Bab 16

April meraih tangan Mr Zie tetapi dengan sigap Mr Zie melepaskannya.

"Kenapa Zie?"

"Aku harap jangan menemui aku seperti ini lagi Pril, apalagi ini kantor kau tidak bisa seenaknya datang kesini!"

"Tapi aku kekasihmu Zie, bahkan kita sudah bertunangan sejak lama,"

"Pergilah!"

"Kau berubah Zie, kau semakin acuh padaku ini pasti karena gadis itu kan?"

"Ini tidak ada hubungannya dengan Sabia!"

"Bohong, gadis itu pasti menggoda mu kan Zie?"

"Sudah aku katakan ini bukan karena Sabia, aku memang tidak bisa lagi mencintaimu seperti dulu Pril, sejak kau selingkuh dengan laki-laki tua itu semua rasa ku telah hilang, kau mau tau satu-satunya yang membuat aku masih bertahan denganmu? Ituu hanya karena rasa iba!" dengan tegas Mr Zie mengeluarkan segala perasaannya.

"Rasa iba?"

"Ya aku iba pada orang yang berniat mati melompat dari gedung apartemen hanya karena aku menolak kembali padanya, jadi tolong jangan menuntut banyak dariku,"

"Lalu untuk siapa rasa cinta mu itu Zie?"

"Keluar! Aku ingin sendiri!"

April akhirnya pergi setelah diusir oleh Mr Zie. Dengan rasa sakit luar biasa dihatinya ternyata Mr Zie memang terpaksa mau kembali padanya dan tidak ada rasa cinta sama sekali dihatinya.

"Aku memang mau hartamu tapi aku juga mau cintamu Zie!" Gumam April.

Siang ini Mr Zie hanya menghabiskan waktu dengan memejamkan kedua matanya sambil duduk dikursi kebesarannya! Dia tidak pergi untuk makan siang, padahal itu bisa membuat asam lambungnya naik jika sampai telat makan.

Sabia yang mengira Mr Zie makan siang dengan April, kembali ke kantor setelah makan siang sendirian di salah satu cafe! Dilihatnya Mr Zie sedang memejamkan kedua matanya.

Didekatinya oleh Sabia karena Sabia berpikir jika Mr Zie tidur, diambilnya jas yang menggantung didekat sana kemudian diselimutinya tubuh bagian atas Mr Zie.

Saat sedang menyelimuti tubuh Mr Zie, kedua tangan Mr Zie langsung menarik pinggul Sabia hingga membuat Sabia duduk di pangkuannya.

"Mr Zie, apa yang kau lakukan?"

Kedua tangan Mr Zie mengunci tubuh mungil Sabia, membuat Sabia hanya bisa pasrah berada diatas pangkuan Mr Zie. Dipeluknya tubuh Sabia dengan erat oleh Mr Zie.

"Mr jangan begini! Lepas!"

Tetapi Mr Zie merasa sangat nyaman menyandarkan kepalanya didada Sabia.

"Biarkan sebentar saja aku memeluk mu seperti ini!"

"Tapi ini tidak benar, aku tidak bisa tolong menyingkir lah Mr atau aku teriak!"

Mr Zie malah semakin merekatkan pelukannya, menghirup aroma tubuh Sabia dan bisa memeluknya dengan nyaman seperti ini membuat Mr Zie tersadar jika dia memang sudah memiliki perasaan pada Sabia.

Entah sejak kapan rasa itu muncul tetapi semakin hari berada didekat Sabia membuat Mr Zie semakin menyadari hatinya telah jatuh cinta!

"Mr kau tidak bisa bertindak begini, saat ini yang ada di hatiku hanya Ziu!"

"Aku tau!"

"Ya sudah lepaskan kalau tau,"

"Aku tidak tahan lagi Bi, aku menyukaimu!"

"Tapi aku tidak, kau harus sadar aku dan Ziu saling mencintai, lepaskan!"

Dilepaskannya tubuh Sabia oleh Mr Zie, buru-buru Sabia langsung turun dari atas pangkuan Mr Zie dengan wajah kesal atas perbuatan Mr Zie terhadapnya.

Seenaknya saja main peluk-peluk sampai pakaian kerja Sabia pun berantakan, Sabia fokus membenahi pakaiannya tetapi disaat sedang fokus pada pakaiannya! Mr Zie bangun dari kursi lalu mengangkat tubuh Sabia naik keatas Meja.

"Mr,"

Diraihnya tengkuk leher Sabia sehingga saat Sabia hendak melayangkan protes atas perlakuan Mr Zie terhadapnya, bibir Mr Zie sudah terlanjur membekap bibir Sabia.

Kedua bola mata Sabia memutar bertatap-tatapan dengan bola mata Mr Zie, sementara bibir keduanya sudah beradu satu sama lain.

Kedua tangan Sabia mencoba mendorong sekuat tenaga dadaa bidang Mr Zie tetapi sayangnya kedua tangan Mr Zie justru meraih kedua tangan Sabia.

"Emmtth,"

Sabia terus menolak tetapi ciuman itu terjadi sangat dahsyat. Mr Zie menumpahkan segala rasa yang selama ini tidak dia sadari terhadap Sabia, dia merindukan Sabia dan yang dia inginkan adalah Sabia.

Ciuman itu terus berlangsung cukup lama padahal Sabia tidak sekalipun membalas dan tetap berusaha melepaskan diri, tapi apalah daya tubuh mungil Sabia dipakai untuk melawan tubuh kekar Mr Zie hasilnya kalah telak.

Setelah sangat lama melampiaskan rasa yang terpendam terhadap Sabia lewat ciuman itu, Mr Zie melepaskan perlahan bibir mungil Sabia yang tadi sempat dia nikmati.

"Kau jahat! Aku bilang aku tidak mau! Kenapa kau lakukan ini kenapa?"

Dilepaskannya kedua tangan Sabia oleh Mr Zie, dan langsung kedua tangan itu memukul-mukul tubuh Mr Zie.

"Pukul lah sesukamu tapi aku tidak menyesal telah melakukan itu padamu! Sama seperti dulu kau tidak menyesal melakukannya denganku,"

Didorongnya kencang tubuh Mr Zie kemudian Sabia melompat dari atas meja yang dia duduki. Sabia menjauh dari Mr Zie dan tidak mau sekalipun menatap kearah Mr Zie.

Heh eling Mr maen nyosor aja!!! Ya emang si dulu juga Sabia langsung nyosor tapi kan ini udah beda lembaran Mr,😁

Nah kan udah ngaku suka sama Bia, hayoloh perjuangkan dong, sayangnya ditolak tuh sama Bia jadi 1 : 1 sama.

Terpopuler

Comments

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

Kena juga kan kamu Mr Zie akhirnya jatuh cinta deh sama Bia

2024-05-22

1

Rahma

Rahma

bikin emosiii sama uler April.

2023-12-24

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

akhirnya...zie 🤭

2023-12-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!