Bab 20

Pagi harinya seperti biasa momy Elvia membantu perawat untuk membersihkan tubuh Ziu dengan lap hangat kemudian menggantikan pakaiannya dengan pakaian baru.

"Sus kau sarapan lah dulu, biar Ziu ditinggal saja!"

"Baik Nyonya,"

Kebetulan momy Elvia pun belum sarapan jadi perawat dan momy Elvia pun sarapan bersama-sama.

Hingga sebuah teriakan kencang menggemparkan seisi rumah besar itu!

Semua pelayan yang mendengar teriakan histeris itu langsung menuju titik suara, sampai di sana mereka malah ikut berteriak tak kalah kencangnya.

Membuat perawat dan momy Elvia dapat mendengar teriakan itu dari meja makan.

"Itu kenapa si teriak-teriak begitu?"

"Saya cek saja nyonya,"

"Ayo sus saya ikut!"

Belum sampai dipusat teriakan Dady Morgan pun turut penasaran dengan para pelayan yang berteriak pagi-pagi begini.

"Ada apa ini, kenapa kalian berteriak di kamar anakku bagaimana kalau dia," ucapan momy Elvia terhenti saat salah seorang perawat menunjuk kearah Ziu yang ternyata membuka kedua matanya.

Tubuh Momy Elvia kaku saking terkejut dan bahagianya melihat kedua mata anaknya yang sudah lama koma terbuka lebar, begitu juga Dady Morgan sampai tidak bisa berkata apa-apa melihat Ziu membuka kedua matanya.

"Nyonya, Tuan Ziu membuka matanya," ujar pelayan.

"Sus, i-itu anakku! Anakku sadar sus!"

"Saya akan panggilkan Dokter dulu Tuan Nyonya,"

"Cepat sus panggil Dokter Misha,"

"Maaf Tuan tapi Dokter Misha tidak bisa efektif bertugas hari ini karena ada urusan keluarga katanya,"

"Ya sudah Dokter yang kemarin, atau Dokter mana saja yang penting itu anakku diperiksa dulu;" kata Dady Morgan.

Dihampirinya Ziu oleh mereka semua yang ada didalam kamar tetapi Ziu tidak memberikan respon apapun, padahal kedua matanya terbuka tetapi dia hanya berkedip tanpa menengok ke kanan atau kirinya.

"Ziu! Ziu anakku," momy Elvia menangis haru.

"Cepat panggil Zie dan Bia!" perintah Dady Morgan pada seorang pelayan.

"Baik Tuan!"

Mr Zie dan Sabia yang masih sama-sama tidur disofa pun dibangunkan oleh salah seorang pelayan.

"Tuan Zie, Nona Bia bangun!"

Merasa tidurnya terusik Mr Zie segera bangun sementara Sabia masih tidur.

"Ada apa?" dengan nada ngantuk.

"Tuan Ziu membuka kedua matanya, Tuan!"

"Apa? Ziu sadar?"

Kedua mata Mr Zie yang tadinya masih ngantuk dan tubuhnya ingin malas-malasan belum mau bangun, begitu mendengar kabar dari pelayan seketika rasa kantuk itu hilang berganti dengan rasa bahagia tak terkira.

"Bi bangun! Bia bangun!"

"Hmm," Sabia hanya bergerak sedikit.

"Sayang bangun!" bisik Mr Zie yang usil.

Mendengar kata sayang barulah Sabia bangun dari tidurnya.

"Ayo ikut!"

"Hah? Kemana Mr?"

"Ziu sadar dari koma!"

"Apa? Ziu sadar? Mr tidak bohong kan?"

"Tidak nona, Tuan Ziu memang sudah sadar!" sahut pelayan.

Sabia pun langsung beringsut untuk menemui Ziu didalam kamarnya!

Setibanya di dalam kamar Ziu sudah datang seorang Dokter yang merawat Ziu selama koma.

Sabia dan Mr Zie sama-sama merasa bahagia dan terharu ketika melihat secara langsung, Ziu sudah membuka kedua matanya.