bu Ipah.

"iya bu terima kasih ya, terus pakainnya harus bagai mana?" Sani takut salah kostum.

"bebas aja neng, gitu juga bagus. Ibu malah sering pake daster hanya di jaketin aja kalau berangkat dan pulang" kata bu Ipah.

"iya bu, sekali lagi terima kasih ya" kata Sani senang.

"sama-sama neng, besok gak usah sarapan di rumah karena ibu suka buat sarapan banyak di sana jadi kita makan di sana tiga kali sehari"

"iya bu, saya permisi dulu ya" kata Sani dan langsung berdiri.

"iya neng, ayo pulang udah serengah enam nih besok ibu tunggu di sini ya jam 6 kurang seperempat soalnya hari pertama kamu kerja biar ibu tunjukin dulu sebelum mulai kerja" kata bu Ipah.

Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing.

Episodes
1 Mencari Kerja
2 Sani Mendapat Pekerjaan
3 Ciuman Pertama
4 Makan Siang Bersama Majikan
5 Dikirim Poto Pria
6 Pesan Dari Bos Ganteng
7 Tatapan Penuh Makna
8 Makan Berdua
9 Gaji Pertama
10 Pesan Dari Anak bu Lina
11 Deri Menghina Sani
12 Sani Di Ajak Ke Kota
13 Makan Kue Bersama
14 Panggilan Sayang
15 Pesan Cinta Dari Bos Ganteng
16 Mendapat Hadiah Jam
17 Ultah
18 Beli Tanah
19 Reuni SMA
20 Sani Di Rawat
21 Deri Di Penjara
22 Edward Melamar Sani Kepada Orangtuanya
23 Drakula Pencuri Cinta
24 Menikah
25 Perboden
26 Sarapan Buah Mangga
27 Menyusun Skripsi
28 Tinggal Di Rumah Sendiri
29 Sani Jadi Sekretaris
30 Hari Pertama Bekerja Sebagai Sekretaris
31 Makan Malam Romantis
32 Sani dan Edward Pergi ke Belanda
33 Ayahnya Edward Meninggal
34 Nyonya Beatrix Mengenang Perkebunan
35 Jalan - Jalan
36 Pulang Keu Tanah Air
37 Menitipkan Oleh-oleh
38 Bertemu Teman
39 Kopi Cinta
40 Membeli Kebaya
41 Bolu Strowberry
42 Orang Tua Sani Datang ke Jakarta
43 Wisuda
44 Jalan-jalan ke TMII
45 Pengumuman
46 Pasangan Yang Harmonis
47 Liburan
48 Antonio Melamar Meryana
49 Antonio dan Mery Mau Menikah
50 Makan Malam Dengan Sahabat
51 Jalan-jalan Di Lembang
52 Pulang Kampung Setelah Kondangan
53 Pagi Yang Indah Di Perkebunan
54 Kembali Ke Jakarta
55 Lembur Kerja
56 Yara Mencari Edward
57 TAS YARA HAMPIR DI CURI
58 YARA KEMBALI
59 PAK KOSASIH DI RAWAT
60 PENGUMUMAN
61 PAK KOSASIH SUDAH BISA PULANG KE RUMAH
62 SANI HAMPIR DI CULIK
63 BU LINA JADI TERSANGKA
64 SARAPAN PIZZA
65 YARA HAMIL
66 NYONYA BEATRIX DATANG KE INDONESIA
67 MOMMY BEATRIX IKUT KE PERUSAHAAN
68 PERTEMUAN BESAN
69 SANI HAMIL ANAK KEMBAR
70 SANI MELAHIRKAN SEPASANG ANAK KEMBAR
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Mencari Kerja
2
Sani Mendapat Pekerjaan
3
Ciuman Pertama
4
Makan Siang Bersama Majikan
5
Dikirim Poto Pria
6
Pesan Dari Bos Ganteng
7
Tatapan Penuh Makna
8
Makan Berdua
9
Gaji Pertama
10
Pesan Dari Anak bu Lina
11
Deri Menghina Sani
12
Sani Di Ajak Ke Kota
13
Makan Kue Bersama
14
Panggilan Sayang
15
Pesan Cinta Dari Bos Ganteng
16
Mendapat Hadiah Jam
17
Ultah
18
Beli Tanah
19
Reuni SMA
20
Sani Di Rawat
21
Deri Di Penjara
22
Edward Melamar Sani Kepada Orangtuanya
23
Drakula Pencuri Cinta
24
Menikah
25
Perboden
26
Sarapan Buah Mangga
27
Menyusun Skripsi
28
Tinggal Di Rumah Sendiri
29
Sani Jadi Sekretaris
30
Hari Pertama Bekerja Sebagai Sekretaris
31
Makan Malam Romantis
32
Sani dan Edward Pergi ke Belanda
33
Ayahnya Edward Meninggal
34
Nyonya Beatrix Mengenang Perkebunan
35
Jalan - Jalan
36
Pulang Keu Tanah Air
37
Menitipkan Oleh-oleh
38
Bertemu Teman
39
Kopi Cinta
40
Membeli Kebaya
41
Bolu Strowberry
42
Orang Tua Sani Datang ke Jakarta
43
Wisuda
44
Jalan-jalan ke TMII
45
Pengumuman
46
Pasangan Yang Harmonis
47
Liburan
48
Antonio Melamar Meryana
49
Antonio dan Mery Mau Menikah
50
Makan Malam Dengan Sahabat
51
Jalan-jalan Di Lembang
52
Pulang Kampung Setelah Kondangan
53
Pagi Yang Indah Di Perkebunan
54
Kembali Ke Jakarta
55
Lembur Kerja
56
Yara Mencari Edward
57
TAS YARA HAMPIR DI CURI
58
YARA KEMBALI
59
PAK KOSASIH DI RAWAT
60
PENGUMUMAN
61
PAK KOSASIH SUDAH BISA PULANG KE RUMAH
62
SANI HAMPIR DI CULIK
63
BU LINA JADI TERSANGKA
64
SARAPAN PIZZA
65
YARA HAMIL
66
NYONYA BEATRIX DATANG KE INDONESIA
67
MOMMY BEATRIX IKUT KE PERUSAHAAN
68
PERTEMUAN BESAN
69
SANI HAMIL ANAK KEMBAR
70
SANI MELAHIRKAN SEPASANG ANAK KEMBAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!