April adalah wanita yang menjajakan tubuhnya lewat jejaring sosial dia pun memasang tarif tinggi bagi para pengusaha yang ingin memakai tubuhnya, padahal April mengaku pada Mr Zie jika dia telah mendapatkan pekerjaan di kantor baru setelah adegan penggerebekan oleh istri dari bos di kantor lamanya.
Tanpa diketahui oleh Mr Zie selama ini pekerjaan April hanyalah sebagai wanita bayaran! Dia memang mencintai Mr Zie tetapi Mr Zie tidak pernah membelikan barang yang dia mau ataupun mencukupi kebutuhan hidupnya, dengan terpaksa April menjalani pekerjaan ini karena sulitnya mencari pekerjaan setelah namanya diblacklist dari semua perusahaan.
Keduanya masuk kedalam lobi hotel sementara Mr Zie dibelakang menunggu keduanya selesai melakukan check-in lagi.
"April rupanya kau memang tidak akan pernah bisa berubah," gumam Mr Zie.
Mr Zie menyambangi bagian resepsionis dan meminta bagian resepsionis memberitahukan di kamar berapa April dan laki-laki itu check-in!
"Maaf Tuan, kami tidak bisa memberitahukan privasi tamu hotel kami!"
"Tapi aku saudara dari wanita yang baru saja itu!"
"Maaf tetap tidak bisa Tuan!"
Mr Zie semakin dibuat kesal karena dia ingin masalahnya dengan April cepat selesai dan April tidak lagi mengganggu hidupnya! Didepan meja resepsionis rupanya terdapat logo group Limson, yang artinya hotel ini telah dibeli atau telah dikuasai oleh group Limson.
Langsung saja Mr Zie menghubungi Domanick Limson untuk memudahkannya.
"Halo Paman Nick,"
"Halo Zie, tumben kau menelpon ada apa? Mau minta resep untuk menaklukkan Sabia?"
Ckckckck..
Sempat-sempatnya Paman Domanick mengajak Mr Zie bercanda!
"Tidak Paman, aku ingin bertanya apa hotel Boutique dalam penguasaan group Limson?"
"Hotel Boutique, sebentar Paman ingat-ingat dulu! Oh, ya kau benar owner-nya tidak sanggup membayar hutang pada group Limson jadi hotelnya kami kuasai, ada apa?"
"Paman aku butuh bantuan Paman untuk memberikan akses!"
"Masalah kecil, mana bagian resepsionisnya!"
Diberikannya handphone itu pada resepsionis dan Paman Domanick memerintahkan langsung agar apapun yang diminta oleh Zie harus dituruti.
Akhirnya atas bantuan Paman Domanick, Mr Zie mengetahui kamar yang dipakai oleh April dan laki-laki tadi.
Ting..
Mr Zie membunyikan bel sementara April yang sudah larut dalam penguasaan laki-laki yang membayarnya terpaksa harus menghentikan aktivitasnya terlebih dahulu.
"Kau buka pintu dulu sana!" ujar laki-laki itu.
"Iya Tuan,"
Dengan hanya mengenakan handuk saja April membuka pintu kamar hotel, dan betapa tercengangnya saat melihat sosok Mr Zie dibalik pintu.
"Zie ba-bagaiman kau bisa!"
"Dengar April aku tidak peduli apa yang kau lakukan dengan laki-laki itu, yang jelas mulai sekarang tidak ada hubungan lagi diantara kita dan jangan pernah lagi hadir didalam hidupku! Kau itu memang licik mencoba mengancam ku dengan berpura-pura mau bunuh diri setelah itu kau lakukan lagi kesalahan yang sama!"
"Zie aku minta maaf!" April bersimpuh dibawah kaki Mr Zie.
Namun kedua kaki Mr Zie menyingkirkan tubuh April.
"Jangan lagi ganggu aku, atau aku akan melaporkan mu ke polisi!
"Zie!! Zie!! Jangan tinggalkan aku! Zie!" April terus berteriak sementara Mr Zie merasa lega karena urusannya dengan April akhirnya selesai juga.
Wanita itu memang tidak akan pernah bisa berubah! Sekarang hanya tinggal urusan dengan hatinya sendiri yang harus bisa memutus rasa cintanya pada Sabia.
Sementara laki-laki yang memakai jasa April langsung menarik paksa tubuh April kembali keatas ranjang.
"Dengar aku tidak suka gadis yang sudah aku beli mahal menangis seperti ini! Diam kau!"
"Lepaskan! Aku mau mengejar Zie! Tolong lepaskan!"
"Enak saja!"
Plak..
Satu tamparan mendarat dipipi April dan laki-laki itu pun memperlakukan April dengan kasar, tapi beginilah hidup yang harus dijalani oleh April selamanya karena mimpi-mimpinya menjadi Nyonya Ornando sudah musnah.
Saat tiba di rumahnya, Mr Zie berjalan menuju kamar! Seperti biasa posisi kamar Mr Zie melewati kamar Ziu terlebih dahulu. Pintu kamar Ziu terbuka cukup lebar sehingga Mr Zie bisa melihat bagaimana Sabia tengah mengusap-usap rambut Ziu dengan lemah lembutnya.
Untuk beberapa saat Mr Zie hanya memandangi kedalam kamar Ziu. Dari arah belakang Dady Morgan menepuk pundak Mr Zie.
"Kau menyukai Bia?"
"Aku rasa begitu,"
"Gadis itu memang memiliki pribadi yang menyenangkan dan ceria, wajar jika kau akhirnya menyukai Sabia,"
"Apa Ziu ada kemajuan Dad?"
"Sejauh ini belum, tapi mulai besok Ziu akan ditangani oleh Dokter spesialis saraf baru,"
"Memang sebaiknya diganti Dad, siapa tau dengan Dokter yang baru Ziu bisa sembuh!"
"Ya, dia Dokter asal Jerman masih muda tapi direkomendasikan langsung oleh Dokter Bright!"
"Kalau Paman Bright yang merekomendasikan sudah pasti Dokter ini terbaik, aku yakin Ziu jadi akan secepatnya bangun dari koma!"
"Lalu bagaimana jika adikmu bangun dari koma, apa kau tidak masalah jika Sabia kembali padanya?"
Mr Zie menunduk, kedua matanya berkaca-kaca.
"Sabia sudah menolak ku Dad, itu artinya rasa cinta dia untuk Ziu sangat besar dan mau tidak mau aku harus terima itu!"
"Dady tidak mau kalau sampai kau atau Ziu terluka, kalian sama-sama putra Dady! Tapi jika boleh Dady meminta, kalau sampai Ziu siuman tolong lepaskan Sabia untuk adikmu,"
"Baik Dad,"
Obrolan singkat itu selesai dan Mr Zie masuk kedalam kamarnya!
Tidak ada satu orangpun yang mengerti dengan perasaannya!
Tidak lama berselang Sabia masuk kedalam kamar Mr Zie.
"Apa aku mengganggu mu Mr?"
"Tidak,"
"Mengenai tugas yang kau berikan tadi siang, teman-teman ku merasa kesulitan mengerjakannya dan ini aku mau mengerjakannya!"
"Apa kau butuh bantuan ku?"
"Iya, jika kau tidak sibuk apa boleh kau dampingi aku untuk mengerjakannya?"
"Baiklah akan aku lakukan, mau dikerjakan kapan?"
"Sekarang!"
"Oke,,"
Sabia dan Mr Zie duduk disofa kamar itu! Kemudian Sabia membawa beberapa buku dan laptopnya untuk mulai mengerjakan tugas.
Dengan telaten Mr Zie membantu Sabia mengerjakan tugas kuliahnya, apa yang dia tidak pahami akan kembali dijelaskan oleh Mr Zie.
Sudah lama juga tidak menghabiskan waktu berduaan seperti ini dengan Sabia didalam rumah, kesempatan ini sangat berharga untuk Mr Zie.
"Bia,"
"Iya Mr,"
"Apa boleh aku bertanya sekali lagi padamu, setelah kau menjawab ku aku tidak akan bertanya lagi,"
"Boleh tanya saja,"
"Aku jatuh cinta padamu, apa kau juga merasakan hal yang sama?"
Keduanya saling menatap dan bolpoin yang sedang dipegang oleh Sabia pun jatuh ke lantai, Sabia tidak menyangka Mr Zie akan kembali menyatakan perasaannya.
"Mr, aku,,"
"Tidak usah ragu jawab saja sesuai yang kau rasakan sekarang, aku hanya ingin melepaskan mu setelah aku yakin kalau kau memang tidak mencintai ku! Jadi katakan lah!"
"A-aku hanya mencintai Ziu saat ini, maafkan aku Mr Zie,"
"Terimakasih kau telah menjawabnya, aku lega sekarang,"
Sabia menundukkan wajahnya, suasana pun menjadi canggung saat ini.
"Tidak usah canggung denganku, kerjakan lagi tugas-tugas mu,"
"Iya Mr,"
Mengerjakan tugas hingga selesai membuat kedua mata Sabia kelelahan dan tidak bisa mengendalikan hawa ngantuknya lagi, akhirnya Sabia pun ketiduran di sofa.
Mr Zie yang tidak tega hendak kembali menggendong Sabia untuk dipindahkan keatas ranjang, tetapi mengingat jawaban Sabia niat untuk menggendongnya pun urung dilakukan.
"Sebaiknya aku tidak lagi menyentuhnya!" kata Mr Zie.
Mr Zie akhirnya ikut tidur disofa tetapi tidak terlalu dekat agar tetap menjaga jarak dengan Sabia.
Sepertinya memang Sabia setia banget nunggu Ziu sadar!! kasian juga Mr Zie dua kali ditolak tapi mau bagaimana lagi perasaan kan tidak bisa dipaksakan.
Btw kedatangan Dokter baru nih buat bantu Ziu cepet sadar, Dokternya cewek inisial nya Misha, ada yang kenal???🤫🤫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Dewi Anggya
blum kenalan 🤭
2023-12-23
1
Qaisaa Nazarudin
Apa jeritanndi kamar Zie suaranya dokter Misha ya??🤫🤫
2023-06-25
0
Diii
entar ziu sadar yang dilihat dokternya terus. dokternya juga ada rasa....eng ing eng
2023-05-05
1