Buru-buru Sabia memalingkan wajahnya karena tidak mau beradu pandang dengan Mr Zie.
"Aku turun sekarang Mr,"
"Hmm,"
Setelah mengantar Sabia ke kampusnya, Mr Zie kembali ke rumah karena pagi ini Ziu akan dibawa pulang dan dirawat di rumah.
Setibanya di rumah ternyata Ambulans yang membawa Ziu sudah tiba di rumah, terlihat beberapa perawat sedang mengeluarkan alat medis dan dibawa satu persatu kedalam rumah.
Sementara Ziu sudah lebih dulu dibawa masuk kedalam rumah dengan menggunakan ranjang khusus pasien, momy Elvia sengaja menempatkan Ziu didalam kamarnya sendiri, siapa tau dengan Ziu berada didalam kamarnya sendiri dua bisa ada kemauan untuk bangun dari koma.
"Dad, Ziu sudah didalam?"
"Sudah, tinggal pasang alat saja Zie para perawatnya masih mengeluarkan alat-alat medisnya,"
Mr Zie pergi menuju kamar Ziu, di sana sudah ada momy Elvia yang sedang menemani Ziu yang masih belum dipasang beberapa alat medis untuk membantunya agar tetap bertahan hidup.
Digenggamnya tangan Ziu oleh Mr Zie dan dari dalam hati Mr Zie paling dalam, dia sangat berdosa sekali karena selama ini sudah membebankan perusahaan keluarga pada Ziu, sejak masih kuliah Ziu sudah mengemban beban berat dengan terjun langsung membantu Dady Morgan mengurus perusahaan kelurga ini, padahal diusianya yang masih muda anak-anak seusia Ziu masih senang-senangnya nongkrong dan main dengan teman-teman kampusnya.
Tetapi karena Mr Zie egois dan ingin terus mengajar sebagai Dosen, Ziu jadi menghabiskan masa mudanya duduk dikursi kantor, siapa yang sangka sekarang Ziu malah menghabiskan hari-harinya tidur diatas ranjang seperti ini.
"Dia harus sadar mom, Ziu berhak bahagia dia bahkan belum pernah melakukan hal-hal yang dia sukai," kata Mr Zie.
"Momy juga berharap dia sadar, momy masih ingat sekali pertama kalinya Ziu bicara apa yang dia suka dan apa yang dia inginkan, Ziu berkata dia sangat menyukai seorang wanita yang dia temui karena dikenalkan oleh Tuan Domanick! Wanita itu Sabia,"
"Apa Ziu benar-benar menyukai Bia?"
"Iya, kau tau sendiri kan selama ini dia tidak pernah menyukai apapun! Ziu hidup menyukai apa yang momy suka dan Dady suka, tapi ketika mengenal Sabia itu pertama kalinya Ziu mengatakan ada yang dia sukai,"
"Aku yakin Ziu pasti akan sadar mom, dan aku janji saat dia sadar Sabia akan kembali padanya!"
"Terimakasih Zie, kau juga anak momy yang sangat baik,"
Tidak lama kemudian Dady Morgan datang bersama Dokter dan beberapa perawat untuk memasang beberapa alat pada tubuh Ziu yang sedang koma.
Dari apa yang dikatakan oleh momy Elvia tadi membuat Mr Zie sangat mewanti-wanti dirinya agar tidak pernah sedikitpun memiliki perasaan terhadap Sabia, karena jika itu terjadi maka sama saja itu melukai hati Ziu adiknya sendiri.
Sore harinya! Seperti biasa Mr Zie menjemput Sabia yang saat ini berada di kampusnya. Mobil berhenti di halaman kampus, tidak lama kemudian Sabia pun masuk kedalam mobil.
Tidak sedikitpun Mr Zie menoleh kearah Sabia untuk sekedar menyapanya saja, Mr Zie tidak lakukan. Cuek dan dingin seperti saat dulu pertama keduanya saling mengenal.
"Mr apa kau baik-baik saja?"
"Hmm,"
"Em, Ziu sudah tiba di rumah?"
"Sudah,"
Sabia tidak mengerti kenapa Mr Zie sangat dingin bersikap menjawab pun hanya seperlunya saja! Jika tidak ditanya maka Mr Zie tidak mengajaknya bicara.
Mobil tiba di halaman rumah, keduanya turun dari mobil lalu menuju pintu utama rumah! Saat sedang memperhatikan wajah Mr Zie yang tiba-tiba jadi sangat cuek, satu kaki Sabia tidak sengaja tersandung anak tangga yang menuju pintu utama.
Bragh..
"Awww,"
Sabia pun jatuh ke lantai dengan lutut yang membentur lantai, tentu saja itu rasanya sangat sakit dan ngilu membuat Sabia tidak langsung berdiri berharap Mr Zie akan membantunya berdiri kembali.
Tak disangka Mr Zie tidak mempedulikan Sabia yang masih duduk dilantai dan mengelus lututnya karena kesakitan, Mr Zie cuek saja berjalan duluan meninggalkan Sabia yang sedang merengek dengan luka dilututnya.
Sampai ada beberapa pelayan yang membantu Sabia untuk berdiri, lalu mengambilkan dulu obat untuk mengobati memar dilututnya.
"Loh Zie, katanya jemput Sabia di kampus mana Bianya?" tanya Momy Elvia.
"Ada mom, dibelakang!"
Setelah mengobati lututnya yang memar sepanjang jalan menuju kamar Ziu, Sabia terus mengumpat karena kesal Mr Zie meninggalkannya disaat dia jatuh.
"Dasar laki-laki tidak berperasaan aku jatuh bukanya dibantu dia malah nyelonong begitu saja! Beda sekali dengan Ziu yang penuh kasih sayang." kata Sabia.
"Bia, kau darimana dulu nak?"
"Tadi Bia jatuh mom, tapi untunglah ada pelayan yang masih punya hati dan mau bantu Bia bangun,"
"Memangnya Zie tidak tau kau jatuh?"
"Entahlah mom, itu tidak penting! Itu Ziu mom, senangnya melihat dia sudah di rumah!"
Padahal ada Mr Zie duduk disofa kamar Ziu tetapi karena tadi tidak membantunya disaat jatuh Sabia jadi malas meliriknya.
"Bi, momy tinggal dulu ya mau mandi dulu!"
"Iya mom, aku boleh kan di kamar Ziu terus?"
"Ya boleh dong, malah momy yakin Ziu pasti bisa merasakan kehadiran mu disini,"
Didalam kamar Ziu, hanya tinggal Mr Zie dan Sabia yang menemani Ziu sekarang ini.
Sabia duduk anteng didekat Ziu sambil memegang erat tangannya.
"Hai Ziu, aku senang kau sudah berada didalam kamarmu sendiri, aku baru pulang kuliah nih kau merindukan aku tidak?" tanya Sabia.
Mr Zie yang melihat kedekatan diantara Sabia dengan Ziu, mulai merasa tidak betah berlama-lama didalam kamar ini. Mr Zie pun beranjak dari sofa dengan maksud ingin meninggalkan Sabia dan Ziu berdua.
"Apa boleh aku sampai malam berada disini Mr?"
"Lakukan saja sesuka mu, kalau perlu tidur di kamar ini juga tidak masalah!"
"Baiklah kalau begitu,"
Setelah percakapan singkat itu Mr Zie meninggalkan kamar Ziu sementara Sabia masih betah menemani Ziu didalam kamarnya, bahkan bisa jadi Sabia akan tidur didalam kamar Ziu mulai malam ini.
"Kalau dia tidak keberatan aku tidur di kamar ini, lebih baik aku tidur saja disini sekalian menemani Ziu, siapa tau dengan begini Ziu cepat sadar,"
Hari mulai larut tetapi didalam kamar sendirian, Mr Zie merasa tidak bisa tidur dia terus putar kanan putar kiri karena tidak dapat memejamkan kedua matanya. Dilihatnya waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 malam.
Belum ada tanda-tanda Sabia akan datang ke kamar ini, karena tidak bisa tidur akhirnya Mr Zie keluar dari dalam kamarnya!
Langkah kakinya membawa Mr Zie sampai didepan pintu kamar Ziu, dengan ragu-ragu Mr Zie pun membuka pintu kamar Ziu dengan perlahan.
Sebuah pemandangan romantis terlihat didepan kedua matanya, Sabia tidur menyandarkan kepalanya di bahu Ziu yang sedang koma, sementara satu tangan Sabia masih betah menggenggam erat tangan Ziu.
Mr Zie hanya terdiam menyaksikan istrinya tengah tertidur dengan posisi seperti itu! Seharusnya tidak ada masalah dengan itu, tetapi melihat Sabia dengan Ziu sedekat itu, Mr Zie merasa tubuhnya terasa gerah.
Kedua kakinya terus melangkah mendekati Sabia, lalu dilepaskannya tangan Sabia dari tangan Ziu dan kedua tangan Mr Zie langsung menggendong tubuh Sabia.
Membawanya keluar dari dalam kamar Ziu, lalu terus menggendongnya hingga tiba didalam kamar Mr Zie sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
🤣🤣🤣🤣🤣Mr Zie cinta dan cemburu sama Sabia tapi gengsinya ngak ketulungan 🤣🤣🤣🤣 lucu banget sih
2024-05-22
3
Dewi Anggya
yaa namanya jg suami ttp aja cemburu....
2023-12-22
0
Juan Sastra
kurang gede gengsinya mr
2023-10-16
0