Bab 8

Saat mereka sedang mengobrol tak lama kemudian Dady Morgan tiba di ruangan rawat.

"Sore semuanya,"

"Sore Dady," serempak.

"Dad, momy sudah memberitahu Zie dan Bia mereka juga sudah setuju untuk tinggal bersama kita untuk bantu Ziu agar cepat sadar!"

"Oh ya? Terimakasih Zie, Bia karena ini yang kami inginkan dan ini juga pasti yang Ziu inginkan dekat dengan kalian berdua,"

"Sama-sama Dad," ujar Sabia dan Zie.

"Kalau begitu mulai malam ini saja kalian pindah ke rumah kami, kebetulan Dady akan jaga di rumah sakit malam ini dan momy kalian kesepian di rumah sendiri habis cucu satu saja belum ada," ujar Dady Morgan.

Uhuk...

Sabia sampai batuk mendengar kata cucu, begitu juga dengan Mr Zie yang langsung gelagapan padahal sindiran Dady Morgan terbilang masih sangat halus.

"Iya Zie, sudah lama kan momy tidak ngobrol denganmu pindah ya malam ini, Bia sayang Bia mau kan?"

"Bia mau kok mom, asalkan bisa dekat dengan Ziu mau pindah sekarang atau besok sama saja,"

Mr Zie langsung mendelik kearah Sabia, sepertinya gadis itu tidak memikirkan sama sekali permasalahan kamar.

"Ya sudah mom, kami akan pindah malam ini juga!"

"Nah kalau begitu sekarang kau pulang saja sama Bia untuk kemasi pakaian kalian nanti jemput momy lagi di rumah sakit, baru kita pulang sama-sama!"

"Iya, kalau begitu Zie pulang dulu ya mom, Dad,"

"Aku pulang dulu ya mom, dad," sambung Sabia.

"Iya hati-hati ya nak,"

Sepanjang perjalanan Mr Zie hanya menghela nafas karena satu pikirannya pindah ke rumah orangtuanya sama dengan satu kamar dengan Sabia, tetapi sepertinya Sabia belum sampai berpikiran kearah sana jadi dia terlihat santai saja.

Setibanya di halaman rumah, nampak sebuah mobil yang dikenali oleh Mr Zie itu adalah mobil milik April.

"Ada tamu yang datang Mr?"

"Itu April,"

"Ya ampun dia lagi,"

Sabia dan Mr Zie pun turun dari mobil dan benar saja setibanya di ruang tamu, sudah ada April yang duduk disofa ruang tamu.

"Sore Zie, tadi pelayan yang mempersilahkan aku masuk karena dia tau aku tunangan mu!" ujar April lalu berdiri dan menghampiri Mr Zie.

"Pril maaf untuk semua ini, yang terjadi diluar kendali ku tapi aku bisa jelaskan,"

April pun memeluk tubuh Mr Zie didepan kedua mata Sabia, tetapi Sabia cuek saja dan malah memainkan kuku-kuku lentiknya.

Dilepaskannya pelukan April oleh Mr Zie.

"Tolong hargai Bia, dia istri ku saat ini Pril,"

"Zie kenapa permintaan mu sangat menyakitkan? Kau minta aku menghargai dia padahal dia yang merebut mu dariku,"

"Dengar Pril kau salah paham Bia sama sekali tidak merebut aku darimu, kami hanya menikah kontrak sampai Ziu sadar dari koma, ayo duduk nanti aku jelaskan!"

"Oke aku akan dengarkan penjelasan darimu!"

April kembali duduk tenang di sofa, wanita itu tidak ingin terlihat sarkas dihadapan Mr Zie, coba saja jika tidak ada Mr Zie sudah pasti April akan bertindak brutal seperti di kampus tadi.

"Aku akan bicara dengan April, kau ikutlah sebentar dengan kami mengobrol,"

"Maaf Mr, tapi aku mau secepatnya berkemas agar bisa segera pindah ke rumah Ziu, jadi kau ngobrol saja berdua,"

"Bia!" panggil Mr Zie.

Tetapi sayangnya Sabia tidak menggubris dan cuek saja langsung pergi meninggalkan Mr Zie.

Akhirnya Mr Zie pun duduk bersama April dan menjelaskan semua hal sampai dia diminta untuk menikahi Sabia tetapi menandatangani surat kontrak menikah.

"Jadi begitu Zie, aku lega mendengarnya dan aku yakin Ziu pasti akan cepat sadar dan setelah itu kau akan langsung menceraikan gadis itu kan?"

"Iya, aku juga akan langsung meminta pada orangtuaku untuk melamar mu,"

"Aku tidak sabar untuk itu sayang,"

April meraih tengkuk leher Mr Zie untuk mencium bibirnya tetapi Mr Zie segera menepisnya.

"Kenapa Zie? Kau tidak merindukan aku?"

"Aku tidak bisa Pril, tolong hargai Sabia walau bagaimanapun dia gadis yang harus aku jaga sekarang ini,"

Sebenarnya emosi April sudah sangat meledak-ledak menghadapi situasi seperti ini, apalagi Zie sampai menolak berciuman dengannya hanya karena menjaga perasaan Sabia.

Tapi tentu saja April tidak mau bertindak brutal dihadapan Mr Zie salah-salah Mr Zie akan tidak menyukainya lagi.

"Aku minta maaf kita pasti akan jarang sekali bertemu," kata Mr Zie.

"Tidak apa-apa sayang, aku mengerti aku percaya ini cobaan untuk hubungan kita Tuhan pasti punya kejutan untuk kita berdua setelah melewati semua cobaan ini," kata April.

"Terimakasih untuk pengertian mu Pril, tapi sekarang aku harus berkemas sementara sampai Ziu sadar aku akan tinggal di rumah momy, lain kali kita ketemu di cafe saja ya!"

"Oke, aku mencintaimu Zie,"

"Ya aku juga!"

Mr Zie buru-buru mengakhiri obrolannya dengan April karena dia juga harus ikut mengemasi pakaian untuk pindahan.

Setelah mengantar April sampai dia masuk kedalam mobil, Mr Zie buru-buru menuju kamar Sabia untuk menemuinya.

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

Mr zie plin-plan.....sm uler sawaaaaah aja lemaaaah

2023-12-22

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ngapain Bia harus di sana,gih pergi ke kamu,gak perlu di temanin juga, biarkan mereka,,

2023-06-25

0

Livyana 171

Livyana 171

Ini mr zie jg bodoh atau apa ya...udh diselingkuhin dan liat april satu ranjang sm pria lg tp ttp aja mau balikan lg😏

2023-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!