Melihat ekspresi wajah Mr Zie seperti itu, Sabia jadi merasa bersalah karena telah memarahinya begitu keras.
"Apa tadi ucapan ku terlalu kasar ya?" Gumam Sabia.
Selang berapa lama, Sabia sudah berpakaian rapih dan tengah menyiapkan tas kuliahnya. Mr Zie yang baru saja kembali setelah tadi pergi keluar kamar, melihat Sabia yang sudah berdandan cantik.
Mr Zie berpikir jika Sabia berpenampilan rapih untuk menyambut kedatangan Ziu ke rumah ini, karena mulai hari ini Ziu akan dirawat di rumah saja.
"Ayo Mr!"
"Ayo kemana?"
"Katanya kau akan antar jemput aku kuliah, apa hari ini kau tidak mau mengantar aku kuliah?"
"Jadi kau tidak tidak jadi bolos? Kau tidak jadi menyambut Ziu?" dengan tatapan penuh rasa penasaran.
"Kau bilang bolos tidak baik kan? Jadi aku harus tetap kuliah hari ini, gimana mau antar atau tidak?"
"Ayo!"
Mr Zie secara tidak sadar meraih tangan Sabia menuntunnya keluar kamar menuju meja makan.
"Aku sarapan di kampus saja Mr!"
"Kau tidak mau sarapan di rumah?"
"Tidak!"
"Kalau begitu aku juga nanti saja sarapannya,"
Keduanya bersama-sama menuju mobil di halaman rumah Mr Zie posisi tangan Mr Zie masih menggandeng tangan Sabia, pemandangan itu terlihat oleh Momy Elvia.
"Mereka terlihat sangat bahagia dan cocok,"
"Tapi bagaimana jika Ziu sadar? Ziu sangat menyukai Sabia, jika benar apa yang dikatakan oleh Dokter bahwa kemungkinan Ziu siuman sangat kecil, apa sebaiknya Zie dengan Sabia saja? Aku takut jika Zie sampai menikahi April, hidup Zie bisa-bisa hancur!" kata Momy Elvia didalam hatinya.
Di halaman rumah! Keduanya sudah sampai di mobil, dan Mr Zie baru sadar sejak tadi dia menggandeng tangan Sabia.
"Maaf Bi," melepaskan tangan Sabia.
"Kita berangkat sekarang Mr?"
"Hmm,"
Keduanya masuk kedalam mobil lalu mobil pun meninggalkan halaman rumah.
"Mr,"
"Ya?"
"Kenapa kau tetap mau menjadi Dosen tidak mau mengurus perusahaan?"
"Aku menyukai profesi ku lagipula ada Dady dan Ziu yang mengurus perusahaan!"
"Oh begitu,"
"Kau mau sarapan dulu berdua denganku?"
"Hah? Aku rasa tidak perlu,"
"Baiklah kalau begitu," dengan nada sedikit kecewa.
"Aku rasa aku lapar Mr, boleh kita mampir dulu ke restoran kalau tidak salah ada didekat sini yang buka 24 jam?"
"Kau mau sarapan dengan ku?"
"Iya Mr,"
Mobil pun mampir terlebih dahulu ke salah satu restoran dengan menu utama burger dan fried chicken!
Keduanya masuk kedalam restoran dan memesan beberapa makanan untuk menu sarapan! Sabia duduk berhadapan dengan Mr Zie.
Tidak butuh waktu lama makanan keduanya datang, selama memakan makanan bersama Sabia dan Mr Zie tidak mengobrol, tetapi Mr Zie melihat ada sisa makanan disudut bibir Sabia.
Satu tangannya meraih sisa makanan dibibir Sabia, otomatis tangan Mr Zie pun menyentuh bibir Sabia.
Ditatapnya bibir imut berwarna merah muda milik Sabia itu.
"Mr kau bisa bilang jika ada bekas makanan dibibir ku tidak perlu kau yang mengambilnya,"
Diturunkannya tangan Mr Zie dari bibir Sabia.
"Kau tidak menyukai jika bibirmu tersentuh oleh tanganku?"
"Iya, aku tidak nyaman!"
"Baiklah lain kali aku tidak akan melakukannya,"
Keduanya telah selesai menghabiskan makanan diatas meja itu! Mr Zie dan Sabia meninggalkan restoran dan kembali melanjutkan perjalanan menuju kampus.
Tiba di kampus saat hendak turun dari mobil, Sabia melihat kancing kemeja Mr Zie rupanya ada salah pemakaian sehingga tidak pas antara lubang dengan kancing-kancingnya.
"Astaga Mr, ini tidak beraturan begini!"
Sabia meraih kancing kemeja Mr Zie untuk membetulkannya, tetapi harus dilepaskan dulu seluruhnya agar pas dan sesuai. Satu persatu kancing kemeja Mr Zie dilepaskannya oleh Sabia, secara perlahan ketika kemeja itu semakin terbuka Sabia bisa melihat bagaimana otot-otot Mr Zie mulai menampakkan wujudnya didepan kedua mata Sabia.
Sabia buru-buru memalingkan wajahnya agar tidak berfokus pada otot kotak-kotak Mr Zie, diperlakukan seperti ini oleh Sabia membuat Mr Zie merasa gelisah seperti saat tadi malam.
"Bi," kedua tangan Mr Zie memegangi kedua tangan Sabia.
Sehingga kedua tangan Sabia pun berhenti membetulkan kancing-kancing dikemeja Mr Zie.
"Aku bisa melakukannya sendiri, kau cukup beritahu aku saja jika kancing kemejaku salah pemasangan,"
"Oh begitu, maaf Mr aku kira kau butuh bantuan ku,"
"Apa tidak merepotkan mu?"
"Tidak kok, hanya membetulkan kancing-kancing saja mana mungkin aku repot! Ini sebentar lagi selesai, biarkan aku menyelesaikannya Mr,"
"Baiklah, teruskan!"
Kembali Sabia memasangkan kancing-kancing kemeja itu dengan rapih dari atas sampai kebagian bawah, sesekali Mr Zie bisa melihat Sabia menelan salivanya saat sedang menatap kearah otot-otot perutnya.
Hingga kancing yang paling bawah itu berhasil dipasangkan oleh Sabia, saat selesai Sabia mengangkat wajahnya dan disaat yang sama Mr Zie tengah menatap wajah Sabia.
Dibenerin terus diraba-raba ya Bi, makin keringet Panas dingin dan tuh Mr Zie pagi-pagi begini 🤫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Sariahbb Sataihh
bs CLBK
2024-09-02
0
Juan Sastra
hah sabia juga setengah hati,,
2024-06-12
0
Dewi Anggya
awaaaaas ada yg banguuun 🤭🤭
2023-12-22
0