Pihak keluarga semua korban yang tertimpa reruntuhan itu mendapatkan kabar dari pihak kepolisian, proses evakuasi para korban pun berlangsung cukup cepat sehingga para korban segera mendapatkan penanganan medis.
Nyonya Elvia dan Tuan Morgan sangat shock begitu mendengar putra bungsunya menjadi salah satu korban dari ambruknya bangunan pabrik baru tersebut. Yang mereka tau, Ziu saat itu sedang berada didalam kamarnya, tanpa mereka ketahui rupanya Ziu pergi diam-diam karena tau orangtuanya tidak akan membiarkan dia pergi untuk masalah pekerjaan.
Buru-buru Nyonya Elvia dan Tuan Morgan menuju salah satu rumah sakit terbaik, karena Ziu dibawa ke rumah sakit itu dengan luka yang sangat serius.
Begitu tiba di rumah sakit, orangtua Ziu langsung bertemu dengan Dokter yang menangani putra bungsu mereka.
"Dengan keluarga Tuan Kenziu?"
"Iya Dok kami orangtuanya bagaimana keadaan Ziu, Dokter?" tanya nyonya Elvia yang sudah sangat lemas menghadapi situasi ini.
"Nyonya, putra anda mengalami cidera dibagian kepala yang sangat parah, kami memerlukan persetujuan dari anda untuk segera melakukan operasi!"
"Apa cidera parah?? Dad, bagaimana ini?? Anak kita Dad,"
Belum usai kesedihan Tuan dan Nyonya Elvia, Dokter kembali menjelaskan bahwa kedua kaki dari Ziu pun mengalami luka berat karena tertimpa reruntuhan. Tubuh kedua orangtua Ziu sangat lemas mendengar berita buruk ini, bagaikan tersambar petir putra tercintanya harus mengalami kejadian buruk seperti ini.
"Lakukan yang terbaik untuk anak kami Dok, berapapun biayanya tidak masalah bagi kami!"
"Baik, nanti perawat akan membawakan berkas untuk kalian tanda tangani setelah itu operasi akan langsung dilakukan!"
Sementara itu Tuan Morgan menelpon Mr Zie dan juga keluarga Sabia guna memberitahukan apa yang menimpa Ziu.
Mendapatkan kabar dari orangtuanya tentang keadaan sang adik, tentu saja Mr Zie buru-buru menuju rumah sakit untuk melihat keadaan Ziu sekarang ini.
Setibanya di rumah sakit, sudah ada Sabia dan orangtuanya yang baru saja tiba. Mereka semua sedang menangis, apalagi Sabia terlihat sangat terpukul sampai-sampai dia hanya bisa menangis tersedu-sedu dipelukan Naura.
"Mom, Dad, apa kata Dokter?" tanya Mr Zie.
"Zie, adikmu bagaimana ini Zie momy tidak sanggup kalau harus kehilangan adikmu," getir hati seorang ibu melihat keadaan putranya celaka separah itu.
"Mom, jangan bicara seperti itu! Aku yakin Ziu kuat dia pasti akan sembuh dan baik-baik saja!" Mr Zie memeluk Ibunya seraya menenangkan sang ibu agar tidak terus menangis.
Tidak lama kemudian Dokter yang sudah berjam-jam melakukan operasi pada Ziu, keluar dari ruangan operasi dengan wajah lelah dan terlihat seperti terjadi sesuatu.
"Dokter bagiamana anak kami?" tanya Tuan Morgan penuh harap.
"Maaf Tuan, kami sudah melakukan semaksimal mungkin tetapi cidera otak yang dialami oleh putra anda sangat parah, mengakibatkan pasien dinyatakan koma!"
"Apa? Koma bagaimana maksudmu?" Tuan Morgan nampak tidak terima dengan pernyataan Dokter.
"Maaf Tuan tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin,"
"Ziu!!!!" teriak Sabia yang langsung berteriak histeris dan akhirnya pingsan setelah mengetahui calon suaminya dinyatakan koma.
"Sampai kapan Dok? Sampai kapan anakku koma?"
"Kami belum dapat memastikan itu Nyonya, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kami akan kembali melakukan Rontgen pada pasien, tetapi kondisi pasien dengan cidera parah seperti Tuan Ziu biasanya memerlukan waktu lama untuk bisa sadar kembali,"
"Lama? Maksudnya lama bagaimana? Anakku tidak akan siuman begitu?" tanya Nyonya Elvia yang semakin panik.
"Bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun!" ujar Dokter.
Kedua orangtua Ziu langsung tidak dapat berkata apa-apa lagi setelah mendengar penjelasan Dokter, bahkan Ziu belum bisa dilihat keadaannya. Keluarga hanya diizinkan melihat Ziu dari kaca di ruangan tempat Ziu mendapatkan perawatan.
Sementara Sabia tadi sempat tidak sadarkan diri terpaksa harus dibawa pulang ke rumqh karena tidak baik jika dia terus menerus berada di dalam rumah sakit, kali ini Naura akan pulang menemani Sabia bersama dengan Leya yang menyetir mobil.
Sementara Dady Gilbert tetap berada di rumah sakit untuk menemani kelurga Ziu.
Sore harinya orangtua Ziu dan Gilbert sedang duduk merenung, melihat tadi Sabia sampai pingsan dan memikirkan bagaimana nasib pesta pernikahan yang sudah disiapkan dengan begitu meriah membuat keduanya harus mengambil sebuah langkah.
"Bert, kau dengar tadi penjelasan dari Dokter?"
"Ya, tapi aku yakin Ziu akan segera siuman!"
"Entah Ziu akan bangun dari koma atau dia akan pergi selamanya, kau mau putrimu menunggu hal yang tidak pasti?"
"Morgan tolong jangan putus asa seperti itu!"
"Bert, suamiku benar kita tidak tau kapan Ziu bangun atau kapan dia menyerah dalam keadaannya, kami sayang pada Sabia kami tidak tega juga melihatnya seperti tadi!" ujar Nyonya Elvia.
"Apa maksudnya ini?" tanya Gilbert.
"Pernikahan besok akan tetap dilaksanakan,"
"Tapi bagaimana mungkin Ziu koma?" tanya Dady Gilbert.
"Sabia akan menikah dengan putra kami, tapi bukan Ziu melainkan putra sulung kami Zie!"
Mr Zie sontak menoleh kearah orangtuanya, dan dia menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan usulan itu.
"Ta-tapi!"
"Demi kebaikan semuanya, biarkan Zie menggantikan Ziu untuk menikahi Sabia!" kata Tuan Morgan.
"Morgan, itu tidak mungkin Sabia hanya mencintai Ziu bukan Zie!" kata Dady Gilbert.
"Lalu kau mau putrimu menikah dengan mayat? Kami bahkan tidak yakin Ziu akan siuman?" kata Tuan Morgan.
"Mom, dad kalian tidak bisa mengambil keputusan seperti ini," Mr Zie langsung memotong pembicaraan.
"Kau mau menolak? Setelah usaha dan kerja keras yang adikmu lakukan untuk keluarga kita kau mau menolak? Ziu sangat mencintai Sabia, jika adikmu itu tidak selamat minimal dia akan tersenyum di surga jika tau wanita yang dicintainya menikah dengan kakaknya sendiri, kalian dua orang yang sama-sama dicintai oleh Ziu!" ujar Tuan Morgan.
Dady Gilbert pun berpikir ada benarnya juga ucapan orangtua Ziu. Jika Sabia kehilangan Ziu belum tentu nantinya Sabia akan menemukan laki-laki sebaik Ziu atau Zie.
"Zie, jika kau masih menganggap aku adalah ibumu nikahi Sabia,"
Karena daripada Zie menikahi April lebih baik Zie menikahi Sabia jika memang Ziu tidak bisa diselamatkan, minimalis menantunya adalah Sabia bukan April itulah yang ada didalam benak Nyonya Elvia.
"Lalu bagaimana jika Ziu sadar?"
"Dokter bilang kemungkinan dia selamat itu sangat kecil Zie," ucap Nyonya Elvia.
"Aku tanya bagaimana jika dia sadar?"
"Jika memang Ziu sadar kau dan Bia bisa bercerai dan Bia kembali pada Ziu!" ujar Tuan Morgan.
"Kalau begitu mari buat surat perjanjian tersebut, aku akan menjaga Sabia hingga Ziu sadar dari komanya dan aku berjanji tidak akan menyentuh Sabia demi Ziu!"
Serah lu deh Zie awas ya nanti kalau udah nikah terus kalian sekamar kamu gelisah gundah gulana cuma bisa meluk.guling mau nyolek Bia takut kemakan janji sendiri 😁😁
Yuk.Yuk liat Mr Zie kuat iman engga ya😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Astaga 😱 kasihan Sabia harus menikahi masa lalunya yg ternyata calon kakak iparnya 😌
2024-05-22
1
Dewi Anggya
agk ragu sm zie 🤭
2023-12-22
0
Yantisejati
lama2 bucin tuh zie
2023-08-18
0