Bab 10

Mau tidak mau Sabia kembali ke kamar yang sudah disediakan oleh momy Elvia tadi, itu artinya Sabia mutlak akan tidur satu kamar dengan Mr Zie.

Tok.

Tok.

Tok.

Dibukanya pintu kamar oleh Mr Zie dan melihat wajah lesu Sabia.

"Kau tidak jadi tidur di kamar lain?"

Sabia menggelengkan kepalanya lalu langsung masuk kedalam kamar.

"Mr lihat itu ada guling ditengah-tengah anggap itu pagar pembatas!"

"Bi, kau berpikir aku akan melakukan sesuatu padamu?"

"Tidak ada yang tau kan?"

"Aku tau kau mencintai adikku Ziu, aku tidak akan melakukan itu padamu Bi,"

"Baguslah jika begitu, aku mau mandi dulu! Satu lagi Mr, setiap aku ganti baju kau wajib membelakangi aku ya aku tidak mau repot bawa-bawa pakaian ganti ke kamar mandi,"

"Baiklah!" menarik nafas panjang.

Sabia hanya membawa handuk lalu masuk kedalam kamar mandi, sementara Mr Zie sedang duduk disofa dan berkirim pesan dengan April.

Hingga sudah lumayan lama Sabia keluar juga dari kamar mandi, harum semerbak dari tubuh yang segar akan aroma sabun yang sangat wangi membuat Mr Zie melirik kearah Sabia.

Saat ini Sabia sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, sementara tubuhnya hanya memakai handuk sedada. Membuat Mr Zie segera memejamkan kedua matanya.

"Mr, kalau ngantuk tidur jangan dipaksa terus duduk disofa!" kata Sabia.

"Hmm," hanya berdehem.

Seluruh tubuh Mr Zie langsung memanas ketika tadi sempat melihat tubuh Sabia yang seksi karena hanya berbalut handuk seperti itu, kulitnya putih bersih dan sangat segar dilihat bahkan harum aroma tubuh Sabia sudah menyeruak kesegala sisi kamar ini.

"Ziu cepatlah sadar dari koma, aku tidak tau sampai kapan aku sanggup melihatnya seperti itu!" dalam hati Mr Zie.

Melihat Mr Zie yang sudah memejamkan kedua matanya, Sabia pun menurunkan handuk yang melilit tubuhnya kemudian memakai pakaian tidur biasa berbentuk terusan diatas lutut.

"Mr Zie kau bisa membuka kedua matamu aku sudah selesai,"

Mr Zie membuka kedua matanya dan tanpa berkata apa-apa lagi, Mr Zie langsung masuk kedalam kamar mandi.

Dalam hidup laki-laki berusia 32 tahun itu, dia sudah sangat dewasa dan matang tentu saja sangat sulit menghadapi situasi seperti barusan, dimana dia disuguhkan tubuh seorang gadis muda yang dia sendiri sudah pernah satu kali mengetahui rasa dari tubuh tersebut.

Bahkan selama ini jika sedang berada dipuncak keinginannya untuk sebuah penyatuan, Mr Zie mengingat kembali rasanya saat dulu dia melakukannya dengan Sabia dan itu memudahkannya untuk cepat tuntas di kamar mandi.

Bukan tidak mau melakukannya pada April, tetapi jujur saja Mr Zie hanya ingin melakukannya ketika sudah resmi menikahi April sejak dulu pun begitu prinsipnya, jika saja dulu Sabia tidak menjebaknya tentu saja di usianya yang 32 tahun ini Mr Zie belum pernah merasakan hal tersebut.

Malam harinya! Sabia dan Mr Zie sama-sama merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang sama. Baik Sabia maupun Mr Zie sama-sama tidak nyaman karena harus berbagi ranjang satu sama lain.

"Ingat ya Mr, jangan melewati batas ini dan tidak boleh menyentuh ku sama sekali!"

"Aku tidak mungkin melakukan itu!"

"Baguslah!" Sabia pun tidur membelakangi Mr Zie.

Pemandangan yang dilihat oleh Mr Zie hanyalah bagian punggung Sabia, mungkin karena gugup pertama kalinya tidur dengan wanita berstatus istrinya Mr Zie sampai tidak bisa memejamkan kedua matanya.

Berbeda dengan Sabia yang sudah memasuki alam mimpi saat ini, ternyata Sabia tidur dengan gaya gangsing dimana tubuhnya tidak bisa diam putar sana putar sini, membuat Mr Zie pun tersenyum lucu melihat Sabia yang tidur tapi tidak bisa diam.

Lama kelamaan kaki Sabia menendang guling yang berada ditengah sampai guling itu tak lagi menjadi penghalang ditengah! Posisi Sabia pun juga berbalik arah tidak lagi membelakangi Mr Zie melainkan tidur berhadap-hadapan.

Sesaat Mr Zie mengamati wajah imut Sabia, gadis itu berhidung kecil dan bibir pun tipis dan mungil, membuat Mr Zie betah menatap wajah cantiknya lama-lama. Hingga satu tangan Sabia pun memeluk tubuh kekar Mr Zie membuat Mr Zie membelalakkan matanya.

Tidak ada lagi jarak diantara keduanya, bahkan satu kaki Sabia naik keatas paha Mr Zie, otomatis kaki Sabia menyentuh sesuatu dibawah sana yang sedang diam dalam kenyamanan.

"Astaga Bi, jadi bangun kan," gumam Mr Zie.

Kaki Sabia benar-benar tidak bisa diam dan terus bergerak dan menyentuh bagian bawah Mr Zie.

Glek..

"Cukup Bi, astaga!"

Mr Zie meremat kasar wajahnya sambil sesekali melihat bagaimana kaki Sabia terus terusik dibawah sana, rasanya semakin terasa panas sekujur tubuh Mr Zie. Sebagai laki-laki normal tentu saja sentuhan tidak sadar Sabia itu sudah berhasil membuatnya meringis dan gelisah.

"Bia, ah,"

Tetapi Sabia yang sudah tidur nyenyak malah tetap anteng tidur dengan kepala yang berada diatas dada Mr Zie dan satu kaki yang masih betah berada diatas paha Mr Zie.

Cukup takut keenakan apa cukup karena takut engga sanggup nahan nih Mr, othor bingung nih cukup karena apa???😁 Lain kali emak mau minta ajarin tidur gaya gangsing sama Bia biar bisa bikin paksu senggol-senggol panas dingin sendiri.

Terpopuler

Comments

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

Kasihan kamu Mr Zie tapi lucu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-05-22

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

nasibbbmuuuu Mr zie 🤭🤭

2023-12-22

0

Juan Sastra

Juan Sastra

nikmati aja siksaan mu mr zie

2023-10-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!