17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan

Masih berada di atas peraduan. Kei seolah begitu enggan melepaskan tubuh seorang wanita yang pada awal mula hanya ingin dia manfaatkan. Namun, Neta terus berusaha untuk melepaskan dirinya.

"Lepas dulu, aku mau ke kamar mandi," kata Neta dengan wajah lesunya.

"Hati-hati ya," ucap Kei mengiringi langkah Neta.

Tidak ada jawaban dan Neta berjalan begitu saja meninggalkan Kei. Dalam hatinya ada rasa marah. Tetapi satu sisi hatinya merasa tidak berdaya karena keadaannya yang tengah hamil.

"Aku harus bagaimana ini Tuhan? Aku ingin menceraikannya, tetapi aku masih dalam keadaan hamil. bagaimana nasib anakku nanti?" gumam Neta sembari menangis di sela ritual mandinya.

Sementara itu, Kei yang merasa aneh lantaran Neta berada cukup lama di dalam kamar mandi lalu menyusulnya. Perlahan ia mulai mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, Neta baru membukanya dan dia baru saja selesai mandi.

Berbalut handuk putih sampai sebatas paha, membuat Kei seketika menelan saliva. Dia tergoda. Matanya terus saja mengikuti ke mana pun kaki Neta melangkah.

"Mandilah sana, aku akan buat makan siang. Kamu mau makan apa Mas?" tanya Neta.

"Setelah ini semua, dia masih mau bicara denganku?" batin Kei dengan perasaannya yang semakin bercampur aduk.

Bukannya menjawab, Kei malah memeluk erat tubuh Neta. Ia memeluknya dan sesekali mengusap lembut perut Neta yang masih rata. Terasa begitu hangat kebersamaan itu meskipun tanpa sepatah kata.

"Kamu bosan enggak, ada di rumah terus? gimana kalau kita keluar, kita makan di luar," ajak Kei yang melihat wajah lesu Neta dan entah mengapa dia menjadi tidak tega saja.

Neta tersenyum pias menatap pantulan dirinya. ia lalu berbalik dan mengusap pipi Kei lalu bicara, "Apa kamu lupa, aku ini hanya pelakor? aku enggak mau ambil resiko dengan jalan berdua bersamamu."

Deg!

Terasa seperti berhenti dan terpukul oleh sesuatu jantung Kei kala itu. Perkataan Neta sukses membuatnya tak bisa bicara. Lidahnya tak bisa mengolah kata.

"Sudah, aku mau ganti pakaian," putus Neta yang kemudian melepaskan tangan Kei yang melingkar di atas perutnya.

Neta memakai pakaiannya, setelahnya tanpa merias diri dan masih dengan wajah pucatnya dia berlalu pergi. Kei masih saja menatapnya. Mengikuti ke mana pun istri mudanya itu melangkah.

"Sikapnya begitu tenang dan terkesan lemah. Tetapi karena hal itu pulalah aku tidak berdaya dibuatnya. Aku merasa aku harus melindunginya dan aku merasa dia sangat membutuhkanku. Perasaan macam apa ini?" perasaan Kei berkecamuk.

Neta yang pamit untuk membuat makanan, ia rupanya menyempatkan diri untuk menghubungi bibinya Risma. Ia ingin berkeluh kesah. Ia ingin menceritakan tentang suaminya.

"Halo, Bi," sapa Neta.

"Iya ada apa Ta?" balas bibinya.

Neta membicarakan semuanya, tetapi jawaban dari ibu dan bibinya justru membuat Neta kembali menangis. ia tidak menyangka hal ini akan terjadi. Sama sekali tidak.

"Wajar kalau suamimu seperti itu, dia itu kaya Ta. Kamu tidak dirugikan di sini, sebaliknya malah kamu yang diuntungkan. Kei sangat ingin anak, dan kamu yang bisa memberikan anak kepadanya. Kalau anak itu sampai lahir, kamu bisa terus memanfaatkannya, meminta hakmu. Ibu yakin, Kei akan memilihmu dari pada istri ke duanya itu."

Ibu Rahayu berbicara seolah apa yang Neta alami itu bukanlah hal yang memalukan. seolah merebut suami orang adalah hal yang begitu wajar. Asalkan ada uang, semua bisa dibilang halal.

"Ibu tapi dia suami orang Bu. Aku tidak bisa menyakiti perasaan istrinya. Kami sama-sama wanita ibu. Kalau dia menginginkan anak ini, maka aku akan memberikannya dan aku akan segera meminta cerai setelah itu, aku tidak bisa menjadi racun di dalam hubungan orang lain," adu Neta dengan menangis tergugu.

"Apa bisa kamu bersikap seperti itu? Apa kamu tega anak kandungmu diasuh oleh orang lain sedangkan kamu masih hidup? bagaimana jika ibu tirinya menyiksanya? Bagaimana Neta?"

"Dari cara bicara ibu. Ibu ini terdengar sama sekali tidak mendukungku. Ibu malah berada di pihak Kei. Apa masih ada sesuatu yang tidak kuketahui?" tanya Neta tanpa tedeng aling-aling.

"Ta, kok kamu bisa-bisanya bicara begitu?" bentak ibu Rahayu yang memekakkan telinga Neta.

"Sedari tadi aku bicara dan mengadukan tentang suamiku yang menipuku tentang statusnya, ibu sama sekali tidak terdengar marah. Apa ibu ...."

Belum selesai Neta bicara, ibunya sudah menyambarnya. "Neta! Bicara apa kamu ini? Ibu juga sedih, ibu juga bingung. Keadaanmu juga sedang hamil. Kamu tahu tuntutan hidup sekarang juga besar! Ditambah lagi banyaknya kasus penganiyaan terhadap anak tiri. ibu enggak mau cucu ibu merasakan disiksa oleh ibu tirinya!"

"Ibu ...." gumam Neta pada akhirnya.

Sementara itu rupanya Kei menyimak itu semua. Dia hanya berdiri dan diam mengamati apa yang terjadi. Neta merosot lemas di hadapannya tanpa menyadari keberadaannya.

Terasa begitu sedih dan sesak kala tiada dukungan yang ia dapatkan. Neta seolah dipaksa untuk tetap tegar menghadapi gempuran mental. Perlahan-lahan semuanya terkikis oleh luka hati.

Melihat Neta yang menangis tergugu, Kei bukannya kembali menenangkan. Dia malah seketika pergi tanpa pamit. Dia meninggalkan Neta seorang diri.

"Maaf, aku harus pergi. Ada hal yang jauh lebih penting dari pada tangisanmu itu Neta. Aku harus mengurusi bisnisku," kata Kei saat dia meninggalkan unit apartemen mewah itu.

Terpopuler

Comments

Aspawati Aspawati1407

Aspawati Aspawati1407

kejam kali tu suami....

2023-02-13

3

lihat semua
Episodes
1 `1. Hari Pernikahan
2 2. Malam Pertama
3 3. Gagal Bulan Madu
4 4. Tidak Ada Kabar
5 5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6 6. Mulai ada Perbandingan
7 7. Sikap aneh Kei
8 8. Mirip dengan Petunjuk
9 9. Hampir Ketahuan
10 10. Salma yang mulai mengendus
11 11. Nasihat Almarhum Ayah
12 12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13 13. Neta hamil
14 14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15 15. Neta yang menuntut Penjelasan
16 16. Kei yang berbelok perasaannya
17 17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18 18. Maksud Terpendam Reza
19 19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20 20. Neta yang kian lemah
21 21. Kejujuran Kei
22 22. Keputusan Neta
23 23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24 24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25 25. Sosok impian Kei
26 26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27 27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28 28. Kedatangannya Membawa Musibah
29 29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30 30. Merelakan itu lebih baik
31 31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32 32. Sebuah Permulaan yang Baik
33 33. Neta dan Kesedihannya
34 34. Namanya Rumi
35 35. Hari yang Menyesakkan Dada
36 36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37 37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38 38. Cacian dari Mereka
39 39. Cerai
40 40. Hari yang Berat
41 41. Rival Kei
42 42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43 43. Tidak Bisa Berjauhan
44 44. Pernikahan Ulang
45 45. Kekhawatiran Kei
46 46. Bulan Madu Merah
47 47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48 48. Memaksa?
49 49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50 50. Masih Bisa Hamil
51 51. Akan dilengserkan
52 52. Takdir Keluarga
53 53. Mulai posesif
54 54. Usulan Keni
55 55. Kebenaran Tentang Neta
56 56. Menjaga Butik Demi Istri
57 57. Lebih Dari Suka
58 58. Keni yang Mulai Tertarik
59 59. Karena Secangkir Kopi
60 60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61 61. Kenny yang Menyebalkan
62 62. Kenny si Jahil
63 63. Diantara dua lelaki manja
64 64. Kenny Sebenarnya Baik
65 65. Menjadi Dekat Karena Luka
66 66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67 67. Upaya Pencarian
68 68. Pelerai Handal
69 69. Neta Demam
70 70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71 71. Apa jangan-jangan ....
72 72. Sikap Posesif Calon Ayah
73 73. Syarat dari Suami Tercinta
74 74. 3 Asisten
75 75. Sikap Anehnya
76 76. Sangat Mau digoda
77 77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78 78. Ancaman dari Nyonya
79 79. Kei Merajuk
80 80. Sudah tidak Marah Lagi
81 81. Kenny yang masih mendamba
82 82. Persalinan
83 83. END
Episodes

Updated 83 Episodes

1
`1. Hari Pernikahan
2
2. Malam Pertama
3
3. Gagal Bulan Madu
4
4. Tidak Ada Kabar
5
5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6
6. Mulai ada Perbandingan
7
7. Sikap aneh Kei
8
8. Mirip dengan Petunjuk
9
9. Hampir Ketahuan
10
10. Salma yang mulai mengendus
11
11. Nasihat Almarhum Ayah
12
12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13
13. Neta hamil
14
14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15
15. Neta yang menuntut Penjelasan
16
16. Kei yang berbelok perasaannya
17
17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18
18. Maksud Terpendam Reza
19
19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20
20. Neta yang kian lemah
21
21. Kejujuran Kei
22
22. Keputusan Neta
23
23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24
24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25
25. Sosok impian Kei
26
26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27
27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28
28. Kedatangannya Membawa Musibah
29
29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30
30. Merelakan itu lebih baik
31
31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32
32. Sebuah Permulaan yang Baik
33
33. Neta dan Kesedihannya
34
34. Namanya Rumi
35
35. Hari yang Menyesakkan Dada
36
36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37
37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38
38. Cacian dari Mereka
39
39. Cerai
40
40. Hari yang Berat
41
41. Rival Kei
42
42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43
43. Tidak Bisa Berjauhan
44
44. Pernikahan Ulang
45
45. Kekhawatiran Kei
46
46. Bulan Madu Merah
47
47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48
48. Memaksa?
49
49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50
50. Masih Bisa Hamil
51
51. Akan dilengserkan
52
52. Takdir Keluarga
53
53. Mulai posesif
54
54. Usulan Keni
55
55. Kebenaran Tentang Neta
56
56. Menjaga Butik Demi Istri
57
57. Lebih Dari Suka
58
58. Keni yang Mulai Tertarik
59
59. Karena Secangkir Kopi
60
60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61
61. Kenny yang Menyebalkan
62
62. Kenny si Jahil
63
63. Diantara dua lelaki manja
64
64. Kenny Sebenarnya Baik
65
65. Menjadi Dekat Karena Luka
66
66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67
67. Upaya Pencarian
68
68. Pelerai Handal
69
69. Neta Demam
70
70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71
71. Apa jangan-jangan ....
72
72. Sikap Posesif Calon Ayah
73
73. Syarat dari Suami Tercinta
74
74. 3 Asisten
75
75. Sikap Anehnya
76
76. Sangat Mau digoda
77
77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78
78. Ancaman dari Nyonya
79
79. Kei Merajuk
80
80. Sudah tidak Marah Lagi
81
81. Kenny yang masih mendamba
82
82. Persalinan
83
83. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!