Jerit Nakal Di Kamar Mr Zie
Bab 1
Malam yang indah bagi seorang gadis bernama Sabia, dia duduk sambil sesekali menyelipkan rambut panjangnya didaun telinga agar tidak menghalangi wajah cantiknya.
Terlihat wajah Sabia yang mulai merah merona dan terus tersenyum malu ketika seorang laki-laki yang baru beberapa menit berkenalan dengannya itu terus memandanginya.
Paman Domanick berhasil membuat Sabia dan laki-laki bernama Kenziu Ornando bertemu dalam satu situasi yang keduanya sama-sama harapkan. Biasanya Sabia memang tidak pernah bertingkah anggun seperti sekarang ini, tetapi demi menjerat Ziu tentu saja Sabia harus menjelma menjadi wanita cantik dan kalem.
Namanya juga pertemuan pertama, apapun akan dilakukan demi memberikan kesan baik dihadapan lawan jenis kita.
Ekhem...
"Bi, ku dengar dari Paman Nick tahun ini tahun terakhir kau kuliah ya?"
"Iya benar, semoga saja aku busa lulus tepat waktu lalu aku menikah dengan laki-laki tampan seperti mu, upsss maaf Ziu aku hanya bercanda kok!!"
Satu umpan telah berhasil dilemparkannya oleh Sabia, tinggal kita lihat bagaimana respon Ziu menerima umpan dari Sabia apakah dia akan memakannya atau mengabaikannya.
"Tentu saja, jika itu terjadi aku adalah laki-laki paling beruntung karena bisa meminang mu,"
Dalam hati Sabia dia bersorak riang rupanya Ziu juga tertarik padanya.
"Ah kau ini bercanda saja, kau kan pengusaha muda mana mungkin kau mau dengan gadis yang bodoh seperti ku,"
"Astaga aku bukan pengusaha muda, lebih tepatnya aku hanya laki-laki payah yang tidak mandiri! Semua harta yang aku miliki itu milik orangtua ku, aku tidak seperti kakakku yang hidup dengan uangnya sendiri,"
"Oh iya Paman Nick juga cerita kau punya kakak, tapi menurutku kau tetap keren kau mau meneruskan bisnis orangtuamu sementara kakakmu mengabaikan bisnis keluarga kalian, dia yang payah!"
"Benarkah? Baru kali ini ada gadis yang lebih membanggakan aku dibandingkan kakakku, biasanya mereka menganggap kakakku yang terkeren, terimakasih Bia,," Kenziu memberanikan diri menggenggam tangan Sabia yang sejak tadi berada diatas meja.
Jantung Sabia pun memompa dengan sangat cepat, lalu Sabia membalas dengan menggenggam tangan Kenziu juga. Keduanya sama-sama larut akan indahnya pertemuan pertama yang indah ini.
Hingga sudah banyak berbincang-bincang tentang kuliah dan bisnis keluarga, Kenziu merasa hari sudah larut dia tidak mau mengantar Sabia terlalu malam.
"Aku akan mengantarmu pulang Bi,"
"Tapi aku bawa mobil,"
Kenziu pun mengangkat satu tangannya dan salah seorang bodyguardnya segera datang menghampiri. Kenziu memang kemana-mana selalu didampingi dua bodyguardnya, meskipun mereka akan berdiri dari kejauhan tapi Kenziu tidak pernah lepas dari pantauan kedua bodyguardnya.
"Tolong kau bawakan mobil temanku, dan aku akan menyetir mobilku sendiri!"
"Baik Tuan!"
Akhirnya Sabia setuju setelah mobilnya akan ada yang bawa sampai ke rumah, Sabia masuk kedalam mobil Kenziu.
Didalam perjalanan tidak henti-hentinya keduanya sesekali saling melirik.
"Nanti naksir loh kalau lirik-lirik terus," kata Sabia.
"Eh ketahuan ya kalau aku melirik kearah mu terus?"
"Tentu saja, itu jelas sekali,"
"Kalau aku sudah terlanjur naksir bagaimana Bi?"
"Nikahin lah,"
Ckckckck...
Sabia malah semakin percaya diri menggoda Kenziu.
"Pastinya tidak akan lama lagi,"
"Ziu kau ini bercanda terus,"
"Aku serius, sebenarnya kakak ku sudah memiliki tunangan tapi dia belum juga menikahi tunangannya, bagaimana kalau kita dahului saja?"
"Memang kenapa kakak mu tidak kunjung menikah?l dengan tunangannya?"
"Entahlah hubungan mereka lumayan banyak masalah, sementara orangtuaku ingin segera menimang cucu! Jadi kita dahului saja,"
"Yey,,, buktikan saja kalau begitu,"
"Pasti akan aku buktikan ucapan ku, aku tidak pernah main-main Bi,"
"Memang umur mu berapa Ziu?"
"Aku baru 25 tahun, dan kau?"
"Aku baru 21 tahun,"
"Kalau begitu kita akan menjadi pasangan muda yang menikah, benarkan?"
"Hmm," Sabia tersipu malu, Kenziu benar-benar pribadi yang menyenangkan hati hingga Sabia yang sudah 2 tahun belakangan ini tidak membuka diri untuk laki-laki manapun merasa nyaman dengan Ziu.
Setelah pertemuan pertama Sabia dengan Ziu, hari-hari berikutnya keduanya semakin sering bertemu meskipun keduanya belum sama-sama mengenalkan anggota keluarga masing-masing tetapi hubungan Sabia dengan Ziu jelas menuju arah yang lebih serius.
Pagi ini Sabia kebetulan sedang libur kuliah, dia biasanya bangun siang hari jika libur kuliah begini, sementara dilantai bawah Naura yang merupakan ibu sambung Sabia serta Dady Gilbert yang merupakan ayah dari Sabia baru saja tiba setelah dua Minggu lamanya mereka pergi bulan madu ke Hongkong.
"Pagi Nona Naura Tuan Gilbert," serempak beberapa pelayan, menyambut kepulangan Naura dan Dady Gilbert.
Mereka kompak menyambut didepan pintu dan membawakan barang-barang Naura dan juga Dady Gilbert. Personil para pelayan dalam menyambut Naura dan Dady Gilbert memang sudah kompak, tetapi seperti ada yang kurang.
"Mana anak itu? Ayah dan ibunya pulang kenapa tidak turun menyambut?"
"Iya kemana Bia?" tanya Naura.
"Itu Tuan, nona Bia kalau libur kan memang bangunnya siang!" ujar pelayan.
"Ya sudah Dad, biar aku ke kamar Bia sekarang,"
"Eh sayang, kita kan pasangan suami istri baru, masa baru pulang bukannya pergi ke kamar kita sama-sama, kau malah mau menemui Bia?" Dady Gilbert merangkul pinggul Naura.
Pemandangan pagi yang membuat para pelayan langsung merinding melihat keromantisan Dady Gilbert dan Naura.
"Dad kau masih belum puas memang? Ini loh Dad masih pegel badan-badan ku,"
"Dady tidak akan pernah puas dengan mu blsayang,"
Cup.
Dady Gilbert segera mencium bibir Naura dihadapan para pelayan.
"Dady, sudah nanti malam lagi sekarang aku mau bertemu Bia dulu!"
"Ya sudah, jangan lama-lama ya Dady nanti kesepian di kamar!"
"Iya sayang,"
"Wah mesranya Tuan dan Nona,," ujar salah seorang pelayan.
Naura kemudian pergi duluan dengan gaya berjalan yang aneh dilihat, seperti kedua pangkal pahanya tidak bisa rapat, membuat para pelayan susah payah menahan tawa karena Naura berjalan seperti itu, sudah pasti itu ulah Dady Gilbert yang melakukannya tanpa henti saat keduanya bulan madu.
Setibanya didalam kamar anak sambungnya itu, Naura langsung menindih tubuh Sabia yang sedang tidur terlentang dengan nyaman.
Brugh..
"Aaaaaaa," berteriak.
"Rasakan ini, kau ini aku pulang bukannya bangun menyambut malah tidur!! Anak gadis tidak boleh tidur terus," teriak Naura dengan masih berada diatas tubuh Sabia.
Membuat Sabia yang tadinya sedang enak-enakan tidur langsung membuka kedua matanya, dan berusaha menyingkirkan Naura dari atas tubuhnya.
"Little mom kau ini rusuh sekali si, baru beberapa hari jadi ibuku kau sudah membuat tulang-tulangku patah!!" teriak Sabia.
Begitulah enaknya memiliki ibu sambung yang usianya sama dengannya, Dady Gilbert menikahi Naura yang merupakan sahabat dari anaknya dan berusia sama dengan anaknya. Jadi Sabia tidak merasa keberatan sama sekali memiliki ibu sambung seperti Naura.
Hai ketemu lagi dengan emak gendeng, kali ini emak bawa novel baru lagi nih!!! Mohon dukungannya ya untuk karya terbaru emak, yang pecinta lobak import please rapatkan barisan kita mulai selami lobak importnya Mr Zie yukk😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁😁😁
2024-10-24
0
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᵈᵉʷᶦ㊍㊍🌀🖌
ada ada saja emak ini🙈🙈🙈
2024-05-29
0
🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
wkwkwk kok bisa menikah dengan om om Naura
2024-05-26
0